Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

Ai Siti Nuraisyah , 2015 UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tempat tinggal peneliti dimana diduga masih banyak masyarakat yang belum memiliki dokumen lengkap bidang pertanahan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu peneliti melangsungkan penelitian di masyarakat dan mendatangi instansi terkait dalam hal ini kantor desa Mekarjaya dan Kantor Pertanahan Kab. Bandung Barat untuk mendapatkan data yang akurat data yang diperlukan. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis menempuh beberapa teknik, diantaranya:

1. Observasi

Hadi S dalam Sugiyono, 2014, hlm. 145 mengemukakan bahwa, „Observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan.‟ Observasi digunakan untuk mengamati; dengan melihat, mendengarkan, mengikuti, segala hal yang terjadi dengan cara mencatat atau merekam segala sesuatunya tentang orang atau kondisi suatu penomena tertentu. Observasi ini dilaksanakan selama penelitian berlangsung dengan objek data-data faktual yang dimiliki subjek penelitian, sepeerti data profil desa dan data kepemilikan tanah desa Mekarjaya. Dilihat dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi observasi partisipan dan observasi non partisipan. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono 2014:145 observasi partisipan ialah proses pengumpulan data dimana “peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.” Jadi dalam pelaksanaan penelitian, peneliti sebagai observer turut serta melakukan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai sumber data. Dengan observasi Ai Siti Nuraisyah , 2015 UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ini maka data yang akan didapat lebih lengkap dan mampu menangkap setiap perilaku yang tampak. Sementara dalam observasi non partisipan, peneliti hanya menggunakan daya pengamatan dalam melakukan observasi pada sumber data. Tidak secara langsung ikut serta namun hanya mengamati disekitar lingkungan tersebut.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab D Satori dan A Komariah, 2010, hlm. 130. Dalam hal ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang telah disusun sesuai dengan rumusan masalah dan menggali jawaban dari responden terkait fokus penelitian dan mencatatnya untuk kemudian dianalisis. Wawancara bertujuan untuk “mengetahui apa yang terkandung dalam hati dan pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia yaitu hal-hal yang tidak bisa diketahui melalui observasi” Nasution. 2003:73. Tentunya setiap responden akan memberikan pendapat yang berbeda dalam setiap pertanyaan yang diajukan. Maka dari itu pertanyaan yang akan diajukan kepada responden harus tetap disusun dan dicatat sekalipun proses wawancara berlangsung secara informal. Menurut Lincoln dan Guba Sugiyono, 2007:76 ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data lapangan dalam penelitian kualitatif, yaitu sebagai berikut: a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan, b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan, c. Mengawali atau membuka alur wawancara d. Melangsungkan alur wawancara e. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya f. Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan g. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh Ai Siti Nuraisyah , 2015 UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Wawancara ditujukan kepada masyarakat desa Mekarjaya, kepada aparatur desa Mekarjaya, petugaspejabat Kantor Pertanahan Kab. Bandung Barat dan kepada Camat Cihampelas sebagai PPAT.

3. Studi Dokumentasi