HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Pelatihan untuk Mengembangkan Usaha a. Bang Handal, Kiat praktis mengembangkan usaha dan modal. b. Kak Citra, pelatihan kepada debitur agar usahanya lebih dikenal dan bisa menarik calon pembeli. c. Kak Laris, kiat praktis meningkatkan penjualan. 2. Informasi Jual‐Beli Bank BTPN memberikan informasi atau iklan usaha debitur secara gratis, sehingga usaha debitur akan lebih dikenal oleh masyarakat luas. Hal ini dengan harapan akan membantu peningkatan sales atau omzet. Selain itu debitur juga memperoleh informasi mengenai harga jual dan harga beli suatu komoditi sesuai dengan jenis usaha yang dikelola sdengan demikian debitur bisa memantau perkembangan harga di pasaran. 3. Peluang Usaha Baru PUB Memberikan informasi kepada debitur untuk menambah pendapatan melalui program Pulsamu dan Asuransimu, artinya debitur diberikan pengetahuan tentang pengembangan usaha diversifikasi usaha Gambaran tentang distribusi dari 30 responden diperoleh dari data diri atau identitas responden meliputi jenis kelamin, jenis usaha, besarnya plafond pinjaman dan besarnya omset perbulan yang disajikan berikut : 1. Dalam responden penelitian ini dari 30 debitur yang memiliki jenis kelamin laki laki sejumlah 16 atau 53 dan sisanya adalah perempuan. Kenyataan yang ada dapat diketahui bahwa kebanyakan kaum lak‐laki mendominasi menjadi pengusaha mikro pengelola usaha baik yang berlokasi di pasar maupun di pedesaan. 2. Sejumlah 21 orang atau 70 adalah sebagai pedagang atau memiliki usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan, diikuti usaha jasa sebanyak 7 orang atau 23 dan 2 orang atau 7 jenis usaha yang dikelola pengusaha mikro adalah industri kecil. 9 3. Responden paling banyak memiliki plafond pinjaman kurang atau sama dengan 25 juta rupiah adalah 13 orang atau 43 , 10 orang atau 33 memiliki plafond pinjaman antara 25 juta rupiah sampai dengan 50 juta rupiah, 3 orang atau 10 memiliki plafond pinjaman antara 50 juta rupiah sampai dengan 100 juta rupiah, sisanya responden memiliki plafond diatas 100 juta rupiah. Namun rata rata Plafond pinjaman di bank BTPN responden yang kami teliti mayoritas mikro yakni di atas 70 dari total responden, penentuan plafond pinjaman dilihat kemampuan debitur dalam mengangsur kewajiban dengan menganalisa kredit yang benar. 4. Omzetpenjualan responden mencapai kisaran 10 juta sampai 100 juta per bulan, di mana besar omzet responden mencerminkan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban. Berdasarkan Tabel 4.4. dapat diketahui dari 30 responden paling banyak memiliki omset per bulan antara 25 juta rupiah sampai dengan 100 jura rupiah adalah 13 orang atau 43 , 10 orang atau 33 memiliki omset per bulan antara 10 juta rupiah sampai dengan 25 juta rupiah, 4 orang atau 14 memiliki omset per bulan di atas 100 juta rupiah, sisanya responden memiliki omset per bulan kurang dari 10 juta rupiah.

E. Hasil Analisis Data

1. Customer Satisfaction Index CSI Berdasarkan hasil analisis dapat dijelaskan bahwa yang mempersepsikan mengenai program DAYA terdiri dari responden yang merasa sangat puas yaitu 10 orang atau 33,3. merasakan puas yaitu sebesar 24 orang atau 81,3 dan 6 orang atau 18,7 menyatakan tidak puas. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa secara umum responden merasa puas dengan program DAYA berdasarkan indikator CSI 2. Net Promotor Score Berdasarkan hasil analisis CSI diketahui bahwa sebagian besar jumlah responden yang menyatakan sangat puas atau bahkan sangat puas 10 Hasil analisis berdasarkan responden yang menjawab puas dan sangat puas, lebih dari 50 responden dalam hal ini adalah peserta pelatihan Program Daya telah merekomendasikan ke nasabah baru. 3. Kenaikan omzet usaha Omzet atau penjualan dari 30 responden mayoritas mengalami kenaikan rata‐rata 8 dari sebelum mengikuti pelatihan Program Daya bank BTPN, hanya ada 7 atau 23,3 responden yang tidak mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan jenis usaha yang dikelola responden bersifat musiman dan harga produk dipasaran mempunyai harga yang cukup stabil. 4. Repayment Rate Dampak dari pelatihan tersebut dari 30 responden yang termasuk kategori angsuran atau kewajibannya kurang lancar sebelum dilakukan pelatihan sebanyak 5 responden atau 16,7 , namun setelah mengikuti pelatihan responden yang menunggak menjadi 2 orang atau 6,7. Hal ini menunjukkan bahwa program DAYA dapat mengurangi tunggakan angsuran pada bank BTPN 5. Peningkatan Nilai Kredit Top up Peningkatan nilai kredit diukur dari kenaikan jumlah Rp penerimaan Plafond kredit dari awal memperoleh pinjaman dari bank BTPN hingga sekarang. Diketahui kenaikan plafond kredit atau top up didasarkan pada ketepatan angsuran dan juga kenaikan omzet penjualan, dari 30 responden sebagian besar berhak memperoleh fasilitas tambahan plafond kredit, besarnya fasilitas tambahan plafond kredit rata‐rata 10 bahkan ada hanya mencapai 50 dari plafond kredit awal, namun ada 3 debitur dari responden tidak berhak memperoleh fasilitas tambahan plafond kredit dikarenakan sebelum mengikuti pelatihan sudah menunggak angsuran dan setelah mengikuti pelatihan belum menam‐ pakkan kenaikan omzet penjualan. 11