6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelusuran data menggunakan data pasien dewasa diare yang menggunakan antibiotik di Instalasi Rawat Inap RSUD “X” Surakarta tahun 2014. Sampel diambil
dengan metode purposive sampling dengan kriteria pasien dewasa 20-65 tahun menderita diare yang menggunakan antibiotik. Data diperoleh dari hasil rekam medik. Pasien dewasa
yang menderita diare pada tahun 2014 sebanyak 135 pasien. Dari populasi 135 pasien, hanya 46 sampel pasien yang dapat diambil, sehingga hanya sampel 46 pasien yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sehingga sebanyak 46 pasien itu dapat dievaluasi berdasarkan jenis kelamin, diagnosis, penggunaan antibiotik, cara pemberian obat, lama
perawatan, dan kondisi pulang pasien agar dapat digunakalan untuk mengevaluasi tingkat kerasionalan anibiotik berdasarkan ketepatan pemberian antibiotik, yaitu dapat dilihat dari
tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis meliputi frekuensi dan durasi pemberian obat.
A. Karakteristik Pasien
Karakteristik pasien berdasarkan usia, jenis kelamin, diagnosis, lama perawatan, dan keadaan pulang.
Tabel 4. Karakteristik Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap RSUD “X” Surakarta Tahun 2014
Keterangan Jumlah Pasien
Persentase Usia
20 – 30 tahun 9
20 31 - 40 tahun
41 – 50 tahun 51 – 60 tahun
≥ 61 tahun 12
11 10
4 25
24 22
9
Total 46 100
Tabel 4, menunjukkan pada usia dewasa lebih banyak terkena diare akut, diare kronis, disentri, kolera.
Tabel 5. Karakteristik Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap RSUD “X” Tahun 2014 Keterangan
Jumlah Pasien Persentase
Jenis Kelamin
Laki-laki 24 52
Perempuan 22 48
Total 46 100
Pada penelitian karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin untuk kasus Diare yang dirawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014
didapatkan hasil bahwa angka kejadian diare pada laki-laki sebanyak 24 kasus 52 hampir sama dengan perempuan sebanyak 22 kasus 48. Aktifitas fisik yang banyak
pada laki-laki remaja dan dewasa dapat membuat kondisi fisik tubuh cepat mengalami penurunan termasuk penurunan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih beresiko terkena
penyakit termasuk diare akut Pudjiadi, 2010.
7
B. Diagnosis Pasien
Pada penelitian menunjukkan karakteristik pasien berdasarkan diagnosis pasien meliputi diare akut, diare kronis, disentri dan kolera.
Tabel 6. Presentasi Diagnosis Pasien Diare di Instalasi Rawat inap RSUD “X” Surakarta tahun 2014 Diagnosis Jumlah
pasien Persentase
Diare Akut 29
57 Diare Kronis
6 15
Disentri 8 17
Kolera 3 11
Total 46 100
Persentase diagnosis pada pasien diare yang dirawat di RSUD “X” tahun 2014 menunjukkan bahwa diagnosa terbesar pada pasien Diare yang di rawat inap di RSUD “X”
tahun 2014 adalah diare akut sebanyak 29 pasien 63, diare kronis sebanyak 6 pasien 13, disentri sebanyak 8 pasien 17 dan kolera sebanyak 3 pasien 7.Berdasarkan
hal penelitian korompis dkk 2012 menunjukkan penderita diare akut merupakan penderita terbanyak yang dirawat di rumah sakit tersebut sebanyak 59,52 50 penderita.
Penderita dengan diare akut merupakan penderita terbanyak yang dirawat inap di rumah sakit karena kemungkinan pasien tersebut menjadi lebih parah cukup besar sehingga
perlunya penanganan medis secepatnya Pramitha, dkk, 2005.
Tabel 7. Distribusi Pasien Diare Berdasarkan Lama Perawatan dan Keadaan Pulang di Instalasi Rawat Inap RSUD “X” Surakarta tahun 2014
Lama Perawatan hari Jumlah Pasien
Persentase Pasien
Sembuh Pasien
Membaik
1-5 23 50
39 85
7 15
6-10 16 35
10 hari 7
15
Total 46 100
Lama perawatan pada kasus ini dapat dilihat dari pasien diare yang dirawat inap di RSUD Dr. Moewardi Surakarta mulai dari pasien dirawat sampai diizinkan pulang. Data
yang diperoleh adalah lama perawatan 1-5 hari sebanyak 23 pasien 50, lama perawatan 6-10 hari sebanyak 16 pasien 35, dan lama perawatan 10 hari sebanyak 7 pasien
15. Lama tidaknya pasien dirawat dirumah sakit tergantung dengan tingkat dehidrasi dari pasien.
Persentase kondisi pulang sembuh sebanyak 39 pasien dan keadaan pulang membaik sebanyak 7 pasien. Kondisi pulang sembuh yang dimaksudkan adalah pasien
sudah diizinkan pulang oleh dokter dengan keadaan yang dinyatakan sudah sembuh tanpa pasien meminta pulang, sedangkan kondisi pulang membaik adalah pasien menginginkan
pulang karena merasa kondisi sudah membaik sehingga diizinkan pulang oleh dokter Sadikin, 2011.
8
C. Karakteristik Obat