12
Heni Komalasari, 2014 Pengembangan Model Pembelajaran Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Tunanetra
Dan Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis:
a. Pengembangan model pembelajaran tari untuk meningkatkan
kreativitas siswa tunanetra dan tunarungu yang ditemukan melalui penelitian ini dapat memperkaya khasanah pengetahuan baik dalam
pengembangan kurikulum maupun implementasinya, khususnya untuk pendidikan siswa berkebutuhan khusus.
2. Manfaat Praktis:
a. Pendidik seni, sebagai bahan referensi tentang pengembangan model
pembelajaran tari kreatif bagi siswa berkebutuhan khusus, dengan memberikan alternatif metodologis tentang pembelajaran pendidikan
seni tari pada lingkup Nasional maupun Internasional. b.
Peneliti seni, hasil penelitian tentang model pembelajaran tari kreatif untuk siswa berkebutuhan khusus ini dapat dijadikan motivasi dan
masukan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya. c.
Guru SLB, memberikan masukan tentang desain model, serta metoda dalam proses pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus sehingga
dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran seni khususnya seni tari
d. Pemerintah, penelitian ini dapat menjadi masukan dan pertimbangan
khususnya bagi dinas provinsi dan Direktorat Jendral Pendidikan Luar Biasa, sebagai bahan untuk pembelajaran pendidikan seni di sekolah-
sekolah luar biasa di Indonesia. e.
Orang tua dan Masyarakat, dapat mengambil manfaat dari hasil penelitian ini sebagai bahan pengetahuan dalam mendidik siswa-siswi
tunanetra dan tunarungu dalam mengenalkan pendidikan seni tari dari segi teknik dan manfaatnya.
13
Heni Komalasari, 2014 Pengembangan Model Pembelajaran Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Tunanetra
Dan Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
14
Heni Komalasari, 2014 Pengembangan Model Pembelajaran Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Tunanetra Dan
Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
68
Heni Komalasari, 2014 Pengembangan Model Pembelajaran Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Tunanetra
Dan Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi penelitian, populasi dan sampel
Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Bandung, dan kota Bandung. Untuk kota Bandung peneliti memilih SDLB A
Pajajaran yang beralamat di Jalan Pajajaran Bandung dan SDLB B yang berlokasi di Jl Cicendo No. 02 Kecamatan Sumur Bandung Kelurahan Babakan
Ciamis kota Bandung. Alasan pemilihan lokasiini adalah kestrategisan lokasi untuk dijangkau oleh peneliti yang juga berdomisili di Bandung.
Populasi siswa SDLB A dari kelas rendah ke kelas tinggi adalah 42 orang, sampel yang digunakan pada uji coba tahap 1 adalah kelas tinggi yakni kelas V
dan VI yang berjumlah 8 orang.Populasi siswa di SDLB Cicendo pada uji coba tahap 1 dari kelas rendah sampai kelas tinggi berjumlah 41 orang, sedangkan
sampel yang digunakan adalah siswa untuk kelas tinggi saja yakni kelas V dan VI berjumlah 7 orang. Pada uji coba tahap 2 pada tahun 2010 sampel yang
digunakan untuk SDLB A adalah kelas V berjumlah 8 orang, sedangkan siswa SDLB B sampel yang digunakan adalah kelas V yang berjumlah 6 orang.
Uji coba tahap 3 dilakukan di Kabupaten Bandung pada tahun 2011 dengan populasi siswa yang sangat terbatas baik siswa tunanetra maupun siswa
tunarungu. Pada SDLB A di Kecamatan Cicalengka jumlah siswa tunanetra dari di sekolah hanya ada 6 orang 4 di kelas tinggi dan 2 di kelas rendah,
sampel yang digunakan adalah kelas tinggi yakni kelas V dan 1 orang dari kelas III karena umurnya sama dengan siswa kelas IV, sehingga sampel
berjumlah 5 orang. Begitupun dengan jumlah siswa tunarungu di SDLB C D YPKR Kecamatan Cicalengka, siswa tunarungu sangat terbatas ada di kelas III,
IV dan V dan jumlahnya 6 orang sehingga semua peneliti libatkan. Teknik sampling digunakan purposive sampling, dengan memberikan
kesempatan kepada seluruh siswa untuk dijadikan subjek penelitian. Setiap sekolah hanya ada 1 kelompok eksperimen sehingga jumlah semua ada 6
69
Heni Komalasari, 2014 Pengembangan Model Pembelajaran Tari Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Tunanetra
Dan Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kelompok eksperimen yaitu siswa tunanetra terdiri dari tiga kelas dan tiga kelas untuk kelompok siswa tunarungu yang ditreatmen untuk menemukan hasil
apakah model yang dikembangkan dan diuji cobakan lebih baik dibandingkan model sebelumnya.
3.2 Desain penelitian
Penelitian ini mengunakan metode penelitian dan pengembangan atau research and development RD.Adapun desain penelitian adalah sebagai
berikut. Pada pelaksanaan penelitian, peneliti mengacu pada tahapan yang diungkapkan oleh Sukmadinata 2005:184, modifikasi model penelitian dan
pengembangan yang dikembangkan oleh Borg and Gall dilaksanakan dalam 3 tahapan yakni: 1 studi pendahuluan, 2 Pengembangan model dan 3 uji coba
model. Secara spesifik peneliti melakasanakan tiga tahapan melalui kegiatan sebagai berikut.
1. Studi pendahuluan.
Merupakan langkah awal untuk persiapan pengembangan yang terdiri dari tiga tahapan kegiatan, pertama studi kepustakaan, kedua survai lapangan, dan
ketiga penyusunan produk awal atau draf model. Studi kepustakaan dilakukan untuk mengkaji dan mempelajari konsep-konsep dan teori-teori yang berkenaan
dengan model pembelajaran yang peneliti kembangkan yakni tentang model pembelajaran seni tari untuk meningkatkan kreativitas siswa tunanetra dan
tunarungu. Selain itu juga mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkenaan dengan pembelajaran seni tari bagi siswa tunanetra dan tunarungu dan
bagaimana cara mengembangkan kreativitas mereka melalui pembelajaran seni tari. Selanjutnya melakukan survai lapangan untuk menemukan potensi yang
dimiliki lapangan serta permasalahan yang terjadi. Peneliti juga memaparkan bagaimana faktor yang menghambat dan mendukung siswa tunanetra dan
tunarungu dalam pembelajaran seni tari. Adapun teknik pengumpulan data yang dilaksanakan saat survai lapangan adalah: