Latar Belakang Masalah Studi Komperatif UMKM di kota Medan (UMKM Mitra Binaan PTP. Nusantara III dengan Koperasi Kredit CU Cinta Kasih.

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini pengembangan UMKM masih dilanda berbagai hambatan dan tantangandalam menghadapi dunia usaha yang semakin ketat.Namun demikian dengan berbagaiketerbatasan yang ada, UMKM masih diharapkan mampu menjadi andalan perekonomianIndonesia.Usaha Mikro Kecil Menengah diharapkan dapat berperan sebagai salah satusumber penting dalam meningkatan sumber pendapatan dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.Di Indonesia UMKM telah menjadi bagian penting dari sistem perekonomian di Indonesia. Hal ini dikarenakan UMKM merupakan unit-unit usaha yang lebih banyak jumlahnya dibandingkan usaha industri berskala besar dan memilikikeungulan dalam menyerap tenaga kerja lebih banyak dan juga mampu mempercepatproses pemeratan sebagai bagian dari pembangunan. Kota Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia dengan lalu lintasperekonomian yang begitu banyak jelas memiliki potensi yang besar bagi pengembanganUsaha Mikro Kecil Menengah UMKM. Pemerintah kota Medan telah memasukanUMKM sebagai salah satu prioritas dalam program kerja pembangunan Ekonominya.Capaian kinerja pembinaan usaha mikro di kota Medan pada tahun 2010 yang lalu mencapai 95,10 dengan jumlah usaha mikro kecil menengah sebanyak 222.000 usaha. Universitas Sumatera Utara 2 Kota Medan memiliki pertumbuhan perdagangan dan industri yang cukup tinggi diSumatera Utara, terbukti dengan perkembangan baik di sektor jasa, perdagangan danindustri setiap tahunnya. Pemerintah kota Medan telah memasukan UMKM sebagai salahsatu prioritas dalam program kerja pembangunan Ekonominya. Namun dalamkenyatanya perkembangan UMKM saat ini masih banyak menemui berbagai hambatan.Salah satu hambatan yang paling umum adalah masalah permodalan usaha mikro kecil danmenengah. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL merupakan sebuahbentuk implementasi kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau dikenaldengan Corporate Social Responsibility CSR khususnya pada Badan UsahaMilik Negara BUMN. Hal ini sebagai bukti bahwa CSR tidak hanya menjadi isuperusahaan swasta tetapi juga menjadi bagian dari komitmen Badan Usaha MilikNegara BUMN yang sejalan dengan Good Coorporate Governance sebagaiaplikasi dari Undang-Undang UU Perseroan Terbatas no 40 tahun 2007, UUPenanaman Modal No 25 tahun 2007, UU Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup No 32 Tahun 2009, dan UU BUMN No 19 tahun 2003.Badan Usaha Milik Negara BUMN melalui Program Kemitraan PKberupaya untuk turut mengembangkan perekonomian masyarakat, khususnyausaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM.Praktik CSR pada Badan Usaha. Universitas Sumatera Utara 3 Tabel 1.1 Realisasi dan anggaran penyaluran dana dalam bentuk usaha sd triwulan III tahun 2013 Bentuk Usaha Anggaran Triwulan III 2013 Realisasi triwulan III 2013 tase Mitra Binaan Rp. Mitra Binaan Rp. Perorangan Perusahaan Koperasi 250 4 4 7,500,000,000 200,000,000 200,000,000 253 7 1 7,615,000,000 225,000,000 50,000,000 102 113 25 Jumlah 258 7,900,000,000 261 7,890,000,000 100 Sumber : Laporan Penyaluran Dana Kemitraan Triwulan III Tahun 2013 PTPN III Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa anggaran triwulan III tahun 2013 Mitra Binaan memiliki rencana sebanyak Rp.7.900.000.000; tetapi realisasi yang dilakukan adalah sebesar Rp.7.890.000.000; dan tidak melebihi batas anggaran yang telah ditentukan. Sedangkan pada Kredit Union, di bidang pertanian, para petani akan selalu membutuhkan uang tunai untuk keperluan kehidupan sehari-hari maupun untuk memenuhi kebutuhan akan sarana produksi pertanian seperti: pembelian bibit, pengolahan, dan sebagainya guna untuk meningkatkan pendapatan petani bersifat fluktuatif maka pendiri koperasi kredit atau adanya koperasi simpan pinjam akan sangat membantu pertanian Hudiyanto, 2002. Modal tidak selalu tersedia pada petani, maka disini diperlukan sub sistem penunjang yang dapat memberikan modal kepada petani, baik kepada petani kecil maupun pada pengusaha yang besar yang disediakan oleh lembaga.Lembaga pengkreditan atau permodalan sangat berperan dalam pemberian modal kerja kepada petani kecil di wilayah pedesaan. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji secara empirik dengan mengangkat judul Studi tentang“Studi Universitas Sumatera Utara 4 Komperatif UMKM di Kota Medan UMKM Mitra Binaan PTPN III Medan dengan Koperasi Kredit CU Cinta Kasih.

1.2 Perumusan Masalah