Analisis Korelasi Proses Pengolahan Data

161 Gambar 3.6 Kesenjangan antara keterampilan yang seharusnya dimiliki oleh guru dengan apa yang telah dimiliki oleh guru dalam menyusun RPP IPA Data lebih rinci akan disajikan selanjutnya di Bab IV untuk menunjukan pada komponen mana guru memiliki kelemahan untuk setiap aspek dalam mengembangkan RPP.

b. Analisis Korelasi

Pengolahan data juga dilakukan dengan statistik korelasional. Statistik korelasional digunakan untuk memperoleh informasi korelasi antara latar belakang pendidikan guru X1, pengalaman mengajar guru X2 dan keterlibatan guru dalam kegiatan pelatihanworkshop X3 dengan kemampuan guru mengembangkan RPP Y1 dan kemampuan guru melangsungkan pembelajaran IPA Y2. Ketiga aspek, yaitu latar belakang pendidikan guru, pengalaman mengajar guru dan keterlibatan guru dalam kegiatan pelatihanworkshop dipilih berdasarkan pendapat Arlington 2006 yang menyatakan bahwa kompetensi guru dalam melangsungkan pembelajaran dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu pendidikan 162 formal guru, kegiatan pengembangan profesional seperti workshop dan pelatihan serta lamanya guru menjalankan tugasnya sebagai guru. Penghitungan korelasi dilakukan melalui Spearman rank correlational rho. Penghitungan korelasi antar variabel rho dihitung dengan menggunakan SPSS Versi 16.1. Nilai korelasi berkisar antara -1 sampai 1. Nilai korelasi +1 menunjukkan nilai korelasi positif tertinggi antara satu variabel dengan variabel lain. Nilai 0 menunjukkan tidak ada korelasi antara satu variabel dengan variabel lain, sedangkan nilai korelasi -1 menunjukkan korelasi negatif tertinggi antara satu variabel dengan variabel lain. Penghitungan korelasi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel lain Schimdt, 2009. Dalam penelitian ini penghitungan korelasi dilakukan terhadap aspek-aspek latar belakang pendidikan guru, pengalaman mengajar guru dan keterlibatan guru dalam pelatihanworkshop dengan kemampuan guru dalam melangsungkan pembelajaran dan merancang RPP untuk menunjukkan faktor apakah yang paling berkorelasi di antara variabel-variabel tersebut, bukan untuk melihat apakah kemampuan guru dalam melangsungkan pembelajaran dan merancang RPP dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan guru, pengalaman mengajar guru dan keterlibatan guru dalam pelatihanworkshop. Hasil penghitungan korelasi rho dengan menggunakan SSS Ver. 16.0 tertera pada Tabel 3.13. Sedangkan nilai rho antara kemampuan guru mengembangkan RPP dan kemampuan mengajar guru tertera pada Tabel 3.14. 163 Tabel 3.13 Nilai korelasi rho antara belakang pendidikan guru, pengalaman mengajar guru dan keterlibatan guru dalam pelatihanworkshop dengan kemampuan guru dalam melangsungkan pembelajaran dan merancang RPP ASPEK LATAR BELAKANG GURU KEMAMPUAN GURU Melangsungkan Pembelajaran IPA Mengembangkan Rencana Pembelajaran IPA Kualifikasi Pendidikan -.279 .091 Pengalaman Mengajar .143 -.164 Keterlibatan dalam Pelatihan .015 -.185 Tabel 3.14 Nilai Korelasi rho antara kemampuan guru dalam melangsungkan pembelajaran dan merancang RPP Aspek Kemampuan Mengajar Y1 Nilai Korelasi rho Kemampuan Mengembangkan RPP Y2 0.409263 236

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil serta pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan serta rekomendasi atau tindak lanjut yang disarankan dilakukan untuk keberlanjutan hasil penelitian.

A. KESIMPULAN

1. Guru Sekolah Dasar di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat memiliki kualifikasi yang baik dan pengalaman mengajar yang cukup, namun memerlukan keterlibatan terhadap aktivitas pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan guru untuk meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran IPA. 2. Keberadaan sarana pembelajaran belum termanfaatkan dengan baik oleh guru, sehingga guru memerlukan peningkatan kemampuan untuk mengoptimalkan sarana sekolah yaitu media yang tersedia di sekolah dan media asli yang ada di sekitar siswa. 3. Pendapat guru terhadap pembelajaran IPA lebih difokuskan pada IPA sebagai produk dibandingkan IPA sebagai proses dan nilai, sehingga guru memerlukan peningkatan pemahaman terhadap hakikat IPA.