Konsep Perancangan Media Pendukung Konsep

3.18 Konsep Perancangan Media Pendukung

Media pendukung yang digunakan adalah leaflet yang dipilih untuk mendukung promosi dari media komik ini. Media ini dipilih karena sesuai dengan target audiens dan mudah untuk ditempatkan dimana saja, contoh : toko buku, stand pameran, Stand Promosi dll. Draft perancangan desain media pendukung ini dibuat berdasarkan konsep perancangan buku komik monumen ini, yaitu proud. Desain-desain untuk kedua media ini menggunakan skema warna yang sama yaitu Bold, yang didapat melalui skema warna Shigenobu Kobayashi. Hal ini dikarenakan Skema Warna Bold dirasa cukup tepat untuk mewakili keyword proud. Desain leaflet menggunakan ukuran A6 dengan visual elemen yang sederhana dan karakter Mbah Jo yang mengajak untuk berkenalan dengan monumen. Gambarl 3.8 Sketsa Desain Leaflet Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2013 Berdasarkan hasil FGD sesi ke empat, terpilihlah alternatif desain ke dua sebagai desain Leaflet. Tabel 3.3 Hasil FGD Desain Leaflet Draft Desain media Leaflet Desain Leaflet yang sesuai konsep “Proud” 1 1 2 12 3 2 Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2013 79 BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Setelah proses penelitian dan pembuatan sketsa yang telah diterangkan pada bab III, pada bab ini membahas mengenai proses dan implementasi desain pada berbagai media yang telah ditentukan sebelumnya.

4.1 Konsep

Konsep yang digunakan adalah “proud” dengan visualisasi karakter menggunakan gaya kartun dan unsur-unsur lokal seperti penggambaran kostum Timnas Indonesia yang dipakai oleh karakter utama. Penggunaan gaya kartun dimaksudkan memberi tampilan yang tidak rumit dengan tujuan agar pembaca berfokus pada alur cerita yang disampaikan dan bukan pada karakter yang diciptakan. Konsep yang mendasari pembuatan buku ini adalah “proud” yang mempunyai tujuan menya mpaikan pesan melalui komik “Mbah Jo, Veteran Jenaka” kepada para remaja agar memiliki sebuah kebanggaan terhadap para pejuang-pejuang yang gugur dan veteran perang melalui monumen-monumen yang ada. Juga ikut andil dalam melestarikan monumen-monumen di kota Surabaya.

4.2 Implementasi Karya