PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

iii 2.4.2 Operasi Penjumlahan pada Bilangan Bulat 22 2.4.3 Operasi Pengurangan pada Bilangan Bulat 24 2.5 Kerangka Konseptual 26 2.6 Hipotesis Tindakan 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 28 3.2 Subjek dan Objek Penelitian 28 3.2.1 Subjek Penelitian 28 3.2.2 Objek Penelitian 28 3.3 Jenis Penelitian 28 3.4 Alat Pengunpul Data 28 3.4.1 Tes Hasil Belajar 28 3.4.2 Observasi 29 3.5 Prosedur Penelitian 30 3.6 Teknik Analisis Data 33 3.6.1 Analisis Tes 33 3.6.2 Analisis Observasi 34 3.7 Indikator Keberhasilan 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 36 4.1.1 Siklus I 36 4.1.2 Siklus II 47 4.2 Temuan Penelitian 58 4.3 Diskusi Penelitian 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 61 5.2 Saran 61 DAFTAR PUSTAKA 63 iv DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 33 v DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Penguasaan 34 Tabel 3.2 Kriteria Pencapaian Indikator 35 Tabel 4.1 Data Ketuntasan Belajar Siswa pada Pre Test 36 Tabel 4.2 Tingkat Penguasaan Siswa pada Pre Test 36 Tabel 4.3 Hasil Observasi Siklus I 40 Tabel 4.4 Nilai Siswa pada Post Test I 44 Tabel 4.5 Deskripsi Nilai Post Test I Siswa 45 Tabel 4.6 Data Ketuntasan Belajar Siswa pada Post Test I 46 Tabel 4.7 Tingkat Penguasaan Siswa pada Post Test I 46 Tabel 4.8 Hasil Observasi Siklus II 50 Tabel 4.9 Nilai Siswa pada Post Test II 54 Tabel 4.10 Deskripsi Nilai Post Test II Siswa 55 Tabel 4.11 Data Ketuntasan Belajar Siswa pada Post Test II 56 Tabel 4.12 Tingkat Penguasaan Siswa pada Post Test II 56 vi DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 65 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 68 Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 71 Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 74 Lampiran 5 : Soal Pre Test 77 Lampiran 6 : Soal Post Test I 80 Lampiran 7 : Soal Post Test II 83 Lampiran 8 : Kunci Jawaban 86 Lampiran 9 : Lembar Validasi Tes 87 Lampiran 9 : Lembar Validasi Tes 88 Lampiran 9 : Lembar Validasi Tes 89 Lampiran 10 : Daftar Nama Validator 90 Lampiran 11 : Nilai Pre Test Siswa 91 Lampiran 12 : Nilai Post Test I Siswa 92 Lampiran 13 : Nilai Post Test II Siswa 93 Lampiran 14 : Lembar Observasi 109 Lampiran 14 : Lembar Observasi 98 Lampiran 15 : Dokumentasi Penelitian 118 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu dasar dari pengembangan sains basic of science dan sangat berguna dalam kehidupan semua manusia. Di lingkungan masyarakat secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika. Seperti ketika orang menghitung penghasilan, hasil panen, jumlah belanja, luas tanah, luas rumah, ongkos, hak waris dan masih banyak yang lainnya. Ini berarti tidak ada orang yang tidak memerlukan matematika dalam kehidupan dan perkembangannya. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Sujono dalam Sari, 2007:1 bahwa: “Matematika merupakan himpunan peradaban manusia. Matematika merupakan faktor pendukung dalam laju perkembangan dan persaingan di berbagai bidang, ekonomi, teknologi, persenjataan, usaha eksplorasi ruang angkasa dan sebagainya.” Perkembangan teknologi yang sangat pesat sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Dengan berkembangnya teknologi ini mengakibatkan berkembangnya ilmu pengetahuan yang memiliki dampak positif maupun negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari negara maju, sehingga Indonesia sebagai negara berkembang perlu mensejajarkan diri dengan negara-negara yang sudah maju tersebut. Matematika adalah ilmu dasar yang memiliki peran penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Peran matematika dalam tujuan umum pendidikan matematika dalam mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan yang berkembang melalui tindakan dasar pemikir kritis, rasional dan cermat serta dapat menggunakan pola berfikir matematika baik dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan maupun dalam kehidupan sehari- hari. “Matematika merupakan fondasi yang perlu ditanamkan sejak dini. Kalau sejak dini siswa tidak suka matematika, maka siswa tidak akan pernah suka matematika.” 2 Pada kenyataannya matematika telah diajarkan sejak SD bahkan di bangku TK. Namun sampai sekarang, masih banyak siswa yang menunjukkan bahwa matematika itu sukar dan menakutkan. Sebagaimana Sujono dalam Sari, 2007:2 mengungkapkan bahwa: ”Pandangan bahwa matematika adalah sesuatu yang menakutkan dimulai sejak anak masuk kelas satu Sekolah Dasar. Guru dan banyak orang dewasa lain menunjukkan bahwa matematika itu sukar dan menakutkan, dan pada saat yang sama ditunjukkan bahwa keterampilan dan kemampuan matematika disajikan sebagai suatu yang hanya dapat dikerjakan oleh anak-anak yang benar-benar cemerlang, anak dipaksa untuk menghafalkan fakta-fakta matematika misalnya tabel perkalian, di bawah tekanan yang bertubi-tubi dan mereka didesak agar bekerja lebih keras. Dalam kondisi semacam ini, dijamin kegagalan dan timbul perasaan tidak mampu yang tidak dapat dielakkan.” Kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa sebagai bekal mempelajari matematika salah satunya adalah kemampuan berhitung. Kemampuan berhitung siswa perlu dipupuk dan dilatih dengan berbagai teknik agar tertanam dalam pola berpikir anak sehingga nantinya dalam mempelajari matematika tak ada kendala dalam hal kemampuan berhitung. Setelah siswa menyelesaikan studi di tingkat SD kemampuan berhitung yang harus telah dikuasai adalah meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan penarikan akar. Kemampuan berhitung itu harus dikuasai anak untuk diterapkan pada himpunan bilangan Asli, cacah, bulat, dan pecahandesimal. Dari pandangan Sujono tersebut, dapat dilihat bahwa ketakutan terhadap matematika mengakibatkan kegagalan dan perasaan tidak mampu yang akhirnya berujung pada hasil belajar matematika yang rendah. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Cockroft dalam Abdurrahman, 2003 : 253 mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: 1. Matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan 2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai 3. Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas 4. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara 5. Meningkatkan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT KELAS VII SMP AISYIAH MUHAMMADIYAH 3 MALANG

2 31 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PENDEKATAN CTL (contextual teaching and learning) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITASDAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VII MUHAMMADIYAH 02 BATU

0 3 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DALAM MATERI BILANGAN BULAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 4 SDN CODO 2 WAJAK

0 10 16

PENERAPAN MEDIA PAPAN HITUNG PADA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS V DI SDN DADAPREJO 1 BATU

4 23 23

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE BUZZ GROUP DISERTAI PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS IVA SDN AJUNG 03 JEMBER

0 9 16

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA KELAS V SDN 002 SEKIP HULU RENGAT Helminaria SDN 002 Sekip Hulu

0 0 14

PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN KELANCARAN PROSEDURAL SISWA DALAM OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

0 0 14

PROBLEM SOLVING DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SDN 1 TATURA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT Hamsinah Abstrak: Masalah yang dikaji dalam PTK ini adalah Apa

0 2 9

PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SD

0 0 87