bahwa terdapat pengaruh formalisasi pengembangan sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Almilia dan Briliantien, 2014,
yang menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan formalisasi pengembangan sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi. Gustiyan, 2014, menyatakan bahwa tidak ada pengaruh formulasi pengembangan sistem informasi terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi. Utama dan Suardikha, 2014, menyatakan bahwa formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi. Penelitian terdahulu terkait variabel ukuran organisasi adalah,
Rusdi dan Megawati, 2014 yang menyatakan bahwa ukuran organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi. Yunita, 2012 yang menyatakan bahwa ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Utama
dan Suardikha, 2014, menyatakan bahwa ukuran organisasi tidak berpeengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Almilia dan
Briliantien, 2014, yang menyatakan tidak terdapat pengaruh ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Damana dan
Suardikha, 2016, menyatakan bahwa ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Penelitian terdahulu terkait variabel keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem adalah, Hendra, dkk, 2013, yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh
positif keterlibatan
pemakai dalam
proses
pengembangan sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Utama dan Suardikha, 2014, menyatakan bahwa faktor keterlibatan pemakai
dalam pengembangan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Prabowo, dkk, 2014,
menyatakan bahwa keterlibatan pemakai tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Prabowo, dkk,
2013, mengungkapkan bahwa tidak terdapat pengaruh keterlibatan pengguna terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Gustiyan, 2014,
menyatakan bahwa keterlibatan pemakai tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
C. Hipotesis
1. Dukungan Manajemen Puncak
Dukungan manajemen puncak diartikan sebagai dukungan yang diberikan dari manajemen puncak bagi pemakai sistem. Tingkat
dukungan yang diberikan manajemen puncak dapat dijadikan sebagai salah satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan dari semua
kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi. Apabila dukungan yang diberikan semakin besar, maka kinerja sistem informasi
akuntansi akan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan terdapat hubungan antara dukungan manajemen puncak dalam proses
pengembangan sistem informasi. Dukungan tersebut penting, karena tidak hanya alokasi sumber daya yang diperlukan untuk
pengembangan tersebut, tetapi yang terpenting juga memberikan
sinyal yang kuat bagi karyawan, bahwa suatu perubahan yang dilakukan merupakan sesuatu yang penting, Nopitasari, 2012.
Prabowo, dkk, 2013, menyatakan bahwa terdapat pengaruh adanya dukungan top management dalam proses pengembangan dan
pengoperasian sistem informasi akuntansi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Septianingrum, 2014, mengungkapkan bahwa
dukungan top management berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Rivaningrum dan Mahmud, 2015
menyatakan bahwa Dukungan Manajemen Puncak berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
H ₁ :Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif
terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi 2.
Pelatihan Pemakai Sistem
Pelatihan menjadi upaya dalam pengembangan Sumber Daya Manusia SDM, menambah pengetahuan, dan meningkatkan
keterampilan kinerja. Pelatihan bermanfaat untuk meminimalisir kesalahan pada saat pegoperasian aplikasi sistem informasi akuntansi,
sehingga pengguna dapat meningkatkan kinerjanya. Kesuksesan pemakai sistem tergantung dari teknologi itu sendiri serta tingkat
keahlian dari individu yang mengoperasikan. Septianingrum, 2014, mengungkapkan bahwa adanya pelatihan
dan pendidikan pengguna berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Utama dan Suardikha, 2014, menyatakan bahwa
program pendidikan dan pelatihan pemakai berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi
akuntansi. Prabowo,
dkk, 2013,
mengungkapkan bahwa adanya program pelatihan dan pendidikan pengguna sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.
H
2
: Pelatihan pemakai sistem berpengaruh positif terhadapKinerja Sistem Informasi Akuntansi
3. Formalisasi Pengembangan Sistem
Formalisasi pengembangan
sistem informasi
ialah pemberitahuan terkait tahapan dari proses pengembangan sistem yang
tercatat secara sistematik, dan secara aktif melakukan penyesuaian terhadap catatan, Almilia dan Briliantien, 2014. Dalam pengembangan
sistem informasi,
memerlukan adanya
formalisasi untuk
meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Fung Jen dalam Almilia dan Briliantien, 2014, mengemukakan bahwa semakin tinggi
tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.
Formalisasi menunjukkan kejelasan terhadap suatu peraturan serta prosedur yang didokumentasikan dan dilaporkan sehingga
berguna untuk memastikan keseragaman dalam proses bisnis. Dengan adanya pelaporan dan pendokumentasian tersebut, segala kegiatan
yang berlangsung di instansi tersebut, khususnya kegiatan yang