Analisis Perubahan Makna Kata Dalam Harian Seputar Indonesia
ANALISIS PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM
HARIAN SEPUTAR INDONESIA
SKRIPSI
OLEH
PESTA ULI RIA PANGGABEAN
070701004
DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat hasil karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.
Medan, Juni 2010 Hormat Saya,
(3)
ANALISIS PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM HARIAN SEPUTAR INDONESIA
OLEH
PESTA ULI RIA PANGGABEAN
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis penggunaan perubahan makna kata dalam harian
Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010. Tujuan penelitian
untuk mendeskripsikan penggunaan perubahan makna kata dalam harian Seputar
Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010 dan jenis perubahan makna
apa saja yang paling dominan pada harian Seputar Indonesia. Data dikumpulkan dengan metode simak, yakni menyimak suatu bahasa, dan teknik yang digunakan adalah teknik catat. Di dalam menganalisis data menggunakan metode agih. Teknik yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung, dann teknik lanjutannya adalah teknik ganti yaitu mengganti konteks yang mendukung data itu dengan kontak yang berbeda sehingga dapat dilihat makna yang berbeda dari data tersebut. Konsep yang digunakan adalah konsep semantik dengan menggunakan teori perubahan makna. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa ada kelima jenis perubahan makna dalam harian Seputar Indonesia edisi 23 Agustus – 6 September 2010 yakni perubahan makna meluas, perubahan makna menyempit, perubahan makna total, perubahan makna penghalusan dan perubahan makna pengasaran. Perubahan makna meluas yang lebih banyak ditemukan daripada perubahan makna menyempit, perubahan makna total, perubahan makna penghalusan dan perubahan makna pengasaran. Sedangkan perubahan makna total lebih sedikit ditemukan pada harian tersebut. Dengan demikian perubahan makna kata meluas yang lebih banyak menggunakan harian Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010.
(4)
PRAKATA
Segala puji syukur bagi Dia, Allah pemilik kehidupan ini. Oleh karena rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana humaniora pada Departemen Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Adapun judul ini adalah “Analisis Perubahan Makna Kata dalam
Harian Seputar Indonesia”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu, ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si. sebagai Ketua Departemen Sastra Indonesia dan Drs. Haris Sutan Lubis, M.S.P. sebagai Sekretaris Departemen Sastra Indonesia, Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Salliyanti, M.Hum. sebagai pembimbing I dan bapak Drs. T Aiyub Sulaiman sebagai pembimbing II. Terima kasih atas segala waktu, ilmu, dan kesabaran selama membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Syahrial Isa, M.Hum. sebagai dosen wali yang telah banyak
memberikan bimbingan dan nasehat selama penulis menjalankan perkuliahan.
5. Kedua orang tua tercinta, bapak S. Panggabean dan ibu D. Br Manik yang senantiasa memberi semangat dan dukungan, baik material maupun spritual.
(5)
Dengan kesungguhan hati penulis persembahkan semua ini sebagai tanda sayang dan terima kasih atas segala hal yang telah diberikan.
6. Buat kakanda Purnama Panggabean dan Rinali Panggabean yang tidak bosan-bosannya mendukung penulis. Adinda Margareth Panggabean yang selalu memberi semangat. Kepada kalian bertiga juga penulis persembahkan semua ini.
7. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, khususnya staf pengajar Departemen Sastra Indonesia atas segala ilmu yang diberikan selama lebih kurang empat tahun.
8. Pemimpin kelompok kak Rapi, SS. dan kak Marta, SE. yang selalu mendoakan, memberi semangat, serta memberi asupan rohani kepada penulis.
9. Teman kelompok tumbuh bersama (KTB) Nurlela Silalahi dan Flora Gultom yang selalu menemani penulis baik pada saat tertawa maupun menangis. 10.Adik rohani penulis, YADIKI (Yanti, Asima, Diana, Iska, Kristianti, dan
Intan) yang selalu menyemangati dan mendoakan penulis.
11.Teman-teman satu kost yang selalu mau memberi laptopnya untuk penulis pinjam ada kak Triana, Dina, Ayaki, dan Iin.
12.Komponen pelayanan UKM KMK USU UP Fakultas Ilmu Budaya, khususnya koordinasi (Dortama Lumban Gaol, Eva Munthe, Evi Haloho, Johenro Silalahi, Forester Mendrofa, dan Melita Panggabean) yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada penulis.
13.Teman – teman stambuk 2007 Irene, Nani, Irma Sofie, Mustika, Imel dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas segala bantuannya.
(6)
14.Adik – adik stambuk 2008, 2009, dan 2010 dan kakak, abang stambuk 2006 yang selalu memberi semangat kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai analisis perubahan makna kata dalam surat kabar dan juga perkembangan linguistik.
Medan, Juni 2011 Penulis,
(7)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ……….………..……….………. i
ABSTRAK ……….……….………..……..…………. ii
PRAKATA ……….……….….…...………... iii
DAFTAR ISI ... vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….…………....………. 1
1.2 Masalah ………...….……….…………. 4
1.3 Batasan Masalah ……….……….…………..….………. 4
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian …….….….………….……..……… 5
1.4.1 Tujuan Penelitian …………..….…….………….……. 5
1.4.2 Manfaat Penelitian ………..…..…...….………….. 5
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ……….……….. 6
2.1.1 Semantik ……….…….…………. 6
2.1.2 Makna ………..……….…..……….. 7
2.1.3 Harian Seputar Indonesia …... 8
2.2 Landasan Teori ... 9
2.2.1 Perubahan Makna ... 9
(8)
2.3 Tinjauan Pustaka ... 14
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16
3.2 Populasi dan Sampel ... 16
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 17
3.4 Metode dan Teknik Analisis Data ... 17
BAB IV ANALISIS PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM HARIAN SEPUTAR INDONESIA 4.1 Penggunaan perubahan makna kata dalam harian Seputar Indonesia ... 20
4.1.1 Perubahan Makna Meluas ... 20
4.1.2 Perubahan Makna Menyempit ... 39
4.1.3 Perubahan Makna Perubahan Total ... 42
4.1.4 Perubahan Makna Penghalusan ... 44
4.1.5 Perubahan Makna Pengasaran ... 49
4.2 Perubahan Makna yang Paling Dominan dalam Harian Seputar Indonesia ……….….……… 54
4.1.1 Perubahan Makna Meluas ... 54
4.1.2 Perubahan Makna Pengasaran ... 56
4.1.3 Perubahan Makna Menyempit ... 57
4.1.4 Perubahan Makna Penghalusan ... 58
(9)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 60 5.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DATA
(10)
ANALISIS PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM HARIAN SEPUTAR INDONESIA
OLEH
PESTA ULI RIA PANGGABEAN
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis penggunaan perubahan makna kata dalam harian
Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010. Tujuan penelitian
untuk mendeskripsikan penggunaan perubahan makna kata dalam harian Seputar
Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010 dan jenis perubahan makna
apa saja yang paling dominan pada harian Seputar Indonesia. Data dikumpulkan dengan metode simak, yakni menyimak suatu bahasa, dan teknik yang digunakan adalah teknik catat. Di dalam menganalisis data menggunakan metode agih. Teknik yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung, dann teknik lanjutannya adalah teknik ganti yaitu mengganti konteks yang mendukung data itu dengan kontak yang berbeda sehingga dapat dilihat makna yang berbeda dari data tersebut. Konsep yang digunakan adalah konsep semantik dengan menggunakan teori perubahan makna. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa ada kelima jenis perubahan makna dalam harian Seputar Indonesia edisi 23 Agustus – 6 September 2010 yakni perubahan makna meluas, perubahan makna menyempit, perubahan makna total, perubahan makna penghalusan dan perubahan makna pengasaran. Perubahan makna meluas yang lebih banyak ditemukan daripada perubahan makna menyempit, perubahan makna total, perubahan makna penghalusan dan perubahan makna pengasaran. Sedangkan perubahan makna total lebih sedikit ditemukan pada harian tersebut. Dengan demikian perubahan makna kata meluas yang lebih banyak menggunakan harian Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010.
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa lambang bunyi, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga, 2008:1). Bahasa juga merupakan perwujudan tingkah laku manusia baik lisan maupun tulisan sehingga orang dapat mendengar, mengerti, serta merasakan apa yang dimaksud. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin dipergunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalin hubungan antara sesama manusia (Samsuri, 1982 : 4).
Setiap bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia belum bisa dikatakan bahasa, bila makna tidak terkandung di dalamnya. Apakah setiap arus ujaran mengandung makna atau tidak, haruslah dilihat dari konvensi suatu kelompok masyarakat tertentu. Setiap kelompok masyarakat bahasa, baik kecil maupun besar, secara konvensional telah sepakat bahwa setiap struktur bunyi ujaran tertentu akan mempunyai arti tertentu pula. Dengan demikian terhimpunlah bermacam-macam susunan bunyi yang satu berbeda dari yang lain, yang masing-masing mengandung suatu makna tertentu bersama-sama membentuk perbendaharaan kata dari suatu masyarakat (Ritonga, 2008:1).
Dalam penggunaan bahasa secara umum acapkali kata-kata itu digunakan secara tidak cermat sehingga maknanya umum. Tetapi dalam penggunaan secara khusus, dalam bidang kegiatan tertentu, bahasa itu digunakan secara cermat sehingga maknanya tepat dalam penggunaan. Makna sebuah kata, walaupun secara sinkronis tidak berubah tetapi karena faktor dalam kehidupan, dapat bersifat umum.
(12)
Makna kata baru menjadi jelas kalau sudah digunakan dalam suatu kalimat. Kalau lepas dari konteks kalimat, makna kata itu menjadi umum dan kabur. Tetapi dalam penggunaan secara khusus, dalam bidang kegiatan tertentu, penggunaan kata-kata secara cermat sehingga maknanya pun menjadi tepat (Chaer, 2003:70).
Perkembangan makna mencakup segala hal tentang makna yang berkembang, berubah, dan bergeser. Gejala perubahan makna sebagai akibat dari perkembangan makna oleh para pemakai bahasa. Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan pikiran manusia (Djajasudarma, 2008:62).
Peranan surat kabar dalam pembinaan bahasa dapat bersifat positif, namun juga dapat bersifat negatif. Apabila bahasa yang digunakan oleh pers adalah bahasa yang baik dan terpelihara tentu saja pengaruhnya akan baik terhadap masyarakat pembaca. Akan tetapi, apabila bahasa yang digunakan oleh pers itu bahasa yang kacau dan tidak terpelihara, misalnya dalam penggunaan kata-kata tidak benar, maka akan memberikan pengaruh yang negatif dan merugikan masyarakat.
Badudu (1985:138) menyatakan bahwa :
“bahasa pers ialah satu ragam bahasa yang memiliki sifat-sifat khas yaitu singkat, padat, sederhana, lancar, dan menarik. Hal ini disebabkan adanya sifat ekonomis yang dibutuhan oleh surat kabar dan perlu diingat bahwa yang membaca surat kabar itu bukanlah hanya masyarakat dari kalangan terpelajar, melainkan juga sampai kepada masyarakat bawah.”
Surat kabar merupakan salah satu sumber informasi tertulis yang memuat tulisan dari berbagai macam penulis tentang suatu hal dan peristiwa. Surat kabar dalam menyampaikan informasinya menggunakan bahasa tulisan sebagai media informasi kepada pembaca. Bahasa surat kabar haruslah jelas dan mudah dipahami oleh si pembaca, namun demikian bukan berarti bahasa tulis yang ada dalam surat kabar tersebut bisa menggunakan bahasa yang sesuai keinginan si penulis. Dalam
(13)
menyajikan informasi si penulis harus menulis berita yang mudah dipahami isi berita yang ditulisnya. Apabila si penulis tidak menuliskan isi yang mudah dipahami tentu pembaca akan sulit mengerti makna dari tulisan tersebut atau bahkan salah menangkap makna yang terkandung dalam tulisan itu.
Harian Seputar Indonesia terbit perdana, pada tanggal 30 Juni 2005. Harian ini dibentuk oleh PT Media Nusantara Informasi (MNI), sub-sidiary dari PT Media Nusantara Citra (MNC) yang menaungi RCTI, TPI, Global TV dan Trijaya Network. PT MNC sudah sangat berpengalaman dalam mengelola media serta terbilang mapan dan berpengaruh, baik di kalangan masyarakat maupun pengambil keputusan.
Harian Seputar Indonesia memuat berita yang cukup lengkap meliputi ; Berita utama (news) meliputi berita budaya, cerpen dan puisi, ekonomi dan bisnis, internasional, megapolitan, nusantara, nasional, opini, politik dan hukum, periskop,
polling dan analisis, quite of the boy, mirror, resensi buku, dan tokoh. Berita
olahraga meliputi, bola manca, bola nasional, dan ragam olahraga.
Berita life style meliputi automatic, fashion, family, syariah, food, home dan garden,
office solution, movie dan musik, kesehatan, kolom dan pendidikan, ragam,
selebrita, techno, travel, trend dan beauty, karier, energi, properti, remaja.
Berita daerah meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan
Sehubungan dengan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis perubahan makna kata harian Seputar Indonesia dan jenis perubahan makna yang paling dominan digunakan dalam harian tersebut. Selain itu, harian Seputar
Indonesia mempunyai kalangan pembaca yang cukup banyak di Sumatera Utara,
sehingga harian ini relevan untuk diteliti menjadi objek penelitian penulis yang berjudul : “Analisis Perubahan Makna Kata dalam Harian Seputar Indonesia”.
(14)
1.2 Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah penggunaan jenis-jenis perubahan makna kata dalam harian
Seputar Indonesia?
2. Jenis perubahan makna apa yang paling dominan dalam harian Seputar
Indonesia?
1.3 Batasan Masalah
Sebuah penelitian haruslah memiliki batasan masalah. Hal ini dilakukan agar penelitian yang dikaji terarah dan tidak terjadi penyimpangan masalah yang hendak diteliti. Adapun penelitian ini hanya menganalisis masalah tentang jenis-jenis perubahan makna kata dalam harian Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus - 6 September 2010.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :
1.
Mendeskripsikan penggunaan jenis-jenis perubahan makna kata dalam harian Seputar Indonesia.2.
Mendeskripsikan jenis perubahan makna yang paling dominan pada harian(15)
1.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1.
Menambah bahan bacaan yang dipergunakan sebagai bahan perbandingan kepada peneliti-peneliti lain yang akan menganalisis hal yang sama di bidang linguistik khususnya yang ingin meneliti perubahan makna kata dalam media cetak.2.
Sebagai bahan masukan dalam kalangan pers dalam rangka turut mengembangkan bahasa Indonesia yang baik dan benar.3.
Menambah wawasan kebahasaan mengenai relasi kemaknaan khususnya perubahan makna kata.(16)
BAB II
KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
Konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kridalaksana, 2001:117).
Menurut Malo, dkk (1985:47) konsep – konsep yang dipakai dalam ilmu sosial walaupun istilahnya sama dengan yang digunakan sehari – hari, namun makna dan pengertiannya dapat berubah. Di samping adanya perbedaan mengenai makna dan pengertian suatu konsep dalam bahasa sehari – hari, sering juga terdapat perbedaan di antara para ahli atau peneliti sendiri mengenai makna dan pengertian istilah yang sama.
2.1.1 Semantik
Kata semantik dalam bahasa Indonesia (Inggris: semantics) berasal dari bahasa Yunani, yaitu sema (kata benda) yang berarti tanda dan lambang. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti menandai atau melambangkan. Tanda atau lambang disini sebagai padanan kata sema itu adalah tanda linguistik (Perancis :
signe linguistique) seperti yang dikemukan oleh Ferdinand Saussure (dalam Chaer,
1995 : 2) yang terdiri atas (1) komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa dan (2) komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu.
(17)
Semantik berarti teori makna atau teori arti (Inggris, semantics, kata sifatnya semantik yang dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan kata semantik sebagai nomina (Verhaar, dalam Pateda, 2001:7).
Kata semantik ini kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Atau dengan kata lain, bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Istilah semantik lebih umum digunakan dalam studi linguistik karena istilah-istilah yang lainnya itu mempunyai cakupan objek yang lebih luas, yakni mencakup makna tanda atau lambang pada umumnya (Chaer, 1995 : 3).
Jadi semantik adalah salah satu cabang linguistik mempelajari tentang studi makna.
2.1.2 Makna
Makna adalah hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh para pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti (Grice dalam Amidudin, 2001:53). Makna adalah arti sebuah kata, pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kata dalam kebahasaan (KBBI, 2005:703).
Makna memiliki arti yang berubah, karena pada saat kata tersebut dimasukkan dalam kalimat akan mempunyai makna yang berbeda (Chaer, 2003:70).
Dari pengertian para ahli di atas, bahwa makna adalah isi yang terkandung di dalam bentuk kata, yang dapat menimbulkan reaksi tertentu, apabila dimasukkan dalam sebuah kalimat akan menimbulkan arti yang berbeda pula.
(18)
2.1.3 Harian Seputar Indonesia
Surat kabar merupakan salah satu sumber informasi tertulis yang memuat tulisan berbagai macam penulis tentang bermacam hal dan peristiwa.
Harian Seputar Indonesia terbit perdana, pada 30 Juni 2005. Harian ini dibentuk oleh PT Media Nusantara Informasi (MNI), sub-sidiary dari PT Media Nusantara Citra (MNC) yang menaungi RCTI, TPI, Global TV dan Trijaya Network. PT MNC sudah sangat berpengalaman dalam mengelola media serta terbilang mapan dan berpengaruh, baik di kalangan masyarakat maupun pengambil keputusan.
Harian Seputar Indonesia terbit setiap hari, dengan mempunyai 24 halaman. Pada harian inimemuat berita yang cukup lengkap meliputi, berita utama (news) yang memuat budaya, cerpen dan puisi, ekonomi dan bisnis, internasional, megapolitan, nusantara, nasional, opini, politik dan hukum, periskop, polling dan analisis, quite of the boy, mirror, resensi buku, dan tokoh. Beria olahraga meliputi, bola manca, bola nasional, dan ragam olahraga. Berita life style meliputi automatic,
fashion, family, syariah, food, home dan garden, office solution, movie dan musik,
kesehatan, kolom dan pendidikan, ragam, selebrita, techno, travel, trend dan beauty, karier, energi, properti, remaja. Berita daerah, meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera selatan dan Sulawesi Selatan.
(19)
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Perubahan Makna
Secara sinkronik makna sebuah kata/leksem tidak berubah, secara diakronik ada kemungkinan berubah, dalam jangka waktu terbatas makna sebuah kata tidak akan berubah, tetapi dalam jangka waktu yang relatif tidak terbatas ada kemungkinan bisa berubah (Chaer, 1990:131). Namun, bukan berarti setiap kata akan berubah maknanya.
Perubahan makna dalam bahasa Indonesia dapat disebabkan oleh dua faktor umum, yaitu (1) faktor linguistik dan (2) faktor nonlinguistik. Faktor linguistik adalah faktor kebahasaan yang mengakibatkan perubahan makna. Jadi, suatu kata berubah maknanya karena mengalami proses kebahasaan, seperti proses pengimbuhan (afiksasi) dan penggabungan (komposisi). Faktor nonlinguistik adalah faktor nonkebahasaan yang mengakibatkan perubahan makna (Chaer, 1955:131). Faktor ini meliputi :
1) Perkembangan dalam ilmu dan teknologi. Konsep makna yang dikandung telah berubah sebagai akibat dari pandangan yang baru, atau teori baru dalam suatu bidang ilmu atau sebagai akibat dalam perkembangan teknologi. Misalnya, perubahan makna kata pada sastra dari makna tulisan sampai pada makna karya imaginatif adalah salah satu contoh perkembangan bidang keilmuan.
2) Perkembangan sosial budaya. Bentuk katanya tetap sama tetapi konsep makna makna yang dikandungnya berubah. Misalnya, kata sarjana dulu diartikan orang yang pandai atau cendikiawan, sekarang kata sarjana berarti orang yang sudah lulus dari perguruan tinggi, meskipun barangkali lulusnya cuma dengan indeks prestasi yang pas-pasan, serta kemampuan tidak lebih jauh dari seorang yang belum lulus sarjana.
(20)
3) Perbedaan asosiasi, di sini makna baru yang muncul adalah berkaitan dengan hal atau peristiwa lain yang berkenaan dengan kata tersebut. Misalnya, kata amplop yang berasal dari bidang administrasi atau surat-menyurat, makna asalnya adalah sampul surat. Amplop biasa dimasukkan surat tetapi bisa pula benda lain, misalnya uang. Dalam kalimat Beri saja amplop maka urusan pasti beres, kata amlop di sini bukan bermakna uang sebab amplop yang dimaksud bukan berisi surat atau tidak berisi apa-apa, melainkan berisi sogokan.
4) Pengembangan istilah. Salah satu upaya dalam pengembangan atau pembentukan istilah baru adalah dengan memanfaatkan kosakata bahasa Indonesia yang ada jalan memberi makna baru, entah dengan menyempitkan makna kata tersebut, meluaskan, maupun memberi arti baru. Misalnya kata papan yang semula bermakna lempengan kayu tipis, kini diangkat menjadi istilah untuk makna perumahan.
5) Adanya bidang pemakaian. Kata-kata yang menjadi kosa kata dalam bidang-bidang tertentu dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan dalam bidang-bidang lain atau menjadi kosakata umum. Misalnya kata jurusan yang berasal dari bidang lalu lintas dengan makna arah, kini digunakan juga dalam pendidikan dengan makna seksi atau bagian bidang ilmu.
6) Pertukaran tanggapan indera (sinestesia). Dalam penggunaan bahasa banyak terjadi kasus pertukaran tanggapan antara indera yang satu dengan yang lain. Misalnya kata pedas yang seharusnya ditanggap dengan alat indera perasa lidah, tertukar menjadi ditanggap oleh alat indera pedengaran seperti tampak dalam ujaran kata-katanya sangat pedas.
7) Perbedaan tanggapan. Setiap unsur leksikal atau kata sebenarnya secara sinkronis mempunyai makna yang tetap. Namun karena pandangan hidup dan ukuran dalam norma kehidupan di dalam masyarakat banyak kata yang memiliki nilai rasa yang
(21)
rendah (kurang menyenangkan) dan nilai rasa yang tinggi. Misalnya kata bini dewasa ini dianggap kata yang bernilai rasa rendah.
8) Adanya penyingkatan. Banyak kosa kata dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan, kemudian tanpa diucapkan secara keseluruhan orang sudah mengerti maksudnya. Misalnya kata meninggal dalam kalimat Ayahnya meninggal, maksudnya adalah Ayahnya meninggal dunia.
9) Proses gramatikal. Proses gramatikal seperti afiksasi, reduplukasi, dan komposisi (penggabungan kata) akan menyebabkan pula terjadinya perubahan makna.
2.2.2 Jenis-jenis Perubahan Makna
Berdasarkan pemakaiannya, bahasa mengalami perkembangan, pergeseran, atau perubahan makna.
Perubahan makna ada lima jenis (Chaer, 1995:141). Jenis-jenis perubahan makna tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perubahan makna meluas
Perubahan makna meluas adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata atau leksem yang pada mulanya hanya memiliki sebuah makna, tetapi kemudian karena berbagai faktor menjadi memiliki makna-makna lain.
Misalnya pada kata baju pada kalimat berikut :
- Warga yang melihat kejadian tersebut mengaku bahwa pelaku pemerasan itu memakai baju aparat keamanan (5 September 2010, halaman 7, kolom berita nasional).
Kata baju sebenarnya hanya berati pakaian sebelah atas dari pinggang sampai ke bahu seperti pada frase baju batik, baju safari, baju lengan pendek dan sebagainya. Tetapi pada kalimat, Warga yang melihat kejadian tersebut mengaku bahwa pelaku pemerasan itu memakai baju aparat keamanan. Kata baju di sini maknanya menjadi
(22)
meluas sebab termasuk celana, baju, topi, ikat pinggang dan sepatu. Begitu juga dengan baju olahraga, baju dinas dan baju sekolah.
2. Perubahan makna menyempit
Perubahan makna menyempit adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang pada mulanya mempunyai makna yang cukup luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna saja.
Misalnya pada kata ahli :
- Ahli telematika, Roy Suryo mengatakan bahwa, video kuntilanak yang ada
di Magelang hanya rekayasa komputer (5 September 2010, halaman 7, kolom berita nasional).
Kata ahli pada mulanya berarti orang yang termasuk dalam satu golongan atau keluarga seperti dalam frase ahli waris yang berarti ‘orang yang termasuk dalam satu kehidupan keluarga’, dan juga ahli kubur yang berarti ‘orang-orang yang sudah dikubur’. Kini kata ahli sudah menyempit maknanya yang berarti ‘orang yang pandai dalam satu cabang ilmu atau kepandaian’ seperti tampak dalam frase ahli
sejarah, ahli bedah dan sebagainya.
3. Perubahan makna total
Perubahan total adalah berubahnya sama sekali makna sebuah kata dari makna asalnya.
Misalnya pada kata ceramah pada kalimat berikut :
- Acara makan bersama berlangsung setelah selesai salat magrib dan dilanjutkan dengan salat Isya berjamaah, dan mendengarkan ceramah agama oleh Ustadz H Yazid Syamsudin. (29 Agustus 2010, halaman 17, kolom ragam).
(23)
Kata ceramah pada mulanya berarti cerewet atau banyak cakap tetapi kini berarti pidato atau uraian mengenai suatu hal yang disampaikan di depan banyak orang. 4. Perubahan makna penghalusan
Penghalusan (efumia) adalah konsep makna mengenai kata atau bentuk itu tidak berubah, namun gejala yang ditampilkannya kata-kata atau bentuk-bentuk yang dianggap memiliki makna yang lebih halus, atau lebih sopan daripada yang digantikan.
Misalnya kata penjara dan pemecatan pada kalimat berikut :
- ”Pelaku sudah diamankan dan dijerat pasal 363 KUH Pidana tentang pencurian dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara” kata AKP Doni Alexander, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan. (23 Agustus 2010, halaman 10, kolom berita daerah Sumatera Utara).
- Pemerintah dengan tegas mengatakan akan melakukan pemecatan terhadap pejabat-pejabat yang menyalahgunakan jabatannya. (1 September 2010, halaman 24, kolom berita nasional).
Kata penjara diganti dengan kata yang maknanya dianggap lebih halus yaitu lembaga pemasyarakatan.
Kata pemecatan (dari pekerjaan) diganti dengan pemutusan hubungan kerja (PHK).
5. Perubahan makna pengasaran
Pengasaran (disfemia) adalah usaha untuk mengganti kata yang maknanya halus atau bermakna biasa dengan kata yang maknanya kasar.
Misalnya kata menjebloskan pada kalimat berikut :
- Polisi telah menjebloskan perampok Bank Niaga tersebut. (1 September 2010, halaman 10, kolom utama).
(24)
Kata atau ungkapan masuk kotak dipakai untuk mengganti kata kalah. Kata
menjebloskan yang dipakai untuk menggantikan kata memasukkan. 2.3 Tinjauan Pustaka
Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan, maka ada sejumlah sumber yang didapat untuk dikaji dalam penelitian ini, ada pun sumber tersebut adalah sebagai berikut:
Asnur Taharian Nasution (1980), dalam skripsinya yang berjudul Perubahan
Makna dalam Bahasa Indonesia, menganalisis tentang perubahan makna pada
bahasa Indonesia dan jenis-jenis perubahan makna. Dalam penelitiannya dia menyimpulkan bahwa kata dapat mengalami perubahan makna dan perubahan ini dapat dilihat dari bermacam-macam sudut, peristiwa sehingga maknanya berubah.
Rosintan Pasaribu (1995), dalam skripsinya yang berjudul Analisis
Perubahan Makna Kata pada Novel Kuncup Berseri, Karya N.H Dini. Pemakaian
kata-kata yang mengalami perubahan makna tidak banyak dijumpai di novel tersebut. Kata-kata yang mengalami perubahan makna yang dimuat pada umumnya merupakan pengulangan dari awal.
Berdasarkan sumber di atas, maka dapat dijadikan sebagai sejumlah data yang relevan dan berhubungan dengan penelitian pemakaian kata yang mengalami perubahan makna dalam harian Seputar Indonesia karena hasil penelitian sebelumnya dapat menjadi informasi bagi peneliti untuk memperoleh analisis yang lebih lengkap dengan menggunakan teori perubahan makna. Oleh karena itu, analisis perubahan makna kata dalam harian Seputar Indonesia sama sekali belum pernah diteliti dan pada kesempatan ini akan diteliti tentang bagaimana penggunaan jenis-jenis perubahan makna dan jenis perubahan makna apa saja yang paling dominan digunakan dalam harian Seputar Indonesia edisi 23 Agustus – 6 September 2010.
(25)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi adalah letak atau tempat. Lokasi penelitian dapat dilakukan di lapangan atau di perpustakaan. Di perpustakaan peneliti mencari sumber data berupa buku-buku atau tulisan-tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian ini berlangsung di ruang belajar peneliti untuk mengumpulkan data-data yang diambil dari harian Seputar Indonesia.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekelompok orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel, suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian (KBBI, 2003:889). Populasi dalam penelitian ini adalah perubahan makna kata dalam harian Seputar Indonesia.
Sampel adalah sebagian dari pemakaian bahasa yang mewakili dari suatu populasi (Sudaryanto, 1990:30). Sampel adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu sekelompok yang lebih besar, bagian yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar. Karena jumlah populasi di atas terlalu besar maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya berjumlah 14 terbitan pada harian Seputar Indonesia. Adapun sampel yang diambil sebanyak 14 terbitan tersebut terhitung dari tanggal 23 Agustus - 6 September 2010. Dari 14 terbitan harian Seputar Indonesia terdapat 75 data yang diperoleh.
(26)
3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode adalah cara mendekati, mengamati, menganalisis, dan menjelaskan
suatu fenomen (Kridalaksana, 2001:136). Metode adalah cara yang harus dilaksanakan (Sudaryanto, 1998:9). Untuk mencapai tujuan, penelitian ini menggunakan metode simak. Metode simak adalah suatu metode dengan cara menyimak suatu bahasa.
Teknik adalah cara melaksanakan suatu metode (Sudaryanto, 1998:9). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat, yaitu mencatat semua data yang mengandung kata yang mengalami perubahan makna pada Harian
Seputar Indonesia.
Langkah kerjanya adalah membaca secara keseluruhan isi tulisan pada harian Seputar Indonesia. Isi tulisan yang ada pada harian Seputar Indonesia disimak. Data yang sudah didapat yaitu kata yang mengalami perubahan makna pada harian Seputar Indonesia kemudian dicatat. Setiap data yang sudah didapat dipilih dan dipilah dengan membuang data yang tidak diperlukan. Kemudian data dimasukkan ke dalam kartu data.
3.3 Metode dan Teknik Analisis Data
Metode digunakan dalam menganalis data adalah metode agih . Metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1998:15).
Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik bagi unsur langsung. Teknik bagi unsur langsung adalah teknik membagi satuan lingual data menjadi beberapa bagian atau unsur, dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto, 1998:31).
(27)
Setelah satuan lingual data dibagi menjadi beberapa bagian atau unsur, kemudian digunakan teknik lanjutan, yaitu teknik ganti. Teknik ganti yaitu mengganti konteks yang mendukung data itu dengan konteks yang berbeda sehingga dapat dilihat makna yang berbeda dari data tersebut (Sudaryanto, 1993:36).
Contoh :
1 a. Bersama Ibu Michelle Obama, ketiganya berkunjung ke kota Florida itu untuk bebicara dengan warga dan pemimpin bisnis setempat.
(23 Agutus, berita utama, halaman 7)
b. Mengusung desain busana yang simpel dan memberi kesan dramatis, rupanya koleksi ibu tiga anak ini mendapat perhatian serius dari para selebriti dunia. Dari contoh di atas, pada kalimat tersebut kata ibu (merujuk contoh 1a) merupakan kata yang mengandung makna baru yaitu setiap perempuan dewasa. Pada kalimat (merujuk pada contoh 1b) kata ibu memiliki makna asal yaitu perempuan yang melahirkan. Namun, karena adanya keterkaitan makna ‘perempuan dewasa’ dan ‘perempuan yang melahirkan kita’, maka kata ibu ini digolongkan ke dalam bentuk kata yang mengalami perubahan makna meluas.
Selain itu, untuk menentukan jenis perubahan makna yang paling dominan digunakan dalam harian Seputar Indonesia edisi 23 Agustus – 6 September 2010 menggunakan metode kuantitatif.
Metode kuantitatif merupakan metode keputusan yang menggunakan angka. Pemecahan dengan model kuantitatif akan menghasilkan nilai atau angka untuk variabel keputusan (Muslich, 1993:4).
(28)
Untuk menentukan jenis perubahan makna yang paling dominan dalam harian
Seputar Indonesia edisi 23 Agustus – 6 September 2010 dapat menggunakan rumus
(29)
BAB IV
ANALISIS PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM HARIAN SEPUTAR INDONESIA
4.1 Penggunaan Jenis-jenis Perubahan Makna Kata dalam Harian Seputar Indonesia
Berdasarkan jenis perubahan makna pada harian Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010 dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu (1) perubahan makna meluas, (2) perubahan makna menyempit, (3) perubahan makna total, (4) perubahan makna penghalusan, dan (5) perubahan makna pengasaran.
4.1.1 Perubahan Makna Meluas
Perubahan makna meluas adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata atau leksem yang pada mulanya hanya memiliki sebuah makna, tetapi kemudian karena berbagai faktor menjadi memiliki makna-makna lain.
Contoh kata – kata yang yang mengalami perubahan makna meluas yang terdapat dalam harian Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010 adalah sebagai berikut :
1. a Warga yang melihat kejadian tersebut mengaku bahwa pelaku pemerasan itu memakai baju aparat keamanan.
( Data No. 1 )
b Dia datang ke acara resepsi pernikahan Anissa Pohan dengan memakai
baju lengan panjang.
Contoh di atas makna kata baju pada kalimat (a) adalah keseluruhan pakaian mulai dari sepatu, celana, dan baju. Sedangkan makna kata baju pada kalimat (b) adalah pakaian sebelah atas dari pinggang sampai ke bahu. Sehingga kata baju pada
(30)
kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
2. a Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memastikan bahwa teluk Meksiko aman untuk bisnis dan wisatawan setelah tragedi kebocoran minyak lepas pantai dapat teratasi.
( Data No. 8)
b “Taksi dapat menyentuh konsumen secara langsung,” ujar Presiden Better Place Jepang, Kiyokota Fujii Maaro.
Contoh di atas makna kata presiden pada kalimat (a) adalah kepala negara. Sedangkan makna kata presiden pada kalimat (b) adalah ketua atau kepala perusahaan. Sehingga kata presiden kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
3. a Bersama Ibu Negara Michelle Obama, ketiganya berkunjung ke kota di Florida itu untuk berbicara dengan warga dan pemimpin bisnis setempat. (Data No. 6)
b Ibu saya mengalami kecelakaan, ketika mobil yang ditumpanginya menabrak pembatas jalan.
Contoh di atas makna kata ibu pada kalimat (a) adalah sebutan atau sapaan kepada orang berkedudukan atau memiliki status sosial yang lebih tinggi. Sedangkan makna kata ibu pada kalimat (b) adalah sebutan kepada orang yang melahirkan kita atau kepada orang tua perempuan. Sehingga kata ibu kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
(31)
4. a Inilah kali pertama dia melihat putranya yang diharapkannya menjadi tenaga medis.
( Data No. 10 )
b Putra Pangeran Charles dan Lady Diana, William telah menikah dengan Kate Midleton pada tanggal 29 April.
Contoh di atas makna kata putra pada kalimat (a) adalah anak yang berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan makna kata putra pada kalimat (b) adalah sebutan untuk anak raja yang laki-laki. Sehingga kata putra pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
5. a Terkait insiden perusakan Kantor Bupati Gowa, Totok menyebutkan hingga saat pihaknya sudah mengantongi empat nama yang diduga pelaku utama.
( Data No. 16 )
b Dia mengantongi beberapa ratus ribu uang yang diperoleh dari temannya. Contoh di atas makna kata mengantongi pada kalimat (a) adalah memperoleh atau menerima nama. Sedangkan makna kata mengantongi pada kalimat (b) adalah memasukkan ke dalam kantong. Sehingga kata mengantongi pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
6. a “Maka itu, orang tua harus tahu bahwa di antara produk-produk yang mampu mensterilkan dapurnya, kesehatan anak dapat terancam,” kata analisis senior lingkungan hidup di Washington DC, Sonya Lunder.
( Data No. 17 )
(32)
Contoh di atas makna kata orang tua pada kalimat (a) adalah ayah dan ibu yang mempunyai atau melahirkan anak. Sedangkan makna kata orang tua pada kalimat (b) adalah untuk menyebut orang yang sudah tua umurnya. Sehingga kata orang tua pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
7. a “Kalau tahun lalu berada diurutan ketiga, tahun ini minimal bisa
bertengger di urutan kedua atau pertama,” katanya.
( Data No. 18 )
b Ayam itu bertengger di atas pagar rumah kami.
Contoh di atas makna kata bertengger pada kalimat (a) adalah berdiam, bertempat. Sedangkan makna kata bertengger pada kalimat (b) adalah hinggap (di pagar). Sehingga kata bertengger pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
8. a Mereka berpendapat sebanyak 328 mahasiswa dari berbagai jurusan mendapat surat peringatan dari kampus lantaran nilainya tidak memenuhi ketentuan.
( Data No. 19 )
b Wisatawan yang hendak berkunjung ke Parapat sebaiknya mengambil
jurusan Berastagi.
Contoh di atas makna kata jurusan pada kalimat (a) adalah seksi atau bagian bidang ilmu. Sedangkan makna kata jurusan pada kalimat (b) adalah arah atau tujuan. Sehingga kata jurusan pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
(33)
9. a Untuk memastikan tenggelamnya di sungai, puluhan aparat keamanan dari Polres Tator melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai Saddan di sekitar lokasi yang diduga korban pertama kali tercebur di sungai.
( Data No. 21 )
b Dia tidak menyisir rambut pagi ini.
Contoh di atas makna kata menyisir pada kalimat (a) adalah menyusuri atau berjalan. Sedangkan makna kata menyisir pada kalimat (b) adalah merapikan (rambut) dengan sisir. Sehingga kata menyisir pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
10.a Kegiatan pondok pintar yang dilaksanakan yang dilaksanakan SCTV menarik animo masyarakat.
( Data No. 22 )
b Para petani membangun pondok di sekitar ladangnya.
Contoh di atas makna kata pondok pada kalimat (a) adalah bangunan atau rumah. Sedangkan makna kata pondok pada kalimat (b) adalah bangunan untuk tempat sementara (biasanya didirikan di sekitar ladang atau hutan). Sehingga kata pondok pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
11.a Namun, minat mereka menguap seiring berjalannya waktu. ( Data No. 23 )
b Pada saat kita membuka botol spiritus sebaiknya cepat-cepat menutupnya, karena spiritus cepat menguap.
Contoh di atas makna kata menguap pada kalimat (a) adalah hilang atau lenyap. Sedangkan makna kata menguap pada kalimat (b) adalah menjadi uap atau
(34)
mengeluarkan uap. Sehingga kata menguap pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
12.a Pemudik yang mengggunakan kereta api dari Medan menuju kota Pematang Siantar hingga hari ketiga lebaran kemarin masih sepi.
( Data No. 24 )
b Harga batubara sekarang sangat mahal, makanya kereta api itu tidak dipakai lagi.
Contoh di atas makna kata kereta api pada kalimat (a) adalah kereta yang terdiri atas rangkaian gerbong yang ditarik dengan menggunakan tenaga listrik. Sedangkan makna kata kereta api pada kalimat (b) adalah kereta yang terdiri atas rangkaian gerbong yang ditarik dengan menggunakan tenaga uap (untuk menghasilkan uap, batubara atau kayu yang dibakar). Sehingga kata kereta api pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
13.a Kuat dugaan akibat meredupnya mental para pemain The Blues setelah kalahkan Newcastle United 4 -3 di Piala Carling.
( Data No. 27 )
b Tulisan semakin tidak terbaca, karena semakin meredupnya lampu yang kami pakai.
Contoh di atas makna kata meredupnya pada kalimat (a) adalah merosot atau berkurang. Sedangkan makna kata meredupnya pada kalimat (b) adalah menjadi redup atau suram. Sehingga kata meredupnya pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
(35)
14.a Setelah sukses menggarap film Avatar, James Cameron berencana membuat film tiga dimensi (3D) yang menceritakan suku pedalaman Amazon di Brazil.
( Data No. 28 )
b Banyak petani yang menggarap sawah atas dasar bagi hasil.
Contoh di atas makna kata menggarap pada kalimat (a) adalah mengerjakan sebuah film. Sedangkan makna kata menggarap pada kalimat (b) adalah mengerjakan atau mengolah tanah pertanian. Sehingga kata menggarap pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
15.a Walaupun seorang telah dinyatakan bersalah dan dimasukkan ke hotel prodeo, misalnya dia tetap subyek hukum dan tidak boleh di objekkan dengan operasi melalui keluarga.
( Data No. 30 )
b Penyakit ginjal yang belum parah dapat disembuhkan tanpa operasi.
Contoh di atas makna kata operasi pada kalimat (a) adalah melakukan suatu tindakan atau gerakan. Sedangkan makna kata operasi pada kalimat (b) adalah membedah (untuk mengobati penyakit). Sehingga kata operasi pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
16.a “Di pameran ini kami coba hadirkan motif tasek melayu. Motif ini diinspirasi oleh seorang istri yang sedang ditinggal berlayar oleh suaminya. Tasek artinya pantai. Biasanya kain motif ini digunakan pada acara pernikahan,” ungkap Intu.
( Data No. 31 )
(36)
Contoh di atas makna kata berlayar pada kalimat (a) adalah bepergian dengan kapal. Sedangkan makna kata berlayar pada kalimat (b) adalah memakai (menggunakan) layar. Sehingga kata berlayar pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
17.a Selain untuk menimba ilmu, Indonesia juga membawa misi mengintip kekuatan karateka Jepang yang akan menjadi salah satu kekuatan di Asian Games.
( Data No. 32 )
b Setiap hari ia menimba air sumur untuk menyirami tanamannya.
Contoh di atas makna kata menimba pada kalimat (a) adalah mencari, memperoleh (ilmu, pengetahuan). Sedangkan makna kata menimba pada kalimat (b) adalah mengambil air dari sumur. Sehingga kata menimba pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
18.a Jika tidak mau ketinggalan dari musuhnya, MU wajib menumbangkan Newcastle.
( Data No. 33 )
b Angin puting beliung itu telah menumbangkan pepohonan di sekitar rumahku..
Contoh di atas makna kata menumbangkan pada kalimat (a) adalah mengalahkan. Sedangkan makna kata menumbangkan pada kalimat (b) adalah merobohkan (pohon besar). Sehingga kata menumbangkan pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
(37)
19.a Modus lainnya yang dilakukan adalah menyiapkan pembagian sekarung beras ukuran 10 kg, lengkap amplop serta kartu nama calon yang harus dipilih.
( Data No. 36 )
b Setelah saya ketik suratnya, kemudian saya masukkan ke dalam amplop. Contoh di atas makna kata amplop pada kalimat (a) adalah sogokan. Sedangkan makna kata amplop pada kalimat (b) adalah sampul surat. Sehingga kata amplop pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
20.a Hasil kajian dapat melahirkan formula yang lebih andal untuk menjawab berbagai soal di tubuh kejaksaan.
( Data No. 39 )
b Istrinya meninggal setelah melahirkan anak pertama.
Contoh di atas makna kata melahirkan pada kalimat (a) adalah membuat, menjadikan. Sedangkan makna kata melahirkan pada kalimat (b) adalah mengeluarkan anak (dari kandungan). Sehingga kata melahirkan pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
21.a Pria yang berprofesi sebagai sopir bajaj itu memerkosa putrinya yang saat itu masih berusia 13 tahun setelah istrinya bekerja sebagai pembantu di Hongkong.
( Data No. 41 )
b Putri Sultan Hamengkubuono telah dilamar oleh pangeran Kelantan. Contoh di atas makna kata putri pada kalimat (a) adalah anak yang berjenis kelamin perempuan. Sedangkan makna kata putri pada kalimat (b) adalah sebutan untuk
(38)
anak raja yang perempuan. Sehingga kata putri pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
22.a Nyatanya, dia beberapa melesakkan tembakan ke gawang. ( Data No. 43 )
b Dia beberapa kali melepaskan tembakan ke udara, namun perampok itu tidak menggubrisnnya.
Contoh di atas makna kata tembakan pada kalimat (a) adalah menyepak bola ke arah gawang. Sedangkan makna kata tembakan pada kalimat (b) adalah melepaskan peluru dari senjata api. Sehingga kata tembakan pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
23.a Tapi namanya gugur setelah memperpanjang kontrak sebagai arsitek Amerika Serikat.
( Data No. 47 )
b Akibat cuaca yang buruk, banyak tanaman buah petani yang gugur.
Contoh di atas makna kata gugur pada kalimat (a) adalah batal. Sedangkan makna kata gugur pada kalimat (b) adalah jatuh sebelum masak (sebelum waktunya). Sehingga kata gugur pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
24.a Sebab, kepala sekolah sebelumnya yang menandatangani surat keterangan pengganti ijazah Fahuusa sudah mencabutnya dengan surat peryataan Agustus lalu.
(Data No. 51 )
(39)
Contoh di atas makna kata mencabutnya pada kalimat (a) adalah menarik kembali apa yang suda dikeluarkan atau dinyatakan. Sedangkan makna kata mencabutnya pada kalimat (b) adalah menarik supaya lepas. Sehingga kata mencabutnya pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
25.a Namun, karier cemerlang Sakai di level timnas Junior tetapi tidak
menjalar ke senior.
( Data no. 52 )
b Pohon rotan itu menjalar ke mana-mana.
Contoh di atas makna kata menjalar pada kalimat (a) adalah merata atau meluas. Sedangkan makna kata menjalar pada kalimat (b) adalah merambat (tumbuhan yang merambat). Sehingga kata menjalar pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
26.a Akibat letusan gunung sinabung, harga jeruk merangkak naik. ( Data No. 53 )
b Anaknya baru pandai merangkak.
Contoh di atas makna kata merangkak pada kalimat (a) adalah bergerak dengan berlahan-lahan. Sedangkan makna kata merangkak pada kalimat (b) adalah bergerak dengan bertumpu pada kaki dan tangan. Sehingga kata merangkak pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
27.a Langkah ini dilakukan untuk mematangkan persiapan jelang tampil di Guanghou.
(40)
b Untuk mematangkan buah pisang itu, memerlukan waktu 3 - 4 hari.
Contoh di atas makna kata mematangkan pada kalimat (a) adalah memantapkan. Sedangkan makna kata mematangkan pada kalimat (b) adalah menjadikan matang. Sehingga kata mematangkan pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
28.a Saudara Herlambang telah diminta untuk menghadiri persidangan kasus penggelapan dana yang ada di perusahaan Danareksa.
( Data No. 56 )
b Saya membeli kue untuk saudara saya yang ada di Manado.
Contoh di atas makna kata saudara pada kalimat (a) adalah sapaan kepada lawan bicara. Sedangkan makna kata saudara pada kalimat (b) adalah orang yang seibu dan seayah (seayah atau seibu saja). Sehingga kata saudara pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
29.a Sastra dihantui kekuatan politik. ( Data No. 59 )
b Anak-anak dihantui dengan sikapnya yang dingin itu.
Contoh di atas makna kata dihantui pada kalimat (a) adalah mengganggu, mengusik. Sedangkan makna kata dihantui pada kalimat (b) adalah menyebabkan takut (khawatir, gelisah). Sehingga kata dihantui pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
30.a Ciri itu sudah terpatri pada diri Simon Cowell yang terkenal pedas dan tajam.
(41)
b Untuk mengasilkan bunyi nyaring, timah itu harus terpatri dengan baik. Contoh di atas makna kata terpatri pada kalimat (a) adalah melekat erat - erat. Sedangkan makna kata terpatri pada kalimat (b) adalah keadaan dipatrikan. Sehingga kata terpatri pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
31.a Dia pun merencanakan menghabisi pemilik warnet yang memecatnya. ( Data No. 62 )
b Beliau menghabisi pidatonya dengan harapan agar hadirin tergerak hatinya untuk membantu korban bencana Wasior.
Contoh di atas makna kata menghabisi pada kalimat (a) adalah menghilangkan nyawa, membunuh. Sedangkan makna kata menghabisi pada kalimat (b) adalah menyudahi, mengakhiri. Sehingga kata menghabisi pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
32.a Carlos Tevez meruntuhkan dominasi Chelsea dengan gol kemenangan 1-0 bagi Manchester City di City Of Manchester Stadium tadi malam. ( Data No. 63 )
b Bom yang dasyat itu telah meruntuhkan puluhan gedung di kota itu.
Contoh di atas makna kata meruntuhkan pada kalimat (a) adalah menjatuhkan. Sedangkan makna kata meruntuhkan pada kalimat (b) adalah merusakkan, merobohkan. Sehingga kata meruntuhkan pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
(42)
33.a Salah satu yang paling banyak menyedot perhatian, khususnya para peserta ibu-ibu adalah saat sesi pembuatan kue handuk (towel cake) yang juga diadakan di Pondok Pintar.
( Data No. 65 )
b Setiap harinya penduduk kota menyedot udara kotor.
Contoh di atas makna kata menyedot pada kalimat (a) adalah mengambil. Sedangkan makna kata menyedot pada kalimat (b) adalah menghisap, menghirup. Sehingga kata menyedot pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
34.a Sudah banyak pihak yang mengendus adanya hubungan asmara terlarang antara Mamba dan istri raja itu.
( Data No. 66 )
b Kini kami mengendus bau yang tidak enak.
Contoh di atas makna kata mengendus pada kalimat (a) adalah mulai mengetahui. Sedangkan makna kata mengendus pada kalimat (b) adalah mencium (bau). Sehingga kata mengendus pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
35.a Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengungkapkan bahwa mayoritas orang AS serta negara dan politikus di seluruh dunia sepakat bahwa beberapa segmen di dalam pemerintahan Amerika Serikat (AS) mendalangi serangan 11 September 2001 untuk memulihkan penurunan perekonomian AS dan membenarkan operasi militer Negeri Paman Sam di Timur tengah untuk menyelamatkan Zionis Israel.
(43)
b Dia lahir dengan operasi caesar.
Contoh di atas makna kata operasi pada kalimat (a) adalah gerakan militer. Sedangkan makna kata operasi pada kalimat (b) adalah membedah. Sehingga kata
operasi pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu
perubahan makna meluas.
36.a Setelah sampai di Ambon, hatiku hanyut menyaksikan keadaan para penduduk.
( Data No. 68 )
b Beberapa rumah hanyut terbawa banjir.
Contoh di atas makna kata hanyut pada kalimat (a) adalah terharu, sedih. Sedangkan makna kata hanyut pada kalimat (b) adalah terbawa oleh arus banjir. Sehingga kata
hanyut pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu
perubahan makna meluas.
37.b Mereka bahkan menjadi klub yang paling sering membukukan kemenangan sebanyak 10 kali di City of Manchester pada era Liga Primer. ( Data No. 69 )
b Kita harus membukukan pembelian alat-alat tulis kemarin.
Contoh di atas makna kata membukukan pada kalimat (a) adalah memperoleh, merebut kemenangan. Sedangkan makna kata membukukan pada kalimat (b) adalah mencatat dalam buku. Sehingga kata membukukan pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
38.a Permainan Chelsea tetap sulit berkembang dan akhirnya harus rela
(44)
( Data No. 70 ) b Dia menelan pil.
Contoh di atas makna kata menelan pada kalimat (a) adalah menderita kekalahan. Sedangkan makna kata menelan pada kalimat (b) adalah memasukkan makanan ke tenggorokan. Sehingga kata menelan pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
39.a PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) semakin serius menggarap pasar motor sport.
( Data No. 71 )
b Dia menggarap sebidang tanah peninggalan orang tuanya.
Contoh di atas makna kata menggarap pada kalimat (a) adalah mengerjakan pasar motor sport. Sedangkan makna kata menggarap pada kalimat (b) adalah mengerjakan sawah. Sehingga kata menggarap pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
40.a Persik Kendal menerima suntikan sebesar Rp1,2 Miliar. ( Data No. 72 )
b Untuk mengatasi wabah itu, dokter memberi suntikan serum ke tubuh sapi yang sakit.
Contoh di atas makna kata suntikkan pada kalimat (a) adalah menambahkan dana atau menerima bantuan. Sedangkan makna kata suntikan pada kalimat (b) adalah memasukkan cairan obat dengan jarum. Sehingga kata suntikan pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
(45)
41.a Sejumlah kader terlibat persaingan memperebutkan kursi ketua DPD, antara lain Farouk M Betta, Haris Yasin Limpo, Kadir Halid, dan Supomo. ( Data No. 73 )
b Kami dipersilahkan duduk di kursi depan.
Contoh di atas makna kata kursi pada kalimat (a) adalah kedudukan, jabatan. Sedangkan makna kata kursi pada kalimat (b) adalah tempat duduk yang mempunyai kaki. Sehingga kata kursi pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
42.a “Saya tak punya hubungan apa pun dengan Pak Marwan, tapi dari pengalaman selama rapat kerja di DPR dan masukan dari banyak orang yang bisa dipercaya, dia relatif bisa diharapkan,” ujar Nasir Jamil.
( Data No. 74 )
b “Pak saya mau minta uang untuk membayar SPP,” kataku.
Contoh di atas makna kata pak pada kalimat (a) adalah panggilan hormat kepada laki-laki. Sedangkan makna kata pak pada kalimat (b) adalah orang tua laki-laki atau ayah. Sehingga kata pak pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
43.a Dia berkata, “Tiba-tiba saya dengar dia lulus polisi dan selama menjadi polisi, saya baru melihat dia memakai seragam polisi ya baru ini saat dia meninggal. Wong, kalau datang ke rumah enggak pernah pakai baju dinas”. (Data No. 55)
b Acara itu dibuat untuk memperkenalkan baju batik asal Pekalongan.
Contoh di atas makna kata baju pada kalimat (a) adalah seragam dinas kepolisian mulai dari sepatu, celana, baju, topi, dll. Sedangkan makna kata baju pada kalimat
(46)
(b) adalah pakaian dari atas pinggang sampai bahu. Sehingga kata baju pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
44.a Suryo berjanji akan mencetak 4 juta pengusaha baru di Indonesia dalam lima tahun ke depan.
( Data No. 75 )
b Saya disuruh untuk mencetak buku.
Contoh di atas makna kata mencetak pada kalimat (a) adalah membuat. Sedangkan makna kata mencetak pada kalimat (b) adalah membuat tulisan pada kertas dengan melumas tinta dan ditekankan pada kertas. Sehingga kata mencetak pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna meluas.
4.1.2 Perubahan Makna Menyempit
Perubahan makna menyempit adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang pada mulanya mempunyai makna yang cukup luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna saja.
Contoh kata – kata yang yang mengalami perubahan makna menyempit yang terdapat dalam harian Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010 adalah sebagai berikut :
45.a Umumnya yang dipalsukan adalah ijazah sarjana pendidikan. ( Data No. 20 )
b Orang yang baru datang itu dianggap sarjana oleh warga sekitar.
Contoh di atas makna kata sarjana pada kalimat (a) gelar strata satu yang dicapai seseorang yang telah menamatkan pendidikan tingkat terakhir di perguruan tinggi. Sedangkan makna kata sarjana pada kalimat (b) adalah orang pandai (ahli ilmu
(47)
pengetahuan). Sehingga kata sarjana pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna menyempit.
46.a Ahli telematika, Roy Suryo mengatakan bahwa video kuntilanak yang ada di Magelang hanya rekayasa komputer.
( Data No. 2)
b Paris Hilton ditolak berkunjung ke Jepang, alasan pihak Jepang menolak
ahli waris hotel Hamilton ini dikarenakan terbukti positif memakai narkoba.
Contoh di atas makna kata ahli pada kalimat (a) adalah orang pandai dalam satu cabang ilmu atau kepandaian dalam suatu bidang yaitu bidang telematika. Sedangkan makna kata ahli pada kalimat (b) adalah orang yang termasuk dalam satu kehidupan keluarga. Sehingga kata ahli pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna menyempit.
47.a Relasi sastra dan kekuasaan terus-menerus diperbincangkan dengan hadirnya teks-teks yang merefleksi dan menggkritisi politik maupun subyek-subyek di sekitarnya.
( Data No. 25 )
b Masyarakat selalu menyimpan kitab yang memiliki nilai sastra.
Contoh di atas makna kata sastra pada kalimat (a) adalah karya yang bersifat imajinasi kreatif. Sedangkan makna kata sastra pada kalimat (b) adalah orang buku yang baik isinya dan bahasanya.. Sehingga kata sastra pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna menyempit.
48.a Pada acara berbuka itu, turut hadir Kenaziran Masjid Al Hikmah dan
(48)
( Data No. 29 )
b Dia bekerja sebagai ustadz.
Contoh di atas makna kata ustadz pada kalimat (a) adalah guru mengaji atau guru agama Islam Sedangkan makna kata ustadz pada kalimat (b) adalah guru atau pengajar. Sehingga kata ustdaz pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna menyempit.
49.a Ikrar ribuan jemaat dari 220 gereja yang merupakan bagian dari 38 resort HKBP se-Silindung di 10 kecamatan tersebut, dipimpin Sekretaris Jendral (sekjen) HKBP Pendeta Ramlan Hutahaean.
( Data No. 35 )
b Pada waktu itu, dia kenal sebagai pendeta di daerah tersebut.
Contoh di atas makna kata pendeta pada kalimat (a) adalah pemuka atau pemimpin agama Kristen (menempuh pendidikan sekolah tinggi teologia). Sedangkan makna kata pendeta pada kalimat (b) adalah orang yang pandai. Sehingga kata pendeta pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna menyempit.
50.a “Saya ingin minimal dua sehingga bisa didapatkan yang terbaik,” tegas Bambang dalam dialektika bertajuk ‘Mencari Kapolri dan Jaksa Agung Reformis’ di gedung DPR, Jakarta kemarin.
( Data No. 38 )
b Gedung yang dibangun jaman dahulu tidak bisa kita lihat lagi, karena sudah banyak rusak.
Contoh di atas makna kata gedung pada kalimat (a) adalah bangunan yang terbuat dari tembok yang berukuran besar untuk tempat perkantoran, olahraga, pertunjukan
(49)
dan biasanya dipakai untuk menyebut bangunan yang bertingkat. Sedangkan makna kata gedung pada kalimat (b) adalah bangunan yang terbuat dari apa saja sudah bisa dikatakan gedung. Sehingga kata gedung pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna menyempit.
51.a Pria itu mengaku istrinya sedang bekerja sebagai pembantu di Hongkong. ( Data No. 58 )
b Musibah yang terjadi di daerah itu, banyak yang memberi diri untuk menjadi pembantu.
Contoh di atas makna kata pembantu pada kalimat (a) adalah orang upahan, pekerjaannya (membantu) mengurus pekerjaan rumah tangga. Sedangkan makna kata pembantu pada kalimat (b) adalah orang yang membantu. Sehingga kata
pembantu pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu
perubahan makna menyempit.
4.2.3 Perubahan Makna Total
Perubahan makna total adalah berubahnya sama sekali makna sebuah kata dari makna asalnya. Memang ada kemungkinan makna yang dimiliki sekarang masih ada sangkut pautnya dengan makna asal, tetapi sangkut pautnya ini tampaknya sudah jauh sekali.
Contoh kata – kata yang yang mengalami perubahan makna total yang terdapat dalam harian Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010 adalah sebagai berikut :
52.a Acara makan bersama berlangsung setelah selesai salat magrib dan dilanjutkan dengan salat isya berjamaah, dan mendengarkan ceramah agama Ustadz H Yazid Syamsudin.
(50)
( Data No.3 )
b Dia selalu berceramah kalau ada sesuatu hal yang tidak disukainya.
Contoh di atas makna kata ceramah pada kalimat (a) adalah pidato atau uraian mengenai suatu hal yang disampaikan di depan banyak orang. Sedangkan makna kata ceramah pada kalimat (b) adalah cerewet atau banyak cakap. Sehingga kata
ceramah pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu
perubahan makna total.
53.a Rencana tersebut digagalkan dengan penangkapan sejumlah gembong teroris seperti Dulmatin alias Djoko Pitono dan Noordin M Top.
( Data No. 14 )
b Banyak harimau gembong diburu, karena memiliki jual yang tinggi.
Contoh di atas makna kata gembong pada kalimat (a) adalah orang yang terkemuka atau yang utama. Sedangkan makna kata gembong pada kalimat (b) adalah hariamau yang mempunyai bulu belang-belang. Sehingga kata gembong pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna total.
54.a Cracker adalah orang yang ilmunya setingkat di atas leader yang bukan sekedar mengubah haluan perusahaan, melainkan juga mengubah wajah perindustrian.
( Data No. 15 )
b Para pejuang memasang sepucuk meriam pada haluan kapal.
Contoh di atas makna kata haluan pada kalimat (a) adalah arah atau tujuan. Sedangkan makna kata haluan pada kalimat (b) adalah bagian perahu (kapal) yang
(51)
sebelah muka atau depan. Sehingga kata haluan pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna total.
55.a Bahkan anak kecil pun kalau diberi ‘pager’ mungkin sudah tidak mau karena dianggap tidak canggih dan kuno karena hanya bisa menerima pesan singkat (dan benar-benar singkat).
( Data No. 26 )
b Dia canggih di mata teman-temannya.
Contoh di atas makna kata canggih pada kalimat (a) adalah berkembang atau modern. Sedangkan makna kata canggih pada kalimat (b) adalah cerewet, banyak cakap, bawel. Sehingga kata canggih pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna total.
56.a Namun, ketika pena sastrawan terus menerus mengejar tragedi-tragedi politik, maka teks sastra akan terjebak pada kubangan kepentingan.
( Data No. 64 )
b Pena pada kakinya sangat lebat.
Contoh di atas makna kata pena pada kalimat (a) adalah alat tulis yang menggunakan tinta. Sedangkan makna kata pena pada kalimat (b) adalah bulu. Sehingga kata pena pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna total.
4.1.4 Perubahan Makna Penghalusan
Penghalusan (efumia) adalah konsep makna mengenai kata atau bentuk itu tidak berubah, namun gejala yang ditampilkannya kata-kata atau bentuk-bentuk yang dianggap memiliki makna yang lebih halus, atau lebih sopan daripada yang
(52)
digantikan. Kecenderungan untuk menghaluskan makna kata tampaknya merupakan gejala umum dalam masyarakat bahasa Indonesia.
Contoh kata – kata yang yang mengalami perubahan makna penghalusan yang terdapat dalam harian Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010 adalah sebagai berikut :
57.a Pemerintah dengan tegas mengatakan akan melakukan pemecatan terhadap pejabat-pejabat yang menyalahgunakan jabatannya.
( Data No. 7 )
b Pemerintah dengan tegas mengatakan akan melakukan pemberhentian terhadap pejabat-pejabat yang menyalahgunakan jabatannya.
Contoh di atas makna kata pemecatan pada kalimat (a) dianggap memiliki makna yang tidak sopan dan kasar sehingga diganti dengan pada kalimat (b) yang memiliki makna yang lebih halus dan sopan. Kata pemecatan pada kalimat (a) mengalami pergantian pada kata pemberhentian kalimat (b) sehingga pergantian kata tersebut menyebabkan perubahan makna yaitu perubahan makna penghalusan.
58.a Kejaksaan Agung (kejagung) yang menyelidiki kasus dugaan korupsi ruilslag KBM memindahkan penahanan Ramli ke bui Tanjunggusta, Medan untuk mempermudah persidangannya.
( Data No. 8 )
b Kejaksaan Agung (kejagung) yang menyelidiki kasus dugaan korupsi ruilslag KBM memindahkan penahanan Ramli ke lembaga pemasyarakatan Tanjunggusta, Medan untuk mempermudah persidangannya
Contoh di atas makna kata bui pada kalimat (a) dianggap memiliki makna yang tidak sopan dan kasar sehingga diganti dengan pada kalimat (b) yang memiliki makna yang lebih halus dan sopan. Kata bui pada kalimat (a) mengalami pergantian
(53)
pada kata lembaga pemasyarakatan kalimat (b) sehingga pergantian kata tersebut menyebabkan perubahan makna yaitu perubahan makna penghalusan.
59.a Tabita sangat sedih dan selalu menangis ketika sanak saudara datang melihat mayat di rumahnya.
b Tabita sangat sedih dan selalu menangis ketika sanak saudara datang melihat jenazah di rumahnya.
Contoh di atas makna kata mayat pada kalimat (a) dianggap memiliki makna yang tidak sopan dan kasar sehingga diganti dengan jenazah pada kalimat (b) yang memiliki makna yang lebih halus dan sopan. Kata mayat pada kalimat (a) mengalami pergantian pada kata jenazah kalimat (b). Sehingga pergantian kata tersebut menyebabkan perubahan makna yaitu perubahan makna penghalusan.
60.a “Pelaku sudah diamankan dan dijerat pasal 363 KUH Pidana tentang pencurian dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara,” kata AKP Doni Alexander, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan.
( Data No. 4 )
b “Pelaku sudah diamankan dan dijerat pasal 363 KUH Pidana tentang pencurian dengan ancaman hukuman ditahan di lembaga pemasyarakatan,” kata AKP Doni Alexander, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan. Contoh di atas makna kata penjara pada kalimat (a) dianggap memilki makna yang tidak sopan dan kasar sehingga diganti dengan lembaga pemasyarakatan pada kalimat (b) yang memiliki makna yang lebih halus dan sopan. Sehingga pergantian kata tersebut menyebabkan perubahan makna yaitu perubahan makna penghalusan.
(54)
61.a Tersangka lalu membawa mayat ke rumahnya di Tangga Buntung, Palembang dan kemudian mengajak istrinya (Rosdhawati) ke Desa Rantau Kasih kabupaten Muba.
( Data No. 37 )
b Tersangka lalu membawa jenazah ke rumahnya di Tangga Buntung, Palembang dan kemudian mengajak istrinya (Rosdhawati) ke Desa Rantau Kasih Kabupaten Muba.
Contoh di atas makna kata mayat pada kalimat (a) dianggap memilki makna yang tidak sopan dan kasar sehingga diganti dengan pada kalimat (b) jenazah yang memiliki makna yang lebih halus dan sopan. Kata mayat pada kalimat (a) mengalami pergantian pada kata jenazah kalimat (b). Sehingga pergantian kata tersebut menyebabkan perubahan makna yaitu perubahan makna penghalusan.
62.a Berbagai gejala sosial mewarnai kehidupan di kota besar seperti kemacetan, gelandangan dan kejahatan seakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
( Data No.46 )
b Berbagai gejala sosial mewarnai kehidupan di kota besar seperti kemacetan, tuna wisma dan kejahatan seakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Contoh di atas makna kata gelandangan pada kalimat (a) dianggap memiliki makna yang lebih halus dan sopan sehingga kalau diganti dengan pada kalimat (b) tuna
wisma yang memiliki makna yang kasar dan tidak sopan. Kata gelandangan pada
kalimat (a) mengalami pergantian pada kata kalimat (b) tuna wisma. Sehingga pergantian kata tersebut menyebabkan perubahan makna yaitu perubahan makna penghalusan.
(55)
63.a Tidak ada yang menyangka jika kisah sukses Martinus Tjendana yang menjadi Top Mindset Motivator Medan berawal saat dipecat dari pekerjaannya.
( Data No. 48 )
b Tidak ada yang menyangka jika kisah sukses Martinus Tjendana yang menjadi Top Mindset Motivator Medan ini berawal dari pemutusan
hubungan kerja tahun lalu.
Contoh di atas makna kata dipecat pada kalimat (a) dianggap memiliki makna yang lebih kasar dan tidak sopan sehingga kalau diganti dengan kata pemutusan
hubunguan kerja pada kalimat (b) yang memiliki makna yang lebih halus dan
sopan. Sehingga pergantian kata tersebut menyebabkan perubahan makna yaitu perubahan makna penghalusan.
64.a Sementara itu, kedua tersangka Panongonan Muda Hasibuan, yang diisikan dengan berkas terpisah sama-sama menolak seluruh keterangan para saksi.
(Data No. 49)
b Sementara itu, kedua terdakwa Panongonan Muda Hasibuan, yang diisikan dengan berkas terpisah sama-sama menolak seluruh keterangan para saksi. Contoh di atas makna kata tersangka pada kalimat (a) dianggap memiliki makna yang tidak sopan dan kasar sehingga diganti dengan kata terdakwa pada kalimat (b) yang memiliki makna yang lebih halus dan sopan. Sehingga pergantian kata tersebut menyebabkan perubahan makna yaitu perubahan makna penghalusan.
(56)
65.a Ayah beranak satu ini mengaku dipecat mendadak. ( Data No. 50 )
b Ayah yang mempunyai satu anak ini mengaku dipecat mendadak.
Contoh di atas makna kata beranak pada kalimat (a) dianggap memiliki makna yang tidak sopan dan kasar sehingga diganti dengan kata mempunyai pada kalimat (b) yang memiliki makna yang lebih halus dan sopan. Sehingga pergantian kata tersebut menyebabkan perubahan makna yaitu perubahan makna penghalusan.
4.1.5 Perubahan Makna Pengasaran
Pengasaran (disfemia) adalah usaha untuk mengganti kata yang maknanya halus atau bermakna biasa dengan kata yang maknanya kasar. Usaha atau gejala pengasaran ini dilakukan orang dalam situasi yang tidak ramah atau untuk menunjukkan kejengkelan. Namun, banyak juga kata yang sebenarnya bernilai kasar tetapi sengaja digunakan untuk memberi tekananan tetapi tanpa kekasarannya. Contoh kata – kata yang yang mengalami perubahan makna pengasaran yang terdapat dalam harian Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus – 6 September 2010 adalah sebagai berikut :
66.a Polisi telah menjebloskan perampok Bank Niaga tersebut. ( Data No. 5 )
b Dia memegang kepala kerbau itu dengan kuat-kuat dan menjebloskannya ke dalam kubangan.
Pada awalnya kata menjebloskan hanya untuk sebutan memasukkan binatang saja, tetapi contoh di atas makna kata menjebloskan pada kalimat (a) adalah memasukkan orang ke dalam penjara. Sedangkan makna kata menjebloskan pada kalimat (b) adalah makna awalnya. Sehingga kata menjebloskan pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan pengasaran.
(57)
67.a Manchester United bisa saja berusaha mengalahkan pesta gol Chelsea untuk bertengger di pucuk tabel.
( Data No. 34 )
b Burung-burung itu setiap paginya bertengger di pohon dekat kamarku. Contoh di atas makna kata bertengger pada kalimat (a) adalah berada sampai. Sedangkan makna kata bertengger pada kalimat (b) adalah hinggap (di pohon). Sehingga kata bertengger pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna pengasaran.
68.a Singgit membantai Alderta Pasca Pinem (33) mantan majikan sekaligus pemilik warnet Poenix Net, Jalan Raya Jatiwaringin, Jati Cempaka, Pondok Gede, Bekasi.
( Data No. 40 )
b Ia membantai seekor lembu untuk selamatan tujuh hari ayahnya.
Contoh di atas makna kata membantai pada kalimat (a) adalah membunuh secara kejam atau sadis. Sedangkan makna kata membantai pada kalimat (b) adalah menyembelih, memotong. Sehingga kata membantai pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna pengasaran.
69.a Kini untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Singgit dan tiga temannya terancam dijerat pasal 338 dan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
( Data No. 42 )
(58)
Contoh di atas makna kata dijerat pada kalimat (a) adalah membunuh secara kejam atau sadis. Sedangkan makna kata dijerat pada kalimat (b) adalah dihukum atau diganjar. Sehingga kata dijerat pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna pengasaran.
70.a Dia berpeluang diberangkatkan ke Asian Games (AG) 2010 setelah
menggondol emas melalui karateka Malaysia, Syakila Sachi 4 – 2.
( Data no. 44 )
b Anjing itu menggondol tulang.
Contoh di atas makna kata menggondol pada kalimat (a) adalah menggonggong sambil membawa sesuatu (tulang) didalam mulut. Sedangkan makna kata
menggondol pada kalimat (b) adalah mendapat piala tanda kemenangan (hadiah).
Sehingga kata menggondol pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna pengasaran.
71.a Sementara di kubu Golden State Warriors, pelatih Don Nelson justru
didepak.
( Data No. 45 )
b Setelah ia tiba di tempat itu, ia mendengar suara didepak.
Contoh diatas makna kata didepak pada kalimat (a) adalah mengeluarkan atau memecat. Sedangkan makna kata didepak pada kalimat (b) adalah tiruan bunyi kuda yang berjalan atau suara buku yang jatuh di lantai. Sehingga kata didepak pada kalimat (a) dan kalimat (b) mengalami perubahan makna yaitu perubahan makna pengasaran.
(1)
31. “Di pameran ini kami coba hadirkan motif tasek melayu. Motif ini diinspirasi oleh seorang istri yang sedang ditinggal berlayar oleh suaminya. Tasek artinya pantai. Biasanya kain motif ini digunakan pada acara pernikahan,” ungkap Intu. (3 September 2010, halaman 25, kolom berita life style)
32. Selain itu menimba ilmu, Indonesia juga membawa misi mengintip kekuatan karateka Jepang yang akan menjadi salah satu kekuatan di Asian Games. (3 September 2010, halaman 25, kolom berita olahraga) 33. Jika tidak mau ketinggalan dari musuhnya, MU wajib menumbangkan
Newcastle. (3 September 2010, halaman 18, kolom berita olahraga manca)
34. MU bisa saja berusaha mengalahkan pesta gol Chelsea untuk bertengger di pucuk tabel. (3 September 2010, halaman 18, kolom berita olahraga manca)
35. Ikrar ribuan jemaat dari 220 gereja yang merupakan bagian dari 38 resort HKBP se-Silindung di 10 kecamatan tersebut, dipimpin Sekretaris Jendral (sekjen) HKBP Pendeta Ramlan Hutahaean. (2 September 2010, halaman 18, kolom berita daerah Sumatera Utara) 36. Modus lainnya yang dilakukan adalah menyiapkan pembagian sekarung
beras ukuran 10 kg, lengkap amplop serta kartu nama calon yang harus dipilih. (2 September 2010, halaman 8, kolom berita nasional)
37. Tersangka lalu membawa mayat ke rumahnya di Tangga Buntung, Palembang dan kemudian mengajak istrinya (Rosdhawati) ke Desa Rantau Kasih kabupaten Muba. (2 September 2010, halaman 10, kolom nasional)
(2)
38. “Saya ingin minimal dua sehingga bisa didapatkan yang terbaik”, tegas bambang dalam dialektika bertajuk ‘Mencari Kapolri dan Jaksa Agung Reformis’ di gedung DPR, Jakarta kemarin. (2 September 2010, halaman 11, kolom berita nasional)
39. Hasil kajian dapat melahirkan formula yang lebih andal untuk menjawab berbagai soal di tubuh kejaksaan. (2 September 2010, halaman 11, kolom berita nasional)
40. Singgit membantai Alderta Pasca Pinem (33) mantan majikan sekaligus pemilik warnet Poenix Net, Jalan Raya Jatiwaringin, Jati Cempaka, Pondok Gede, Bekasi. (25 Agustus 2010, halaman 15, kolom berita nasional)
41. Pria yang berprofesi sebagai sopir bajaj itu memerkosa putrinya yang saat itu masih berusia 13 tahun setelah istrinya bekerja sebagai pembantu di Hongkong. (2 September 2010, halaman 11, kolom daerah Jawa Barat)
42. Kini untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Singgit dan tiga temannya terancam dijerat pasal 338 dan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (25 Agustus 2010, halaman 15, kolom berita nasional)
43. Nyatanya, dia beberapa melesakkan tembakan ke gawang. (25 Agustus 2010, halaman 21, kolom olahraga nasional)
44. Dia berpeluang diberangkatkan ke Asian Games (AG) 2010 setelah
menggondol emas melalui karateka Malaysia Syakila Sachi 4 – 2. (25
(3)
46. Berbagai gejala sosial mewarnai kehidupan di kota besar seperti kemacetan, tuna wisma dan kejahatan seakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan. (25 Agustus 2010, halaman 17, kolom life style) 47. Tapi namanya gugur setelah memperpanjang kontrak sebagai arsitek
Amerika Serikat. (26 Agustus 2010, halaman 20, kolom berita olahraga manca)
48. Tidak ada yang menyangka jika kisah sukses Martinus Tjendana yang menjadi Top Mindset Motivator Medan ini berawal dari pemutusan
hubungan kerja (PHK) tahun lalu. (26 Agustus 2010, halaman 14,
kolom berita daerah Sumatera Utara)
49. Sementara itu, kedua terdakwa Panongonan Muda Hasibuan, yang diisikan dengan berkas terpisah sama-sama menolak seluruh keterangan para saksi. (25 Agustus 2010, halaman 10, kolom nasional)
50. Ayah beranak satu ini mengaku dipecat mendadak. (25 Agustus 2010, halaman 12, kolom berita daerah Jawa Barat)
51. Sebab, kepala sekolah sebelumnya yang menandatangani surat keterangan pengganti ijazah Fahuusa sudah mencabutnya dengan surat peryataan Agustus lalu. (26 Agustus 2010, halaman 17, kolom berita daerah Sumatera Utara)
52. Namun, karier cemerlang Sakai di level timnas Junior tetapi tidak
menjalar ke senior. (26 Agustus 2010, halaman 22, kolom berita bola
manca)
53. Akibat letusan gunung sinabung, harga jeruk merangkak naik. (23 Agustus 2010, halaman 19, kolom berita daerah Sumatera Utara)
(4)
54. Independent mengungkapkan, Capello hanya ingin trio Chelsea yakni John Terry, Frank Lampard, Ashley Cole yang merumput 90 menit. (26 Agustus 2010, halaman 14, kolom berita daerah Sumatera Utara)
55. Dia berkata, “Tiba-tiba saya dengar dia lulus polisi dan selama menjadi polisi, saya baru melihat dia memakai seragam polisi ya baru ini saat dia meninggal. Wong, kalau datang ke rumah enggak pernah pakai baju
dinas”. (26 Agustus 2010, halaman 4, kolom nasional)
56. Langkah ini dilakukan untuk mematangkan persiapan jelang tampil di Guanghou. (6 September 2010, halaman 20, kolom berita bola manca) 57. “Saudara Herlambang telah diminta untuk menghadiri persidangan
kasus penggelapan dana yang ada di perusahaan Danareksa,” ujarnya. (26 Agustus 2010, halaman 3, kolom berita nasional)
58. Pria itu mengaku istrinya sedang bekerja sebagai pembantu di Hongkong. (2 September 2010, halaman 11, kolom daerah Jawa Barat) 59. Sastra dihantui kekuatan politik. (2 September 2010, halaman 18, kolom
life style)
60. Mereka berhasil mencuri medali emas dari pertandingan tersebut. (2 September 2010, halaman 21, kolom olahraga)
61. Ciri itu sudah terpatri pada diri Simon Cowell yang terkenal pedas dan tajam. (2 September 2010, halaman 25, kolom life style)
62. Dia pun merencanakan menghabisi pemilik warnet yang memecatnya. (25 Agustus 2010, halaman 15, kolom berita nasional)
63. Carlos Tevez meruntuhkan dominasi Chelsea dengan gol kemenangan 1-0 bagi Manchester City di City Of Manchester Stadium tadi malam.
(5)
64. Namun, ketika pena sastrawan terus menerus mengejar tragedi-tragedi politik, maka teks sastra akan terjebak pada kubangan kepentingan. (2 September 2010, halaman 18, kolom life style)
65. Salah satu yang paling banyak menyedot perhatian, khususnya para peserta ibu-ibu adalah saat sesi pembuatan kue handuk (towel cake) yang juga diadakan di Pondok Pintar. (23 Agustus, halaman16, kolom berita utama)
66. Sudah banyak pihak yang mengendus adanya hubungan asmara terlarang antara Mamba dan istri raja itu. (28 Agustus, halaman 15, kolom berita utama)
67. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengungkapkan bahwa mayoritas orang AS serta negara dan politikus di seluruh dunia sepakat bahwa beberapa segmen di dalam pemerintahan Amerika Serikat (AS) mendalangi serangan 11 September 2001 untuk memulihkan penurunan perekonomian AS dan membenarkan operasi militer Negeri Paman Sam di Timur tengah untuk menyelamatkan Zionis Israel. (25 Agustus 2010, halaman 4, kolom nasional)
68. Setelah sampai di Ambon, hatiku hanyut menyaksikan keadaan para penduduk. (1 September 2010, halaman 10, kolom berita daerah)
69. Mereka bahkan menjadi klub yang paling sering membukukan kemenangan sebanyak 10 kali di City of Manchester pada era Liga Primer. (25 Agustus 2010, halaman 22, kolom berita olahraga)
70. Permainan Chelsea tetap sulit berkembang dan akhirnya harus rela
menelan kekalahan pertamanya musim ini. (25 Agustus 2010, halaman
(6)
71. PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) semakin serius
menggarap pasar motor sport. (1 September 2010, halaman 10, kolom
berita nasional)
72. Persik Kendal menerima suntikan sebesar Rp1,2 Miliar. (25 Agustus 2010, halaman 22, kolom berita olahraga )
73. Sejumlah kader terlibat persaingan memperebutkan kursi ketua DPD, antara lain Farouk M Betta, Haris Yasin Limpo, Kadir Halid, dan Supomo. (1 September 2010, halaman 13, kolom berita nasional)
74. Saya tak punya hubungan apa pun dengan Pak Marwan, tapi dari pengalaman selama rapat kerja di DPR dan masukan dari banyak orang yang bisa dipercaya, dia relatif bisa diharapkan,” ujar Nasir Jamil. (25 Agustus 2010, halaman 15, kolom berita nasional)
75. Suryo berjanji akan mencetak 4 juta pengusaha baru di Indonesia dalam lima tahun ke depan. (25 Agustus 2010, halaman 6, kolom berita nasional)