Pengertian Pajak . Pengelompokan Pajak

5 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pajak .

Menurut Undang - Undang KUP No. 16 Tahun 2009 Pasal 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar - besarnya kemakmuran rakyat. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang - undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum Mardiasmo, 2013:1. Dari beberapa defisnisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur pokok, yaitu : a. Iuran dari rakyat kepada negara. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang bukan barang. b. Berdasarkan undang-undang dapat dipaksakan. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang - undang serta aturan pelaksanaannya. 6 c. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat ditujukkan. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan kontraprestasi individual oleh pemerintah. d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran - pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

2.1.2 Fungsi Pajak

Menurut Mardiasmo 2011:1 ada dua fungsi pajak yaitu : 1. Fungsi budgetair Suatu sistem pemungutan yang memberi wewenag kepada pemerintah fisku untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

2. Fungsi mengatur regulerend

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.Contoh : a. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk mengurangi konsumsi minuman keras. b. Pajak yang tinggi dikenakan barang – barang mewah untuk mengurangi gaya hidup konsumtif.

2.1.3 Pengelompokan Pajak

Sesuai dengan dasar pengelompokkannya, menurut Mardiasmo 2011:5 pajak dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok seperti. 1. Menurut golongannya, pajak dikelompokkan menjadi dua yaitu : 7 a Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipukul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.Contoh : Pajak Penghasilan. b Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.Contoh : Pajak Pertambahan Nilai PPN. 2. Menurut sifatnya, pajak dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu : a Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subyek, dalam arti memperhatikan keadaan dari wajib pajak. Contoh : Pajak Penghasilan. b Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan dari wajib pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak