Conclusion Drawing Verification Analisis Data

Tanti DewiLuthfi,2013 NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM AL- QURĀN SURAT AL-ISRĀ AYAT 23-25 TENTANG BERBUAT BAIK TERHADAP ORANG TUA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a Dilālah al-laf hiyyah Petunjuk Lafaẓ Menurut Syarifuddin 2009: 132-133 Dilālah al-laf hiyyah petunjuk lafaẓ terbagi kepada tiga bagian yaitu: 1 Dilālah al-laf hiyyah ţabi’iyyah, yaitu hal-hal yang menunjuk kepada maksud tertentu yang dapat diketahui oleh setiap orang diseluruh alam ini. Contoh: rintihan. 2 Dilālah al-laf hiyyah ‘aqliyah, yaitu menggunakan akal petunjuk itu dapat diketahui kepada maksud tertentu. Contoh: suara kendaraan. 3 Dilālah al-laf hiyyah waḍi’iyyah, yaitu melalui istilah yang dipahami dan digunakan bersama untuk maksud tertentu. Contoh: “binatang yang mengeong” maksudnya adalah kucing. Adapun Dilālah al-laf hiyyah waḍi’iyyah para ahli membagi lagi menjadi tiga bentuk yaitu: 1 Muţabiqiyyah, yaitu bila istilah dikemukakan merupakan keseluruhan yang lengkap dan mencangkup unsur yang harus ada. 2 Taḍammuniyah, yaitu salah satu bagian yang terkandung dalam keutuhan istilah itu meskipun hanya menggunakan salah satu unsur saja, namun data menunjukkan maksud yang dituju. 3 Ilti amiyyah, yaitu bukan arti atau istilah yang sebenarnya tetapi merupakan sifat yang sudah lazim. b Munāsabah Korelasi hubungan antara ayat ataupun antara surat Menurut Anwar 2000: 92 memaparkan bahwa munāsabah terdiri dari dua bagian, yaitu: 1 Munāsabah antara ayat yang letaknya berdampingan sering terlihat dengan jelas. Munāsabah antar ayat yang terlihat dengan jelas umumnya menggunakan pola ta’kīd penguatan, tafsīr penjelas, i’tirāḍ bantahan dan tasydīd penegasan. 2 Munāsabah antar ayat dengan ayat dari surat yang lain dari segi makna.

3. Conclusion Drawing Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Hberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang Tanti DewiLuthfi,2013 NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM AL- QURĀN SURAT AL-ISRĀ AYAT 23-25 TENTANG BERBUAT BAIK TERHADAP ORANG TUA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif dan hipotesis atau teori. Setelah menempuh langkah-langkah yang disebutkan di atas, langkah terakhir yaitu peneliti akan menarik kesimpulan mengenai Q.S. Al- Isrā’ ayat 23-25 dan akan memberikan kejelasan atas gambaran yang sebelumnya masih samar menjadi jelas mengenai nilai-nilai pendidikan dalam Q.S. Al- Isrā’ ayat 23-25 tentang berbuat baik terhadap orang tua. Tanti DewiLuthfi,2013 NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM AL- QURĀN SURAT AL-ISRĀ AYAT 23-25 TENTANG BERBUAT BAIK TERHADAP ORANG TUA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tanti DewiLuthfi,2013 NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM AL- QURĀN SURAT AL-ISRĀ AYAT 23-25 TENTANG BERBUAT BAIK TERHADAP ORANG TUA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini hanya terdiri dari dua pokok bahasan yaitu kesimpulan hasil penelitian dan saran. Adapun kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah diuraikan secara rinci pada bab IV yaitu sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat persama an di antara para lima mufassīr dalam menafsīrkan Q.S. Al-Isrā’ ayat 23-25, yaitu sebagai berikut: 1. Menafsīrkan tentang perintah untuk tidak mensekutukan Allah swt 2. Menjelaskan tentang perilaku berbuat baik terhadap orang tua 3. Ayat Al-Qurān dan Ḥadīś-Ḥadīś yang digunakan pada dasarnya memiliki makna dan tujuan yang sama 4. Tidak menafsīrkan ayat secara perkata tetapi menafsīrkannya secara global dan hanya menafsīrkan beberapa mufrādat dalam Q.S. Al-Isrā’ ayat 23-25 Adapun tindakan-tindakan dalam berbuat baik terhadap orang tua yang terkandung dalam Q.S. Al- Isrā’ ayat 23-25, yaitu: 1 Mentaati perintah-perintah orang tua kecuali dalam hal yang sifatnya maksiat 2 Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun 3 Mencium tangan, menghormati dan menyegani keduanya 4 Memelihara nama baik, kehormatan dan harta mereka berdua 5 Memuliakan keduanya dan memberi segala yang mereka minta 6 Banyak berdoa dan memohon ampun untuk mereka berdua 7 Senantiasa membantu meringankan pekerjaan orang tua 8 Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa diperintah terlebih dahulu 9 Menghormati teman-teman semasa mereka masih hidup dan setelah meninggal 10 Mendoakan mereka terutama setelah mereka meninggal karena itu sangat bermanfaat bagi mereka 11 Tidak menyusahkan keduanya dengan banyak permintaan dan banyak bertanya 12 Mendahulukan kepentingan ayah ibu daripada kepentingan orang lain. 13 Menghormati keduanya dengan penghormatan yang luar biasa. 14 Berusaha keras untuk memuaskan keduanya dan menghindari kemarahannya.