Peranan keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah anak di RT 005/03 Pondok Bambu Jakarta Timur
PERANAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI BERlBADAH ANAK DI RT 005/03
PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR
SKRIP SI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguman untuk memenuhi
syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
HILALIA
0011017698
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
lJNfVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIIDAVATULLAH
JAKARTA
1425 H/ 2004 M
PERANAN KELUARGA DALAM MENllNGKATKAN
MOTIVASI BERIBADAH ANAK DI RT 005/03
PONDOK BAMBU JAKARTA TH\tlUR
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi
syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
HILA LIA
0011017698
Dibawah bimbingan :
Ora. Hj. Sitti Salmiah, MA..
150 020 004
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU T ARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1425 H/ 2004 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi
yang
berjudul
"PERANAN
Jl(ELUARGA
DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BERIBADAH ANAK DI RT 005/03 PONDOK
BAMBU JAKARTA TIMUR" telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tanggal 9 Agustus 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh Gelar Sarjana Program Strata I (SI) pada jurusan Pendidikan
Agama Islam.
Jakarta, 9 Agustus 2004
Sidang Munaqasah
Dekan
Pembantu Dekan
Sekretaris Merangkap Anggota
ap Anggota
セ|@
Dr. d・、セ@
NIP:
IJ
s ada MA
231 356
Anggota
Mセュᄋ」@
Prof j・エセ@
NIP. 150 012 950
---
Ora. Hj. Sitt! Salmiah, MA
NIP. 150 020 004
KATA PENGANTAR
セI|@
セI|@
J!JI ヲセ@
Alhamdul ill ah, segala puji serta rasa syukur penulis parijatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, schingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh
geiar sarjana dalam bidang pendidikan pada Program Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini dapat terwujud
dengan baik atas segala bantuan dan
ォ・セェ。ウュ@
dari berbagai pihak. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan rasa hormat yang sebesarbesarnya kepada :
I. Bapak Prof DR. H. Salman Harun, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Bapak Ors. Abdul Fatah Wibisono, M.Ag selaku Ketua Jurusan
PAJ serta Bapak Akhrnad Sodiq, M.Ag selaku Sekretaris Jurusan PAL
2. !bu Dra. Hj. Sitti Salrniah, MA selaku Pembimbing skripsi, yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan birnbingan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat selesai.
3. Bapak M.Tohir, ketua Rt 005/03 dan para staf-stafnya yang tel ah rnernberikan
inforrnasi yang dibutuhkan penulis dan mernberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengadakan penelitian.
4. Seluruh Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Dosen Fakultas
Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan yang tclah rncmberikan ilmunya.
5. Pimpinan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakaiia beserta staf-stafnya
yang telah rnemberikan pelayanan kepada penulis dalam memperoleh sumbersumber buku yang diperlukan.
6. Ayah tercinta H. Ahmad Nawawi (aim) yang selama hidupnya selalu
memberikan kasih dan sayang,
Bunda tercinta Hj. Siti Robiatul adawiyah
yang penuh kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan se11a doanya yang tak
henti-hentinya terhadap penulis, kakak-kakakku serta adik-adikku yang telah
memberikan dorongan dan mendoakan penulis untuk menyelesaikan skripsi
ll11.
7. Keluarga besar PAI VIII B yang telah memberikan motivasi kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Hanya harapan dan doa yang dapat penulis berikan, semoga bantuan,
bimbingan dan motivasi dari semua pihak menjadi amal sho!eh yang dapat membawa
kebahagian dan semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Amin
ya Rabbal A'lamin.
Jakarta, Juli 2004
Penulis
DAFTAR ISi
Hal
KATA PENGANTAR ........................................................................................
ll1
DAFTAR ISi .......................................................................................................
v
DAFTAR T ABEL .. .... ..... .. ... ... ... ... .. .... .. ... ... ... ........ ... .. ............. .. .... ... ... ... ... .........
v111
BAB!
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. .
BAB II
B. Pembatasan Masalah ...................... ................................. ... ..........
4
C. Perumusan Masalah ........... .............. ..... .......... .............................
5
D. Tujuan Penelitian............................................................................
5
F. Sistematika Penulisan .....................................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga .......................................................................................
7
l. Pengertian Keluarga ...............................................................
7
2. Fungsi dan Peranan keluarga .................................................
8
8
b. Peranan Keluarga .............................................................
11
B. Motivasi Beribadah anak ..............................................................
13
l. Pengertian motivasi dan Macam-macamnya .........................
13
2. Pengertian lbadah ...................................... ............................
I5
3. Tujuan dan Macam-macam lbadah ........................................
17
4. Motivasi ibadah .................................................................... .
20
C. Karakteristik Anak usia 7-12 Tahun ............................................
22
D. Peranan Keluarga Dal am Meningkatkan Motivasi Beribadah Anak
26
E. Kerangka Berfikir ........... .
30
F. Perumusan Hipotesis ...................................................... 32
BAB Ill
METODOLOGI l'ENELITIAN
A. Desain penelitian ......................................................................... .
BAB IV
B. Variabel Penelitian ...................................................................... .
33
C. Populasi dan Sampel ................................................................... .
34
D. Tehnik Pengumpulan Data .......................................................... .
34
E. Tehnik Analisa Data .................................................................... .
36
F. Interpretasi Data ........................................................ .
38
HASIL PENELITIAN
A. Kondisi obyektif masyarakat Rt 005/03 Pondok Bambu .... ... ......
39
B. Pelaksanaan Bimbingan Beribadah Terhadap anak Usia 7-12
Tahun di Rt 005/03 Pondok Bambu . ... ... ... ..... .... ...... ......... ... .. .... ..
44
C. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Ibadah Anak Usia 7-
12 Tahun di Rt 005/03 Pondok Bambu ........................................
46
D. Analisa Data dan Interpretasi Hasil Penelitian..............................
BAB V
47
PENUTUP
A. Kesimpulan
73
B. Saran.............................................................................................
73
DAFT AR PUSTAKA ..........................................................................................
75
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal am an
1.
Daftar Variabel Penelitian .......................................................................... .
36
2.
Nama-nama kepala keluarga yang tinggal di Rt 005/03 ..... ,..........................
41
J.
0
Variabel X (Peranan keluarga) .................................................... .
48
4.
Variabel Y (lbadah anak) ......................................................... .
49
5.
Pengajaran Ibadah Kepada Anak...................................................................
50
6.
Cara Orangtua Mengajarkan Jbadah Kepada Anak .......................................
50
7.
Tindakan Orangtua Ketika Maghrib Anak Masih Menonton TV .................
51
8.
Waktu Orangtua Mengajarkan Anak tentang Sholat.....................................
52
9.
Cara Orangtua Mendorong Anak Agar Mau Berpuasa .................................
53
JO. Waktu Orangtua Memerintahkan Anak untuk Mengaji ................................
54
11. Waktu Orangtua Mengajari Anak tentang puasa ....................................... .
55
12. Tindakan Orangtua Bila Anak Malas Mengaji ..............................................
55
13. Orangtua Membiasakan Sholat Berjamaah di Rumah...................................
56
14. Cara Orant,>tua Memotivasi kegiatan lbadah Anak........................................
57
I 5. Cara Orangtua Mendidik Anak Tentang sholat.. ................. .
58
16. Cara Orangtua Mengontrol Kegiatan Sholat Anak........................................
59
17. Sikap Anak Bila Diperintah Untuk Sholat... ................................................ .
60
18. Faktor Pendorong Sholat Anak......................................................................
60
19. Kebohongan Anak Dalam Berpuasa Ramadhan............................................
61
20. Keterpaksaan Anak Dalam Melaksanakan Puasa..........................................
62
2 I. Rutinitas Mernbaca Al-Qur'an ......................................................................
62
22. Cara Orangtua Mendidik Anak Mengaji .......................................................
63
23. Praktek Mengaji Anak Sehari-hari ................................... ............................
64
24. Orangtua Memerintahkan Anak Untuk Mengaji ...........................................
65
25. Uji korelasi variabel X dengan variabel Y ...................................... .
66
BABI
PENDAHULUAN
A. Lat:1r Belakang Masalah
l(duarga merupakan unit sosial terkecil yang utama dan pertama bagi seorang
anak. Sebelum ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia akan berkenalan terlebih
dahulu dengan situasi keluarga. Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan
memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak untuk masa yang
akan datang. Keluargalah yang akan memberikan warna kehidupan seorang anak,
baik perilaku, budi pekerti rnaupun adat kebiasaan sehari-hari. Keluarga jualah
tempat dimana seorang anak mendapat tempaan pertama kali yang kenmdian
mencntukan baik-buruk kchidupan sctclahnya di masyarakat. Hingga tak salah lagi
kalau keluarga adalah elemen penting dalam menentukan baik-buruknya masyarakat.
Tokoh kunci dalam keluarga adalah ibu. !bu memiliki kaitan emosional yang
sangat erat dengan anak yang dikandung dan dilahirkannya. Sementara si anak
rnerniliki kecenderungan yang lrnat pula untuk lebih condong pada ibu. Hubungan
psiko-emosional ini merupakan ha! yang sangat elementer dalam proses pendidikan
dan pembentukan jati diri sang anak. !bu yang baik akan menciptakan suatu kondisi
dan lingkungan yang sebat, baik fisik maupun mental bersama suami.
Dalam ha! ini peranan seorang ibu sangat besar dalam menentukan
kdierhasilan karier anaknya sebagai anak yang berguna bagi keluarga, masyarakat,
agama, bangsa dan negara.
2
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hafez Ibrahim yang dikutip oleh Athiyah
al-Abrasyi dalam buku "Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam"
Art111ya: "Jbu adalah suatu sekolah, bilamana dipersiapkan dapat membentuk bangsa
· ···
yang baik dan kuat " 1
Oleh karena seorang ibu adalah pendidik pcrtarna rnanusia, ia adalah orang
yang paling dicintai oleh rnanusia itu. la adalah teladan utama dan contoh ideal yang
ketika seseorang mernbuka rnatanya di dunia ini, ia dapati contoh tersebut di depan
rnatanya. Darinya ia rnengambil bekal jasmani, kejiwaan, dan emosi.
'- Dalam situasi dan kondisi sekarang ini yang sarat dengan kejadian dan
inforrnasi baik yang positif rnaupun yang negatif, dari dalam maupun dari luar negri
yang bisa diperoleh dengan sangat mudah yang akan membawa pengaruh pada pola
kehidupan anak. Dalam jajaran keluarga, yang paling berpengaruh adalah orangtua,
karena orangtua merupakan orang yang utama dan pertama yang bertanggung jawab
atas pendidikan anaknya. Dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan, oleh
karena itu banyak ha! yang hams ditanamkan pada anak agar bisa menjadi generasi
yang baik. Diantaranya dengan pelaksanaan ibadah rutinitas d.i rumah.
Namun dalam kehidupan sekarang ini khususnya di kota-kota besar, orangtua
dibebani oleh berbagai tuntutan hidup seperti tuntutan ekonorni, tuntutan pekerjaan
dan sebagainya. Waktu bertemu dan bersenda gurau dengan anak-anaknya hampir
1
Athiyah Al-Abrasy, f)asar-dasar Pokok Pe11didika11 Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993),
cet. Ke7, h. 133.
3
ticlak acla. Bimbingan clan kasih sayang yang sangat cliharapkan oleh anak kurang
terpenuhi.
Anak aclalah amanat Allah SWT, amanat wajib dipertanggungjawabkan clan
tanggung jawab orangtua terhaclap anak secara umum adalah menyelenggarakan
pencliclikan bagi anak-anaknya. Allah memcrintahkan agar setiap oran!,rtua menjaga
keluarganya clari siksaan api neraka. Sebagaimana firman Allah SWT:
Arlinya: "Hai orang-orang yang beriman, perihara/ah dinmu dan keluargamu dari
api neraka ... (Q.S. Al-lahriim:6)
Ayat tersebut menerangkan agar setiap muslim harus mencliclik clan mengajari
keluarga, anak, istri, clan semua kerabatnya, agar clapat menjalankan apa yang telah
cliwajibkan clan meninggalkan apa-apa yang clilaran"g Allah. 2
Dan sebagaimana haclits nabi saw tentang tanggung jawab penclidikan yang
dipikul oleh orangtua, yang cliriwayatkan oleh lbnu Majah:
Ari inya:" Didi kl ah anak-anakmu dan perbaguslah adab sopan santun mereka"
Kepribadian manusia memang tidak terlepas dari lingkungan, khususnya
lingkungan keluarga. Dalam perkembangan anak pada masa bayi dan kanak-kanak
peranan ibu clan ayah sangat penting dan menentukan bagi pembentukan kepribadian
2
lbnu Katsir, Tqfsir Ib1111 Katsir, Te1j. Salim Bahreisy,dkk (Surabaya: Bina limo, 1993), jilid 8,
Cet. kc 2, h. 163
4
anak selanjutnya. 3 Oleh karena itu sudah sepantasnya orangtua mempunyai perhatian
khusus terhadap semangat beribadah anak, agar anak rnerasa ringan dalam
melaksanakannya sekaligus menjiwainya dan menerapkannya dalam berbagai bidang
kehidupan. Salah satu bentuk perhatian orangtua terhadap ibadah anak adalah
menjadi figur yang dapat dicontoh dan ditiru oleh anaknya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat:" Kepribadian orangtua,
sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendiclikan yang tidak langsung
yang sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang berkernbang';. 4
Selain contoh perbuatan yang dilakukan orangtua ditiru oleh anak-anaknya,
hendaknya
orangtua
dapat
melatih
dan
membiasakan
anak-anaknya
untuk
menge1jakan ibadah yang dalam hal ini adalah shalat, puasa dan membaca Al-qur'an
yang rnengandung aspek latihan spiritual dan latihan moral. Sehingga ketika anak
memasuki usia remaja, anak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan
mendekatkan di ri kepada Allah.
Tidak sedikit orangtua yang selalu mengandalkan sekolah untuk memenuhi
kebutuhan akan agama bagi anak-anaknya. Padahal lembaga pendidikan seperti
sekolah hanya memiliki waktu yang sangat singkat bila dibandingkan dengan waktu
anak bersama orangtuanya. Untuk melihat sejauhmana usaha keluarga dalam
meningkatkan motivasi beribadah bagi anaknya, maka penulis ingin mengadakan
' Ngalim Pu1wanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), Cet. ke-5, h. 16
" Zakiah Darajat,
1/11111
Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996), CeL kc 15, h. 56.
5
penelitian tentang "Peranan Keluarga dalam Meningkatkan Motivasi Beribadah
Anak di '\Vilayah Rt 005/03 Pondok Bambu Jakarta Timur."
B. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan beberapa masalah sebagai
berikut:
I. Mengapa masih banyak orangtua yang kurang menyadari akan pentingnya
pendidikan ibadah sejak dini?
2.
Bagaimana perhatian orangtua terhadap pendidikan ibadah anak-anaknya di
rumah?
3. Apakah keluarga memiliki peranan dalam meningkatkan motivasi beribadah
anak?
C. Pembatasan Masalah
Untuk mempennudah dalam pelaksanaan penelitian, penulis membatasi
masalah yang diteliti yaitu pada poin ke- 3 tentang penman keluarga dalam
meningkatkan motivasi beribadah anak.
a.
Keluarga yang dimaksud disini adalah lingkungan keluarga inti yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak.
b. lbadah yang dimaksud disini adalah shalat, puasa dan membaca Al-gur'an.
c.
Anak yang dimaksud disini dibatasi pada usia sekolah dasar yang berumur 712 tahun di wilayah RT 005/03 Kelurahan Pondok Bambu Jakarta Timur.
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : "Bagaimana peranan kefuarga dafam meningkatkan motivasi
herihadah anak di lingkungan Rt 005i1J3 Pd.Bamhu .Jak-tim? "
E. Tujuan Penelitian
I.
Secara
urnum
mgm
mengetahui
sejauhmana
usaha orangtua dalam
rneningkatkan motivasi beribadah anak.
2.
Secara khusus studi ini diharapkan dapat rnengetahui fal..ior apa saja yang
dapat rneningkatkan motivasi beribadah anak.
F. Sistematika Penulisan
BAB
Pendahuluan, berisi: Latar belakang rnasalah, identifikasi masalah,
pembatasan rnasalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB
II
Tinjauan Pustaka, berisi: Pengertian, fungsi dan peranan keluarga;
Pengertian dan macam-macam motivasi; Pengertian, tujuan dan
macam-macam ibadah; Motivasi ibadah; Karakteristik anak usia 7-12
tahun; dan Peranan keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah
anak; kerangka berfikir; perumusan hipotesis
BAB
Ill
Metodologi Penelitian, berisi : Desain penelitian, variabel penelitian,
populasi dan sampel, tekhnik pengumpulan data, tekhnik analisa data,
dan interpretasi data
7
BAB IV
Hasil Penelitian, berisi: Kondisi obyektif masyarakat Rt 005/03 Pd.
Bambu Jak-Tim, pelaksanaan bimbingan beribadah terhadap anak usia
7-12 tahun di Rt 005/03 Pd.Bambu, faktor-faktor pendorong dan
penghambat ibaclah anak usia 7-12 tahun di Rt 005103 Pd. Bambu dan
analisa hasil penelitian serta interpretasi data.
BAB V
Penutup, berisi: kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN PlJSTAKA
A. Keluarga
I. l'engertian Keluarga
Dalarn bentuk yang paling urnurn dan sederhana, keluarga terdiri dari ayah,
ibu dan anak (keluarga batih). 1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia; keluarga adalah : "!bu, Bapak
dengan anak-anaknya, orang seisi rurnah yang rnenjadi tanggungan, kesatuan kerabat
yang sangat mcndasar dalam rnasyarakat". 2
Hadisubrata mengmiikan keluarga sebagai berikut :"istilah keluarga biasa
digunakan untuk rnenunjukkan unit sosial terkecil dalarn masyarakat terdiri dari ayah,
ibu, dan anak-anak yang belum menikah" 3
Prof Dr. S. C. Utami Munandar rnemberi pengertian keluarga sebagai berikut:
"'Keluarga dapat dilihat dalarn arti kata yang sempit yaitu sebagai keluarga inti
yang rnerupakan kelompok sosial terkecil dari masyarakat yang terbentuk
berdasarkan pernikahan dan terdiri dari seorang suami, istri dan anak-anak
mereka. Sedangkan keluarga dalam arti kata yang lebih luas, misalnya keluarga
RT, keluarga komplek PLN, atau masyarakat lndonesia". 4
1
Fuaduddin TM, Pe11gas11han Anak da/am Ke/11arga Islam, (Jakarta-. Lembaga Kajian Agama
dan lender, 1999), Cet. ke-1, h. 5
'.:': Departernen Pendidikan dan Kebudayaan, Ka1nus Besen· .Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Bina
Pustaka, !98il), Cet. ke-l, h. 413
' Hadisubrata, Kefuarga da/am D1111ia Modern, (Jakarta". Gunung Muha, 1992), Cet.ke-2, h. viii
' Andi Hakim Nasution, et.al., Me111hi11a Keluarga Bahagia, (Jakarta: Pustaka Antara, 1996),
Cet.ke-'i, h. 120
9
Ali
Akbar
mengartikan
keluarga
sebagai
berikut:
"keluarga adalah
masyarakat terkecil yang sekurang-kurangnya terdiri dari sepasang suami-istri
sebagai anggota inti, berikut anak-anak yang lahir dari mereka. Jadi setidak-tidaknya
keluarga adalah sepasang suami dan istri meskipun belum ada anak''.
5
l3erdasarkan pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan keluarga adalah sebuah rumah tangga yang anggotanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak yang terkait oleh hubungan bioligis, sosial, ekonomi dan
psikologis.
2. Fungsi dan Penman Keluarga
a. Fungsi Keluarga
Keluarga sebagai kesatuan sosial terbentuk oleh ikatan dua orang, yakni
antara pria clan wanita serta anak-anak yang mereka lahirkan. Kesatuan semacam ini
terdapat dimana-mana pada setiap pergaulan yang sah. Masalah krisis keluarga dapat
diduga muncul sebagai tidak berfungsinya tugas dan peranan keluarga. Secara
sosiologis keluarga dituntut berperan dan berfimgsi untuk menc:apai suatu masyarakat
sejahtera. Dalam buku Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam, dijelaskan bahwa
keluarga sekurang-kurangnya mempunyai tujuh fungsi, yaitu reproduktif, religius,
rekreatiC edukatif, sosial, protektif dan ekonomi. 6
Uraian dari fungsi-fungsi tersebut adalah :
5
Ali Akbar, Merawat Cinla Kasih,(Jakarta: Pustaka Antara, l 995), Cet.ke-20, h. I 0
'' Fuaduddin TM, Op. cit., h. 6
10
I)
Fungsi Reproduktif
Melalui fimgsi reproduksi setiap keluarga mengharapkan akan memperoleh
anak shaleh, keturunan yang berkualitas, sebagai perekat bangunan keluarga, tempat
bergantung di hari tua, maupun sebagai generasi penerus orang tua. Sebagai generasi
penerus, suami-istri umumnya mengaharapkan agar anaknya kelak rnenjadi generasi
yang berkualitas, sehat jasmani rolnni, cerdas, bennoral, mengabdi kepada Allah dan
Rasul-Nya serta taat kepada orang tua.
2) Fungsi Religius
Melalui fungsi religius keluarga diharapkan dapat berperan sebagai lembaga
sosialisasi nilai-nilai moral agama, seperti tentang persamaan, keadilan, kemanusiaan,
kepedulian terhadap sesarna, yang akan mendasari setiap perilaku anak. Melalui
fungsi tersebut dikenalkan ajaran tauhid, etika halal-haram serta berbagai ketentuan
hukum. Anak-anak juga dikenalkan dan dibiasakan melaksanakan ritual keagamaan
(ibadah), khususnya shalat lima waktu. 7
3) Fungsi Rekreatif
Fungsi ini tidak harus dengan keadaan serba ada, rnelainkan melalui
penciptaan suasana kehidupan yang tenang dan harmonis di dalarn keluarga. Fungsi
rekreatif ini juga dapat diciptakan pula di luar rumah tangga, seperti berekreasi
sebagai selingan dari kesibukan sehari-hari.
7
!Nd, h 6-8
ll
4) Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi berkaitan dengan mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik. Dalam melaksanakan fungsi ini keluarga berperan sebagai
penghubung antara kehidupan anak dengan kehidupan sosial dan nonna-norma sosial
sehingga kehidupan di sekitarnya dapat dimengerti oleh anak.
5) Fungsi Protektif
Fungsi protektif (perlindungan) dalam keluarga ialah untuk menJaga dan
memelihara anak serta anggota keluarga lainnya dari tindakan negatif yang mungkin
timbul, baik dari dalam maupun dari luar kehidupan keluarga. 8
6) Fungsi Edukatif
Fungsi edukatif mengharuskan setiap orang tua rnengkondisikan kehidupan
keluarga menjadi situasi pendidikan sehingga terdapat proses belajar diantara
keluarga. Dalam situasi ini orang tua menjadi pegangan utama dalam proses
pernbelajaran anaknya. Kegiatannya antara lain melalui bimbingan, asuhan, dan
contoh teladan.
7) Fungsi Ekonomis
Fungsi ekonomis berkaitan dengan pencarian nafkah, pembinaan usaha, dan
perencanaan anggaran biaya, baik penerimaan maupun pengeluaran biaya keluarga.
' Jalaluddin Rakhmat dan Mukhtar Gandaatmaja, Ke/uarga Muslim dan Ma.1yaraka1 Modem,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), Cet. ke-2, h. 21 ·
i
'
12
Pelaksanaan fungsi ini oleh dan untuk keluarga dapat meningkatkan
pc11gertia11 clan tanggung jawab bersama para anggota keluarga dalam kegiatan
ekonorni. 9
Sedangkan Singgih dan Ny. Singgih Gunarsa mengatakan secara rinci tentang
fungsi keluarga sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
Mcndapatkan keturunan dan membesarkan anak.
Memberikan afoksi atau kasih sayang, dukungan dan keakraban.
Mengembangkan kepribadian.
Mengatur, membagi tugas, menanamkan kewajiban, hak dan tanggungjawab.
Mengajarkan dan meneruskan adat istiadat, kebudayaan, agama dan sistem
moral kepada anak. 10
Dengan melihat fungsi keluarga diatas, hendaknya dalam pelaksanaan fi.mgsi-
fungsi tersebut haruslah seiring dan sejalan antara fungsi yang satu dengan fungsi
yang lain. Sebab antara fungsi-fungsi tersebut saling melengkapi antara satu sama
lain sehingga pola dan kualitas pengasuhan dan pendidikan anak di lingkungan
keluarga sangat ditentukan oleh kualitas dan kesiapan keluarga (suami-istri) sendiri
untuk melaksanakan tugas-tugas (fungsi-fungsi) diatas. Yang pada akhirnya akan
terwujud keluarga sakinah yang didamba-dambakan oleh pasangan suami-istri.
b. Penman Kcluarga
Setiap keluarga terdiri atas beberapa anggota keluarga, yang masing-masing
anggota keluarga memiliki peranannya masing-masing sesuai dengan kedudukannya
9
M. Alisuf Sabri. J/11111 Pendidikan. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet.ke-1, h. 16
w Singgih dan Ny. Singgih Gunarsa, F'sikologi Prak/is Anak. J?e111qja clan Keluarga, (Jakarta:
PT. BPK Gunung Mulia, 1995), Cet.ke-7, h. 30
13
dalam keluarga yang bersangkutan, sehingga menambah keharmonisan kehidupan
keluarga.
Dalam sebuah keluarga, seorang ibu sangat diperlukan sebagai pendidik dasar
bagi anak-anaknya, oleh karena itu seorang ibu hendaklah bijaksana clan pandai
mendidik anak-anaknya, sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya. Sebagai
anggota keluarga, peran ibu dalarn pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut :
Surnber clan pernberi kasih sayang.
Pengasuh clan pernelihara.
Tempat rnencurahkan isi hati.
Pengatur kehidupan dalarn rurnah tangga.
Pernbimbing hubungan pribadi.
11
l'enclidik dalam segi emosional.
I)
2)
3)
4)
5)
6)
Disamping ibu yang memiliki peranan, ayahpun memegang peranan yang
juga sangat dibutuhkan dalam membentuk perkernbangan clan pertumbuhan serta
kelanggengan keluarga. Adapun peranan ayah sebagai berikut :
Sumber kekuasaan dalam keluarga.
Penghubung intern keluarga dalam masyarakat/ dunia luar.
Pemberi perasaan am an bagi sel uruh anggota keluarga.
Pelindung terhadap ancaman dari luar.
Hakim/ yang mengadili jika terjadi perselisihan.
Pendidik dalam segi-segi rasional. 12
13
Penanggung jawab pemenuhan kebutuhan ekonomi.
I)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan orang tua dalam mendidik,
sehingga membawa pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan jiwa anak.
11
Ngalim Purwanto, lhnu Pendillikan J'eoritis clan }Jraklis, (Bandung: Remaja llosda Karya,
1995), Cet.ke-8, h. 82
12
Ibid., h. 83
u Norma. Tarazi, Wahai !bu Kena/i Anakmu, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001), Cet. ke-1,
h. 83
14
Apabi\a orang tua salah mendidik maka anakpun akan mudah terbawa kepada hal-hal
yang tidak baik, Maka dengan adanya peranan rnasing-masing diantara orang tua
selayaknyalah mereka saling me\engkapi sehingga dapat membentuk keluarga yang
harmonis.
Tugas mendidik anak adalah tanggung jawab bersama antara dua orang tua.
Namun, karena banyaknya kesibukan sang ayah di luar rumah untuk mencari naflrnh,
menyebabkan sang ibulah yang paling banyak menernani sang anak, sehingga dialah
yang paling besar pengarnhnya dalam pendidikan anaknya itu. Ia mencerminkan
panutan pertama dan contoh ideal bagi sang anak. 14
B. Motivasi Beribaclah Anak
1. Pcngertian Motivasi clan Macam-macamnya
a. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kata yang berasal dari kata dasar "motif" yang berarti
keinginan atau dorongan untuk melakukan sesuatu. Menurut Woodworth motivasi
adalah kondisi psikologis yang berada dalam diri seseorang yang mendorong untuk
rnelalukan kegiatan dengan baik, sehingga mencapai tujuan sebagaimana yang
diharapkan. 15
" Adil Fathi Abdullah, Me11jadi Jim Dambaa11 Umat, (Jaka1ta: Gema Insani Press, 2002), Cet.
ke-1, h. 12
" Simanjuntak B dan Pasaribu, i.I, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Tarsito, 1979), h. 203
15
Kemudian Mc. Donald menyatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang
komplek. 1" Motivasi akan menyebabkan エ・セェ。、ゥョケ@
suatu perubahan energi yang ada
pada diri rnanusia yang dipengaruhi gejala kejiwaan, perasaan dan juga ernosi. Semua
itu didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Dari beberapa pengertian motivasi yang dikemukakan oleh para ahli dapat
disirnpulkan bahwa rnotivasi adalah suatu dorongan atau kehendak batin untuk
melakukan sesuatu aktivitas atau kegiatan yang timbul karena adanya kebutuhan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Macam-macam JVlotivasi
Menurut pendapat Dra. Roestiyah N.K motivasi dapat dibedakan atas dua
rnacam, yaitu:
•
Motivasi Intrinsik, yaitu motivasi yang ditimbulkan oleh anak itu sendiri
•
Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datangnya dari luar diri anak. 17
Sedangkan menumt pendapat Sartain, yang dikutip oleh M. Ngalim
Poerwanto membedakan motivasi atas dua macam, yaitu:
"!vfotivasi jasmaniyah, yai/u dorongan yang bersifat jasmani seperti !apar,
hau.1· dan sebagainya. Motivasi sosial, yaitu dorongan yang ada hubungannya
dengan manusia yang lain dafam masyarakat, seperti dorongan ingin selalu
berbuat baik" 18
16
17
18
Sardiman A.M, fnleraksi dan 1110/imsi Be/ajar Mengcyar, (Jakarta: CV.Rajawali, 1990), h. 73
Roesiiyah N. K, Didaktik Me1odik, (Jakarta: Bina Aksara, tt) h. 89
Ngali1n Poerwanto, J/Jnu Pendidikan'f'eoritis dan Praktis, Op. cit., h. 71
16
Mclihat bcberapa pendapai para ahli mengenai macarn-rnacam motivasi, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan, bahwa pada dasamya motivasi itu dapat
dibedakan menjadi dua macam bagian pokok yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Diantara dua motivasi tersebut, motivasi intrinsik jauh lebih baik, berkesan
dim tahan lama serta dapat memberikan hasil yang memuaskan pada diri seseorang,
karena rnotivasi ini timbul atas dasar kesadaran sendiri untuk rnemperoleh hasil yang
diinginkan bila dibandingkan dengan
motivasi ekstrinsik, hal ini sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Sumadi Suryabrata, yang didorong oleh motif
intrinsik tcrnyata sukses daripada yang didorong oleh motif ekstrinsik. 1'J
2. Pengertian Ibaclah
Perkataan ibadah mengandung banyak pengertian berdasarkan kepada sudut
panclang para ahli clan maksud yang clikehendaki oleh masing-masing ahli ilmu.
Dalam hal ini penulis melihat pengertian ibadah dari segi etimologis dan
terminologis.
Secara etimologis ibadah berasal dari bahasa arab yaitu dari kata
yang berarti taat, tuncluk, patuh, merendahkan diri dan hinaw
'" Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1991), Cet. ke-6, h. 70
'
0
ke-1, h. I
A. Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqih Jbadah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), Cet.
17
Di dalam Al-Qur' an ban yak sekali dite11111i kata ibadah ini dalam berbagai
bentuk
perubahannya
dan
pengertiannya
bennacam-macam
pula.
Misalnya
mengandung pengertian taat dalam firman Allah:
Arrinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
kamu ridak menyemba!,1 [_G。ゥエセョ@
yang nyata bag1 kamu .- (Q.S. Yaasun: 60)
Dalam pengertian "ibadah" secara terminologis ini terdapat bermacam-macam
rumusan yang telah dikemukakan para ulama dan cendikiawan, antara lain:
a. Ulama Tauhicl mengaiiikan dengan mengesakan Allah, menta'zimkannya
dengan sepenuh ta'zirn serta menghinakan diri kita clan rnenundukkan jiwa
kepada-Nya.
b. Ularna Akhlak rnengartikannya dengan rnengerjakan segala taat badaniyah
dan rnenyelenggarakan syariat. 22
c.
Ulama Fiqh mengartikannya. dengan segala taat yang dikerjakan untuk
rnencapai keridhaan Allah dan mengharap pahalanya di akhirat. 23
Sedangkan pengertian ibadah yang mencakup segala esensinya dirumuskan
oleh para ularna sebagai beriku! :
21
Departen1en Agan1a Repub!ik Indonesia, Al-Qur'an llan 7'erjetnah, (Bandung: Gema Risalah
Press. J 989), h. 7\2
22
1
Syahn1inan Zaini, Froh/en1a1ika ll>a£1ah /)a/a111 Kehilh111a11 Manusia, (Jakarta: Kala111 Mulia,
1989), eel. Ke-I, h. 21
23
Hasbi Ash Shiddieqy, Ku/iah Ihadah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994), Cet. ke-7, h. 4
18
Artinya: Jbadah adalah suatu nama (konsep) yang mencakup semua (perbuatan)
yang disukai dan diridhai Allah, baik berupa perkataan maupun berbentuk
perbuatan, baik yang terlihat (dalam kenyataan) maupun yang tersembunyi
(dalam batin/-1.
Pengertian-pengertian itu pada hakekatnya saling berkaitan antara satu dengan
yang lain dan merupakan satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dan dapat ditarik
kesimpulan suatu definisi tentang ibadah yakni suatu perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang dengan menta' dhimkan Allah SWT
、・ョァセ@
cara tunduk dan taat atas segala
perintah Allah untuk mendapatkan kebahagian, keselamatan guna memperoleh
keridhaan dan mengharap pahala-Nya di akhirat.
Demikianlah sehingga makan dan minum, umpamanya, meskipun tampak
merupakan kebutuhan primer bagi manusia, dapat menjadi ibadah jika diniatkan
untuk memperoleh kekuatan fisik yang dengannya dapat beribadah, mematuhi
perintah Allah dengan baik.
3. Tu,juan clan Macam-macam Ibadah
a. Tujuan lbadah
Setiap aktivitas orang Islam harus mempunyai tujuan tertentu, sebab dengan
tujuan tcrsebut dapat mengarahkan suatu perbuatan. Aktivitas yang tidak ada
tujuannya adalah pekerjaan yang sia-sia. Oleh karena itu ibadah yang dilakukan
setiap bari mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Adapun tujuan ibadab secara hakiki
adalah mcnghadapkan diri kepada Allah SWT dan menunggalkan-Nya sebagai
tumpuan dan harapan dalam segala ha!.
"Baihaqi AK, l'lqhlbadah, (Bandung: M2S, 1996), Cet. ke-l, h. l l
19
Adapun tujuan-tujuan tersebut antara Iain :
I) Tujuan ibadah secara um um, dalam segi jasmani adalah untuk membina jasmani
menjadi sehat, kuat dan terampil. Sedangkan dari segi robani adalah untuk
membina rohani menjadi takwa. 25
Sebagaimana firman Allah SWT
Artinya : Hai manusia, beribadahlah kepada Tuhanmu, yang telah menciptakan
kamu dan orang-orang yang sebefum kamu, supaya kamu menjadi
·
takwa (Q.S Al-Baqorah: 21 / 6
2) Untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, agar dengan demikian rob manus1a
senantiasa diingatkan kepada hal-hal yang bersih lagi suci, sehingga akhimya rasa
kcsucian orang menjadi kuat dan tajamn
3) Suzanne Haneef dalam bukunya "Islam dan Muslim" rnenyatakan bahwa tujuan
ibadah dalam Islam adalah:
Untuk menguatkan keimanan dan rasa penyerahan diri seseorang terhadap
Allah, untuk menguatkan karakternya, untuk mendisiplinkan diri sendiri atas
perannya sebagai khalifah Allah di muka bumi, untuk memungkinkan dirinya
hidup secant mudah dalam perilaku yang telah ditentukan Allah dan untuk
menguatkan ikatan persaudaraan dan kasih sayang diantara muslim. 28
Meskipun tujuan setiap ibadah untuk mendekatkan diri pada allah, dengan
mengingat dan memuji Allah Yang Maha Tinggi, namun harus ditekankan bahwa
25
Syahrninan Zaini, Op. cit., h. 76
26
Departernen Agarna Republik Indonesia, Op.cit., h. 11
27
28
Harun Nasution, Islam Diti11ja11 dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1985), Cet. ke-5, h. 40
Suzanne haneef, Islam dan Muslim, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), Cet. ke-1, h. 83
20
kemuliaan dan keagungan Allah tidak tergantung sedikitpun terhadap pujian atau
b
MOTIVASI BERlBADAH ANAK DI RT 005/03
PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR
SKRIP SI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguman untuk memenuhi
syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
HILALIA
0011017698
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
lJNfVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIIDAVATULLAH
JAKARTA
1425 H/ 2004 M
PERANAN KELUARGA DALAM MENllNGKATKAN
MOTIVASI BERIBADAH ANAK DI RT 005/03
PONDOK BAMBU JAKARTA TH\tlUR
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi
syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
HILA LIA
0011017698
Dibawah bimbingan :
Ora. Hj. Sitti Salmiah, MA..
150 020 004
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU T ARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1425 H/ 2004 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi
yang
berjudul
"PERANAN
Jl(ELUARGA
DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BERIBADAH ANAK DI RT 005/03 PONDOK
BAMBU JAKARTA TIMUR" telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tanggal 9 Agustus 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh Gelar Sarjana Program Strata I (SI) pada jurusan Pendidikan
Agama Islam.
Jakarta, 9 Agustus 2004
Sidang Munaqasah
Dekan
Pembantu Dekan
Sekretaris Merangkap Anggota
ap Anggota
セ|@
Dr. d・、セ@
NIP:
IJ
s ada MA
231 356
Anggota
Mセュᄋ」@
Prof j・エセ@
NIP. 150 012 950
---
Ora. Hj. Sitt! Salmiah, MA
NIP. 150 020 004
KATA PENGANTAR
セI|@
セI|@
J!JI ヲセ@
Alhamdul ill ah, segala puji serta rasa syukur penulis parijatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, schingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh
geiar sarjana dalam bidang pendidikan pada Program Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini dapat terwujud
dengan baik atas segala bantuan dan
ォ・セェ。ウュ@
dari berbagai pihak. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan rasa hormat yang sebesarbesarnya kepada :
I. Bapak Prof DR. H. Salman Harun, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Bapak Ors. Abdul Fatah Wibisono, M.Ag selaku Ketua Jurusan
PAJ serta Bapak Akhrnad Sodiq, M.Ag selaku Sekretaris Jurusan PAL
2. !bu Dra. Hj. Sitti Salrniah, MA selaku Pembimbing skripsi, yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan birnbingan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat selesai.
3. Bapak M.Tohir, ketua Rt 005/03 dan para staf-stafnya yang tel ah rnernberikan
inforrnasi yang dibutuhkan penulis dan mernberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengadakan penelitian.
4. Seluruh Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Dosen Fakultas
Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan yang tclah rncmberikan ilmunya.
5. Pimpinan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakaiia beserta staf-stafnya
yang telah rnemberikan pelayanan kepada penulis dalam memperoleh sumbersumber buku yang diperlukan.
6. Ayah tercinta H. Ahmad Nawawi (aim) yang selama hidupnya selalu
memberikan kasih dan sayang,
Bunda tercinta Hj. Siti Robiatul adawiyah
yang penuh kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan se11a doanya yang tak
henti-hentinya terhadap penulis, kakak-kakakku serta adik-adikku yang telah
memberikan dorongan dan mendoakan penulis untuk menyelesaikan skripsi
ll11.
7. Keluarga besar PAI VIII B yang telah memberikan motivasi kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Hanya harapan dan doa yang dapat penulis berikan, semoga bantuan,
bimbingan dan motivasi dari semua pihak menjadi amal sho!eh yang dapat membawa
kebahagian dan semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Amin
ya Rabbal A'lamin.
Jakarta, Juli 2004
Penulis
DAFTAR ISi
Hal
KATA PENGANTAR ........................................................................................
ll1
DAFTAR ISi .......................................................................................................
v
DAFTAR T ABEL .. .... ..... .. ... ... ... ... .. .... .. ... ... ... ........ ... .. ............. .. .... ... ... ... ... .........
v111
BAB!
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. .
BAB II
B. Pembatasan Masalah ...................... ................................. ... ..........
4
C. Perumusan Masalah ........... .............. ..... .......... .............................
5
D. Tujuan Penelitian............................................................................
5
F. Sistematika Penulisan .....................................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga .......................................................................................
7
l. Pengertian Keluarga ...............................................................
7
2. Fungsi dan Peranan keluarga .................................................
8
8
b. Peranan Keluarga .............................................................
11
B. Motivasi Beribadah anak ..............................................................
13
l. Pengertian motivasi dan Macam-macamnya .........................
13
2. Pengertian lbadah ...................................... ............................
I5
3. Tujuan dan Macam-macam lbadah ........................................
17
4. Motivasi ibadah .................................................................... .
20
C. Karakteristik Anak usia 7-12 Tahun ............................................
22
D. Peranan Keluarga Dal am Meningkatkan Motivasi Beribadah Anak
26
E. Kerangka Berfikir ........... .
30
F. Perumusan Hipotesis ...................................................... 32
BAB Ill
METODOLOGI l'ENELITIAN
A. Desain penelitian ......................................................................... .
BAB IV
B. Variabel Penelitian ...................................................................... .
33
C. Populasi dan Sampel ................................................................... .
34
D. Tehnik Pengumpulan Data .......................................................... .
34
E. Tehnik Analisa Data .................................................................... .
36
F. Interpretasi Data ........................................................ .
38
HASIL PENELITIAN
A. Kondisi obyektif masyarakat Rt 005/03 Pondok Bambu .... ... ......
39
B. Pelaksanaan Bimbingan Beribadah Terhadap anak Usia 7-12
Tahun di Rt 005/03 Pondok Bambu . ... ... ... ..... .... ...... ......... ... .. .... ..
44
C. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Ibadah Anak Usia 7-
12 Tahun di Rt 005/03 Pondok Bambu ........................................
46
D. Analisa Data dan Interpretasi Hasil Penelitian..............................
BAB V
47
PENUTUP
A. Kesimpulan
73
B. Saran.............................................................................................
73
DAFT AR PUSTAKA ..........................................................................................
75
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal am an
1.
Daftar Variabel Penelitian .......................................................................... .
36
2.
Nama-nama kepala keluarga yang tinggal di Rt 005/03 ..... ,..........................
41
J.
0
Variabel X (Peranan keluarga) .................................................... .
48
4.
Variabel Y (lbadah anak) ......................................................... .
49
5.
Pengajaran Ibadah Kepada Anak...................................................................
50
6.
Cara Orangtua Mengajarkan Jbadah Kepada Anak .......................................
50
7.
Tindakan Orangtua Ketika Maghrib Anak Masih Menonton TV .................
51
8.
Waktu Orangtua Mengajarkan Anak tentang Sholat.....................................
52
9.
Cara Orangtua Mendorong Anak Agar Mau Berpuasa .................................
53
JO. Waktu Orangtua Memerintahkan Anak untuk Mengaji ................................
54
11. Waktu Orangtua Mengajari Anak tentang puasa ....................................... .
55
12. Tindakan Orangtua Bila Anak Malas Mengaji ..............................................
55
13. Orangtua Membiasakan Sholat Berjamaah di Rumah...................................
56
14. Cara Orant,>tua Memotivasi kegiatan lbadah Anak........................................
57
I 5. Cara Orangtua Mendidik Anak Tentang sholat.. ................. .
58
16. Cara Orangtua Mengontrol Kegiatan Sholat Anak........................................
59
17. Sikap Anak Bila Diperintah Untuk Sholat... ................................................ .
60
18. Faktor Pendorong Sholat Anak......................................................................
60
19. Kebohongan Anak Dalam Berpuasa Ramadhan............................................
61
20. Keterpaksaan Anak Dalam Melaksanakan Puasa..........................................
62
2 I. Rutinitas Mernbaca Al-Qur'an ......................................................................
62
22. Cara Orangtua Mendidik Anak Mengaji .......................................................
63
23. Praktek Mengaji Anak Sehari-hari ................................... ............................
64
24. Orangtua Memerintahkan Anak Untuk Mengaji ...........................................
65
25. Uji korelasi variabel X dengan variabel Y ...................................... .
66
BABI
PENDAHULUAN
A. Lat:1r Belakang Masalah
l(duarga merupakan unit sosial terkecil yang utama dan pertama bagi seorang
anak. Sebelum ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia akan berkenalan terlebih
dahulu dengan situasi keluarga. Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan
memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak untuk masa yang
akan datang. Keluargalah yang akan memberikan warna kehidupan seorang anak,
baik perilaku, budi pekerti rnaupun adat kebiasaan sehari-hari. Keluarga jualah
tempat dimana seorang anak mendapat tempaan pertama kali yang kenmdian
mencntukan baik-buruk kchidupan sctclahnya di masyarakat. Hingga tak salah lagi
kalau keluarga adalah elemen penting dalam menentukan baik-buruknya masyarakat.
Tokoh kunci dalam keluarga adalah ibu. !bu memiliki kaitan emosional yang
sangat erat dengan anak yang dikandung dan dilahirkannya. Sementara si anak
rnerniliki kecenderungan yang lrnat pula untuk lebih condong pada ibu. Hubungan
psiko-emosional ini merupakan ha! yang sangat elementer dalam proses pendidikan
dan pembentukan jati diri sang anak. !bu yang baik akan menciptakan suatu kondisi
dan lingkungan yang sebat, baik fisik maupun mental bersama suami.
Dalam ha! ini peranan seorang ibu sangat besar dalam menentukan
kdierhasilan karier anaknya sebagai anak yang berguna bagi keluarga, masyarakat,
agama, bangsa dan negara.
2
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hafez Ibrahim yang dikutip oleh Athiyah
al-Abrasyi dalam buku "Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam"
Art111ya: "Jbu adalah suatu sekolah, bilamana dipersiapkan dapat membentuk bangsa
· ···
yang baik dan kuat " 1
Oleh karena seorang ibu adalah pendidik pcrtarna rnanusia, ia adalah orang
yang paling dicintai oleh rnanusia itu. la adalah teladan utama dan contoh ideal yang
ketika seseorang mernbuka rnatanya di dunia ini, ia dapati contoh tersebut di depan
rnatanya. Darinya ia rnengambil bekal jasmani, kejiwaan, dan emosi.
'- Dalam situasi dan kondisi sekarang ini yang sarat dengan kejadian dan
inforrnasi baik yang positif rnaupun yang negatif, dari dalam maupun dari luar negri
yang bisa diperoleh dengan sangat mudah yang akan membawa pengaruh pada pola
kehidupan anak. Dalam jajaran keluarga, yang paling berpengaruh adalah orangtua,
karena orangtua merupakan orang yang utama dan pertama yang bertanggung jawab
atas pendidikan anaknya. Dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan, oleh
karena itu banyak ha! yang hams ditanamkan pada anak agar bisa menjadi generasi
yang baik. Diantaranya dengan pelaksanaan ibadah rutinitas d.i rumah.
Namun dalam kehidupan sekarang ini khususnya di kota-kota besar, orangtua
dibebani oleh berbagai tuntutan hidup seperti tuntutan ekonorni, tuntutan pekerjaan
dan sebagainya. Waktu bertemu dan bersenda gurau dengan anak-anaknya hampir
1
Athiyah Al-Abrasy, f)asar-dasar Pokok Pe11didika11 Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993),
cet. Ke7, h. 133.
3
ticlak acla. Bimbingan clan kasih sayang yang sangat cliharapkan oleh anak kurang
terpenuhi.
Anak aclalah amanat Allah SWT, amanat wajib dipertanggungjawabkan clan
tanggung jawab orangtua terhaclap anak secara umum adalah menyelenggarakan
pencliclikan bagi anak-anaknya. Allah memcrintahkan agar setiap oran!,rtua menjaga
keluarganya clari siksaan api neraka. Sebagaimana firman Allah SWT:
Arlinya: "Hai orang-orang yang beriman, perihara/ah dinmu dan keluargamu dari
api neraka ... (Q.S. Al-lahriim:6)
Ayat tersebut menerangkan agar setiap muslim harus mencliclik clan mengajari
keluarga, anak, istri, clan semua kerabatnya, agar clapat menjalankan apa yang telah
cliwajibkan clan meninggalkan apa-apa yang clilaran"g Allah. 2
Dan sebagaimana haclits nabi saw tentang tanggung jawab penclidikan yang
dipikul oleh orangtua, yang cliriwayatkan oleh lbnu Majah:
Ari inya:" Didi kl ah anak-anakmu dan perbaguslah adab sopan santun mereka"
Kepribadian manusia memang tidak terlepas dari lingkungan, khususnya
lingkungan keluarga. Dalam perkembangan anak pada masa bayi dan kanak-kanak
peranan ibu clan ayah sangat penting dan menentukan bagi pembentukan kepribadian
2
lbnu Katsir, Tqfsir Ib1111 Katsir, Te1j. Salim Bahreisy,dkk (Surabaya: Bina limo, 1993), jilid 8,
Cet. kc 2, h. 163
4
anak selanjutnya. 3 Oleh karena itu sudah sepantasnya orangtua mempunyai perhatian
khusus terhadap semangat beribadah anak, agar anak rnerasa ringan dalam
melaksanakannya sekaligus menjiwainya dan menerapkannya dalam berbagai bidang
kehidupan. Salah satu bentuk perhatian orangtua terhadap ibadah anak adalah
menjadi figur yang dapat dicontoh dan ditiru oleh anaknya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat:" Kepribadian orangtua,
sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendiclikan yang tidak langsung
yang sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang berkernbang';. 4
Selain contoh perbuatan yang dilakukan orangtua ditiru oleh anak-anaknya,
hendaknya
orangtua
dapat
melatih
dan
membiasakan
anak-anaknya
untuk
menge1jakan ibadah yang dalam hal ini adalah shalat, puasa dan membaca Al-qur'an
yang rnengandung aspek latihan spiritual dan latihan moral. Sehingga ketika anak
memasuki usia remaja, anak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan
mendekatkan di ri kepada Allah.
Tidak sedikit orangtua yang selalu mengandalkan sekolah untuk memenuhi
kebutuhan akan agama bagi anak-anaknya. Padahal lembaga pendidikan seperti
sekolah hanya memiliki waktu yang sangat singkat bila dibandingkan dengan waktu
anak bersama orangtuanya. Untuk melihat sejauhmana usaha keluarga dalam
meningkatkan motivasi beribadah bagi anaknya, maka penulis ingin mengadakan
' Ngalim Pu1wanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), Cet. ke-5, h. 16
" Zakiah Darajat,
1/11111
Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996), CeL kc 15, h. 56.
5
penelitian tentang "Peranan Keluarga dalam Meningkatkan Motivasi Beribadah
Anak di '\Vilayah Rt 005/03 Pondok Bambu Jakarta Timur."
B. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan beberapa masalah sebagai
berikut:
I. Mengapa masih banyak orangtua yang kurang menyadari akan pentingnya
pendidikan ibadah sejak dini?
2.
Bagaimana perhatian orangtua terhadap pendidikan ibadah anak-anaknya di
rumah?
3. Apakah keluarga memiliki peranan dalam meningkatkan motivasi beribadah
anak?
C. Pembatasan Masalah
Untuk mempennudah dalam pelaksanaan penelitian, penulis membatasi
masalah yang diteliti yaitu pada poin ke- 3 tentang penman keluarga dalam
meningkatkan motivasi beribadah anak.
a.
Keluarga yang dimaksud disini adalah lingkungan keluarga inti yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak.
b. lbadah yang dimaksud disini adalah shalat, puasa dan membaca Al-gur'an.
c.
Anak yang dimaksud disini dibatasi pada usia sekolah dasar yang berumur 712 tahun di wilayah RT 005/03 Kelurahan Pondok Bambu Jakarta Timur.
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : "Bagaimana peranan kefuarga dafam meningkatkan motivasi
herihadah anak di lingkungan Rt 005i1J3 Pd.Bamhu .Jak-tim? "
E. Tujuan Penelitian
I.
Secara
urnum
mgm
mengetahui
sejauhmana
usaha orangtua dalam
rneningkatkan motivasi beribadah anak.
2.
Secara khusus studi ini diharapkan dapat rnengetahui fal..ior apa saja yang
dapat rneningkatkan motivasi beribadah anak.
F. Sistematika Penulisan
BAB
Pendahuluan, berisi: Latar belakang rnasalah, identifikasi masalah,
pembatasan rnasalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB
II
Tinjauan Pustaka, berisi: Pengertian, fungsi dan peranan keluarga;
Pengertian dan macam-macam motivasi; Pengertian, tujuan dan
macam-macam ibadah; Motivasi ibadah; Karakteristik anak usia 7-12
tahun; dan Peranan keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah
anak; kerangka berfikir; perumusan hipotesis
BAB
Ill
Metodologi Penelitian, berisi : Desain penelitian, variabel penelitian,
populasi dan sampel, tekhnik pengumpulan data, tekhnik analisa data,
dan interpretasi data
7
BAB IV
Hasil Penelitian, berisi: Kondisi obyektif masyarakat Rt 005/03 Pd.
Bambu Jak-Tim, pelaksanaan bimbingan beribadah terhadap anak usia
7-12 tahun di Rt 005/03 Pd.Bambu, faktor-faktor pendorong dan
penghambat ibaclah anak usia 7-12 tahun di Rt 005103 Pd. Bambu dan
analisa hasil penelitian serta interpretasi data.
BAB V
Penutup, berisi: kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN PlJSTAKA
A. Keluarga
I. l'engertian Keluarga
Dalarn bentuk yang paling urnurn dan sederhana, keluarga terdiri dari ayah,
ibu dan anak (keluarga batih). 1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia; keluarga adalah : "!bu, Bapak
dengan anak-anaknya, orang seisi rurnah yang rnenjadi tanggungan, kesatuan kerabat
yang sangat mcndasar dalam rnasyarakat". 2
Hadisubrata mengmiikan keluarga sebagai berikut :"istilah keluarga biasa
digunakan untuk rnenunjukkan unit sosial terkecil dalarn masyarakat terdiri dari ayah,
ibu, dan anak-anak yang belum menikah" 3
Prof Dr. S. C. Utami Munandar rnemberi pengertian keluarga sebagai berikut:
"'Keluarga dapat dilihat dalarn arti kata yang sempit yaitu sebagai keluarga inti
yang rnerupakan kelompok sosial terkecil dari masyarakat yang terbentuk
berdasarkan pernikahan dan terdiri dari seorang suami, istri dan anak-anak
mereka. Sedangkan keluarga dalam arti kata yang lebih luas, misalnya keluarga
RT, keluarga komplek PLN, atau masyarakat lndonesia". 4
1
Fuaduddin TM, Pe11gas11han Anak da/am Ke/11arga Islam, (Jakarta-. Lembaga Kajian Agama
dan lender, 1999), Cet. ke-1, h. 5
'.:': Departernen Pendidikan dan Kebudayaan, Ka1nus Besen· .Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Bina
Pustaka, !98il), Cet. ke-l, h. 413
' Hadisubrata, Kefuarga da/am D1111ia Modern, (Jakarta". Gunung Muha, 1992), Cet.ke-2, h. viii
' Andi Hakim Nasution, et.al., Me111hi11a Keluarga Bahagia, (Jakarta: Pustaka Antara, 1996),
Cet.ke-'i, h. 120
9
Ali
Akbar
mengartikan
keluarga
sebagai
berikut:
"keluarga adalah
masyarakat terkecil yang sekurang-kurangnya terdiri dari sepasang suami-istri
sebagai anggota inti, berikut anak-anak yang lahir dari mereka. Jadi setidak-tidaknya
keluarga adalah sepasang suami dan istri meskipun belum ada anak''.
5
l3erdasarkan pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan keluarga adalah sebuah rumah tangga yang anggotanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak yang terkait oleh hubungan bioligis, sosial, ekonomi dan
psikologis.
2. Fungsi dan Penman Keluarga
a. Fungsi Keluarga
Keluarga sebagai kesatuan sosial terbentuk oleh ikatan dua orang, yakni
antara pria clan wanita serta anak-anak yang mereka lahirkan. Kesatuan semacam ini
terdapat dimana-mana pada setiap pergaulan yang sah. Masalah krisis keluarga dapat
diduga muncul sebagai tidak berfungsinya tugas dan peranan keluarga. Secara
sosiologis keluarga dituntut berperan dan berfimgsi untuk menc:apai suatu masyarakat
sejahtera. Dalam buku Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam, dijelaskan bahwa
keluarga sekurang-kurangnya mempunyai tujuh fungsi, yaitu reproduktif, religius,
rekreatiC edukatif, sosial, protektif dan ekonomi. 6
Uraian dari fungsi-fungsi tersebut adalah :
5
Ali Akbar, Merawat Cinla Kasih,(Jakarta: Pustaka Antara, l 995), Cet.ke-20, h. I 0
'' Fuaduddin TM, Op. cit., h. 6
10
I)
Fungsi Reproduktif
Melalui fimgsi reproduksi setiap keluarga mengharapkan akan memperoleh
anak shaleh, keturunan yang berkualitas, sebagai perekat bangunan keluarga, tempat
bergantung di hari tua, maupun sebagai generasi penerus orang tua. Sebagai generasi
penerus, suami-istri umumnya mengaharapkan agar anaknya kelak rnenjadi generasi
yang berkualitas, sehat jasmani rolnni, cerdas, bennoral, mengabdi kepada Allah dan
Rasul-Nya serta taat kepada orang tua.
2) Fungsi Religius
Melalui fungsi religius keluarga diharapkan dapat berperan sebagai lembaga
sosialisasi nilai-nilai moral agama, seperti tentang persamaan, keadilan, kemanusiaan,
kepedulian terhadap sesarna, yang akan mendasari setiap perilaku anak. Melalui
fungsi tersebut dikenalkan ajaran tauhid, etika halal-haram serta berbagai ketentuan
hukum. Anak-anak juga dikenalkan dan dibiasakan melaksanakan ritual keagamaan
(ibadah), khususnya shalat lima waktu. 7
3) Fungsi Rekreatif
Fungsi ini tidak harus dengan keadaan serba ada, rnelainkan melalui
penciptaan suasana kehidupan yang tenang dan harmonis di dalarn keluarga. Fungsi
rekreatif ini juga dapat diciptakan pula di luar rumah tangga, seperti berekreasi
sebagai selingan dari kesibukan sehari-hari.
7
!Nd, h 6-8
ll
4) Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi berkaitan dengan mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik. Dalam melaksanakan fungsi ini keluarga berperan sebagai
penghubung antara kehidupan anak dengan kehidupan sosial dan nonna-norma sosial
sehingga kehidupan di sekitarnya dapat dimengerti oleh anak.
5) Fungsi Protektif
Fungsi protektif (perlindungan) dalam keluarga ialah untuk menJaga dan
memelihara anak serta anggota keluarga lainnya dari tindakan negatif yang mungkin
timbul, baik dari dalam maupun dari luar kehidupan keluarga. 8
6) Fungsi Edukatif
Fungsi edukatif mengharuskan setiap orang tua rnengkondisikan kehidupan
keluarga menjadi situasi pendidikan sehingga terdapat proses belajar diantara
keluarga. Dalam situasi ini orang tua menjadi pegangan utama dalam proses
pernbelajaran anaknya. Kegiatannya antara lain melalui bimbingan, asuhan, dan
contoh teladan.
7) Fungsi Ekonomis
Fungsi ekonomis berkaitan dengan pencarian nafkah, pembinaan usaha, dan
perencanaan anggaran biaya, baik penerimaan maupun pengeluaran biaya keluarga.
' Jalaluddin Rakhmat dan Mukhtar Gandaatmaja, Ke/uarga Muslim dan Ma.1yaraka1 Modem,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), Cet. ke-2, h. 21 ·
i
'
12
Pelaksanaan fungsi ini oleh dan untuk keluarga dapat meningkatkan
pc11gertia11 clan tanggung jawab bersama para anggota keluarga dalam kegiatan
ekonorni. 9
Sedangkan Singgih dan Ny. Singgih Gunarsa mengatakan secara rinci tentang
fungsi keluarga sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
Mcndapatkan keturunan dan membesarkan anak.
Memberikan afoksi atau kasih sayang, dukungan dan keakraban.
Mengembangkan kepribadian.
Mengatur, membagi tugas, menanamkan kewajiban, hak dan tanggungjawab.
Mengajarkan dan meneruskan adat istiadat, kebudayaan, agama dan sistem
moral kepada anak. 10
Dengan melihat fungsi keluarga diatas, hendaknya dalam pelaksanaan fi.mgsi-
fungsi tersebut haruslah seiring dan sejalan antara fungsi yang satu dengan fungsi
yang lain. Sebab antara fungsi-fungsi tersebut saling melengkapi antara satu sama
lain sehingga pola dan kualitas pengasuhan dan pendidikan anak di lingkungan
keluarga sangat ditentukan oleh kualitas dan kesiapan keluarga (suami-istri) sendiri
untuk melaksanakan tugas-tugas (fungsi-fungsi) diatas. Yang pada akhirnya akan
terwujud keluarga sakinah yang didamba-dambakan oleh pasangan suami-istri.
b. Penman Kcluarga
Setiap keluarga terdiri atas beberapa anggota keluarga, yang masing-masing
anggota keluarga memiliki peranannya masing-masing sesuai dengan kedudukannya
9
M. Alisuf Sabri. J/11111 Pendidikan. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet.ke-1, h. 16
w Singgih dan Ny. Singgih Gunarsa, F'sikologi Prak/is Anak. J?e111qja clan Keluarga, (Jakarta:
PT. BPK Gunung Mulia, 1995), Cet.ke-7, h. 30
13
dalam keluarga yang bersangkutan, sehingga menambah keharmonisan kehidupan
keluarga.
Dalam sebuah keluarga, seorang ibu sangat diperlukan sebagai pendidik dasar
bagi anak-anaknya, oleh karena itu seorang ibu hendaklah bijaksana clan pandai
mendidik anak-anaknya, sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya. Sebagai
anggota keluarga, peran ibu dalarn pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut :
Surnber clan pernberi kasih sayang.
Pengasuh clan pernelihara.
Tempat rnencurahkan isi hati.
Pengatur kehidupan dalarn rurnah tangga.
Pernbimbing hubungan pribadi.
11
l'enclidik dalam segi emosional.
I)
2)
3)
4)
5)
6)
Disamping ibu yang memiliki peranan, ayahpun memegang peranan yang
juga sangat dibutuhkan dalam membentuk perkernbangan clan pertumbuhan serta
kelanggengan keluarga. Adapun peranan ayah sebagai berikut :
Sumber kekuasaan dalam keluarga.
Penghubung intern keluarga dalam masyarakat/ dunia luar.
Pemberi perasaan am an bagi sel uruh anggota keluarga.
Pelindung terhadap ancaman dari luar.
Hakim/ yang mengadili jika terjadi perselisihan.
Pendidik dalam segi-segi rasional. 12
13
Penanggung jawab pemenuhan kebutuhan ekonomi.
I)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan orang tua dalam mendidik,
sehingga membawa pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan jiwa anak.
11
Ngalim Purwanto, lhnu Pendillikan J'eoritis clan }Jraklis, (Bandung: Remaja llosda Karya,
1995), Cet.ke-8, h. 82
12
Ibid., h. 83
u Norma. Tarazi, Wahai !bu Kena/i Anakmu, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001), Cet. ke-1,
h. 83
14
Apabi\a orang tua salah mendidik maka anakpun akan mudah terbawa kepada hal-hal
yang tidak baik, Maka dengan adanya peranan rnasing-masing diantara orang tua
selayaknyalah mereka saling me\engkapi sehingga dapat membentuk keluarga yang
harmonis.
Tugas mendidik anak adalah tanggung jawab bersama antara dua orang tua.
Namun, karena banyaknya kesibukan sang ayah di luar rumah untuk mencari naflrnh,
menyebabkan sang ibulah yang paling banyak menernani sang anak, sehingga dialah
yang paling besar pengarnhnya dalam pendidikan anaknya itu. Ia mencerminkan
panutan pertama dan contoh ideal bagi sang anak. 14
B. Motivasi Beribaclah Anak
1. Pcngertian Motivasi clan Macam-macamnya
a. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kata yang berasal dari kata dasar "motif" yang berarti
keinginan atau dorongan untuk melakukan sesuatu. Menurut Woodworth motivasi
adalah kondisi psikologis yang berada dalam diri seseorang yang mendorong untuk
rnelalukan kegiatan dengan baik, sehingga mencapai tujuan sebagaimana yang
diharapkan. 15
" Adil Fathi Abdullah, Me11jadi Jim Dambaa11 Umat, (Jaka1ta: Gema Insani Press, 2002), Cet.
ke-1, h. 12
" Simanjuntak B dan Pasaribu, i.I, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Tarsito, 1979), h. 203
15
Kemudian Mc. Donald menyatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang
komplek. 1" Motivasi akan menyebabkan エ・セェ。、ゥョケ@
suatu perubahan energi yang ada
pada diri rnanusia yang dipengaruhi gejala kejiwaan, perasaan dan juga ernosi. Semua
itu didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Dari beberapa pengertian motivasi yang dikemukakan oleh para ahli dapat
disirnpulkan bahwa rnotivasi adalah suatu dorongan atau kehendak batin untuk
melakukan sesuatu aktivitas atau kegiatan yang timbul karena adanya kebutuhan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Macam-macam JVlotivasi
Menurut pendapat Dra. Roestiyah N.K motivasi dapat dibedakan atas dua
rnacam, yaitu:
•
Motivasi Intrinsik, yaitu motivasi yang ditimbulkan oleh anak itu sendiri
•
Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datangnya dari luar diri anak. 17
Sedangkan menumt pendapat Sartain, yang dikutip oleh M. Ngalim
Poerwanto membedakan motivasi atas dua macam, yaitu:
"!vfotivasi jasmaniyah, yai/u dorongan yang bersifat jasmani seperti !apar,
hau.1· dan sebagainya. Motivasi sosial, yaitu dorongan yang ada hubungannya
dengan manusia yang lain dafam masyarakat, seperti dorongan ingin selalu
berbuat baik" 18
16
17
18
Sardiman A.M, fnleraksi dan 1110/imsi Be/ajar Mengcyar, (Jakarta: CV.Rajawali, 1990), h. 73
Roesiiyah N. K, Didaktik Me1odik, (Jakarta: Bina Aksara, tt) h. 89
Ngali1n Poerwanto, J/Jnu Pendidikan'f'eoritis dan Praktis, Op. cit., h. 71
16
Mclihat bcberapa pendapai para ahli mengenai macarn-rnacam motivasi, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan, bahwa pada dasamya motivasi itu dapat
dibedakan menjadi dua macam bagian pokok yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Diantara dua motivasi tersebut, motivasi intrinsik jauh lebih baik, berkesan
dim tahan lama serta dapat memberikan hasil yang memuaskan pada diri seseorang,
karena rnotivasi ini timbul atas dasar kesadaran sendiri untuk rnemperoleh hasil yang
diinginkan bila dibandingkan dengan
motivasi ekstrinsik, hal ini sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Sumadi Suryabrata, yang didorong oleh motif
intrinsik tcrnyata sukses daripada yang didorong oleh motif ekstrinsik. 1'J
2. Pengertian Ibaclah
Perkataan ibadah mengandung banyak pengertian berdasarkan kepada sudut
panclang para ahli clan maksud yang clikehendaki oleh masing-masing ahli ilmu.
Dalam hal ini penulis melihat pengertian ibadah dari segi etimologis dan
terminologis.
Secara etimologis ibadah berasal dari bahasa arab yaitu dari kata
yang berarti taat, tuncluk, patuh, merendahkan diri dan hinaw
'" Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1991), Cet. ke-6, h. 70
'
0
ke-1, h. I
A. Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqih Jbadah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), Cet.
17
Di dalam Al-Qur' an ban yak sekali dite11111i kata ibadah ini dalam berbagai
bentuk
perubahannya
dan
pengertiannya
bennacam-macam
pula.
Misalnya
mengandung pengertian taat dalam firman Allah:
Arrinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
kamu ridak menyemba!,1 [_G。ゥエセョ@
yang nyata bag1 kamu .- (Q.S. Yaasun: 60)
Dalam pengertian "ibadah" secara terminologis ini terdapat bermacam-macam
rumusan yang telah dikemukakan para ulama dan cendikiawan, antara lain:
a. Ulama Tauhicl mengaiiikan dengan mengesakan Allah, menta'zimkannya
dengan sepenuh ta'zirn serta menghinakan diri kita clan rnenundukkan jiwa
kepada-Nya.
b. Ularna Akhlak rnengartikannya dengan rnengerjakan segala taat badaniyah
dan rnenyelenggarakan syariat. 22
c.
Ulama Fiqh mengartikannya. dengan segala taat yang dikerjakan untuk
rnencapai keridhaan Allah dan mengharap pahalanya di akhirat. 23
Sedangkan pengertian ibadah yang mencakup segala esensinya dirumuskan
oleh para ularna sebagai beriku! :
21
Departen1en Agan1a Repub!ik Indonesia, Al-Qur'an llan 7'erjetnah, (Bandung: Gema Risalah
Press. J 989), h. 7\2
22
1
Syahn1inan Zaini, Froh/en1a1ika ll>a£1ah /)a/a111 Kehilh111a11 Manusia, (Jakarta: Kala111 Mulia,
1989), eel. Ke-I, h. 21
23
Hasbi Ash Shiddieqy, Ku/iah Ihadah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994), Cet. ke-7, h. 4
18
Artinya: Jbadah adalah suatu nama (konsep) yang mencakup semua (perbuatan)
yang disukai dan diridhai Allah, baik berupa perkataan maupun berbentuk
perbuatan, baik yang terlihat (dalam kenyataan) maupun yang tersembunyi
(dalam batin/-1.
Pengertian-pengertian itu pada hakekatnya saling berkaitan antara satu dengan
yang lain dan merupakan satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dan dapat ditarik
kesimpulan suatu definisi tentang ibadah yakni suatu perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang dengan menta' dhimkan Allah SWT
、・ョァセ@
cara tunduk dan taat atas segala
perintah Allah untuk mendapatkan kebahagian, keselamatan guna memperoleh
keridhaan dan mengharap pahala-Nya di akhirat.
Demikianlah sehingga makan dan minum, umpamanya, meskipun tampak
merupakan kebutuhan primer bagi manusia, dapat menjadi ibadah jika diniatkan
untuk memperoleh kekuatan fisik yang dengannya dapat beribadah, mematuhi
perintah Allah dengan baik.
3. Tu,juan clan Macam-macam Ibadah
a. Tujuan lbadah
Setiap aktivitas orang Islam harus mempunyai tujuan tertentu, sebab dengan
tujuan tcrsebut dapat mengarahkan suatu perbuatan. Aktivitas yang tidak ada
tujuannya adalah pekerjaan yang sia-sia. Oleh karena itu ibadah yang dilakukan
setiap bari mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Adapun tujuan ibadab secara hakiki
adalah mcnghadapkan diri kepada Allah SWT dan menunggalkan-Nya sebagai
tumpuan dan harapan dalam segala ha!.
"Baihaqi AK, l'lqhlbadah, (Bandung: M2S, 1996), Cet. ke-l, h. l l
19
Adapun tujuan-tujuan tersebut antara Iain :
I) Tujuan ibadah secara um um, dalam segi jasmani adalah untuk membina jasmani
menjadi sehat, kuat dan terampil. Sedangkan dari segi robani adalah untuk
membina rohani menjadi takwa. 25
Sebagaimana firman Allah SWT
Artinya : Hai manusia, beribadahlah kepada Tuhanmu, yang telah menciptakan
kamu dan orang-orang yang sebefum kamu, supaya kamu menjadi
·
takwa (Q.S Al-Baqorah: 21 / 6
2) Untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, agar dengan demikian rob manus1a
senantiasa diingatkan kepada hal-hal yang bersih lagi suci, sehingga akhimya rasa
kcsucian orang menjadi kuat dan tajamn
3) Suzanne Haneef dalam bukunya "Islam dan Muslim" rnenyatakan bahwa tujuan
ibadah dalam Islam adalah:
Untuk menguatkan keimanan dan rasa penyerahan diri seseorang terhadap
Allah, untuk menguatkan karakternya, untuk mendisiplinkan diri sendiri atas
perannya sebagai khalifah Allah di muka bumi, untuk memungkinkan dirinya
hidup secant mudah dalam perilaku yang telah ditentukan Allah dan untuk
menguatkan ikatan persaudaraan dan kasih sayang diantara muslim. 28
Meskipun tujuan setiap ibadah untuk mendekatkan diri pada allah, dengan
mengingat dan memuji Allah Yang Maha Tinggi, namun harus ditekankan bahwa
25
Syahrninan Zaini, Op. cit., h. 76
26
Departernen Agarna Republik Indonesia, Op.cit., h. 11
27
28
Harun Nasution, Islam Diti11ja11 dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1985), Cet. ke-5, h. 40
Suzanne haneef, Islam dan Muslim, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), Cet. ke-1, h. 83
20
kemuliaan dan keagungan Allah tidak tergantung sedikitpun terhadap pujian atau
b