9
mengalami kehancuran di dalam mulut, tapi larut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam jangka waktu 30 menit atau kurang Banker and Anderson,1986.
Lozenges mempunyai bentuk yang bervariasi, bentuk yang paling umum
adalah datar, bulat, oktagonal, dan bikonvek. Berdasarkan penggunaannya yang luas, tablet hisap dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu hard candy lozenges dan
compressed tablet lozenges . Hard candy lozenges adalah tablet hisap berupa
campuran gula dan karbohidrat dalam bentuk amorf atau kristal. Bentuk ini dapat berupa sirup gula padat yang pada umumnya mempunyai kandungan air sebesar 0,5-
1,5 Peters, 1980. Sedangkan compressed tablet lozenges adalah tablet hisap yang
pembuatannya sama seperti tablet kompresi biasa. Perbedaaan utama antara keduanya yaitu pada bahan dasar, syarat waktu hancur, dan granulasi yang berhubungan dengan
diameter dan ukuran tablet. Compressed tablet lozenges dengan aktivitas pada membran mukosa mulut dan faring biasanya mempunyai diameter yang luas yaitu
58-34 inchi. Berat tablet ini sekitar 1,5-4,0 gram dan diformulasi sesuai dengan tujuan, seragam, dan hancur secara lembut dan perlahan-lahan dalam jangka waktu 5-
10 menit Peters, 1980.
b. Metode Pembuatan tablet hisap
Metode kompresi adalah salah satu metode pembuatan tablet hisap yang mana metode ini pada umumnya sama dengan pembuatan tablet biasa yang terdiri dari
beberapa metode yaitu:
10
1 Metode Granulasi Basah
Metode ini paling umum dan banyak digunakan dalam produksi tablet karena kemungkinan besar proses granulasi akan menghasilkan tablet yang bagus dan
memenuhi persyaratan sifat fisik Remington, 1995. Hal yang menarik dari metode ini adalah pembasahan, pengayakan dan pengeringan. Granul dibentuk dengan jalan
mengikat serbuk dengan suatu pengikat yang tergantung kelarutan dan komponen campuran. Untuk menentukan titik akhir adalah dengan menekan massa pada telapak
tangan, bila remuk dengan tekanan sedang maka diteruskan pengayakan basah untuk mengubah massa lembab menjadi kasar. Dalam hal ini digunakan pengayak yang
berlubang besar agar granul lebih berkonsolidasi, meningkatkan banyaknya tempat kontak partikel dan meningkatkan luas permukaan sehingga memudahkan
pengeringan Bandelin, 1980. Keuntungan pembuatan tablet dengan metode granulasi basah adalah sebagai
berikut: 1.
Meningkatkan kohesivitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga diharapkan tablet yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu
akan menghasilkan bentuk tablet yang bagus, keras, dan tidak rapuh. 2.
Zat aktif yang kompaktibilitasnya rendah dalam dosis yang tinggi dibuat dengan metode granulasi basah, jika digunakan metode cetak langsung memerlukan
banyak eksipien sehingga berat tablet terlalu besar.
11
3. Zat aktif yang larut dalam dosis kecil, maka distribusi dan keseragaman zat aktif
akan lebih baik kalau dicampurkan dengan larutan bahan pengikat Bandelin, 1980.
2 Metode Granulasi Kering
Granulasi kering, juga dinyatakan briketasi atau kompaktasi, yang sering digunakan dalam industri. Cara ini membutuhkan lebih sedikit waktu dan lebih
ekonomis daripada pembutiran lembab. Cara ini sangat tepat untuk tabletasi zat-zat peka suhu atau bahan obat yang tidak stabil dengan adanya air Voigt,1984.
3 Metode kempa langsung
Metode kempa langsung dapat diartikan sebagai pembuatan tablet dengan cara mengempa langsung campuran serbuk bahan aktif dan bahan tambahan yang cocok
pengisi, penghancur, dan pelicin yang akan mengalir pada die dan membentuk tablet yang kompak Shangraw, 1989.
Pada metode ini beberapa bahan mempunyai karakteristik pengaliran bebas dan pengikatan yang penting Remington, 1995. Beberapa bahan tersebut seperti
kalium klorida, kalium iodida, ammonium klorida, dan metenamin Ansel, 1989.
c. Bahan Tambahan Tablet