91 Apabila perubahan variabel independen signifikan terhadap perubahan
variabel dependen, baik secara individu atau secara bersama-sama, maka digunakan nilai signifikasi sebagaimana terdapat tabel diatas. Jika signifikasi
lebih kecil atau sama dengan 0.05, terima atau tolak
, artinya regresi signifikan. Dari tabel diatas berdasarkan signifikansi p,
dengan nilai p=0.0280.05 dan
dengan nilai p=0000.05, maka dan
berhubungan dengan perubahan Y baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
D. Interpretasi Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pengujian terhadap semua hipotesis, maka untuk lebih memberikan pemahaman terhadap makna hasil penelitian secara menYeluruh, maka
hasil penelitian dari ketiga hipotesis hasilnya dapat dirangkum dan dibandingkan dengan tabel-tabel dibawah ini :
1. Interpretasi Data Korelasi
Hasil analisis korelasi dari variabel supervisi kepala madrasah ,
motivasi kerja guru , dan kinerja guruY adalah sebagai berikut :
Tabel 14 Rangkuman Pengujian Hipotesis Korelasi
Variabel Yang dikorelasikan
Kofisien determinasi
Keterangan Korelasi
dengan Y
0.682 0.281
0.466 Positif,cukup
dengan Y 0.351
0.281 0.123
Positif,cukup
dan dengan Y
0.941 0.281
0.885 Positif, Tinggi
92 Cara menentukan tingkat korelasi rendah, cukup, atau tinggi, dapat dirujuk
kepada tabel berikut :
Tabel 15 Makna koefisien Korelasi Product Moment
Angka Korelasi Makna Korelasi
0.800-1.000 Sangat Tinggi
0.600-0.800 Tinggi
0.400-0.600 Cukup
0.200-0.400 Rendah
0.000-0.200 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel-tabel diatas dapat diintegrasikan sebagai berikut : a. Supervisi kepala madrasahdengan kinerja guru berkorelasi positif, Yang
berarti jika supervisi kepala madrasahditingkatkan, maka kinerja guru akan naik. Dari hasil diatas,
, berarti korelasi tersebut
signifikan. Dari nilai =0.682 menunjukan bahwa korelasi tinggi,
dengan koefisien determinasi sebesar 0.466 berarti bahwa supervisi kepala madrasahmemberikan kontribusu sebesar 46.6 pada kinerja
guru. b. Motivasi kerja guru dengan kinerja guruberkorelasi positif, yang berarti
jika motivasi kerja guru ditingkatkan, maka kinerja guru akan naik. Dari nilai
=0.351 menunjukan bahwa korelasi cukup rendah, dengan
koefisien determinasi sebesar 0.123 berarti bahwa motivasi kerja guru memberikan kontribusi sebesar 12.3 pada kinerja guru.
93 c. Supervisi kepala madrasahdan motivasi kerja guru secara bersama-sama
berkorelasi positif, yang berarti jika supervisi kepala madrasahdan motivasi kerja secara bersamaan ditingkatkan, maka kinerja guru akan
naik. Dari tabel diatas, , berarti korelasi tersebut
signifikan. Dari nilai = 0.941 menunjukan bahwa korelasi sangat
tinggi, dengan koefisien determinasi sebesar 0.885 berarti bahwa supervisi kepala madrasahdan motivasi kerja guru secara bersamama-
sama memberikan kontribusi sebesar 88.5 pada kinerja guru.
2. Interpretasi Data Regresi