Metode Pengamatan TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

commit to user 22 PKP yang tidak melapor sebagai PKP akan diberi Surat Tagihan Pajak ditambah sanksi denda sebesar 2 dari dasar pengenaan pajak. Di samping itu, barang siapa dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP ataau pengukuhan PKP sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 enam tahun dan dendadenda paling tinggi 4 empat kali jumlah pajak terutang atau kurang bayar.

B. Metode Pengamatan

1. Jenis Penelitian Pengamatan Bentuk penelitianpengamatan ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengamatan menggunakan metode deskriptif ini sebagai usaha untuk mengumpulkan data dan keterangan yang dibutuhkan. Pemakaian metode ini dengan alasan bahwa data dan keterangan yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar atau keterangan yang berwujud bukan angka. Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Efendi 1989:4, penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang berusaha menggambarkan keadaan atau fenomena sosial tertentu yang menggambarkan konsep dan menghimpun data tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis. 2. Lokasi Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar. Alasan pemilihan lokasi ini karena merupakan tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan penulis. Pada lokasi ini juga memungkinkan tersedia data-data yang dibutuhkan dalam pengamatan dan penulis mendapatkan ijin untuk melaksanakan penelitian. 3. Sumber Data Untuk mendapatkan suatu laporan penelitian yang baik dan terarah maka diperlukan data yang lengkap dan relevan denagn persoalan yang dihadapi, sehingga dapat dipercaya kebenarannya. Menurut Sumadi commit to user 23 Suryabrata 2006:39 jenis-jenis data yang diperlukan dalam penulisan laporan yaitu : a. Sumber Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya. Dalam pengamatan ini sumber data primer berupa hasil pengamatan penulis dan wawancara dengan bagian pelayanan pada KPP Karanganayar . b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Sumber data sekunder dalam pengamatan ini berupa : 1 Gambar Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak PRATAMA Karanganyar. 2 Gambar alur prosedur pendaftaran NPWP Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak PRATAMA Karanganyar. 3 Dokumen yang terkait dengan gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak PRATAMA Karanganyar. 4 Dokumen mengenai pendaftaran NPWP Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak PRATAMA Karanganyar. 5 Modul Diklat Sistem Administrasi Modern Pelayanan Prima Direktorat Jenderal Pajak. 6 Laporan Kuliah Kerja Manajerial Departemen Keuangan Republik Indonesia DJP Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II KPP Pratama Karanganyar. 4. Teknik Pengambilan Sampling Teknik yang digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dalam Sugiyono, 2009:85. Dalam pengamatan ini, penulis memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalah secara mendalam. Informan yang dipilih dapat menunjuk informan lain yang dianggap lebih tahu sehingga informan dapat berkembang sesuai dengan commit to user 24 kebutuhan dan kemantapan penulis dalam memperoleh data. Informan yang dipilih adalah pelaksana seksi pelayanan pada bagian administrasi dan pelayanan di KPP Pratama Karanganyar. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam pengamatan ini meliputi : a. Wawancara Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan responden untuk memperoleh data penunjang yang relevan. Wawancara yang dilakukan menggunakan pedoman wawancara dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan dengan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam pengamatan ini, khususnya pada bagian pelayanan pendaftaran dan penghapusan NPWP. b. Studi Pustaka telaah dokumen Melalui teknik ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara mengkaji data dari arsip, surat, dokumen perusahaan, dan buku-buku literature atau referensi lainnya. Dokumen yang digunakan yaitu : 1 Gambar Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak PRATAMA Karanganyar. 2 Gambar alur prosedur pendaftaran NPWP Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak PRATAMA Karanganyar. 3 Dokumen yang terkait dengan gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak PRATAMA Karanganyar. 4 Dokumen mengenai pendaftaran NPWP Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak PRATAMA Karanganyar. 5 Modul Diklat Sistem Administrasi Modern Pelayanan Prima Direktorat Jenderal Pajak. 6 Laporan Kuliah Kerja Manajerial Departemen Keuangan Republik Indonesia DJP Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II KPP Pratama Karanganyar. 6. Teknik Analisis Data commit to user 25 Analisa data dalam suatu penelitian adalah menguraikan atau memecahkan suatu permasalahan yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh kemudian diolah pokok permasalahan yang diajukan terhadap penelitian yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisa data kualitatif interaktif. Dalam model interaktif ini komponen reduksi data dan penyajian data dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan setelah data terkumpul. Tiga komponen tersebut akan berinteraksi untuk mendapatkan kesimpulan dan apabila kesimpulan yang didapat dirasa kurang maka perlu adanya verifikasi dan penelitian kembali dengan mengumpulkan data di lapangan. Menurut H.B. Sutopo 2002 ketiga komponen tersebut adalah : a. Reduksi Data Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data dari fieldnote . Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data, artinya reduksi data sudah berlangsung sejak peneliti mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan masalah, menyusun pertanyaan penelitian, dan juga waktu menentukan cara pengumpulan data yang akan digunakan. b. Penyajian Data Penyajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Penyajian data ini merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bila dibaca, akan bisa difahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk membuat sesuatu pada analisis atau pun tindakan lain berdasarkan pemahamannya tersebut. c. Penarikan Kesimpulan Verifikasi Dalam pengumpulan data, peneliti harus memahami arti berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan-pencatatan, peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi- konfigurasi yang memungkinkan arahan sebab akibat dan berbagai commit to user 26 proporsi. Kesimpulan yang perlu diverifikasi, dilakukan gerak pengulangan, penelusuran data kembali dengan cepat, sebagai akibat pikiran kedua yang timbul melintas pada peneliti pada waktu menulis dengan melihat kembali pada catatan hasil penelitian. Verifikasi juga dapat berupa kegiatan yang dilakukan dengan lebih teliti. Misalnya dengan berdiskusi, atau saling memeriksa antar teman untuk mengembangkan apa yang disebut dengan konsensus antar subjektif. Verifikasi bahkan juga dapat dilakukan dengan usaha yang lebih luas yaitu dengan melakukan replikasi dalam satuan data yang lain. Pada dasarnya makna data harus dapat diuji validitasnya supaya kesimpulan penelitian menjadi lebih kokoh. Proses analisa interaksi dimulai pada waktu pengumpulan data penelitian. Penelitian selalu memuat reduksi data dan sajian data. Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya peneliti mulai melakukan usaha penarikan kesimpulan berdasarkan apa yang terdapat dalam reduksi data dan sajian data. Apabila data yang ada dalam reduksi dan sajian data kurang lengkap maka kita kembalikan ke tahap pengumpulan data. Jadi antara tahap satu dengan tahap yang lain harus terus berhubungan dengan membuat suatu siklus. commit to user 27

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

A. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Karanganyar

KPP Pratama Karanganyar merupakan pecahan dari KPP Surakarta. KPP Pratama Karanganyar berdiri sendiri seiring dengan program modernisasi perpajakan di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak DJP. Pada awal berdirinya, KPP Pratama Karanganyar berada di ex Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan KP-PBB Surakarta satu kantor dengan Kanwil DJP Jawa Tengah II, tetapi karena dirasa aktivitas pekerjaan mulai kurang nyaman maka semua kegiatan operasional dipindahkan ke ex Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Karikpa Surakarta. Awal bulan November 2007 aktivitas KPP Pratama Karanganyar mulai berjalan dengan lambat karena sarana dan prasarana gedung baru belum selesai. Pada akhir bulan Desember 2007 tanpa perencanaan yang matang KPP Pratama Karanganyar pindah dari ex Karikpa Surakarta ke Gedung Megaria Jalan Raya Palur karena terjadi banjir bandang sungai Bengawan Solo yang mengakibatkan semua dokumen hanyut terbawa banjir. Sejak kepindahannya ke kantor baru tersebut, sarana dan prasarana KPP Pratama Karanganyar masih belum lengkap. Hal ini dapat dilihat dari belum adanya ruang untuk mesin-mesin computer yang memerlukan ruang khusus yang relatif dingin hingga pernah terjadi suatu kejadian mesin computer terbakar karena suhu yang terlalu panas dan AC belum terpasang. Sarana Sistem Informasi DJP masih belum bisa online sehingga masih menggunakan saran manual. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55PMK.012007 tanggal 31 Mei 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132PMK.012006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, diberitahukan bahwa kode wilayah KPP Pratama Karanganyar di NPWP yang sebelumnya 526 KPP Surakarta menjadi 528 KPP Karanganyar.