Efektivitas Pelayanan Penerbitan Sertifikat Tanah Di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LatarBelakang
Pada dasarnyasetiapmanusia membutuhkanpelayanan, baik yang bersifat

pribadi maupun yang bersifat publik. bahkan pelayanan tersebut telah menyentuh
segala sendi kehidupan yang tidakdapatdipisahkandengankehidupanmanusia.
Pelayanan menjadi salah satu hak dasar yang dilindungi konstitusi yang di atur di
dalam Undang-Undang Dasar(UUD) 1945yang mengamanatkan bahwaNegara
berkewajiban

untuk

memberikan

pelayanan

kepada


setiap

warga

Negarauntukmemenuhi hak berupa jaminan kepemilikan terhadap bidang tanah
yang diwujudkan dalam pemberian sertifikat hak atas tanah. Hal tersebut
merupakan pencerminan dari hubungan bangsa Indonesia dengan bumi,air dan
ruang angkasa. Hubungan tersebut tercermin dalam sila ke 5 Pancasila yaitu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasal 33 UUD 1945, yang
kemudian di Implementasi dengan lahirnya UUPA no. 5 tahun 1960.
Bahwa kebutuhan terhadap pelayanan publik berupa pelayanan pertanahan
sangat penting dan menyentuh langsung pada sendi kehidupan masyarakat,
sehingga perlu diberi perlindungan hukum karena itu terbitlah Undang-undang
no.25 tahun 2009.
Dalam
dijelaskanbahwa

UUNo.25

Tahun


masyarakatberhak

berkualitassesuaidengan

asasdan

2009

tentangPelayanan

mendapatkan

Publik,

pelayananyang

tujuanpelayanan.MenurutKeputusanMenteri

Universitas Sumatera Utara


PendayagunaanAparatur

Negara

63/KEP/M.PAN/7/2003,pelayananpublikadalah
yangdilaksanakanolehpenyelenggara

Nomor

segala

kegiatanpelayanan

pelayananpubliksebagaiupayapemenuhan

kebutuhan penerimapelayanan maupun pelaksanaan ketentuan perundangundangan.
Jenis-jenis

pelayanan


pelayananadministratif,

di

dalamUUNo.25Tahun2009meliputi

pelayananbarang,danpelayananjasa.Dalam

pemberian

pelayanan administratif, salah satunya adalah pelayanan untuk mendapatkan
pelayananpenerbitansertifikattanah, yang bertujuan untuk memberikan jaminan
kepastian hukumhakatas tanah.
Pelayanan di bidang pertanahan saat ini diberikan oleh Kementrian
Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional melalui kantor-kantor
Pertanahan yang terdapat di Kabupaten/Kota. Saat ini terdapat lebih kurang 500
kantor Pertanahan di seluruh wilayah Indonesia yang memberikan pelayanan di
bidang pertanahan. Demikian pula halnya di kota Medan, maka pelayanan di
bidang pertanahan dilakukan oleh


kantor Pertanahan Kota Medan di bawah

koordinasi kantor wilayah provinsi Sumatera Utara yang luas wilayah pelayanan
mencapai lebih kurang 29.000 km2.
Pelayanan pertanahan di kantor Pertanahan Kota Medan meliputi
Pengukuran, pemberian hak atas tanah, informasi tanah, pendaftaran tanah, hak
tanggungan, balik nama, roya, pemecahan hak atas tanah, pengukuran ulang,
perpanjangan jangka waktu hak guna bangunan hak pakai, pengabungan tanah,
sertifikat pengganti hak atas tanah hak milik atas rumah susun, pengecekan

Universitas Sumatera Utara

sertifikat, pengelolaan pengaduan, pendaftaran surat keputusan pemberian hak.
Pelayanan pertanahan baru mencapai 46% dari luas kota Medan.
Masih rendahnya pelayanan pertanahan di Kantor Pertanahan Kota Medan
disebabkan beberapa hal di antaranya respon pegawai masih kurang positif
terhadap masyarakat kemudian jumlah pelaksana yang kurang memadai dan
waktu penyelesaian yang tidak tepat waktu.
Tanah merupakan aset yang bernilai tinggi. Selain itu, tanah merupakan

kebutuhanvitalbagisiapapunkarenadapatdipergunakandalamberbagaibidang,
baiktempattinggalataupemukiman,

pertanian,perkebunan,perdagangan,industri,

danpenambangandanpadasaatinijugasering

dipergunakanmasyarakatsebagai

investasi ataupun jaminan pinjaman baik kepadapihak bank negaramaupun
swasta.
Untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi
seluruh

rakyatIndonesiadanmenekankonflik-konflikpertanahanyang

mungkinterjadimaka
PeraturanDasar
tanah,maka


Pokok-

pemerintahmengeluarkanUUNo.5Tahun1960tentang
PokokAgraria(UUPA).Karenaketika
penyelesaian

terjadisengketa
secara

formalmengharuskansetiappemeganghakatastanahbisamembuktikan denganbuktibuktitertulis(sertifikattanah).Sertifikathak-hakatastanahberlaku
sebagaialatbuktiyangkuatsebagaimanaditegaskandalamPasal19ayat2hurufc UUPA
dan Pasal 32 ayat1 Peraturan PemerintahNomor24 Tahun 1997.
Tanah merupakan salah satu

modal dasar pembangunan. Hubungan

bangsa Indonesia dengan tanah adalah hubungan yang bersifat abadi, karenanya

Universitas Sumatera Utara


perlu suatu sistem pengaturan dibidang pertanhan yang dapat memberikan
kepastian hukum bagi masyarakat sebagai pemilik tanah. Pasal 33 ayat 3
menyatakan bumi, air dan kekayaan yang terdapat didalamnya dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Arah kebijakan pertanahan haruslah
sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah Nasional (RPJMN 20151019), dimana didasarkan atas visi Negara “ terwujudnya Indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.
Untuk

mewujudkan

arah

kebijakan

pertanahan

tersebut

diatas,


Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah
mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 17 tahun 2015 tentang Kementerian
Agraria dan Republik Indonesia, yang merupakan implementasi dari UUPA
nomor 5 tahun1960 yang menegaskan kembali tentang hubungan bangsa
Indonesia dengan bumi, air dan ruang angkasa serta percepatan pendaftaran tanah
diseluruh wilayah republik Indonesia.
Usaha tersebut diatas telah dilakukan sejak terbentuknya Badan
Pertanahan Nasional (BPN) pada tahun 1988 dengan Keputusan Presiden nomor
26 tahun 1988, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan pertanahan kepada
masyarakat dan menjadikan Badan Pertanahan Nasional (BPN) satu-satunya
lembaga yang mengurusi masalah pertanahan di wilayah Republik.
Sebagai salah satu faktor penting bagi terlaksananya program pembuatan
sertifikattanah, maka tingkatkesadaran masyarakatperlu diperhatikanterutama
terhadapindividuyangmemilikitanahsekaligusyang

berkepentinganterhadap

pengelolaan tanah tersebut.Untukitulah masyarakatperlu didekati agar timbul

Universitas Sumatera Utara


keinginanataukesadaranuntuk melakukansertifikasitanah.Oleh karenanyamenjadi
tugasdariKantorPertanahansebagaiinstitusiyangbertugasdanbertanggungjawab
bidang

di

pertanahan untuk selalu berupaya melakukan sosialisasi terhadap

kebijakan-kebijakanPemerintahdibidang

pertanahankepadamasyarakattermasuk

berapalama waktuyang dibutuhkan dan tatacara pengurusan sertifikat.
Kantor PertanahanKota Medanmerupakanunsur pelaksana Pemerintahan
Kota Medan dalambidang Pertanahanyang dipimpinolehseorang kepalakantor
yang beradadibawahdanbertanggung jawabkepadaMentri Agraria

di bawah


koordinasi Kantor Wilayah BPN.
Berdasarkanlatarbelakang

diatasmakapenulistertarikuntukmengadakan

penelitiandenganjudul:"EfektivitasPelayananPenerbitan

SertifikatTanah

di

Kantor Badan Petanahan Nasional Kota Medan".
1.2

RumusanMasalah
Berdasarkanuraiandarilatarbelakang masalahyang telahdikemukakandiatas,

maka

rumusanmasalahyangakanditelitidalampenelitianiniadalah:“Bagaimana

Efektivitas PelayananPenerbitan Sertifikat Tanahdi Kantor Badan Pertanahan
Nasional Kota Medan?"
1.3

TujuanPenelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektivtas pelayanan penerbitan sertifikat tanah di Kantor Bdan Pertanahan
Nasional Kota Medan..
1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian iniadalah:

Universitas Sumatera Utara

1. Bagi Universitas, dapat memberikan masukan bagi bidang studi Ilmu
AdministrasiNegara
mengenaikajiankualitaspelayananpenerbitansertifikat tanah.
2. BagiInstansi,

untuk

Pertanahan

Kota

dapat

memberikan

masukankepadaKantor

Medandalammemberikanpelayananyang

sesuaiuntukditerapkan dalam kegiatanpenerbitan sertifikat tanah.
3. Bagi penulis, untuk mengembangkan kemampuan dalam berpikir
dalam menganalisasetiapgejaladan

permasalahanyang

dihadapi

dilapangan.
1.5

Kerangka Teori
Untuk

memudahkan

penelitian

diperlukan

pedoman

dasar

berpikir, yaitu kerangkateori.Sebelummelakukanpenelitianlebihlanjut,seorang
penelitiperlu

menyusunkerangka

untukmenggambarkandarisudut

teorisebagailandasanberpikir

manapenelitimenyorotimasalahyangtelah

dipilih (Nawawi; 1993:40).
1.5.1 PelayananPublik
1.5.1.1 PengertianPelayanan
Pada dasarnya,pelayanandapatdidefinisikansebagaiaktivitasseseorang,
sekelompok orangdan/atau organisasi baik langsungmaupuntidak langsung
untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut
halyangjika

Davidow(Waluyo,2007:127),pelayananadalahhal-

diterapkanterhadapsesuatuprodukakanmeningkatkan

dayaatau

nilaiterhadap pelanggan.

Universitas Sumatera Utara

MenurutKotler dalam Sinambela (2006 :4), pelayananadalah setiapkegiatan
yang menguntungkan dalam suatu kumpulan ataukesatuan dan menawarkan
kepuasan meskipun hasilnyatidak terikatpadasuatu produk secarafisik.
Moenir

(Pasolong,2007:128),pelayananadalahprosespemenuhan

kebutuhan

melaluiaktivitas

oranglain

secaralangsung.

Jikadihubungkandenganadministrasipublik, pelayananadalahkualitas birokrat
terhadap masyarakat (Sinambela, 2008 :6)
1.5.2.2 PengertianPelayananPublik
Sinambela (Pasolong,2007:128)mendefinisikanpelayananpubliksebagai
setiapkegiatanyangdilakukanpemerintahterhadapsejunmlahmanusiayang
memilikisetiapkegiatanyang

menguntungkandalamsuatukumpulanatau

kesatuan danmenawarkankepuasaanmeskipunhasilnya tidakterikatpadasuatu
produk secarafisik.
Pelayanan

publik

2007:128)adalah

menurut

Agung

Kurniawan

(Pasolong,

pemberianpelayanan(melayani)keperluanorang

lainataumasyarakatyang

mempunyaikepentinganpada

organisasiitusesuaidenganaturanpokokdan tatacarayangtelah ditetapkan.
Menurut

Keputusan

Menteri

Pendayagunaan

Aparatur

Negara

Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003,

pelayanan publik adalah segala kegiatan

pelayanan

oleh

yang

dilaksanakan

penyelenggara

pelayanan

publik

sebagaiupaya pemenuhan kebutuhanpenerima pelayananmaupun pelaksanaan
ketentuan
hakekatnya,pelayananpublikadalahpemberian

perundang-undangan.Pada
pelayanan

Universitas Sumatera Utara

primakepadamasyarakatyang

merupakanperwujudankewajiban

aparatur

negarasebagai abdi masyarakat.
1.5.2.3 Asas danTujuanPelayananPublik
Untuk dapatmemberikan pelayananyang memuaskan bagipengguna,
penyelenggaraan pelayanan harus memenuhiasas-asaspelayanan berdasarkan
Undang-UndangNo. 25 tahun 2009 (pasal 4),yaitu:
1. Kepentingan umum.
Artinya, pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan
pribadi dan ataugolongan.
2. Kepastian hukum.
Artinya,jaminan terwujudnya hakdankewajibandalampenyelenggaraan
pelayanan.
3. Kesamaanhak.
Artinya, pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama,
golongan,gender dan status ekonomi.
4. Keseimbangan hak dan kewajiban.
Artinya,pemenuhanhakharussebanding

dengankewajibanyang

harus

dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerimapelayanan.
5. Keprofesionalan.
Artinya,

pelaksanapelayananharusmemilikikompetensiyang

sesuai

dengan bidangtugas.
6. Partisipatif.
Artinya,peningkatanperanserta

masyarakatdalampenyelenggaraan

Universitas Sumatera Utara

pelayanandenganmemperhatikanaspirasi,kebutuhan

danharapan

masyarakat.
7. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif.
Artinya, setiap warganegaramemperoleh pelayananyangadil.
8. Keterbukaan
Artinya,setiappenerimapelayanan dapatdengan mudah mengakses dan
memperoleh informasi mengenai pelayananyang diinginkan.
9. Akuntabilitas.
Artinya,prosespenyelengaraanpelayanan

harus

dapat

dipertanggungjawabkansesuai denganketentuan peraturanperundangundangan.
10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan.
Artinya,

pemberian

kemudahan

terhadap

kelompok

rentan

sehingga terciptakeadilan dalam pelayanan.
11. Ketepatanwaktu.
Artinya,penyelesaian

setiapjenispelayanandilakukantepatwaktusesuai

dengan standar pelayanan.
12. Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan.
Artinya,setiapjenispelayanandilakukansecaracepat,mudah

dan

terjangkau.
Secara teoritis,tujuanpelayananpublikpada dasarnya adalahmemuaskan
masyarakat.Untukmencapaikepuasaanitudituntutkualitaspelayananprima
yangtercermin dari:

Universitas Sumatera Utara

1. Transparansi.
Yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh
semuapihakyang

membutuhkandandisediakansecaramemadaiserta

mudah dimengerti.
2. Akuntabilitas.
Yaitu pelayananyang dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
3. Kondisional.
Yaitu pelayananyang sesuaidengan kondisidan kemampuan pemberi
dan penerimapelayanandengantetapberpegangpada prinsipefisiensidan
efektivitas.
4. Partisipatif.
Yaitupelayananyangdapatmendorong

peransertamasyarakatdalam

penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan dan harapanmasyarakat.
5. Kesamaan hak.
Yaitupelayananyang

tidakmelakukandiskriminasidilihatdariaspek

apapun khususnyasuku,ras, agama,golongan, status sosial dan lain-lain
6. Keseimbangan hak dan kewajiban.
Yaitupelayananyang

mempertimbangkanaspekkeadilanantarapemberi

dan penerimapelayananpublik.

1.5.2.4 KriteriaPelayananPublik

Universitas Sumatera Utara

Menurut Zethaml &Haywood Farmer (Pasolong, 2007 : 133), ada tiga
karakteristik utamatentangpelayanan,yaitu:
1. Intangibility
Pelayananpada dasarnya bersifat performance danhasilpengalamandan
bukan objeknya.Kebanyakan pelayanan tidak dapatdihitung, diukur, diraba
atauditessebelumdisampaikanuntukmenjamin
barangyang

kualitas.Berbedadengan

dihasilkanolehsuatupabrikyang

dapatditeskualitasnya

sebelumdisampaikan padapelanggan.
2. Heterogeinity
Pemakaijasaatauklienatau

pelangganmemilkkebutuhanyang

heterogen.Pelanggandenganpelayananyang
prioritasberbeda.

samamungkin

Demikianpulaperformancesering

sangat

mempunyai

bervariasidarisuatu

prosedur keprosedur lainnyabahkan dari waktu kewaktu.
3. Inseparability
Produksidankonsumsi

suatupelayanantidakterpisahkan.Konsekuensinya

didalamindustripelayanankualitastidakdirekayasa

kedalamproduksi

disektor pabrikkemudiandisampaikan kepada pelanggan.Kualitasterjadi
selamainterkasi antaraklien/pelanggan dengan penyediajasa.
Menurut

Keputusan

MenPAN

Nomor

06/1995

tentang

Pedoman Penganugerahan Piala Abdisatyabakti Bagi Unit Kerja/Kantor
Pelayanan Percontohan, sebagaimana tertera pada lampirannya diatur
mengenai kriteria pelayanan masyarakatyangbaik,yaitu sebagai berikut
(Santosa, 2008:63):

Universitas Sumatera Utara

1. Kesederhanaan.
Kriteriainimengandungartibahwaprosedur
diselenggarakansecaramudah,

atautatacarapelayanan

lancar,cepat,tepat,tidakberbelit-belit,

mudahdipahamidanmudahdilaksanakanolehmasyarakatyang

meminta

pelayanan.
2. Kejelasan dan Kepastian.
Kriteriainimengandung arti adanyakejelasan dankepastian mengenai:
a. Prosedur atau tatacarapelayanan.
b. Persyaratan pelayanan.
c. Unit

kerja

dan

atau

pejabat

yang

berwenang

dan

bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan.
d. Rincian biayaatau tarifpelayanan dan tatacarapembayarannya.
e. Jadwal waktu penyelesaian pelayanan.
3. Keamanan.
Kriteriaini mengandungarti bahwaproses sertahasil pelayanan dapat
memberi rasa aman, kenyamanan, dan dapatmemberikan kepastian
hukum bagi masyarakat.
4. Keterbukaan.
Kriteria inimengandungartibahwa prosedur,tatacara,persyaratan,satuan
kerja/pejabat penanggungjawab pemberi layanan, waktupenyelesaian,
rincianbiaya/tarif,sertahal-halyang

berkaitandenganprosespelayanan

wajib diinformasikan padamasyarakat agar mudahdiketahui.
5. Efisien.

Universitas Sumatera Utara

Kriteriainimengandung arti:
a. Persyaratan

pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang

berkaitan langsung denganpencapaiansasaran pelayanan dengan
tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan
produk pelayananyangdiberikan.
b. Dicegahadanyapengulanganpemenuhanperyaratan
dalamhalproses

pelayananmasyarakatyang

bersangkutanmempersyaratkanadanya
kelengkapanpersyaratandari

satuan

kerja/instansipemerintahanlain yangterkait.
6. Ekonomis.
Kriteria ini mengandung arti bahwa biaya pelayanan harus ditetapkan
secarawajar dengan memperhatikan:
a. Nilaibarangdanataujasapelayananmasyarakatdantidakmenuntut
biayayangterlalu tinggidiluar kewajaran.
b. Kondisi dan kemampuanmasyarakat untuk membayar.
c. Ketentuan peraturan perundang-undanganyangberlaku.
7. Keadilan Merata.
Kriteria inimengandungarti bahwacakupan/jangkauanpelayananharus
diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang

merata

dan

diberlakukan secara adilbagi seluruh lapisan masyarakat.
8. Ketepatan Waktu.
Kriteriainimengandung artibahwapelaksanaanpelayananmasyarakat dapat

Universitas Sumatera Utara

diselesaikan dalamkurun waktu telah ditentukan.
1.5.2.5 Jenis-Jenis PelayananPublik
Bentukpelayananyangdiberikankepadamasyarakatdapatdibedakandalam
beberapajenis pelayanan,yaitu:
1. Pelayanan administratif.
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa pencatatan,
penelitian,dokumentasidankegiatantatausahalainnyayang
keseluruhanmenghasilkanprodukakhirberupa

secara

dokumen,misalnya

sertifikat,rekomendasi,keterangan, dan lain-lain. Contohpelayanan ini,
antaralain : Sertifikat tanah,IMB, pelayananadministrasikependudukan
(KTP, akte kelahiran, aktekematian), dan lain sebagainya.
2. Pelayanan barang.
Pelayananyang diberikanolehunitpelayananberupa kegiatan penyediaan
danatau

pengolahanbahanberwujudfisiktermasukdistribusitermasuk

penyampaiannyakepadakonsumenlangsung (sebagaiunit/individu)dalam
suatusistem.

Secara

keseluruhankegiatantersebutmenghasilkanproduk

akhirberwujudbendaatauyangdianggapbendayang

memberikannilai

tambah secara langsung bagi penggunanya. Contoh pelayanan ini, antara
lain:listrik, pelayananairbersih, pelayanan telepon, dan lain sebagainya.
3. Pelayanan jasa.
Pelayananyangdiberikanolehunitpelayananberupa sarana danprasarana
serta

penunjangnya.Pengoperasiannyaberdasarkansuatusistem

pengoperasiantertentudanpasti.Produkakhirnyaberupa

jasayang

Universitas Sumatera Utara

mendatangkanmanfaatbagipenerimanyasecara langsung danhabis terpakai
dalam jangkawaktu tertentu. Contoh pelayanan ini, antara lain :
Pelayananangkutan darat/air/udara, pelayanankesehatan, perbankan, pos,
dan lainsebagainya.
Ketiga

jenis pelayanan tersebut, orientasinya

adalah pelanggan

atau

masyarakat(publik).Artinya,kinerja

pelayananpublikinstansipemerintahharus

berorientasikan

publiksehingga

dapatmengubahparadigmaaparatur dari “dilayani” menjadi“melayani”.
Hakikatpelayananpublikadalahpemberianpelayananprima

kepada

masyarakatyangmerupakanperwujudankewajibanaparaturpemerintahsebagai
abdimasyarakat.Olehkarena

itu,pengembangankinerja

pelayananpublik

senantiasa

menyangkuttigaunsurpokok,yaitu:unsur

kelembagaan

penyelenggara

pelayanan,prosespelayanansertasumberdayamanusiapemberi

layanan.Dalamhubunganini maka upayapeningkatankinerjapelayananpublik
senantiasaberkenaan dengan pengembangtigaunsur tersebut (Surjadi, 2009: 9).
1.5.2

Efektivitas Pelayanan Penerbitan Setifikat Tanah

1.5.2.1 Pengertian Efektivitas
Dalamsuatuorganisasidapatdiukur

tingkatkeberhasilannyadengan

mengamati efektif tidaknyaorganisasi tersebut dalam menjalankan tugasnya.
Menurut Stoner dalamTjajuk Siswandoko(2011 :196), efektivitasadalah
konsepyang luas mencakup berbagai faktor didalam maupun diluarorganisasi,
yang

berhubungandengantingkatkeberhasilanorganisasidalamusahauntuk

Universitas Sumatera Utara

mencapai tujuan atau sasaran organisasi.
Gibson, dkk(Pasolong 2007:3),efektivitasadalahpencapaiansasaran dari
upaya

bersama.

Derajat

pencapaian

bersama

(2002:171),

efektivitas

adalah

menunjukkan

derajat

efektivitas.
Siagian
sasaranyang

tercapainya

berbagai

telahditentukansebelumnyatepatpadawaktunyadengan

menggunakansumber-sumbertertentuyang

sudahdialokasikanuntukberbagai

kegiatan.
Dari pengertian-pengertian efektivitasdiatasdapatdisimpulkan bahwa
efektivitasberartitercapainyasasaran,target,tujuandenganmenggunakanwaktu
yang sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya tanpa mengabaikan
mutu.
1.5.2.2 Pendekatan Efektivitas
Tingkatefektivitasdapatdiukur

dengan

membandingkanantarrencanaatau targetyang telahdirenrukan dengan hasilyang
dicapai,makausahaatau

hasil

pekerjaantersebutialahyang

dikatakanefektif.Namun,jikausahaatauhasil
dilakukantidaktercapaisesuaidenganapayang

pekerjaanyang
direncanakan

makahal

itu

dikatakan tidak efektif.
Untukmengetahuiefektivitas
kegiatanorganisasipelayananpublik,dikenal adanyabeberapapendekatan,yaitu :
1. Pendekatan sasaran(goal approach).
Pendekatan

inimemusatkanperhatiannya

dalammengukur

Universitas Sumatera Utara

efektivitaspada aspek output,yaitudengan mengukurkeberhasilan
organisasi

publikdalam

mencapaitingkatanoutputyang

direncanakan.Beberapasasaranyang dianggap penting dalam kinerja
suatu

organisasi

adalah

efisiensi,produktivitas,keuntungan,

efektivitas,

pengembangan,stabilitasdan

kepemimpinan.
2.Pendekatan sumber(system resourceapproach).
Pendekatan inimengukurefektivitas dari sisiinput,yaitu dengan
mengukur

keberhasilanorganisasipublik

sumber-sumberyang
baik.Indikatoryang

dalam

mendapatkan

dibutuhkanuntukmencapaiperformansiyang
dipergunakandalampendekatan

kemampuanmemanfaatkan

iniadalah

lingkungan,menginterpretasikan

lingkungan,kemampuan memelihara kegiatan organisasi dan dan
kemampuan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri dengan
lingkungan,
3.Pendekatan proses (process approach).
Pendekatan inimenekankan padaaspek internalorganisasipublik,yaitu
dengan mengukurefektivitas layanan publik melalui berbagai
indikator

internalorganisasi,sepertiefisiensidan

iklimorganisasi.Indikatoryang digunakan adalah
perhatian, kerjasama,

komunikasi,

loyalitas, desentralisasi, pengambilan

keputusan, dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

4.Pendekatan integratif (integrativeapproach).
Pendekatan

inimerupakan

gabungan

diatas,yang

ketigapendekatan

munculsebagaiakibatadanya

kelemahandankelebihandarimasingdalam

dari

pendekatan

masingpendekatan.Termasuk
ini

antaralain

adalah

pendekatankonstituensi,yaknipendekatanbidang sasarandankerangka
ketergantungan.Pendekatan

konstituensimemusatkan

perhatiannyapada konstituensi organisasi, yaitu berbagai kelompok
di

dalam

dan

di

luar

organisasiyang

mempunyaikepentinganterhadapperformansiorganisasi,

seperti

karyawan, pemilik, konsumen, dan sebagainya.
Siagianmengemukakan

bahwaefektivitassuatuorganisasidapatdiukur

dariberbagaihal,yaitukejelasantujuan,kejelasanstrategi,pencapaian
prosesanalisa,danperumusankebijakanyangmantap,tersedianyasarana
prasaranayang

efektif

tujuan,
dan

danefisien,sistempengawasandanpengendalianyang

bersifat mendidik.
1.5.2.3 Ukuran Efektivitas
Ukuran

efektivitas

organisasi

merupakan

suatu

standar

akan

terpenuhinya mengenai sasaran dan tujuan yang akan dicapai serta
menunjukkan pada tingkat sejauh mana organisasi, program/kegiatan
melaksanakan fungsi-fungsinya secara optimal.

Universitas Sumatera Utara

Mengukur ukuran efektivitas organisasi bukanlah suatu hal yang sangat
sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan
tergantung pada siapa yang menilai serta mengintpretasikannya.
Steers (1985:53) dalam bukunya Efektivitas Organisasi mengemukakan
ukuran efektivitas sebagai berikut:
a. Pencapaian tujuan adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus
dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan
akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti
pentahapan pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam arti
periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari berbagai faktor, yaitu: kurun
waktu dan sasaran yang merupakan target konkrit.
b. Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi
untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi
dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses
sosialisasi.
c. Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Untuk itu, digunakan tolak ukur proses pengadaan dan
pengisisan tenaga kerja.
Dalam menciptakan efektivitas, pegawai harus juga memberikan
pelayanan yang baik bagi masyarakat. Menurut Sudayasa (2009:76). Ada lima
dasar dalam aspek pelayanan yang harus dijunjung oleh semua pegawai dalam
upaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Lima nilai dasar tersebut adalah :

Universitas Sumatera Utara

1. Bertindak cepat dan tanggap
Cepat mengambil keputusan dalam memberikan pelayanan atau tindakan
terhadap kasus/masalah yang bersifat mendadak atau mendesak.tepat dalam
melaksanakan proses pelayanan sesuai dengan prosedur tetap atau Standar
Operasional Prosedural (SOP) yang telah ditentukan.
2. Berpihak kepada masyarakat
Masyarakat sebagai subjek pelayanan, berhak menerima pelayanan yang
terbaik sesuai dengan kebutuhannya. Masyarakat sebagai objek penelitian,
masyarakat wajib diberi pelayanan yang bermutu agar tercapai hak masyarakat
sebagai warga negara.
3. Menegakkan kedisiplinan
Disiplin kerja adalah menegakkan semangat kerja dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat atau sasaran pelayanan. Disiplin
administrasi adalah melalkukan pencatatan dan pelaporan hasil kegitan pelayanan
secara tertib, teratur, terarah, terbuka dan terukur.
4. Menunjukkan transparansi
Menunjukkan keterbukaan pelayanan dengan aturan kerja yang jelas,
ringkas, dan tuntas, sehingga pelayanan bisa dipahami oleh sasaran pelayanan.
Dan menunjukkan keterbukaan anggaran sesuai hukum peraturan yang berlaku
dalam ruang lingkup pelayanan publik.

Universitas Sumatera Utara

5. Mewujudkan akuntabilitas
Hasil kegiatan pelayanan diarahkan secara bertanggung jawab terhadap
institusi internal di dalam lingkup pelayanan. Tanggung jawab kepada masyarakat
sangat penting sekali karena mnyangkut upaya peningkatan efektivitas pelayanan.
1.5.3 Sertifikat Tanah
1.5.3.1 PengertianSertifikat Tanah
DalamUndang-Undang PokokAgraria (UUPA) dijelaskanbahwa untuk
mewujudkanjaminankepastianhukumdankepastianhakatastanahmaka
dilakukankegiatanpendaftaranoleh

perlu

pemerintahsesuaidenganketentuan-

ketentuanyangtelah diatur.
Salah satu kegiatan pendaftaran tanah adalah pemberian tanda bukt i
hak. Tanda

yang

sertifikat.

diberikan kepada pemegang

Menurut

PPNo.

sertifikattanahadalahsalinan

10Tahun1960disebutkanbahwa

bukutanahdansuratukuryangdijahitmenjadi

satubersama-samadengan kertas sampul yang
Menteri

hak atas tanah adalah

Agraria.

bentuknya ditentukan oleh

Sedangkan

dalam

PPNo.24Tahun1997,sertifikattanahadalahsurattanda
sebagaimanadimaksuddalampasal19

ayat(2)huruf

buktihak
cUUPAuntuk

hakatas

tanah,hakataspengelolaantanahwakaf,

hakmilikatassatuan

haktanggunganyang

sudahdibukukandalambukutanahyang

masing-masing

rumahsusundan

bersangkutan.
Berdasarkan pengertian di atas ,dapat disimpulkan bahwa sertifikat
tanah terdiriatas

bukutanahdansuratukuryangaslidijahitmenjadisampul.Buku

Universitas Sumatera Utara

tanahyaitudokumendalambentukdaftaryangmemuatdatayuridisdandata
fisiksuatuobjekpendaftarantanahyangsudahadahaknya.Sedangkansurat
ukuradalahdokumenyang memuatdatafisiksuatubidangtanah dalambentuk peta
dan uraian.
Sertifikattanahditerbitkanuntukkepentinganpemegang
bersangkutan

dengandatafisikdandatayuridisyang

hakyang

telahdidaftardalambuku

tanah.Data fisik(pemetaan) meliputiletak tanah, batas-batas tanah , luastanah
danbangunan/tanamanyangada diatasnya. Sedangkandatayuridisberupastatus
tanah(jenishaknya),subjeknya,hak-hakpihakketigayang
jikaterjadiperistiwa

membebaninya

dan

hukumatauperbuatanhukum,wajibdidaftarkan.

Selanjutnya,sertifikattanahhanyabolehdiserahkankepadapihakyang

namanya

tercantumdalambukutanahsebagaipemeganghakataukepadapihak

yang

diberikan kuasaoleh pemeganghak.
1.5.3.2 FungsiSertifikat Tanah
Menurut Adrian Sutedi (2012 :57), fungsi sertifikat tanahyaitu:
1. Sertifikattanahsebagaialatpembuktianyangkuatsebagaimana disebutkan
dalampasal19ayat(2)hurufCUUPA. Seseorang ataubadanhukumakan
mudahmembuktikandirinyasebagaipemeganghakatassuatubidang tanah.
Apabila

telahjelasnamanyatercantumdalamsertifikatitu.

Semua

keterangan
yangtercantumdalamsertifikatitumempunyaikekuatanhukumdanharus
diterimasebagaiketeranganyangbenarsepanjangtidakadabuktilainyang
dapat membuktikan sebaliknya.

Universitas Sumatera Utara

2. Sertifikathak

atas

tanahmemberikan

bank/kreditor

kepercayaan

bagipihak

untukmemberikanpinjamanuang

kepadapemiliknya.Dengan

demikian,

hakatastanahituseorang

apabilapemegang

pengusahaakanmemudahkan

baginyamengembangkanusahanya karena kebutuhan akanmodalmudah
diperoleh.
3. Bagipemerintah,denganadanya
sertifikathakatastanahmembuktikanbahwa

tanahyang

bersangkutantelahterdaftarpadakantoragraria.Initentuakan

membantu

dalam memperbaikiadministrasi pertanahan diIndonesia.
1.5.3.3 Jenis–Jenis Sertifikat Tanah
MenurutJimmy

JosesSembiring(2010:5),hakatastanahdapatdiperoleh

berdasarkantransaksi, perbuatanhukumatau ketentuan perundang-undangan.
Perolehan hak tersebut dapat dibuktikan melalui sertifikat tanah. Berikut
beberapasertifikat hak atas tanah,yaitu :
1. Hak Milik (HM)
Hak milik merupakan hak terkuat atas suatu tanah, dalamarti hak ini
bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat oleh pihak lainnya.
Defenisiberdasarkanpasal20ayat(1) UUPA, hakmilikadalah hakturun
temurun,terkuatdanterpenuhyang
dengan

mengingat

peraturan

DalamUUPApasal21ayat(1)
pembatasan

terhadap

dapatdipunyaiorang-orangatastanah
ketentuan

dalam

pasal

6.

danayat(2),diaturmengenaipembatasan-

kepemilikan

atas

tanah.

Pasal

tersebut

Universitas Sumatera Utara

menjelaskan

bahwa

yangberhak

atashakmilikadalahwarganegaraIndonesiadan badan-badan hukum yang
ditetapkan oleh pemerintah dan memenuhi syarat-syarat dapat
mempunyai

hak

milik.

Sementara

wajibmelepaskanhakmilikatastanahmenurut

itu,

orang-orang

pasal21ayat(3)dan(4)

UUPA, sebagai berikut :
a. Warganegaraasing.
b. Warga negara Indonesia yang mempunyai hak milik dan setelah
berlakunyaUUPA inikehilangan kewarganegaraannya.
c. Seseorangyangmemiliki dua status kewarganegaraan.
2. Hak GunaUsaha(HGU)
Hakguna usaha adalah tanahdiserahkankepemilikankepada subjekatas
tanahlainuntukjangkawaktutertentudanjika jangka waktutersebuttelah
tercapai,tanahtersebutharus diserahkankembalikepada negara.Artinya
kepemilikan hakgunausahabersifat sementara.
Ketentuanhukummengenaihakgunausahadiaturdalampasal28UUPA
yangmenetapkan sebagai berikut:
a. Hak guna usaha merupakan hak untuk mengusahakan tanah
yang
dikuasainegaradalamjangkawaktusebagaimanatersebutdalampas
al 29 UUPA, gunausahapertanian, perikanan, atau peternakan.
b. Hak guna usaha diberikan atas tanah yang
sedikit 5 hektare dengan ketentuan bahwa

luasnya paling
jika luasnya 25

Universitas Sumatera Utara

hektare atau lebih harusmemakaiinvestasimodalyang layak
danteknikperusahaanyang baik sesuai dengan perkembangan
jaman.
c. Hakgunausahadapat beralih dan dialihkan.
3. Hak GunaBangunan (HGB)
Hak guna bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai
bangunandiatassebidang tanah dantanahtersebutbukankepunyaandari
pemilikbangunan danjangkawaktukepemilikannyapaling lama30tahun
dan dapat diperpanjanguntuk jangkawaktu paling lama20 tahun.
4. Hak Pakai (HP)
Hakpakaiadalah hakuntukmenggunakanatau memunguthasildaritanah
yang

dikuasailangsungolehnegaraatausesuaidenganpasal41ayat(1)

UUPAyang

mendefenisikanhakpakaiyaituhakuntukmenggunakan

dan/ataumemunguthasildaritanahyangdikuasailangsungolehnegara
atautanahmilikorang lainyang memberi wewenangdankewajibanyang
ditentukandalamkeputusanpemberiannyaolehpejabatyang

berwenang

memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang
bukan

perjanjiansewa-menyewaatau

perjanjianpengolahan

tanah,

segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwaketentuan undangundangini.
1.5.3.4 Syarat-Syarat UntukMendapatkan Sertifikat Tanah
Dalam Perkaban No. 1Tahun 2010, diatur mengenaipersyaratanyang harus
dipenuhioleh

pemohonuntukmendapatkansertifikattanah.Adapun

Universitas Sumatera Utara

persyaratannya,yaitu :
1. Mengisidanmenandatanganiformulirpermohonan(idenditasdiri,luas,
letakdanpenggunaantanahyang

dimohon,pernyataantidaksengketa

dan

tanah dikuasai secarafisik).
2. Surat kuasa apabiladikuasakan.
3. Fotocopy

identitas (KTP dan KK) pemohon atau kuasa apabila

dikuasakan.
4. Buktikepemilikan tanah.
5. FotocopySPPT PBBtahun berjalan.
6. Melampirkan SPP/PPh sesuai dengan ketentuan.
1.5.3.5 Efektivitas Pelayanan Penerbitan Sertifikat Tanah di Kantor Badan
Pertanahan Nasional Kota Medan
Pada

dasarnyasetiapmanusia

membutuhkanpelayanan,bahkansecara

ekstrim

dapatdikatakanbahwa

pelayanantidakdapatdipisahkandengankehidupanmanusia. Pemenuhanhakdasardan
kebutuhanmasyarakatolehpemerintah,jugatermuatdalamsila-silayang

terkandung

dalampancasila terutamasila ke-2,yaitukemanusiaanyangadildanberadabdansila
ke-5,yaitu

keadilansosialbagiseluruhrakyatIndonesia.

Konstitusidan

ideologi

tersebut menjadi pedoman bagi pemerintahsebagai upayamendukung pelayanan
publikyangprimadalamsistem pemerintahan.
Secara umum saatini penyelenggaraanpelayananpublikdiIndonesiadapat
dikategorikan“buruk”.Halinididasarkanolehbanyaknya

keluhandanpengaduan

masyarakatterkaitpelayanan,yangseringkitadengardanbacadiberbagaimedia

cetak

Universitas Sumatera Utara

maupun media elektronik. Pelayanan yang terkesan berbelit-belit, lambat, mahal,
melelahkan, rawan akan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta
kemampuanaparaturyangminimmerupakanderetankeluhanyangmenggambarkan
pelayanan publikyangkian memprihatinkan.
Dalam

UUNo.25

dijelaskanbahwa

Tahun

2009

masyarakatberhak

berkualitassesuaidengan

asasdan

tentangPelayanan

mendapatkan

pelayananyang

tujuanpelayanan.MenurutKeputusanMenteri

PendayagunaanAparatur

Negara

63/KEP/M.PAN/7/2003,pelayananpublikadalah
yangdilaksanakanolehpenyelenggara

Publik,

Nomor

segala

kegiatanpelayanan

pelayananpubliksebagaiupayapemenuhan

kebutuhan penerimapelayanan maupun pelaksanaan ketentuan perundangundangan. Tanah merupakan aset yang

bernilai tinggi. Selain itu, tanah

merupakan
kebutuhanvitalbagisiapapunkarenadapatdipergunakandalamberbagaibidang,
baiktempattinggalataupemukiman,

pertanian,perkebunan,perdagangan,industri,

danpenambangandanpadasaatinijugasering

dipergunakanmasyarakatsebagai

investasi ataupun jaminan pinjaman baik kepadapihak bank negaramaupun
swasta.
Untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi
seluruh

rakyatIndonesiadanmenekankonflik-konflikpertanahanyang

mungkinterjadimaka
PeraturanDasar
tanah,maka

Pokok-

pemerintahmengeluarkanUUNo.5Tahun1960tentang
PokokAgraria(UUPA).Karenaketika
penyelesaian

terjadisengketa
secara

Universitas Sumatera Utara

formalmengharuskansetiappemeganghakatastanahbisamembuktikan denganbuktibuktitertulis(sertifikattanah).Sertifikathak-hakatastanahberlaku
sebagaialatbuktiyangkuatsebagaimanaditegaskandalamPasal19ayat2hurufc UUPA
dan Pasal 32 ayat1 Peraturan PemerintahNomor24 Tahun 1997. Untuk
mewujudkan arah kebijakan pertanahan tersebut diatas, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah mengeluarkan Peraturan
Presiden nomor 17 tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Republik
Indonesia, yang merupakan implementasi dari UUPA nomor 5 tahun1960 yang
menegaskan kembali tentang hubungan bangsa Indonesia dengan bumi, air dan
ruang angkasa serta percepatan pendaftaran tanah diseluruh wilayah republik
Indonesia.
Usaha tersebut diatas telah dilakukan sejak terbentuknya Badan
Pertanahan Nasional (BPN) pada tahun 1988 dengan Keputusan Presiden nomor
26 tahun 1988, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan pertanahan kepada
masyarakat dan menjadikan Badan Pertanahan Nasional (BPN) satu-satunya
lembaga yang mengurusi masalah pertanahan di wilayah Republik.
Sebagai salah satu faktor penting bagi terlaksananya program pembuatan
sertifikattanah, maka tingkatkesadaran masyarakatperlu diperhatikanterutama
terhadapindividuyangmemilikitanahsekaligusyang

berkepentinganterhadap

pengelolaan tanah tersebut.Untukitulah masyarakatperlu didekati agar timbul
keinginanataukesadaranuntuk melakukansertifikasitanah.Oleh karenanyamenjadi
tugasdariKantorPertanahansebagaiinstitusiyangbertugasdanbertanggungjawab
bidang

di

pertanahan untuk selalu berupaya melakukan sosialisasi terhadap

Universitas Sumatera Utara

kebijakan-kebijakanPemerintahdibidang

pertanahankepadamasyarakattermasuk

berapalama waktuyang dibutuhkan dan tatacara pengurusan sertifikat.
Kantor PertanahanKota Medanmerupakanunsur pelaksana Pemerintahan
Kota Medan dalambidang Pertanahanyang dipimpinolehseorang kepalakantor
yang

beradadibawahdanbertanggung

jawabkepadaKepala

Daerahmelalui

SekretarisDaerahyangmelaksanakansebagianurusanrumahtangga

daerahdalam

bidang

pertanahandanmelaksanakantugaspembantuansesuaidenganbidang

tugasnya.
I.6

DefinisiKonsep
Konsepmerupakanistilahataudefinisiyang digunakanuntukmenggambarkan

secara

abstrakkejadian,kelompokatauindividuyangmenjadipusatperhatianilmu

sosial(Singarimbun,1989:33).

Melaluikonsep

penelitidiharapkanakan

dapat

menyederhanakanpemikirannyadenganmenggunakan satuistilah untuk beberapa
kejadianyangberkaitan satu dengan lainnya.
Tujuan dari definisi konsep adalah untuk memudahkan pemahaman dan
menghindari terjadinya interpretasi ganda atau tumpang tindih atas variabel yang
menjadi subjek penelitian.
Efektivitas
denganmenggunakan

pelayanan

adalah

tercapainyasasaran,target,tujuan
waktuyang

sesuaidenganapayangdirencanakansebelumnyatanpa mengabaikan mutu.
Dalam menciptakan efektivitas, pegawai harus juga memberikan
pelayanan yang baik bagi masyarakat. Menurut Sudayasa (2009:76). Ada lima

Universitas Sumatera Utara

dasar dalam aspek pelayanan yang harus dijunjung oleh semua pegawai dalam
upaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Lima nilai dasar tersebut adalah :

1. Bertindak cepat dan tanggap
Cepat mengambil keputusan dalam memberikan pelayanan atau tindakan
terhadap kasus/masalah yang bersifat mendadak atau mendesak.tepat dalam
melaksanakan proses pelayanan sesuai dengan prosedur tetap atau Standar
Operasional Prosedural (SOP) yang telah ditentukan.
Adapun indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur bertindak cepat dan tanggap adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

Responsivitas
Tidak menunda-nunda pelayanan
Perofesional
Kondisional
Tanggung jawab

2. Berpihak kepada masyarakat
Masyarakat sebagai subjek pelayanan, berhak menerima pelayanan yang
terbaik sesuai dengan kebutuhannya. Masyarakat sebagai objek penelitian,
masyarakat wajib diberi pelayanan yang bermutu agar tercapai hak masyarakat
sebagai warga negara.
Adapun indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur berpihak kepada masyarakat adalah :
a. Keadilan

Universitas Sumatera Utara

b.
c.
d.
e.

Kesopanan dan keramahan
Keamanan pelayanan
Kenyamanan lingkungan
Kelengapan sarana dan prasarana

3. Menegakkan kedisiplinan
Disiplin kerja adalah menegakkan semangat kerja dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat atau sasaran pelayanan. Disiplin
administrasi adalah melalakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegitan
pelayanan secara tertib, teratur, terarah, terbuka dan teukur.
Adapun indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur menegakkan kedispinan adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

Semangat kerja
Tepat waktu
Jadwal pelayanan teratur
Prosedur layanan mudah dipahami
Arahan petugas jelas

4. Menunjukkan transparansi
Menunjukkan keterbukaan pelayanan dengan aturan kerja yang jelas,
ringkas, dan tuntas, sehingga pelayanan bisa dipahami oleh sasaran pelayanan.
Dan menunjukkan keterbukaan anggaran sesuai hukum peraturan yang berlaku
dalam ruang lingkup pelayanan publik.
Adapun indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur menunjukkan transparansi adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

Sikap dan perilaku
Persyaratan teknis, administratif
Kesederhanaan
Kemudahan akses
Kepastian biaya pelayanan

Universitas Sumatera Utara

5. Mewujudkan akuntabilitas
Hasil kegiatan pelayanan diarahkan secara bertanggung jawab terhadap
institusi internal di dalam lingkup pelayanan. Tanggung jawab kepada masyarakat
sangat penting sekali karena mnyangkut upaya peningkatan efektivitas pelayanan.
Adapun indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur mewujudkan akuntabilitas adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

Adanya pejabat yang menerima keluhan masyarakat
Kompetensi pelaksana
Dasar hukum
Produk layanan
Jumlah pelaksana.

Universitas Sumatera Utara