Hak Asasi Manusia Kerangka Teori

2. Secara teoritis, penelitian ini merupakan kajian ilmu politik yang diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran mengenai konsep hak sipil dan politik. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau sumbangsih bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam Ilmu Politik serta menjadi referensi atau kepustakaan bagi Departemen Ilmu Politik FISIP USU.

6. Kerangka Teori

Salah satu unsur penting dalam sebuah penelitian adalah kerangka teori, karena teori berfungsi sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan dari mana peneliti melihat objek yang di teliti sehingga penelitian dapat lebih sistematis. Teori adalah rangkaian asumsi, konsep, konstruksi, defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. 16

6.1. Hak Asasi Manusia

Menurut Teaching Human Rights yang diterbitkan Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB, Hak Asasi Manusia HAM adalah hak – hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. 17 Hak asasi artinya hak yang bersifat mendasar grounded, pokok atau prinsipil. HAM menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang bersifat mendasar. Adanya hak pada seseorang berarti bahwa ia mempunyai suatu “keistimewaan” yang membuka kemungkinan baginya untuk diperlakukan sesuai dengan “keistimewaan” yang dimilikinya. 18 16 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta : LP3ES,1989, Hlm. 37 17 A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Demokrasi : Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Prenada Media Group, Jakarta : 2009; hlm 110. 18 Mahrus Ali dan Syarif Nurhidayat, op.cit hlm 5 Bangsa Indonesia memiliki rumusan HAM yang dirasa sebagai rumusan yang sesuai dengan kondisi sosiologis bangsa Indonesia, meskipun masih banyak mengadopsi aturan HAM dari dunia barat. Rumusan HAM dapat ditemukan dalam beberapa aturan hukum yang Universitas Sumatera Utara dihasilkan badan legislatif, diantaranya dalam Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan dalam Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia HAM merupakan hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang bersifat kodrati, universal, dan berkelanjutan sejak ia masih berada di dalam kandungan, dan dilahirkan hingga sepanjang hayatnya. Dan secara demokratis, setiap manusia harus menghormati hak-hak asasi manusia lainnya tanpa terkecuali. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai manusia. Hak-hak inilah yang kemudian disebut dengan Hak Asasi Manusia, yaitu hak yang diperoleh sejak kelahirannya sebagai manusia yang merupakan karunia Sang Pencipta. Karena setiap manusia diciptakan sederajat kedudukannya, dengan hak-hak yang sama, maka prinsip persamaan dan kesederajatan merupakan hal utama dalam interaksi sosial. 19 Hak asasi manusia merupakan suatu hak yang melekat dalam diri manusia karena nilai humanitasnya. Menurut Krisdyatmiko, hak asasi manusia pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu hak klasik berupa hak sipil – politik, hak ekonomi, dan hak sosial budaya. Ketiga klasifikasi tersebut dapat dipadatkan menjadi dua saja, yaitu hak sipil – politik dan hak sosial - budaya. Satjipto Rahardjo membagi generasi HAM menjadi tiga, yaitu generasi pertama yang meliputi hak sipil dan politik, generasi kedua yang meliputi hak sosial, ekonomi, dan budaya, dan generasi ketiga yang memuat sejumlah hak – hak kolektif. 20 19 Abdul Hakim Garuda Nusantara; Keadaan Hak Sipil dan Politik Indonesia Satu Dasa Warsa Reformasi; HAM, Apapun jenisnya, memiliki kedudukan yang sama, harus dihormati dan dilindungi oleh semua pihak terutama oleh negara sebagai entitas yang memiliki otoritas yang besar. http:www.komnasham.go.id, diakses pada 10 Mei 2013 pukul 22.00 Wib 20 Mahrus Ali dan Syarif Nurhidayat, op.cit; hlm 8. Universitas Sumatera Utara Beberapa ciri pokok hakikat HAM, yaitu: 21 1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. 2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa. 3. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM. 6.2.Hak Sipil dan Politik Secara jelas undang-undang tidak menyebutkan pengertian tentang hak sipil dan politik, namun dapat di simpulkan bahwa hak-hak sipil dan politik adalah hak yang bersumber dari martabat dan melekat pada setiap manusia yang dijamin dan dihormati keberadaannya oleh negara agar manusia bebas menikmati hak-hak dan kebebasannya dalam bidang sipil dan politik yang pemenuhannya menjadi tanggung jawab negara. 22 Dengan kata lain, hak sipil dan politik adalah hak asasi dan kebebasan dasar manusia yg pemenuhan, penghormatan dan perlindungannya sangat ditentukan ada atau tidaknya hukum yg menjamin dan kekuasaan yang taat hukum serta memberikan kepastian hukum menjamin penegakannya jika ada pelanggaran. 23 1. Setiap manusia berhak atas hak untuk hidup yang melekat pada dirinya. Hak ini wajib dilindungi oleh hukum. Tidak seorang pun dapat dirampas hak hidupnya secara sewenang – wenang. Secara rinci hak – hak sipil dan politik antara lain sebagai berikut : 21 Subandi Al Mursadi, Pancasila dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, hlm 97. 22 KontraS, Hak Sipil dan Hak Politik, 2010, op.cit; hlm 1. 23 Suparman Marzuki, 2010, Hak Sipil dan Politik, Pusham UII, 2010 hlm 17. Universitas Sumatera Utara 2. Tidak seorang pun yang dapat dikenakan penyiksaan atau perlakuan hukuman yang keji, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat. Pada khususnya, tidak seorangpun dapat dijadikan obyek eksperimen medis atau ilmiah tanpa persetujuan yang diberikan secara bebas; 3. Tidak seorangpun dapat diperbudak; perbudakan dan perdagangan budak dalam segala bentuknya harus dilarang; 4. Setiap orang berhak atas kebebasan dan keamanan pribadi; 5. Setiap orang yang secara sah berada dalam wilayah suatu negara, berhak atas kebebasan untuk bergerak dan kebebasan untuk memilih tempat tinggalnya dalam wilayah tersebut; 6. Semua orang mempunyai kedudukan yang sama di hadapan pengadilan dan badan peradilan; 7. Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan, dan beragama; 8. Setiap orang berhak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat; 9. Dilarang adanya setiap bentuk diskriminasi. 24 Hak – hak sipil dan politik, meliputi : 25 1. Hak hidup 2. Hak bebas dari penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi 3. Hak bebas dari perbudakan dan kerja paksa 4. Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi 5. Hak atas kebebasan bergerak dan berpindah 6. Hak atas pengakuan dan perlakuan yang sama dihadapan hukum 7. Hak untuk bebas berfikir, berkeyakinan dan beragama 8. Hak untuk bebas berpendapat dan berekspresi 9. Hak untuk berkumpul dan berserikat 10. Hak untuk turut serta dalam pemerintahan 24 Lebih lengkap dapat dibaca dalam Konvensi Internasional Hak – Hak Sipil dan Politik, bagian II Pasal 6 – Pasal 27. 25 Ibid, hlm 4. Universitas Sumatera Utara Karakteristik hak sipil dan politik : 26 1. Negara bersifat pasif 2. Dapat diajukan ke pengadilan 3. Tidak bergantung pada sumber daya 4. Non-ideologis Di dalam perlindungannya peran negara harus dibatasi karena hak-hak sipil dan politik merupakan Negative Right hak dan kebebasan akan terjamin dan terpenuhi apabila peran negara dibatasi. Sebelum amandemen, ada dua pasal dalam UUD 1945 yang menjamin hak sipil dan politik di Indonesia, yaitu pada pasal 28 dan pasal 29, yaitu kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, dan hak untuk beragama dan berkepercayaan. Dua pasal tersebut dimasukkan ke dalam UUD 1945 setelah melalui perdebatan panjang antara Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. 27 Indonesia pada 30 September 2005 meratifikasi dua perjanjian internasional tentang hak – hak manusia, yaitu Kovenan Internasional tentang Hak – hak Ekonomi, Sosial dan Budaya International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights – ICESCR dan Kovenan Internasional tentang Hak – hak Sipil dan Politik International Covenant on Civil and Political Rights – ICCPR. 28 26 Ibid, hlm 5. 27 Suparman Marzuki, op.cit; hlm 6. 28 Yosep Adi Prasetyo, op.cit.; hlm 4. Ratifikasi ini menimbulkan konsekuensi terhadap pelaksanaan hak – hak manusia, karena negara Indonesia telah mengikatkan diri secara hukum. Antara lain pemerintah telah melakukan kewajiban untuk mengadopsi perjanjian yang telah diratifikasi ini ke dalam perundang – undangan, baik yang dirancang maupun yang telah diberlakukan sebagai UU. Yang lain adalah pemerintah memiliki kewajiban mengikat untuk mengambil berbagai langkah dan kebijakan dalam melaksanakan kewajiban untuk menghormati to respect, melindungi to protect dan memenuhi to fullfil hak – hak manusia. Kewajiban ini juga diikuti Universitas Sumatera Utara dengan kewajiban pemerintah yang lain, yaitu untuk membuat laporan yang bertalian dengan penyesuaian hukum, langkah, kebijakan dan tindakan yang dilakukan. Berikut adalah rincian hak – hak sipil dan politik sebagaimana tercantum dalam UU No 12 Tahun 2005 yang merupakan ratifikasi terhadap Kovenan Internasional tentang hak sipil dan politik. 29 No Pasal Hak - Hak Sipil dan Politik 1 Pasal 6 Hak untuk hidup tidak dibunuhdihukum mati setidaknya bagi anak di bawah 18 tahun 2 Pasal 7 Hak untuk tidak disiksa, diperlakukan atau dihukum secara keji, tak manusiawi atau merendahkan martabat manusia termasuk tidak diculikdihilangkan secara paksa, diperkosa 3 Pasal 8 Hak untuk tidak diperbudak larangan segala bentuk perbudakan, perdagangan orang, dan kerja paksa, 4 Pasal 9 Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi tidak ditangkap atau ditahan dengan sewenang-wenang, didasarkan pada ketentuan hukum acara pidana 5 Pasal 10 Hak sebagai tersangka dan terdakwa diperlakukan manusiawi, anak dipisahkan dari orang dewasa, sistem penjara bertujuan reformasi dan rehabilitasi 6 Pasal 11 Hak untuk tidak dipenjara atas kegagalan memenuhi kewajiban kontraktual utang atau perjanjian lainnya 7 Pasal 12 Hak atas kebebasan bergerak dan berdomisili termasuk meninggalkan dan kembali ke negerinya sendiri 8 Pasal 13 Hak sebagai orang asing dapat diusir hanya sesuai hukum atau alasan yang meyakinkan mengenai kepentingan keamanan nasional 9 Pasal 14 Hak atas kedudukan yang sama di muka hukum dibuktikan kesalahannya oleh pengadilan yang berwenang dan tidak memihak, jaminan minimal, dapat ditinjau kembali, tidak diadili dua kali dalam perkara yang sama 29 Ibid, hlm 5. Universitas Sumatera Utara No Pasal Hak - Hak Sipil dan Politik 10 Pasal 15 Hak untuk tidak dipidana berdasarkan hukum yang berlaku surut jika keluar ketentuan hukum sebelum tindak pidana, si pelaku harus mendapatkan keringanannya 11 Pasal 16 Hak sebagai subyek hukum hak perdata setiap orang seperti kewarganegaraan 12 Pasal 17 Hak pribadi tidak dicampuri atau diganggu urusan pribadi seperti kerahasiaan, keluarga atau rumah tangga, kehormatan, surat-menyurat atau komunikasi pribadi 13 Pasal 18 Hak atas kebebasan berpikir, beragama dan berkeyakinan menganut ideologi atau orientasi politik, memeluk agama dan kepercayaan 14 Pasal 19 Hak atas kebebasan berpendapat termasuk mencari, menerima dan menyebarkan informasi, dalam bentuk karya seniekspresi atau melalui sarana lainnya 15 Pasal 20 Hak untuk bebas dari propaganda perang dan hasutan rasial kebencian atas dasar kebangsaan, ras, agama atau golongan 16 Pasal 21 Hak atas kebebasan berkumpul mengadakan pertemuan, arak- arakan atau keramaian 17 Pasal 22 Hak atas kebebasan berserikat bergabung dalam perkumpulan, partai politik atau serikat buruh 18 Pasal 23 Hak untuk menikah dan membentuk keluarga tidak dipaksa, termasuk tanggung jawab atas anak 19 Pasal 24 Hak anak untuk mendapatkan perlindungan dan jaminan setiap kelahiran anak didaftarkan dan memperoleh kewarganegaraan tanpa diskriminasi 20 Pasal 25 Hak untuk berpartisipasi dalam politik termasuk memilih, dipilih dan tidak memilih 21 Pasal 26 Hak untuk bebas dari diskriminasi dalam hukum semua orang dilindungi hukum tanpa diskriminasi 22 Pasal 27 Hak kelompok minoritas mendapatkan perlindungan khusus Tabel 1.3. Rincian Pasal Hak Sipil dan Politik Universitas Sumatera Utara

6.3. Kekuasaan