Pada tahun 2008 rasio ketergantungan keuangan daerah berada pada angka 89,34, Pada tahun 2009 angka ketergantungan telah mengalami
penurunan sebesar 89,21 dan demikian halnya yang terjadi pada tahun 2010 mengalami penurunan lagi sebesar 87,90. Rasio tertinggi
ditunjukkan pada tahun 2008 yang berarti tingkat ketergantungannya tinggi. Dan rasio yang paling rendah adalah tahun 2010 yang berarti
ketergantungan pada tahun 2010 kecil.
5. Rasio Efektivitas Pajak Daerah
Hasil perhitungan Rasio Efektivitas Pajak Daerah adalah sebagai berikut : Rasio Efektivitas Pajak Daerah =
Daerah Pajak
Penerimaan Target
Daerah Pajak
Penerimaan Realisasi
Tabel IV.12 Hasil Perhitungan Rasio Efektivitas Pajak Daerah Kabupaten Boyolali
Tahun Anggaran 2008-2010
Uraian Tahun Anggaran
2008 2009 2010
Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
11,155,035,906.00 12,896,540,751.00 14,094,132,345.00 Target Penerimaan Pajak Daerah
10,649,690,000.00 10,719,190,000.00
12,637,835,000.00 Rasio Efektivitas Pajak Daerah
104.75 120.31
111.52
Pada tahun 2009 rasionya mengalami kenaikan dan semakin tinggi diabandingan tahun-tahun sebelumnya bahkan kenaikannya drastis yaitu
mencapai angka 120,31, artinya kemampuan pemda dalam merealiasikan perolehan pajak daerahnya membaik, semua jenis pajaknya
pada tahun ini hampir semua mengalami kenaikan. Kenaikan ini perlu diperhitungkan, yaitu dalam pemungutannya tepat atau tidak. Pada tahun
2010 mengalami penurunan menempati angka 111,52, seperti dilihat realisasi penerimaan pajak daerah pada tahun ini turun. Oleh karena itu
dalam sistem pengelolaan maupun pungutan pajak parkir perlu adanya walauapun sedikit, karena memang menurunnya hanya sedikit, hal itu
dilakukan agar tidak terjadi penurunan di tahun-tahun berikutnya. Dilihat dari standar keefektivan pajak daerah, selama tiga tahun ini perolehan
pajak daerah Kabupaten Boyolali telah efektif karena lebih dari 100.
6. Rasio Efisiensi Belanja
Hasil perhitungan Rasio Efisiensi Belanja adalah sebagai berikut : Rasio Efisiensi Belanja =
Belanja Anggaran
Belanja Realisasi
Tabel IV.13 Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi Belanja Daerah Kabupaten Boyolali
Tahun Anggaran 2008-2010
Uraian Tahun Anggaran
2008 2009 2010
Realisasi Belanja 793,262,107,869.00
808,017,387,034.00 912,584,586,077.00
Anggaran Belanja 845,747,630,000.00
892,987,309,000.00 991,399,517,628.00
Rasio Efisiensi Belanja Daerah 93.79
90.48 92.05
Dari perhitungan table IV.12 tersebut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 diperoleh Rasio Efisiensi Belanja Daerah sebesar 93,79; 90,48
dan 92, 05. Hal ini berarti belanja pemda Kabupaten Boyolali tahun 2009 dan 2010 relative lebih efisisen dibandingkan tahun 2008. Pemda
Kabupaten Boyolali dinilai telah melakukan efisiensi anggaran karena rasio efisiensinya kurang dari 100.
7. Derajat Kontribusi BUMD
Hasil perhitungan Derajat Kontribusi BUMD adalah sebagai berikut : Derajat Kontribusi BUMD =
PAD Penerimaan
BUMD Laba
Bagian Penerimaan
Tabel IV.14 Hasil Perhitungan Derajat Kontribusi BUMD Kabupaten Boyolali
Tahun Anggaran 2008-2010
Uraian Tahun Anggaran
2008 2009 2010
Penerimaan Bagian Laba BUMD 4,187,591,125.24
6,848,336,416.72 7,862,800,105.72
Penerimaan PAD 63,733,408,461.00
70,004,658,137.00 86,485,635,223.00
Derajat Kontribusi BUMD 6.57
9.78 9.09
Pada tahun 2008, 2009 dan 2010 diperoleh Derajat Kontribusi BUMD Kabupaten Boyolali sebesar 6,57; 9,78 dan 9,09. Derajat
kontribusi BUMD ini menunjukkan seberapa besar kontribusi perusahaan daerah pada PAD. Derajat kontribusi BUMD pada Kabupaten Boyolali
menunjukkan angka yang cenderung mengalami kenaikan.