Jenny Fitria, 2014
Desain Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Pada Topik Hukum-Hukum Dasar Kimia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa kita dewasa ini makin mendorong semangat
dan upaya pemerintah untuk memprioritaskan pendidikan karakter sebagai dasar pembangunan pendidikan. Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJPN tahun 2005-2025, di mana pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program
prioritas pembangunan nasional Kemendiknas, 2011. Pemerintah
menyusun kurikulum
2013 yang
bertujuan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia Kemendikbud, 2013. Untuk mendukung upaya pemerintah
dan mewujudkan tujuan kurikulum 2013, maka proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Kompetensi Inti KI yang ada dalam kurikulum 2013 selain menuntut
pengetahuan juga menuntut kepemilikan nilai-nilai sosial oleh peserta didik. Dalam pendidikan, aspek afektif tidak diabaikan tetapi berjalan beriringan dengan
pengetahuan dan keterampilan. Namun yang terjadi, pendidikan kini seakan kehilangan rohnya, karena faktanya sekarang ini yang terjadi bukan proses
Jenny Fitria, 2014
Desain Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Pada Topik Hukum-Hukum Dasar Kimia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pendidikan melainkan proses penyampaian materi. Tolok ukur keberhasilan peserta didik adalah pencapaian skor prestasi akademik. Keberhasilan pendidikan
hanya dilihat dari nilai kognitif yang memuaskan, padahal mendidik bukan hanya menyampaikan materi, tetapi nilai-nilai kehidupan yang jika dibiasakan,
diharapkan akan menjadi karakter baik bagi peserta didik Ghufron, 2011. Kekurangan inilah yang menjadikan sumber daya manusia SDM Indonesia
krisis moral. Menurut Lickona, kenyataan yang kini terjadi dan harus diwaspadai di antaranya rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok serta
membudayanya kebohonganketidakjujuran. Menyadari adanya krisis moral di Indonesia, bahkan dari orang berpendidikan tinggi, kini pemerintah gencar
mensosialisasikan pendidikan
karakter bahkan
sudah mencanangkan
implementasinya untuk semua tingkat pendidikan Gunawan, 2012. Walaupun mengimplementasikan pendidikan karakter, pencapaian akademis tidak diabaikan.
Pendidikan karakter tidak hanya diimplementasikan dalam pelajaran agama atau pendidikan kewarganegaraan saja, tetapi terintegrasi di semua mata pelajaran,
termasuk kimia. Kimia tidak hanya mengajarkan mengenai materi dan perubahannya, kimia juga merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat
berkontribusi dalam pembentukan karakter peserta didik. Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak
pendidikan dasar di antaranya adalah: Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea. Hasil penelitian di negara-negara ini menyatakan bahwa implementasi pendidikan
karakter yang tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian akademis Muslich, 2011. Menurut Kesuma et al. 2011 pengalamannya sebagai
asesor sertifikasi guru Sekolah Dasar SD, faktanya menunjukkan bahwa kecenderungan kegiatan belajar mengajar yang terjadi di kelas-kelas tidak
menunjukkan pendidikan nilaipendidikan karakter tetapi lebih menunjukkan sebagai pengajaran dengan indikasi desain pembelajaran yang dibuat cenderung
berpusat pada guru, kegiatan belajar mengajar tidak kontekstual dengan kehidupan peserta didik, metode pembelajaran yang banyak digunakan cenderung
ceramah tunggal pembelajaran pasif.
Jenny Fitria, 2014
Desain Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Pada Topik Hukum-Hukum Dasar Kimia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian Sardjiyo 2011 mengungkapkan bahwa guru di Sekolah Laboratorium Percontohan UPI jenjang TK-SMA berupaya mengintegrasikan
pendidikan nilai sebagai dukungan akademik pendidikan karakter walaupun belum secara tersurat dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP. Dari hasil penelitian ini terungkap bahwa upaya pelaksanaan pendidikan nilaikarakter belum tersurat dan dibutuhkan perencanaan yang matang. Fakta di
lapangan menunjukkan penanaman karakter belum tersurat secara tegas dalam perencanaan pembelajaran. Perencanaan tersebut dituangkan dalam bentuk desain
pembelajaran yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu tujuankompetensi, materi, strategi, dan evaluasi Munthe, 2009, yang terorganisir dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Kurikulum 2013 menuntut pencapaian kompetensi yang bermuatan nilai
sosial seperti tercantum dalam KI-2, dan sikap ilmiah dengan penggunaan pendekatan scientific dalam kurikulum 2013. Nilai sosial dapat diperoleh peserta
didik ketika melakukan pembelajaran secara kooperatif, karena pembelajaran individu tidak membuat peserta didik berinteraksi layaknya pembelajaran
kooperatif. Kerja ilmiah dilakukan peserta didik melalui pembelajaran inkuiri. Untuk memenuhi tuntutan kurikulum dalam aspek nilai sosial dan kerja ilmiah,
diperlukan model pembelajaran yang inovatif. Penggabungan pembelajaran kooperatif dan inkuiri sebagai model pembelajaran dapat membantu peserta didik
mencapai kompetensi nilai sosial dan kerja ilmiah. Berdasarkan pendapat sejumlah ahli, model pembelajaran kooperatif
dianggap paling umum dan paling efektif bagi implementasi pendidikan karakter. Pada implementasi model pembelajaran ini sejumlah nilai dapat ditanamkan,
nilai-nilai itu antara lain adalah kerja sama, terbuka, menghargai pendapat orang lain, kritis, kreatif, dan lain-lain, sehingga bagi negara yang terdiri dari berbagai
ras dan suku bangsa seperti Indonesia, banyak keuntungan yang diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif Samani dan Hariyanto, 2012. Proses belajar
kooperatif mengajarkan nilai moral dan akademik sekaligus Lickona, 2012. Pembelajaran inkuiri pun dapat menanamkan nilai-nilai, seperti jujur,
kreatif, kritis, dan komunikatif. Hasil penelitian Wahyuningsih 2011
Jenny Fitria, 2014
Desain Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Pada Topik Hukum-Hukum Dasar Kimia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menunjukkan bahwa keaktifan belajar dan ketuntasan hasil belajar peserta didik pada materi cahaya meningkat dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif inkuiri. Seperti Wahyuningsih, hasil penelitian Nababan 2013 menunjukkan hasil yang sama pada submateri kerusakan lingkungan hidup.
Dalam penelitian ini pembuatan desain pembelajaran bermuatan nilai dengan model pembelajaran kooperatif inkuiri difokuskan pada topik hukum-
hukum dasar kimia, khususnya subtopik hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda. Hukum-hukum dasar
kimia merupakan pengetahuan dasar ilmu kimia dan sebagai prasyarat untuk mempelajari konsep kimia selanjutnya seperti stoikiometri. Selain itu, hukum-
hukum tersebut ditemukan para ahli melalui penelitian secara ilmiah dan menjadi pijakan bagi perkembangan ilmu kimia Sunarya dan Setiabudi, 2009. Hal ini
berarti hukum-hukum dasar kimia ditemukan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dan dibuktikan melalui serangkaian eksperimen, sehingga
diharapkan setelah mempelajari hukum-hukum dasar kimia ini dapat mendorong peserta didik meniru pemikiran ahli untuk menemukan sesuatu yang bermanfaat
bagi perkembangan ilmu kimia. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti
merancang penelitian berjudul
“Desain Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai pada Topik Hukum-hukum Das
ar Kimia.” B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah: “Bagaimana Desain Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai pada Topik Hukum-
hukum Dasar Kimia?”
Pertanyaan permasalahan sebagai berikut : 1.
Bagaimana karakteristik desain pembelajaran kimia bermuatan nilai pada topik hukum-hukum dasar kimia?
2. Nilai-nilai apakah yang dapat ditanamkan dari topik hukum-hukum dasar
kimia?
Jenny Fitria, 2014
Desain Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Pada Topik Hukum-Hukum Dasar Kimia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
C. Pembatasan Masalah