Uji Autokorelasi Teknik Analisis Data

Derra Risma Shintia, 2012 Pengaruh Inovasi Produk Dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Pengusaha Batik Trusmi Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.8.3 Uji Autokorelasi

Dalam suatu analisa regresi dimungkinkan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas atau korelasi sendiri, gejala ini disebut autokorelasi. Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang. Autokorelasi merupakan suatu keadaan dimana tidak adanya korelasi antara variabel pengganggu disturbance term dalam multiple regression. Faktor- faktor penyebab autokorelasi antara lain kesalahan dalam menentukan model, penggunaan lag dalam model dan tidak dimasukannya variabel penting. Konsekuensi adanya autokorelasi menyebabkan hal-hal berikut :  Parameter yang diestimasikan dalam model regresi OLS menjadi bias dan varian tidak minim lagi sehingga koefisien estimasi yang diperoleh kurang akurat dan tidak efisien.  Varians sampel tidak menggambarkan varians populasi, karena diestimasi terlalu rendah underestimated oleh varians residual taksiran.  Model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menduga niai variabel terikat dari variable bebas tertentu.  Uji tidak berlaku lagi, jika uji ttetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah. Derra Risma Shintia, 2012 Pengaruh Inovasi Produk Dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Pengusaha Batik Trusmi Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui beberapa cara di bawah ini: 1 Uji Durbin Watson DW, yaitu dengan cara membandingkan nilai DW statistik dengan DW tabel. Uji DW menurunkan niai kritis batas bawah d t dan batas atas d u sehingga jika nilai d hitung terleak diluar nilai kritis ini maka ada tidaknya autokorelasi baik positif maupun negatif dapat diketahui. Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan jelas dalam tabel 3.2 dibawah ini : Tabel 3.2 Uji Statistik Durbin Watson Nilai Statistik d Hasil 0 d d 1 d 1 ≤ d ≤ d u d u ≤ d ≤ 4 - d u 4 - d u ≤ d ≤ 4 - d 1 4 - d 1 ≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi Positifnegatif Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif Salah satu keuntungan dari uji DW yang didasarkan pada residual adalah bahwa setiap program komputer untuk regresi selalu memberi informasi statistik d, adapun prosedur dari uji DW sebagai berikut : Derra Risma Shintia, 2012 Pengaruh Inovasi Produk Dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Pengusaha Batik Trusmi Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Melakukan regresi metode OLS dan kemudian mendapatkan nilai residualnya 2. Menghitung nilai d dari persamaan regresi 3. Dengan jumlah observasi n dan jumlah variabel independen tertentu tidak termasuk konstanta k, kita cari nilai kritis d L dan d U di statistik Durbin Watson 4. Keputusan ada tidaknya autokorelasi didasarkan pada tabel diatas. Dengan pedoman : bila nilai X 2 hitung lebih kecil dibandingkan nilai X 2 tabel maka tidak ada autokorelasi. Sebaliknya bila nilai X 2 hitung lebih besar dibandingkan nilai X 2 tabel maka ditemukan adanya autokorelasi. Nilai Durbin-Watson menunjukan ada tidaknya autokorelasi baik positif atau negatif. Jika digambarkan adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Statistika Durbin- Watson d Gudjarati, 2001: 216 Keterangan: d L = Durbin Tabel Lower d U = Durbin Tabel Up H = Tidak ada autokorelasi positif H = Tidak ada autokorelasi negatif Menolak H Buktiautokorel asipositif Menolak H Bukti autokorelasi negatif Daerah keragu- raguan Daerah keragu- raguan MenerimaH atau H ataukedua -duanya d d L d u 2 4-d u 4-d L 4 fd Derra Risma Shintia, 2012 Pengaruh Inovasi Produk Dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Pengusaha Batik Trusmi Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2 Metode Uji Langrange Multilier LM atau Uji Breusch Godfrey yaitu dengan membandingkan nilai X 2 tabel dengan X 2 hitung . Rumus untuk mencari X 2 hitung sebagai berikut : X 2 = n-1 R 2 Dengan pedoman : bila X 2 hitung lebih keci dibandingkan nilai X 2 tabel maka tidak ada autokorelasi. Sebaliknya bila nilai X 2 hitung lebih besardibandingkan dengan niai X 2 tabel maka ditemukan adaya autokorelasi.

3.9 Pengujian Hipotesis