commit to user
b. Prinsip Desain Grafis
Untuk menghasilkan desain yang berkualitasdiperlukan pertimbangan yang cerdas dalam mengorganosasikan elemen-elemen grafis sesuai dengan
prinsip-prinsip desain secara tepatdengan memperhatikan keerbatasan bahan . untuk itulah diperlukan kreatifitas untuk menghasilkan desain yang kreatif.
Menurut Stephen McElroy, cirri desain yang kreatif adalah yang menarik perhatian pembaca , tulisan didalamnya mudah dibaca dan dimengerti ,
informasi tulisan dilengkapi dengan informasi visual, dapat mengangkat inti sari tulisan tersebut dan dapat menceritakan suasana setempat dan perasaan
orang yang bersangkutan.
b.1 Kesederhanaan simplicity
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan sebuah desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca
memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Judul headline, subjudul dan tubuh berita body text
sebaiknya tidak menggunakan jenis font yang rumit dan sulit dibaca. Kesederhanaan menurut Atisah Sipahelut 1991 artinya mengandung
pengertian bahwa apa yang disajikan adalah yang paling penting atau prinsipil sehingga tidak terkesan berlebih
Pujiriyanto,2005:92
Para desainer grafis sering menerapkan prinsip ini dengan alasan komunikatif. Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang
kosong white space dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur
commit to user
hiasan atau aksesoris. Seperti yang penulis terapkan ketika membuat umbul- umbul untuk branding pada suatu event, penulis mendesain umbul-umbul
dengan sederhana agar pesan yang disampaikan mudah untuk diterima oleh komunikan karena menurut sifatnya umbul-umbul dilihat hanya sekilas saja.
b.2 Keseimbangan balance
Keseimbangan adalah pembagian berat yang merata pada suatu bidang tampilan. Namun pembagian berat yang merata bukan berarti seluruh bidang
harus dipenuhi dengan elemen, tetapi lebih pada menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan
meletakkannya pada tempat yang tepat. Tidak hanya pengaturan letak, tapi juga ukuran, arah, warna dan atribut lainnya.Keseimbangan dibagi menjadi
dua macam, yaitu keseimbangan simetris dan asimetris. Keseimbangaan simetris merupakan susunan dari elemen agar merata ke kiri dan ke kanan dari
pusat. Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal, vertikal, maupun radial.
Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda. Kondisi pada keseimbangan simetris adalah gaya umum
yang sering digunakan untuk mencapai suatu keseimbangan dalam desain. Meskipun mudah untuk diterapkan, keseimbangan simetris sulit untuk
membangkitkan emosi dari pembaca visual karena terkesan “terlalu direncanakan”.
Kesimbangan simetris
juga biasa
disebut dengan
keseimbangan formal.Yang kedua adalah keseimbangan asimetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap
sisi halaman. Warna, ukuran, bentuk, dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur penyeimbang. Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari
elemen desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan
dengan tidak beraturan. Seringkali kita melihat sebuah desain dengan gambar yang begitu besar diimbangi dengan teks yang kecil namun terlihat seimbang
karena permainan kontras, warna, dsb. Keseimbangan asimetris lebih mungkin untuk menggugah emosi pembaca visual karena keseimbangan
visual dan yang dihasilkannya. Keseimbangan asimetris juga biasa disebut dengan keseimbangan informal. .Pujiriyanto,2005:93
Seperti yang penulis lakukan dalam membuat spanduk maupun umbul- umbul untuk harian seputar Indonesia, penulis membuatnya sedemikian rupa
commit to user
agar tidak terlihat berat sebelah, caranya dengan mengisi dengan materi yang sama rata antara atas dengan bawah, kiri dengan kanan.
b.3 Kesatuan unity