Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari kelompok penanya, penjawab, penentang dan penarik kesimpulan. Setiap kelompok mempunyai tugas yang
berbeda dari kelompok lainnya. Setiap kelompok mengerjakan tugas yang telah ditentukan sesuai dengan kelompoknya. Dengan dibentuknya kelompok seperti
ini, maka
siswa dituntut
untuk dapat bekerjasama
dengan teman,
bertanggungjawab untuk menyelesaikan tugas kelompok dan melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul
“Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Listening Team untuk meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Prayatna Tahun Pembelajaran 20132014
”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Mengapa guru selalu menggunakan model konvensional dalam
pembelajaran? 2.
Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS di SMA Prayatna Medan T.P 20132014?
3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS di
SMA Prayatna Medan T.P 20132014?
4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing
dengan model pembelajaran Listening Team dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS di SMA Prayatna Medan T.P
20132014? 5.
Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi antar siklus setelah menggunakan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan Model
Pembelajaran Listening Team?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang telah diungkapkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing
dengan model pembelajaran Listening Team dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS di SMA Prayatna Medan T.P
20132014? 2.
Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan model pembelajaran Listening Team dapat meningkatkan hasil
belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS di SMA Prayatna Medan T.P 20132014?
3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS
di SMA Prayatna Medan T.P 20132014?
1.4 Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan permasalahan diatas, maka penerapan kolaborasi model pembelajaran problem posing dengan listening team dapat digunakan untuk
melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, melibatkan aktivitas siswa secara optimal, dan dapat menyelesaikan masalah akuntansi dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga mendapatkan hasil belajar yang optimal. Problem posing adalah salah satu model pembelajaran yang mewajibkan
para siswa untuk mengajukan soal, menyusunnya kembali menurut pemahaman siswa lalu mencari solusi pemecahannya secara mandiri atau berlatih soal.
Listening team adalah model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik agar tetap terfokus dan siap siaga dalam berbagai situasi pembelajaran yang
sedang terjadi dalam proses pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang membagi siswa menjadi 4 kelompok, yang
terdiri dari kelompok penanya, penjawab, penantang, dan penarik kesimpulan. Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Model
pembelajaran ini dapat membuat peserta didik berani untuk bertanya, mengeluarkan pendapat sehingga lebih aktif, dan bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan oleh guru kepada setiap kelompok. Kolaborasi model pembelajaran problem posing dengan listening team
menyiapkan siswa untuk berfikir secara kritis dan analitis, situasi belajar dapat lebih aktif, siswa berani mengemukakan pemikirannya dan menumbuhkan rasa
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru kepada siswa.
Dari uraian diatas, maka penerapan kolaborasi model pembelajaran problem posing dengan listening team diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 20132014.
1.5 Tujuan Penelitian