Pentingnya Penerapan Hygiene Dan Sanitasi Di Area Kitchen Dalam Meningkatkan Mutu Dan Cita Rasa Makanan Terhadap Kepuasan Tamu Di Garuda Plaza Hotel Medan

(1)

PENTINGNYA PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI DI AREA

KITCHEN DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN CITA RASA

MAKANAN TERHADAP KEPUASAN TAMU DI GARUDA PLAZA

HOTEL MEDAN

KERTAS KARYA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

IDHAM SYAFUTRA

072204039

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR

DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN

MEDAN


(2)

PENTINGNYA PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI DI AREA

KITCHEN DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN CITA RASA

MAKANAN TERHADAP KEPUASAN TAMU DI GARUDA PLAZA

HOTEL MEDAN

KERTAS KARYA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

IDHAM SYAFUTRA

072204039

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR

DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN

MEDAN


(3)

PENTINGNYA PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI DI AREA

KITCHEN DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN CITA RASA

MAKANAN TERHADAP KEPUASAN TAMU DI GARUDA PLAZA

HOTEL MEDAN

KERTAS KARYA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

IDHAM SYAFUTRA

072204039

Pembimbing,

Drs. Ridwan Azhar, M.Hum

Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian

Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III

Dalam Program Studi Pariwisata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR

DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN

MEDAN


(4)

DI SETUJUI OLEH :

PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

Medan, Maret 2010

Program Studi Pariwisata

Ketua,

Drs. Ridwan Azhar, M.Hum

Nip.195509231982031001


(5)

PENGESAHAN

Diterima Oleh :

PANITIA UJIAN PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR

SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA USU MEDAN

UNTUK MELENGKAPI SALAH SATU SYARAT UJIAN DIPLOMA III

DALAM BIDANG STUDI PARIWISATA

Pada

:

Tanggal

:

Hari

:

Program Diploma Sastra Dan Budaya

Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Drs, Syaifuddin, M.A, Ph.D

Nip. 196509091994031004

Panitia Ujian

No. Nama Tanda Tangan

1.

Drs. Ridwan Azhar, M.Hum (

(...)

2

Drs. Muchtar S.Sos,S.Par, MA

(...)

3.

Soegeng Parmono, SE, M.Si

(...)


(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puja dan puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, berkat dan izin-Nya, penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini tepat pada waktunya. Kertas karya penulis berjudul “Pentingnya Kepedulian Serta Penerapan Hygiene dan Sanitasi di Area Kitchen Dalam Meningkatkan Mutu dan Cita Rasa Makanan Terhadap Kepuasan Tamu di Garuda Plaza Hotel Medan”.

Kertas karya ini merupakan salah satu syarat akademis untuk dapat menyelesaikan studi dari Program Ahli Madya Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Kertas karya ini disusun berdasarkan pengetahuan yang penulis ketahui. Penulis berharap agar kertas karya ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan didalam ruang lingkup hotel secara umum kepada para pembacanya.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan baik dari isi, penulisan maupun penyampaian bahasanya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk kesempurnaan penulisan kertas karya ini.

Ucapan terima kasih yang khusus dan istimewa penulis ucapkan kepada (Alm) Ayahanda MUCHLIS dan Ibunda tercinta MELLI yang tak hentinya selalu memberikan perhatian dan kasih sayangnya serta doa restunya kepada penulis agar penulis menjadi orang yang berguna bagi Agama , Bangsa dan Negara.


(7)

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada berbagai pihak yang telah turut membimbing dan membantu penulis baik secara perbuatan maupun motivasi, dukungan dan do’a tentunya, antara lain :

1. Bapak Prof. Syaifuddin, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Ridwan Azhar, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Program Studi

Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dan sebagai dosen pembimbing yang telah banyak membimbing dan memotivasi dalam menyelesaikan kertas karya ini.

3. Bapak Sugeng Parmono, SE, M.Si selaku dosen pembaca yang telah banyak

memberi masukan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Mukhtar Majid, S.Sos, SE.Par, M.A, selaku Sekretaris Program Studi

Pariwisata.

5. Bapak Tengku Djohan Monel, HE, selaku Koordinator Praktik Bidang Keahlian

Perhotelan Program Studi Pariwisata.

6. Seluruh staf dan dosen pengajar Program Studi Pariwisata yang telah banyak

memberikan ilmunya kepada seluruh mahasiswajurusan Pariwisata, khususnya kepada penulis.

7. Bang Henriral Riayal, yang telah banyak membantu penulis didalam kegiatan

perkuliahan maupun diluar perkuliahan.

8. Chef Daud, Excutive Chef Garuda Plaza Hotel yang telah membantu dan


(8)

9. Cook A-Huang, Cook pendi, Cooker Garuda Plaza Hotel yang telah banyak memberikan ilmu masaknya kepada penulis.

10.Seluruh Staf Garuda Plaza Hotel, yang banyak memberi masukan dan arahan bagi

penulis.

11. Buat special untuk Om “camek”, terima kasih banyak yang selama ini telah

bersedia membiayai segala kebutuhan hidup penulis baik internal maupun eksternal.

12.Buat yang special juga untuk Tante “tety”, terima kasih juga karena selama ini telah banyak membantu penulis baik moril maupun materil, dan juga selalu memberikan motivasi dan inspirasi agar penulis kedepanya dapat lebih baik dari sebelumnya.

13.Buat kakak dan adik Cevy, dan Dina yang telah banyak membantu, mendukung

dan mensupport penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

14.Buat adik penulis yang lucu dan smart Reza yang sering menemani dan sharring dengan penulis didalam becanda, main games, makan, dan main poker bersama. 15.Buat best friend peulis di Aceh, Raja dan Arip, kalian adalah teman yang paling

baik dan bersejarah dalam hidupku. Aku beruntung punya teman seperti kalian. Semoga persahabatan kita berjalan terus hingga berakhirnya dunia ini.

16.Buat teman-teman di kampus USU, khususnya di jurusan Pariwisata. Terima kasih atas bantuan kalian semua selama masa kuliah.

17.Buat Badan Kenaziran dan Remaja Masjid Mu’allimin. Terima kasih atas

bantuannya selama ini dan telah menjadi wadah bagi penulis dalam mencari ilmu dan mengamalkannya.


(9)

Demikianlah ucapan terima kasih ini penulis sampaikan. Penulis berharap semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya, terima kasih.

Medan, Maret 2010 Penulis,

Idham Syafutra NIM. 072204039


(10)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... v

ABSTRAKSI... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul... 1

1.2Batasan Masalah... 3

1.3Tujuan Penelitian... 3

1.4Metode Penelitian... 3

1.5Sistematika Penulisan... 4

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Hygiene dan sanitasi... 6

2.1.1 Pengertian Hygiene Menurut Para Ahli... 6

2.1.2 Pengertian Hygiene... 7

2.1.3 Peranan Sanitasi Menurut Para Ahli... 7

2.1.4 Pengertian Sanitasi... 8

2.2 Peranan Sanitasi Bagi Sebuah Industri Hotel... 8

2.3 Aspek-aspek Hygiene dan sanitasi Hotel... 9

2.4 Ruang Lingkup Hygiene dan Sanitasi Di Area Kitchen... .... 10

2.5 Tujuan Hygiene dan Sanitasi Dapur... 11

2.6 Syarat Yang Memenuhi Kesehatan Dapur... 12

2.7 Kareteristik Bangunan Dapur... 12

2.8 Macam-Macam Keracunan Makanan... 15

2.9 Pencegahan Keracunan Makanan... 16

2.10 Bagian Tugas Dapur Beserta Fungsinya... 16

2.11 Prosedur Penyimpanan Bahan Makanan... 19

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN 3.1 Sejarah Berdirinya ... 21


(11)

3.3 Fasilitas Hotel... 24

3.4 Struktur Organisasi Hotel... 28

BAB IV PENTINGNYA PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI DI AREA KITCHEN DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN CITA RASA MAKANAN TERHADAP KEPUASAN TAMU DI GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN 4.1 Penerapan Operasional Dapur... 30

4.2 Ketentuan Hygiene dan Sanitasi pada Area Kitchen Garuda Plaza Hotel Medan... 31

4.2.1 Area Dapur... 31

4.2.2 Peralatan Dapur... 33

4.2.3 Teknis Penerapan Hygiene dan Sanitasi Karyawan Dapur... 33

4.2.4 Teknis Penerapan Hygiene dan Sanitasi Peralatan Dapur... 37

4.2.5 Teknis Penerapan Hygiene dan Sanitasi Area Dapur... 37

4.2.6 Teknis Penerapan Hygiene dan Sanitasi Air Minum... 38

4.2.7 Penanganan Air Buangan Atau Air Limbah……… 38

4.2.8 Penanganan Sampah... 39

4.2.9 Penanganan lantai di area dapur... 39

4.2.10Penanganan Ventilasi, Dinding, dan Bak Tempat Cucian... 39

4.2.11 Teknis Penerapan Hygiene dan Sanitasi Pada Makanan... 40

4.2.12 Penerapan Hygiene dan Sanitasi Terhadap Makanan... 40


(12)

4.2.14 Masalah yang Dihadapi Dalam Penerapan

Hygiene dan Sanitasi Dapur... 41

4.2.15 Alternative Mengatasi Masalah yang Dihadapi... 42

4.2.16 Struktur Organisasi Food and Beverage Department... 43

BAB V PENUTUP... 44 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(13)

ABSTRAKSI

Dewasa ini keberadaan sektor pariwisata, terutama dibidang perhotelan telah banyak menyumbangkan devisa bagi negara. Hal ini terlihat semakin pesatnya persaingan bisnis dibidang ini perhotelan. Dengan seiring berjalannya waktu, kini hotel semakin meningkatkan kualitas dan produk serta jasa dari pelayanannya.

Banyak atau sedikitnya jumlah kunjungan tamu dapat dilihat dari baik buruknya pelayanan hotel tersebut. Dengan memperhatikan seluruh area hotel dan meningkatkan hygiene dan sanitasi personal dan lingkungan, otomatis tamu akan merasa nyaman, aman dan tentram dalam melakukan aktivitasnya di hotel tersebut.

Oleh karena itu, pentingnya dalam meningkatkan hygiene dan sanitasi dimanapun berada, khususnya di area kitchen. Dengan demikian, makanan yang diolah dapat memberikan tambahan gizi dan kesehatan bagi tamu yang menyantap hidangan tersebut tanpa mengkhawatirkan penyakit yang timbul dan memberikan rasa kepercayaan kepada tamu terhadap segala kebutuhan dapat dilayani dengan baik, serta memberikan citra yang baik pula terhadap kinerja seluruh staf hotel.


(14)

ABSTRAKSI

Dewasa ini keberadaan sektor pariwisata, terutama dibidang perhotelan telah banyak menyumbangkan devisa bagi negara. Hal ini terlihat semakin pesatnya persaingan bisnis dibidang ini perhotelan. Dengan seiring berjalannya waktu, kini hotel semakin meningkatkan kualitas dan produk serta jasa dari pelayanannya.

Banyak atau sedikitnya jumlah kunjungan tamu dapat dilihat dari baik buruknya pelayanan hotel tersebut. Dengan memperhatikan seluruh area hotel dan meningkatkan hygiene dan sanitasi personal dan lingkungan, otomatis tamu akan merasa nyaman, aman dan tentram dalam melakukan aktivitasnya di hotel tersebut.

Oleh karena itu, pentingnya dalam meningkatkan hygiene dan sanitasi dimanapun berada, khususnya di area kitchen. Dengan demikian, makanan yang diolah dapat memberikan tambahan gizi dan kesehatan bagi tamu yang menyantap hidangan tersebut tanpa mengkhawatirkan penyakit yang timbul dan memberikan rasa kepercayaan kepada tamu terhadap segala kebutuhan dapat dilayani dengan baik, serta memberikan citra yang baik pula terhadap kinerja seluruh staf hotel.


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul

Keberadaan sektor pariwisata pada saat ini merupakan salah satu aset terbesar bagi negara. Terutama di bidang industri perhotelan khususnya, sebagai sarana yang menyediakan segala kebutuhan tamu, hotel harus dapat meningkatkan kualitas produk dan jasanya seiring dengan ketatnya persaingan di bidang perhotelan pada era globalisasi ini. Disamping itu juga, hotel harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamunya.

Kemantapan pelayanan suatu hotel terlihat dari tingkat hygiene dan sanitasi personalnya maupun lingkungannya serta department-department pendukung hotel lainnya. Di dalam upaya meningkatkan pelayanan hotel, salah satu department yang mempunyai peran penting dalam fungsinya adalah bagian dapur atau kitchen Department.

Dapur hotel merupakan salah satu bagian hotel yang tugas utamanya adalah mengolah makanan. Kesehatan dan kebersihan dapur adalah merupakan kunci keberhasilan dari seluruh tugas dalam melaksanakan bidang Food Production and Preparation. Karena pentingnya penerapan hygiene dan sanitasi pada kebersihan dan kesehatan makanan yang dikelola dan dihidangkan kepada tamu.

Dapur berfungsi sebagai ruang produksi yang mengolah bahan makanan dari bahan baku sampai menjadi bahan makanan yang siap disajikan dan dijual baik kepada tamu hotel maupun diluar tamu hotel, kebersihan seluruh area dapur merupakan tanggung jawab seluruh karyawan dapur, baik dari Excutive Chef hingga cook helper. Karena di area kitchen mudah sekali terkontaminasi oleh bakteri maupun bibit penyakit yang timbul disebabkan oleh personal maupun makanan itu sendiri.


(16)

Masakan yang diolah oleh petugas masak (cooker) dapat mempengaruhi cita rasa suatau makanan, apabila mengabaikan pentingnya hygiene dan sanitasi serta prosedur kerja, hal ini dapat menimbulkan image negatif pada citra hotel tersebut. Karena, baik-buruknya suatu hotel ditentukan dari mutu dan kualitas serta memperdulikan tingkat hygiene dan sanitasi yang tinggi terhadap makanan yang akan disajikan kepada tamu. Oleh karena itu, diwajibkan bagi seluruh karyawan hotel, baik di kitchen department maupun di department lainnya untuk benar-benar memperhatikan kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan (area) sekitar dengan baik dan rapi.

Khusus untuk karyawan dapur lebih diutamakan untuk memakai alat kerja yang lengkap dan sesuai prosedur kerja guna untuk menghindari tejadinya kecelakaan kerja dan terkontaminasinya makanan pada bakteri dan bibit penyakit. Dengan demikian, semua pihak baik owner dan seluruh karyawan hotel telah turut serta dan peduli terhadap kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan. Sehingga kepuasan dan kenyamanan tamu dalam menginap dan menyantap makanan dan minuman adalah kebanggaan dan keberhasilan seluruh pihak hotel dalam mengupayakan tingkat hygiene dan sanitasi dihotel tersebut.

Melihat dan mengamati pentingnya arti dari hygiene dan sanitasi dilingkungan hotel, khususnya di area kitchen, maka penulis merasa ikut terlibat dan tertarik untuk menerapkan ilmu yang didapat untuk diaplikasikan kedalam dunia kerja nantinya, sehingga penulis merasa tertarik untuk memilih judul ”Pentingnya Penerapan Hygiene dan Sanitasi di Area Kitchen Dalam Meningkatkan Mutu dan Cita Rasa Makanan Terhadap Kepuasan Tamu di Garuda Plaza Hotel Medan”.


(17)

Didalam penulisan kertas karya ini, penulis hanya membatasi permasalahan yang terkait dengan ruang lingkup dan penerapan hygiene dan sanitasi pada area kitchen di Garuda Plaza Hotel. Karena sudah semestinya hygiene dan sanitasi merupakan prioritas utama dalam menjalankan operasional di area kitchen yang memiliki klasifikasi bertaraf hotel internasional.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari kertas karya ini, antara lain :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan perkuliahan di

Program Studi Diploma III Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Sebagai bahan untuk menganalisis dan membandingkan antara teori yang diperoleh di

perkuliahan dengan praktek langsung di hotel.

3. Untuk mengetetahui bagaimana penerapan hygiene dan sanitasi pada kinerja area

kitchen di Garuda Plaza Hotel.

4. Agar dapat lebih mengetahui dan mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja

sewaktu-waktu.

5. Membagi pengetahuan dan pengalaman penulis kepada pembaca tentang hygiene dan

sanitasi apabila sewaktu-waktu diperlukan.

1.4Metode Penelitian

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis mencari sumber dan data-data yang diperlukan dengan menggunakan 2 (dua) metode, yaitu :


(18)

penelitian yang dilakukan dengan cara mencari sumber data yang dibutuhkan sesuai dengan pembahasan materi melalui buku, diktat, jurnal dan sumber pustaka lainnya.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

penelitian yang dilakukan berdasarkan praktek kerja lapangan dihotel

tersebut dengan pengumpulan data, pengamatan, dan tinjauan serta informasi dan wawancara langsung dari nara sumber yang berhubungan dengan masalah yang diberikan..

1.5Sistematika Penulisan

Kertas karya ini, menguraikan permasalahan yang akan dibahas secara sistematis yang terdiri dari lima bab, dan setiap bab nya mencakup hal-hal sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan alasan pemilihan judul, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II : Uraian Teoritis

Bab ini menjelaskan mengenai pengertian hygiene dan sanitasi, aspek-aspek hygiene dan sanitasi, ruang lingkup hygiene dan sanitasi di area kitchen, tujuan hygiene dan sanitasi, aspek-aspek hygiene dan sanitasi, kareteristik bangunan dapur,macam-macam keracunan makanan dan pencegahannya.


(19)

Bab ini dijelaskan tentang sejarah berdirinya Garuda Plaza Hotel, klasifikasi hotel, fasilitas yang dimiliki, dan struktur organisasi hotel.

Bab IV :Penerapan hygiene dan sanitasi di area kitchen Garuda Plaza Hotel

Bab ini menjelaskan tentang penerapan hygiene dan sanitasi di area kitchen, peralatan-peralatan yang digunakan, pelaksanaan kerja yang tidak sesuai dengan standard operasional prosedur, teknis penerapan hygiene dan sanitasi pada makanan dan minuman, masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan hygiene dan sanitasi di area kitchen serta alternative pemecahan masalahnya. Bab V : Penutup

Bab ini berisikan keseluruhan dari isi kertas karya yang berupa kesimpulan dan saran.


(20)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Hygiene dan Sanitasi

Hygiene dan sanitasi adalah dua istilah dari bahasa Inggris yaitu ”hygiene” yang berarti : usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi manusia, dan ”sanitation” yang berarti : usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.

2.1.1 Pengertian Hygiene Menurut Para Ahli, yaitu :

1. Brownell (R. Sihite. 2000:3) menyatakan hygiene adalah bagaimana caranyaorang

memelihara dan melindungi kesehatan.

2. Gosh berpendapat bahwa hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh

faktor yang membantu /mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat.

3. Prescott menyatakan bahwa hygiene terbagi ke dalam dua aspek yang menyangkut

individu (Personel Hygiene) dan yang menyangkut lingkungan (Environment).

4. Di dalam undang-undang Nomor 2 Tahun 1996, Hygiene di nyatakan sebagai

kesehatan masyarakat yang meliputi semua usaha untuk memlihara, melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk umum maupun perorangan yang bertujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, serta mempertinggi kesehatan dalam perikemanusiaan.


(21)

2.1.2 Pengertian Hygiene

Hygiene merupakan aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia atau masyarakat yang meliputi semua usaha serta kegiatan untuk melindungi, memelihara, dan mempertinggi tingkat kesehatan jasmani maupun rohani baik perorangan maupun kelompok masyarakat. Hygiene bertujuan untuk memberikan dasar kehidupan yang sehat bagi seluruh aspek kehidupan dalam rangka mempertinggi kesejahteraan masyarakat.

2.1.3 Pengertian Sanitasi Menurut Para Ahli, yaitu :

1. Hopkins mengatakan bahwa sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor

lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan.

2. Sanitasi makanan (Sihite 2009:91) merupakan suatu usaha pencegahan

untukmembebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu, merusak kesehatan, mulai dari minuman itu sebelum diproduksi,

3. selama dalam proses pengolahan, pengangkutan,penyimpanan hungga sampai ke tahap

penyajian makanan dan minuman itu siap di konsumsi.

4. Dr.Azrul Azwar, MPH (2000:4) mengatakan sanitasi merupakan cara pengawasan

terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

5. menurut WHC, sanitasi adalah pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia

yang dapat menimbulkan akibat buruk terhadap kehidupan manusia, baik fisik maupun mental.


(22)

2.1.4 Pengertian Sanitasi

Sanitasi merupakan keseluruhan upaya yang mencakup kegiatan atau tindakan yang perlu dilakukan untuk membebaskan hal-hal yang berkenaan dengan kebutuhan manusia, baik itu berupa barang atau jasa, dari segala bentuk gangguan atau bahaya yang merusak kebutuhan manusia di pandang dari sudut kesehatan.

Ruang lingkup sanitasi yang terkait dengan kesehatan meliputi antara lain :  Menjamin lingkungan serta tempat kerja yang bersih dan baik.

 Melindungi setiap orang dari faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan

gangguan terhadap kesehatan fisik maupun mental.

 Mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular.

 Mencegah terjadinya kecelakaan dan menjamin keselamatan kerja.

2.2 Peranan Sanitasi Bagi Sebuah Industri Hotel

Bagi sebuah industri perhotelan, sanitasi perhotelan mempunyai dua peranan pokok, yaitu :

1. Peranan Fisik

Menjamin kebersihan lingkungan umum hotel, adapun yang dimaksud dengan kebersihan tidak hanya terbatas pada kebersihan saja, akan tetapi kebersihan fisik hotel secara keseluruhan, yaitu meliputi kebersihan airnya, kebersihan makan dan minumannya, kamarnya, toilet dan dapurnya, serta kebersihan peralatan dan bersih dan bebas dari insekta dan tikus yang dapat mengganggu kesehatan.

2. Peranan Psykologis

Menjamin kepuasan terhadap para tamunya serta karyawannya dalam hal sebagai berikut :


(23)

a. Istirahat

b. Kesenangan dan kegembiraan

c. Keamanan

d. Perlindungan

e. Kebebasan/ Privasi

2.3 Aspek-aspek Hygiene dan sanitasi Hotel

Di dalam penerapan hygiene dan sanitasi, terdapat tiga aspek penting, yaitu : 1. Aspek Kesehatan

a. Mencegah berkembangnya penyakit menular

b. Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja

c. Mencegah terjadinya kecelakaan

d. Menjaga kebersihan area kitchen 2. Aspek Estetika

a. Mencegah timbulnya tempat-tempat yang kotor

b. Mencegah pemandangan yang kurang sedap di sekitar hotel dan di area

kitchen

c. Mencegah timbulnya bau-bau yang tidak sedap

d. Meningkatkan rasa kenyamanan dalam bekerja

3. Aspek Bisnis Operasional

a. menarik minat tamu untuk berkunjung ke hotel, minimal hanya makan dan

minum di hotel.


(24)

c. Meningkatkan kesejahteraan karyawan. d. Sikap manjement hotel yang subjektif. e. Meningkatkan mutu dan citra hotel

f. Memberikan Pelayanan yang memuaskan kepada tamu.

2.4 Ruang lingkup Hygiene dan Sanitasi di Area Kitchen

Hygiene dan sanitasi dalam ruang lingkup kitchen merupakan suatu dasar dari kualitasproduk yang dihasilkan. Dalam hal ini sangat di perhatikan kebersihan dan kerapian dapur suatu hotel.

Kebersihan adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi kesehatan personel maupun lingkungan. Di dalam area kitchen kebersihan merupakan hal yang utama dalam menjalankan operasionalnya. Kebersihan harus diperhatikan dengan baik dan benar guna mendukung kesehatan produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu kitchen depatment harus bertanggung jawab dan terhadap kesehatan dan kebersihan area kitchen.

Ruang lingkup hygiene dan sanitasi merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kebersihan area kitchen dan kesehatan produk yang dihasilkan, sehingga mengoptimalkan kinerja seluruh staff kitchen dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

Adapun ruang lingkup hygiene dan sanitasi area kitchen adalah sebagai berikut :

1. Kebersihan dan kesehatan karyawan dapur didalam melaksankan tugasnya sesuai

dengan standar operasional prosedur(SOP).

2. Kebersihan dari peralatan dapur yang digunakan dalam pengolahan makanan serta


(25)

3. Kebersihan dan kesehatan makanan dari produk makanan yang dihasilkan oleh bagian dapur sehingga tidak menimbulkan adanya bakteri yang masuk kedalam makanan yang akan dijual kepada tamu.

4. Kebersihan dan kerapian store room, baik bahan kering maupun bahan kaleng yang

harus diperhatikan jangka pemakaian kadaluarsa bahan makanan tersebut.

5. Kebersihan area kitchen yang meliputi : lantai, dinding, ventilasi, langit-langit, pembuangan sampah, saluran air limbah.

2.5 Tujuan Hygiene dan Sanitasi Dapur

Tujuan utama hygiene dan sanitasi dapur adalah untuk mencegah timbulnya bakteri dan bibit penyakit yang berasal dari peralatan dapur maupun area dapur itu sendiri.

Adapun tujuan Hygiene dan Sanitasi dapur adalah sebagai berikut :

1. Menerapkan hygiene dan sanitasi pada karyawan, peralatan dapur, serta area dapur

agar setiap produk yang dihasilkan bersih, sehat, dan berkualitas.

2. Mencegah timbulnya masalah gangguan kesehatan pada karyawan dengan adanya

aktivitas dapur, seperti menyiapkan bahan makanan yang akan di olah, hingga makanan siap untuk disajikan.

3. Menciptakan suasana aman, nyaman bagi personel yang terlibat dalam pengolahan

makanan.

4. Mengupayakan area dapur, perlatan dapur senantiasa terpelihara kebersihannya. 5. Menciptakan suasana kerja yang asri dan sehat.


(26)

2.6 Dapur Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Adalah Sebagai Berikut : 1. Selalu dalam keadaan bersih.

2. Mempunyai cukup persediaan air bersih untuk mencuci bahan makanan

3. Mempunyai tempat sampah.

4. Alat-alat dapur selalu dalam keadaan bersih

5. Mempunyai ventilasi yang cukup guna memasukkan udara segar serta

mengeluarkan asap dan bau yang kurang sedap.

6. Mempunyai tempat penyimpanan yang baik, artinya tidak sampai tercemar oleh

bibit penyakit dan serangan serangga dan tikus.

7. Tidak mmeletakkan zat-zat yang berbahaya (insektida) berdekatan dengan bumbu

dapur atau bahan makanan.

2.7 Kareteristik Bangunan Dapur

Dapur mempunyai kareteristik dalam bangunannya, yaitu : 2.7.1 Lantai

a. Fisik lantai harus keras, kedap air, permukaan keramik kasar dan mudah

dibersihkan.

b. Luas dapur 30%-40% dari luas ruang makan.

c. Luas lantai minimum antara 15-25 m².

d. Pada sudut pertemuan antara lantai dengan dinding harus dibuat melengkung

bulat dengan tinggi 7.62 cm.


(27)

2.7.2 Dinding

a. Permukaan dinding harus rata

b. Warna dinding harus cerah agar dapat merefleksikan cahaya secara

maksimum.

c. Tinggi dinding minimal 2.60 cm.

d. Dasar dinding harus dilapisi porcelin agar tidak mengalami kelembapan . 2.7.3 Atap dan Langit-langit

a. Atap dapur harus rapat air dan tidak bocor.

b. Langit-langit harus menutupi permukaan bawah bagian dalam atap, anti debu

dan mudah dibersihkan.

c. Untuk permukaan langit-langit pada ruang penyimpanan barang, harus

bewarna terang. 2.7.4 Penerangan/ pencahayaan

a. Pada tempat kerja seperti memasak, mempersiapkan makanan harus

mempunyai penerangan yang terang.

b. Penerangan tidak menyilaukan penglihatan, agar mudah dalam bekerja. 2.7.5 Ventilasi

a. Ventilasi harus sering dibersihkan.

b. Ventilasi harus berfungsi secara efektif pertukaran udara diruangan

c. Ventilasi harus dapat mencegah udara yang melampaui panas, mencegah

kondensasi dan menghilangkan udara kotor. d. Ventilasi senantiasa aktif dalam operasionalnya.


(28)

2.7.6 Pembuangan Asap (Kichen Hood)

a. Dapur harus dilengkapi dengan pengumpul asap (hood) dilengkapi dengan

cerobong.

b. Pengeluaran asap dari cerobong harus lancar dan tidak mengganggu

masyarakat.

c. Pipa yang digunakan harus memiliki daya tahan lama dan tidak mudah

berkarat. 2.7.7 Saluran air limbah

a. Saluran air limbah berbentuk selokan ditutup dengan pagar besi. b. Saluran air tidak tersumbat oleh sampah dapur.

c. Pembuangan air limbah dialirkan ke parit besar. 2.7.8 Meja persiapan makanan

a. Meja terbuat dari satainless stell

b. Tinggi meja antara 1,5 m dari dasar lantai c. tidak mengandung pori-pori

d. peralatan memotong disimpan dan disusun di laci meja. 2.7.9 Ruang penyimpanan bahan makanan

a. Untuk bahan makanan yang bersifat kering dan tahan lama disimpan pada rak, lemari store room.

b. Untuk bahan makanan yang perishable atau mudah membusuk disimpan di

chiller atau freezer dengan temperatur :

- Daging, Ayam, Ikan antara 0-3 °C.

- Susu, santan, yogurt antara 5-7 °C


(29)

2.7.10 Pencegahan makanan dari bakteri dan binatang

b. Makanan yang disimpan harus benar-benar terjaga dari bakteri penyakit dan gangguan binatang seperti : kecoa, semut, dan tikus.

c. Jendela dan pintu store room dilapisi dengan kawat serta di tutup rapat.

d. Melakukan kegiatan ”bersih-bersih” pada waktu low event atau minimal

dua minggu sekali.

2.8 Macam-Macam Keracunan Makanan

Keracunan makanan dapat dibagi menjadi beberapa macam diantaranya sebagai berikut :

1. Keracunan secara alamiah, misalnya : macam-macam jamur beracun yang terdapat pada bahan makanan.

2. Keracunan karena kepekaan seseorang terhadap jenis makanan, misalnya : alergi terhadap jenis bahan makanan, seperti : kerang, udang, atau ikan.

3. Keracunan yang disebabkan oleh jasad-renik (mikro-organism), seperti : bakteri, toxin, dan virus yang ada dimakanan dan cairan.

4. Keracunan secara kimiawi

Pada umumnyadisebabkan oleh peralatan yang mudah bereaksi dengan zat asam yang terdapat pada setiap makanan, seperti : seng, kaleng.


(30)

2.9 Pencegahan Keracunan Makanan

Keracunan makanan dapat dicegah dengan cara sebagai berikut : 1. Menjaga standar kesehatan diri yang tinggi.

2. Memperhatikan ketahanan tubuh.

3. Menjaga dengan baik kebersihan lingkungan kerja.

4. Menyimpan makanan dan bahan makanan secara sempurna pada temperatur yang

benar.

5. Menjaga peralatan dalam kondisi yang baik dan bersih.

6. Memasak kembali makanan dengan sempurna.

7. Dinginkan makanan dengan cepat sebelum disimpan ke dalam refrigerator.

8. Melindungi makanan dari kotoran dan serangga.

9. Menjaga cara-cara pencucian yang telah ditentukan.

10.Memberikan pengetahuan kepada karyawan akan pencegahan keracunan makanan.

11.Mempunyai karyawan yang dapat menerapkan prosedur-prosedur bagaimana

pencegahan keracunan makanan serta bagaimana kerja yang aman.

2.10 Bagian Tugas Dapur Beserta Fungsinya

Dalam menjalankan operasional dapur sehari-hari. Terdapat bagian atau seksi yang bertugas terhadap pekerjaan dan tanggung jawabnya masing-masing. Agar kinerja di bagian kitchen dapat berjalan dengan efektif, yaitu :

1. Bakery

Bagian ini bertugas membuat segala jenis kue dan roti. Tugas nya yaitu : a. Membuat roti untuk breakfast


(31)

2. Butcher

Bertugas dalam hal memotong dan membersihkan ikan, daging, ayam, dan seafood. Tugas butcher antara lain :

a. Membuat preparation untuk menu yang akan di buat ataupun pada event yang ada. b. Mengerjakan filleting , trimming, cutted, dan meat selection.

3. Entremittier

Bertugas membuat garnish, pelengkap hidangan utama. Biasanya makanan ini dikeluarkan sebagai appetizer dengan catatan appetizer yang panas. Tugasnya antara lain :

a. Membuat segala macam jenis soup

b. Membuat segala macam jenis vegetables beserta olahannya.

c. Membuat olahan yang berasal dari umbi-umbian, seperti : potatoes, tapioca; d. Membuat olahan rice pasta, nasi, spaghetti, macaroni dan sejenisnya.

e. Membuat segala macam rebusan steamiring, blunchierr.

4. Gardermanger

Bertugas membuat segala makanan yang sifatnya dingin yang berupa makanan pembuka( appetizer). Tugasnya yaitu :

a. Membuat apptizer yang dingin, seperti : cocktail, salad, dan lain-lain.

b. Membuat sauce yang dingin, seperti : mayonnaise, French dressing, cocktail sauce, thousand island dan masih banyak lainnya.

5. Saucier

Bertugas membuat segala macam sauce, seperti : demiglace, hollandaise termasuk pasta.


(32)

6. Pantry

Bertugas dalam hal, antara lain:

a. Menghandle breakfast

b. Membuat olahan dari buah segar : fruit basket, fresh fruit, cocktail, fruit platter.

c. Membuat pengolahan cold cut, seperti :slice ham, slice bacon. d. Membuat olahan roti, seperti : French toast, pancake waffle. 7. Pastry

Bertugas dalam membuat macam kue, antara lain :

a. Membuat cake dengan dasar spong

b. Membuat segala jenis ice cream

c. Membuat jenis tartelette serta mempersiapkan garnish buah maupun coklat. d. Membuat segala jenis kue

8. Employee Dining Room

Bertugas untuk memasak makanan untuk karyawan hotel dengan menu yang telah diatur oleh Excutive chef dan menunya berbeda setiap harinya.

9. Poisionnier

Bertugas mebuat segala macam hidangan dari ikan yang dibakar, dipanggang dan di steam.

10. Pattisserie

Bertugas menyiapkan segala macam pastry, seperti kue kering, hidangan penutup yang manis, seperti : es krim, puding, dan cake.


(33)

Dalam menjaga kualitas suatu barang tergantung bagaimana cara merawat dan cara menyimpan barang tersebut agar tetap bagus dan terawat dengan baik. Dalam hal ini ada cara bagaimana untuk menyimpan makanan dan minuman agar tetap baik dan tahan lama, yaitu :

1. Cold Storage/Freezer, yaitu tempat penyimpanan bahan makanan, seperti daging, ikan, daging ayam dalam keadaan dingin dengan temperatur suhu sekitar10 -20°C.

2. Refrigerator, yaitu tempat penyimpanan bahan makanan, seperti buah-buahan dan

sayuran dengan temperatur suhu 5-8°C.

3. Store Room, yaitu tempat penyimpanan bahan makanan yang kering dan terkemas dalam plastik dan kaleng.

Dalam penyimpanan bahan makanan kita harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

a. Barang yang disimpan harus sesuai dengan jenis kelompoknya. b. Menjaga tempat penyimpanan agar tidak berlebihan.

c. Menjaga kebersihan agar sesuai dengan temperatur suhu penyimpanan barang. d. Menjaga kondisi barang yang akan digunakan.

e. Menjalankan sistem FIFO dalam kegiatan mengolah barang yang akan dipakai..

f. Makanan kaleng yang tidak habis terpakai sebaiknya dipindahkan ke dalam

plastik atau stenless steel dan kemudian disimpan.

Untuk bahan makanan yang tahan lama (groceries) yaitu dry store dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Harus benar-benar kering b. Harus memiliki ventilasi


(34)

d. Memiliki rak penyimpanan barang


(35)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG GARUDA PLAZA HOTEL

3.1 Sejarah Berdirinya

Hotel Garuda Plaza merupakan salah satu hotel yang terletak di Jalan Sisisingamangaraja No.18 Medan, lokasi nya yang berada di pusat kota dan sangat strategis serta mudah di jangkau dengan waktu yang singkat dari Bandara, Stasiun dan Pelabuhan serta fasilitas umum.

Awal berdirinya hotel ini pada tahun 1910 yang dahulunya bernama Losmen Garuda dengan kapasitas berjumlah 15 kamar. Seiring berjalannya waktu melihat prospek usaha bisnis losmen Garuda berkembang, maka H.Mhd.Arbie selaku pemilik losmen Garuda membuat pembangunan Hotel baru. Kemudian di belilah rumah tengku Hafazh yang berada di sebelah losmen Garuda, dan tiga tahun kemudian berjalan losmen tersebut berubah mengganti nama menjadi Hotel Garuda yang berkapasitas 33 kamar. Kondisi bangunan hotel di bangun sedemikian rupa agar terlihat lebih menawan sehingga tamu yang menginap merasa lebih nyaman dan tentram.

Semakin maju dan berkembangnya usaha bisnis hotel ini, maka pihak pengelola hotel terpacu dan semangat untuk lebih memantapkan kualitas hotel tersebut dengan belajar dan memperdalam ilmu tentang hotel ke luar negeri guna menjadikan hotel Garuda menjadi hotel yang bertaraf Internasional yang ada di Sumatera Utara.

Setelah semua persiapan berjalan sesuai yang diinginkan, maka kegiatan untuk membangun hotel Garuda menjadi hotel bertaraf Internasinal dilakukan. Tepatnya tanggal 15 Oktober 1976, hotel garuda menambahkan jumlah kamar menjadi 96 kamar. Masa pembangunan tahap pertama ini berjalan sampai dengan tahun 1978


(36)

pembangunan selesai Pada tanggal 22 Juli 1978, dan diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang mana pada waktu itu dijabat oleh Bapak E.W.P Tambunan, dengan nama ”Garuda Plaza Hotel” dan mempunyai motto ” Smiling Hotel”. Kemudian pada tahun 1981 Garuda Plaza Hotel mendapat klasifikasi bintang 2 (dua), lalu pihak Garuda Plaza Hotel melakukan penambahan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya sehingga bertambah menjadi bintang 3 (tiga). Pada Tanggal 26 Januari 2008 pihak management Garuda Plaza Hotel menambahakan bangunan kamar. Dan sampai sekarang total jumlah kamar yang dimiliki sebanyak 147 kamar. Sehingga Hotel Garuda Plaza sudah menjadi hotel yang bertaraf Internasional.

3.2 Klasifikasi Hotel

Industri perhotelan bila dipandang dari beberapa aspek dapat dibagi dalam beberapa klasifikasi dan harus dilihat dari pengklasifikasian tersebut diantaranya ditinjau dari fasilitas yang dimiliki hotel, status tamu yang menginap, berapa lama tamu menginap, lokasi hotel, dan penerapan harga kamar. Dengan demikian Garuda Plaza Hotel dapat di golongkan menjadi :

1. Berdasarkan Hotel Plan Usage

Garuda Plaza Hotel jika ditinjau dari penjualan dan penetapan harga kamar, maka hotel menerapkan sistem American Plan, yaitu harga kamar sudah termasuk breakfast. 2. Berdasarkan ukuran (size) Hotel

Berdasarkan ukuran hotel, Garuda Plaza Hotel termasuk ke dalam kategori Medium Hotel, dangan kelompok Average Hotel, dimana jumlah kamar hotel berkisar antara lebih dari 100 kamar.


(37)

3. Berdasarkan tipe tamu yang menginap

Berdasarkan Tamu yang menginap, Garuda Plaza Hotel digolongkan sebagai Bussiness dan Group,dimana kebanyakan tamu melakukan bisnis dan sebagian tamu lainnya menginap secara rombongan.

4. Berdasarkan lamanya tamu menginap

Jika dilihat dari lamanya tamu menginap, maka Garuda Plaza Hotel dapat digolongkan sebagai Semi Residential Hotel, dimana tamu yang menginap untuk masa waktu 3-5 hari.

5. Berdasarkan lokasi hotel

Dilihat dari letaknya yang berada di jalan Sisingamangaraja. Garuda Plaza Hotel merupakan lokasi yang sangat strategis dari pusat kota. Sehingga Hotel ini tergolong jenis City Hotel.

6. Berdasarkan lamanya waktu operasional hotel

Hotel Garuda Plaza menerapkan sistem unseasonal hotel, yaitu hotel yang

beroperasi sepanjang tahun.

7. Berdasarkan tujuan penggunaan hotel

Garuda Plaza Hotel merupakan hotel yang selalu ramai dengan event-event tertentu. Sehingga banyak digunakan tamu untuk membuat acara yang bersifat formal. Dengan demikian Hotel Garuda Plaza digolongkan pada Bussinees Hotel.

8. Berdasarkan kegiatan tamu selama menginap

Sesuai dengan keseluruhan kegiatan para tamu di Garuda Plaza Hotel, maka hotel ini termasuk ke dalam golongan Converence Hotel yang memiliki fasilitas penyelenggaraan konferensi.


(38)

3.3 Fasilitas-Fasilitas Garuda Plaza Hotel

Demi tercapainya tujuan utama yang memenuhi berbagai jenis kebutuhan para tamu yang menginap di Garuda Plaza Hotel sebagai salah satu hotel bertaraf Internasional memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik bagi para tamu dengan apa yang mereka butuhkan dan inginkan ( need and want) guna untuk mendukung kelancaran tamu dan memberikan rasa nyaman dan relaxional dalam operasionalnya.

Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Garuda Plaza Hotel adalah sebagai berikut :

1. Acomodation Facilities

Jumlah kamar yang tersedia dari seluruh total kamar berjumlah 147 kamar. adapun jenis kamar yang tersedia yaitu :

 Superior 80 kamar

 Deluxe 42 kamar

 Executive Deluxe 7 kamar

 Garuda Deluxe 10 kamar

 Junior Suite 5 kamar Executive Suite 2 kamar

 Garuda Suite 1 kamar

Fasilitas kamar yang tersedia, yaitu : • AC

• Telephone IDD

• Hot Water

• Satelite Television


(39)

• Safety Deposite Box • Mini Bar & Hair Dryer

• Sofa

• Meja Rias dan Meja Kerja

• Kamar Mandi di lengkapi dengan Shower dan Bathlub

2. Food and Beverage Facilities

Selain kamar, fasilitas yang ditawarkan hotel sangat banyak, yaitu di bagian food and beverage tentunya. Untuk memenuhi kebutuhan para tamu yang berada di hotel maupun dari luar hotel, guna untuk meningkatkan tingkat kedatangan tamu, fasilitas yang disediakan diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Kasuari Restaurant

merupakan restoran yang menyediakan jenis makanan dan minuman yang terkenal dengan jenis masakan western dan indonesian food. Kapasitas untuk kasuari restaurant mencapai 65 kursi.

b. Garuda Cafẻ

merupakan coffee shop untuk para tamu yang ingin bersenang-senang dan relax dan tempat hangout para rekanan tamu yang dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi, Satelite Television dan live musik kapasitas Garuda Café sebanyak 35 kursi.

c. Warung Kopi

merupakan coffee shop yang hampir mirip dengan Garuda Café. Hanya saja menu yang disajikan berbeda. Warung kopi khusus menyediakan berbagai jenis kopi, Untuk para tamu pecinta kopi. Kapasitas 25 kursi.


(40)

d. Poolside Bar

merupakan outlet yang menjual segala jenis minuman, baik non alkohol, maupun yang beralkohol.

e. Lobby Lounge

merupakan tempat bersantai para tamu, yang menyediakan makanan dan minuman yang non alkohol maupun yang beralkohol serta dilengkapi dengan live musik.

f. Room Service

merupakan outlet penjualan dan penyajian makanan dan minuman yang bertugas mengantar pesanan ke kamar tamu. waktu operasionalnya selama 24 jam.

g. Banquet Hall

Merupakan tempat yang di buat khusus untuk mengadakan pertemuan jamuan makan siang/ malam (lunch/ dinner), dan untuk berbagai kegiatan seperti : meeting, seminar, persenatse, acara ulang tahun, wedding. Dengan berbagai kapasitas ruangan.

Adapun ruangan banquet di Garuda Plaza Hotel, yaitu :

Function Room Kapasitas Size

1. Garuda 1500 pcs 27 x 20

2. Kasuari 750 pcs 21 x 18

3. Gayo 500 pcs 12 x 6

4. Eksekutif 250 pcs 11 x 9

5. Nuri 150 pcs 11 x 7


(41)

3. Healty Facilities

Fasilitas penunjang lainnya untuk para tamu yang menginap di Garuda Plaza Hotel adalah adanya sarana dan fasilitas untuk kesehatan, yaitu :

a. Swimming Pool

Merupakan fasilitas yang disediakan bagi para tamu yang ingin berenang dan membugarkan diri dari kepenatan tubuh.

b. Fitness Centre

merupakan fasilitas yang disediakan bagi para tamu yang ingin melakukan kegiatan kebugaran seperti aerobic, maupun olah raga ringan lainnya.

c. Spa and Sauna

merupakan fasiltas yang disediakan bagi para tamu yang ingin merelaxasikan tubuh dan mempercantik diri.

4. Other Facilities

Selain fasilitas utama yang tersedia, Fasilitas pelengkap yang disediakan oleh Management Garuda Plaza Hotel guna memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada para tamu adalah sebagai berikut :

- 24 hours Medical Service - Travel Agents

- ATM

- Money Changer - Shuttle Bus - Parking Are

- Internet Corner with fast connection - Wifi Hotspot


(42)

- Business Centre

- Loundry and Dry Cleaning service - Souvenir shop

- Charging Station - Box Strapper - Beauty Salon

3.4 Struktur Organisasi Hotel Garuda Plaza Medan

Guna memperlancar kegiatan operasional hotel, dibutuhkan suatu struktur organisasi yang terdiri dari bagian-bagian yang bertanggung jawab terhadap section dan tugasnya masing-masing.

Adapun manfaat dari struktur organisasi ini adalah sebagai berikut: 1. Karyawan dapat melihat jenjang karir dengan jelas.

2. Dapat melihat dengan jelas posisi jabatannya pada organisasi hotel

3. Mengetahui informasi siapa yang bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing.

4. Mengetahui jalur koordinasi kerja sama antar bagian. 5. Mengetahui setiap department yang ada


(43)

(44)

BAB IV

”PENTINGNYA PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI DI AREA KITCHEN DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN CITA RASA MAKANAN TERHADAP

KEPUASAN TAMU DI GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN”.

4.1 Penerapan Operasional Dapur

Kebersihan di area kitchen merupakan tanggung jawab seluruh karyawan dapur. Guna memperlancar kegiatan dalam mengolah makanan dan operasional dapur.

Adapun pelaksanaan kerja di area kitchen Garuda Plaza Hotel meliputi :

a. Memeriksa persediaan bahan makanan setiap akan mengolah makanan yang akan di olah.

b. Menyimpan bahan-bahan yang sudah dibeli pada tempat yang sudah ditentukan agar tidak terjadi pembusukan.

c. Mempersiapkan segala keperluan alat-alat dapur dan bahan makanan yang akan di olah. d. Mengolah pesanan sesuai dengan pesanan tamu.

e. Menyajikan makanan yang telah selesai diolah ke counter dapur. f. Menghidangkan makanan sesuai dengan porsi.

g. Membersihkan kembali peralatan yang telah digunakan.

h. Selalu menjaga kebersihan area kitchen agar tetap dalam keadaan bersih.


(45)

4.2 Ketentuan Hygiene dan Sanitasi pada Area Kitchen Garuda Plaza Hotel Medan Karyawan dapur senantiasa selalu menjaga kebersihan area dapur setelah selesai bekerja. Adapun ketentuan Hygiene dan Sanitasi area kitchen pada Garuda Plaza Hotel yang harus diperhatikan sebagai berikut :

4.2.1 Area Dapur

Adapun usaha yang perlu diperhatikan untuk menciptakan dan menjaga kebersihan lingkungan dapur meliputi :

1. Lantai

a. Lantai dapur harus dijaga agar tetap kering dan bersih dari sampah dan minyak

yang tumpah oleh karyawan yang bekerja didapur.

b. Setiap bahan makanan yang jatuh ke lantai harus segera dibersihkan, atau dibuang ke tempat sampah apabila tidak bisa digunakan lagi.

c. Permukaan lantai harus kasar dan fisik lantai kedap air.

d. Lantai dapur harus dibersihkan dengan bahan pembersih yang dapat menyerap

minyak.

e. Sudut pertemuan antara lantai dan dinding dibuat melengkung. 2. Ventilasi

a. Ventilasi dilengkapi dengan alat yang dapat mencegah masuknya serangga dan

kotoran, dengan cara memasang kawat kasa pada permukaaan ventilasi. b. Adanya sirkulasi udara yang baik dan dapat menyegarkan ruangan. c. Pembersihan ventilasi dilakukan secara rutin.

3. Dinding

a. Dinding harus terbuat dari bahan yang tahan lama.


(46)

c. Dinding dilapisi dengan porcelin sehingga mudah dibersihkan.

d. Warna dinding cerah sehingga dapat merefleksikan sinar matahari dengan baik. e. Sambungan antara dinding dan langit-langit dibuat melengkung.

4. Pintu dan Jendela

a. Pintu dan jendela harus ditutup dengan rapat b. Jendela dilapisi dengan kawat kasa

c. Jendela dipasang dengan sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan

5. Langit-langit

a. Langit-langit selalu dijaga kebersihannya.

b. Langit-langit harus dapat menyerpa kelembaban.

c. Langi-langit bebas dari keretakkan dan cat yang mengelupas. d. Langit-langit tidak mudah bocor.

6. Saluran Air Limbah

a. Saluran air limbah berbentuk selokan.

b. Permukaan Saluran air limbah tertutup dengan pagar besi.

c. Dinding selokan dibersihkan setiap dua minggu sekali dengan bahan pembersih .

d. Pipa pembuangan air limbah harus tahan lama dan tidak menyebabkan air

merembes ke tempat lain. 7. Pencahayaan

a. Pencahayaan dapur harus diperhatikan dan bebas dari silau serta tidak gelap.

b. Lampu dapur harus menerangi seluruh bagian area dapur sehingga bagian yang

kotor dapat terlihat dengan jelas.

c. Warna lampu harus cahaya bewarna putih.


(47)

8. Pembuangan Asap

a. Dapur dilengkapi dengan penyedot asap

b. Pembuangan asap melalui cerobong asap yang berada diatas tempat memasak.

c. Hood dilengkapi dengan penyedot asap (extractor-Fan) dari cerobong asap.

d. Pengeluaran asap dari cerobong harus lancar, dan tidak mengganggu masyarakat

dan lingkungan sekitarnya. 4.2.2 Peralatan Dapur

Peralatan dapur meliputi : a. Peralatan Memasak

b. Peralatan Memotong

untuk menjaga kebersihan peraltan tersebut yang harus dilakukan adalah :

a. Semua peralatan dapur yang telah selesai digunakan harus segera dibersihkan.

b. Membersihkan peralatan dapur dengan menggunakan pembersih yang sesuai untuk

peralatan dapur.

c. Peralatan disimpan sesuai dengan tempatnya dan dalam keadaan bersih. 4.2.3 Teknis Penerapan Hygiene dan Sanitasi Karyawan Dapur

Kebersihan dan kesehatan karyawan dapur merupakan hal yang sangat penting dan sensitive sekali terhadap kualitas makanan yang diolah, karena baik buruknya makanan tersebut tergantung dari kebersihan dan cara pengolahan karyawan itu sendiri.

Dalam menyangkut hal ini penting untuk diperhatikan dalam menerapkan Hygiene dan Sanitasi karyawan dapur pada Hotel Garuda Plaza Medan untuk melihat bagaimana seluruh anggota tubuh yang meliputi :


(48)

1. Kebersihan Badan

a. Karyawan dapur diharuskan mandi dengan teratur, bersih, dan sehat sebelum

memasuki ruangan dapur dan sebelum bekerja.

b. Dianjurkan menggunakan pembersih tubuh atau body lotion stelah mandi agar kulit bebas dari segala macam penyakit dan bakteri.

c. Penggunaan deodorant atau bedak badan dengan baik dapat mengurangi bau badan.

2. Kebersihan Tangan

Kebersihan tangan karyawan perlu dijaga setiap saat. Tangan harus dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bakteri yang mungkin ada, sebab tangan dapat menularkan bibit penyakit pada makanan. Dengan demikian maka :

a. Selama bekerja, karyawan tidak bolehkan untuk memakai cincin, jam tangan dan

perhiasan tangan yang dapat membawa dan menularkan bakteri.

b. Tidak diperbolehkan menggaruk-garuk hidung, mulut, rambut, atau bagian tubuh

lainnya selama bekerja didapur.

c. Tangan yang terluka harus segera diobati dan dibalut dengan perban. 3. Kebersihan Kuku

a. Kuku harus senantiasa di potong dan selalu dalam keadaan pendek dan bersih,

karena kuku yang panjang akan menjadi tempat bersembunyinya bakteri dan sukar dibersihkan.

b. Bagi karyawan wanita yang menggunakan cat kuku, hanya diperbolehkan apabila

menggunakan warna transparan.


(49)

Wajah harus bersih dan cerah, khusus bagi wanita untu merias wajah seperlunya saja. Demi menjaga kesehatan makanan, maka :

a. Tidak dibolehkan mengusap keringat dengan tangan langsung.

b. Menggunakan lipstik yang secukupnya bagi karyawan wanita.

c. Khusus karyawan pria, kumis dan jenggot harus dicukur dan terlihat rapi. 5. Kebersihan Rambut

5.1 Juru Masak Pria

a. Di larang berambut panjang

b. Harus memakai minyak rambut

c. Rambut disisir rapi.

d. Kepala harus ditutupi dengan topi koki, di khawatirkan rambut yang rontok jatuh kedalam makanan yang diolah.

5.2 Juru Masak Wanita

a. Rambut harus diikat rapi sehingga tidak mengganggu pada waktu bekerja.

b. Memakai tutup kepala selama bekerja untuk mencegah agar rambut yang rontok jatuh kedalam makanan.

6. Kebersihan Hidung

a. Mencuci tangan setelah menggaruk hidung.

b. Di larang bersin pada saat mengolah dan didekat makanan. c. Usahakan bersin ditempat yang jauh dari makanan.

7. Kebersihan Mulut

a. Dilarang batuk dan meludah didekat makanan.

b. Kesehatan mulut dan gigi dijaga kebersihannya dengan teratur. c. Dilarang merokok selama bekerja didapur.


(50)

d. Tidak diperbolehkan mencicipi makanan secara langsung dengan jari tangan. 8. Kebersihan Kaki

a. Diwajibkan memakai sepatu kerja pada saat bekerja didapur. b. Jari kuku dipotong pendek.

c. Kaus kaki diganti dua hari sekali. 9. Kebersihan Pakaian

a. Kebersihan pakaian harus terjaga dengan baik dan rapi. b. Pakaian di ganti dua hari sekali.

c. Usahakan pakaian tidak boleh kusam dan kumal.

10. Kebersihan Telinga

a. Telinga dibersihkan secara teratur.

b. Tidak dibolehkan mencongkel atau memasukkan jari ke dalam lubang telinga.

Karyawan dapur juga perlu menjaga kesegaran jasmani dengan cara :

a. Minum air putih setiap hari baik sebelum maupun setelah bekerja didapur. b. Dapur harus memilki sirkulasi udara yang baik, bersih dan segar.

c. Berolahraga secara teratur. d. Istirahat yang cukup.

Untuk menghindari penyakit-penyakit akibat kerja maka perlu diambil langkah –langkah pencegahan yangdilakukan sebelum memulai pekerjaan. Langkah-langkah tersebut yaitu :

a. Menggunakan alat pelindung, seperti : sarung tangan, topi masak, pakaian masak, sepatu, dan effron.

b. Memeriksa kesehatan sebelum bekerja.


(51)

d. Berhati-hati dalam bekerja.

e. Menjalankan standard operasional prosedur kerja.

4.2.4 Teknis Penerapan Hygiene dan Sanitasi Peralatan Dapur

Peralatan dan perlengkapan dapur sangat mudah terkontaminasi oleh bakteri dan bibit penyakit baik pada waktu digunakan maupun tidak digunakan. Sumber-sumber pencemaran berasal dari :

a. Manusia

b. Tikus dan serangga

c. Lingkungan kerja yang tidak sehat dan kotor

d. Makanan yang kadaluarsa

Peralatan yang terbuat dari bahan seng, timah, aluminium harus sangat diperhatikan, sebab apabila dipakai untuk mengolah makanan yang mengandung asam akan dapat menyebabkan keracunan. Untuk mencegah terjadinya keracunan makanan, maka peralatan yang digunakan harus memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Keras dan kuat, sehingga tidak mudah rusak dan tidak menyerap bahan makanan

b. Rata dan halus pada permukaan luar dan dalam sehingga mudah dibersihkan.

c. Tahan karat, walaupun sering kena air tidak mudah berkarat,karena karatan dapat menyebabkan bahaya kesehatan makanan dan manusia.

4.2.5 Teknis Penerapan Hygiene dan Sanitasi Area Dapur

Selain penerapan hygiene dan sanitasi pada peralatan dapur, area dapur juga perlu diperhatikan kebersihan dan kerapiannya. Sebab di area ini merupakan tempat untuk mengolah makanan. Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi antara manusia dan lingkungannya yang senantiasa harus menjaga dan menjamin kebersihan dan


(52)

kesehatannya. Oleh sebab itu seluruh karyawan dapur harus memperhatikan kebersihan dapur . kebersihan dan kesehatan dapur meliputi :

1. Penyediaan air minum bersih dan sehat.

2. Penanganan air buangan atau air limbah dapur.

3. Penanganan sampah.

4. Penanganan area dapur.

5. Penanganan ventilasi, dinding, ekxhausler fan, dan bak tempat cucian. 4.2.6 Teknis Penerapan Hygiene dan Sanitasi Air Minum

Air yang memenuhi persyaratan kesehatan, yaitu :

1. Air yang bersih dan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama proses pengolahan

makanan dan air minum, serta peralatan dapur.

2. Air bersih dialirkan karen pengolahan melalui pipa-pipa yang sudah terjamin

kebersihan dan kualitas airnya. 3. Air tidak dapat melarutkan logam.

4.2.7 Penanganan Air Buangan Atau Air Limbah

1. Saluran pembuangan jangan dibiarkan oleh sampah

2. Hindarkan penumpukan bahan yang banyak mengandung lemak

3. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap saluran pembuangan air agar tidak terjadi

penumpukan sampah dan lemak disaluran tersebut, melakukan pengontrolan dan pembersihan dua minggu sekali.


(53)

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi makanan pada bakteri dan bibit penyakit perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penyimpanan (Strotage), sampah disimpan pada tempat yang sudah disediakan yang terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah dan tidak mudah bocor, tidak menyerap bau, dan tidak mudah berkarat. Sebaiknya dilapisi dengan kantong plastik agar sampah basah tidak lengket pada dinding tempat sampah.

2. Pengumpulan (Collection), sampah yang telah penuh segera diangkat lapisan plastiknya, kemudian diikat dan dibuang pada tempat pembuangan.

3. Pembuangan (Disposal), sampah yang telah terkumpul pada tempat pembuangan sampah hotel, selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan akhir yang dilakukan oleh mobil petugas kebersihan kota.

4.2.9 Penanganan lantai di area dapur

Selain penerapan hygiene dan sanitasi pada peralatan dapur , pada bagian lantai dapur juga penting untuk diperhatikan kebersihannya setelah habis bekerja. Pada area dapur proses pembersihan menggunakan porcelin agar mudah dibersihkan dan diberi bahan disinfektan guna membunuh kuman dan bakteri yang terdapat di lantai dapur.

4.2.10 Penanganan Ventilasi, Dinding, dan Bak Tempat Cucian

Penanganan bagian ini tidak kalah pentingnya bagi kelancaran operasional dapur, pembersihannya meliputi :

1. Pada bagian ventilasi diberi kawat kasa yang rapat, guna mencegah masuknya masuknya serangga dan kotoran dari luar. Pada setiap dua minggu sekali ventilasi dibersihkan dari debu dan kotoran dengan menggunakan pembersih debu dan kain lap yang lembab.


(54)

2. Bagian dinding dapur dibuat rata dan menggunakan porcelin. Dinding dapur dibersihkan dengan menggunakan spon yang diberi cairan sabun yang dibusakan dan dilanjutkan dengan proses pengeringan yang menggunakan lap kering.

3. pembersihan bak tempat cucian sama seperti dengan membersihkan bagian dinding yaitu dengan menggunakan spon. Hanya saja cara pengerjaan bak tempat cucian dilanjutkan dengan menggunakan sikat kasar untuk yang berbahan stainless steel guna mengikis kotoran yang menempel pada dinding-dinding bak tempat pencucian.

4.2.11 Teknis Penerapan Hygiene dan Sanitasi Pada Makanan

Makanan mempunyai peran penting didalam kehidupan manusia, yaitu untuk mempertahankan hidup dan melindungi tubuh manusia dari penyakit. Mengingat hal tersebut begitu penting, maka perlu diterapkan Hygiene dan Sanitasi makanan yang bertujuan untuk :

a. Menjamin keamanan makanan dan kebersihan makanan agar terhindar dari kuman

dan bibit penyakit yang timbul dan menyebabkan keracunan.

b. Mencegah terjadinya pencemaran makanan yang dapat merugikan konsumen.

c. Mengutamakan kesehatan konsumen dan menjaga citra perusahaan.

4.2.12 Penerapan Hygiene dan Sanitasi Terhadap Makanan

Mencakup beberapa pengawasan guna menghindari terjadinya pencemaran makanan. Adapun pengawasan itu adalah :

a. Pengawasan pada aera pengolahan.

b. Pengawasan terhadap persiapan dan pengolahan makanan

c. Pengawasan terhadap bakteri dan bibit penyakit

d. Pengawasan terhadap penyimpanan bahan makanan


(55)

4.2.13 Proses Penyimpanan Bahan Makanan

Dalam proses penyimpanan bahan makanan ada empat faktor penting yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Penanganan secara baik bahan-bahan makanan mentah sebelum dimasukkan ke

dapur.

2. Penanganan kesehatan dan kebersihan makanan selama pengolahan dan penyajian

serta pelayanannya.

3. Memperhatikan kondisi makanan selama dalam penyimpanan.

4. Tata letak dan kebersihan dari dapur dan peralatannya.

4.2.14 Masalah yang Dihadapi Dalam Penerapan Hygiene dan Sanitasi Dapur

Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam menerapkan hygiene dan sanitasi dapur pada Garuda Plaza Hotel Medan,antara lain sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan sanitasi dapur oleh

karyawan dapur dalam melakukan tugasnya.

2. Kurangnya kesadaran dan kepedulian kepada area dapur dan yang mengenai

tentang kebersihan diri.

3. Tidak mematuhi peraturan yang berlaku di area kitchen.

4. Masih adanya serangga, kecoa bahkan tikus yang berkeliaran di area dapur.

5. Tidak memperhatikan keselamatan kerja.

6. sering terjadi penyumbatan pada parit pembuangan limbah.

7. Tidak terjaganya dengan baik mengenai kebersihan area sekitar kitchen. 8. Kurang luasnya area dapur, sehingga mengganggu kelancaran kerja.


(56)

4.8 Alternative Mengatasi Masalah yang Dihadapi

Dari berbagai masalah yang dihadapi, maka berikut ini dijelaskan solusi untuk mengatasi masalahnya, yaitu :

1. Executive Chef harus sering mengontrol kinerja para karyawan. Pastikan berjalan dengan baik dan lancar.

2. Memberikan sanksi kepada karyawan yang tidak mematuhi peraturan.

3. Manajemen dapur atau Executive Chef harus jeli melihat keadaan dapur, peralatan dan perlengkapan apa yang sudah tidak bisa digunakan lagi.

4. Menerapkan general cleaning dua minggu sekali di area dapur. Agar keadaan dapur menjadi bersih dan sehat.

5. Membagi tugas masing-masing kepada karyawan dapur agar operasionalnya berjalan baik.

6. Memberantas serangga dan tikus yang sering berkeliaran di daerah dapur.

7. Menyediakan obat-obatan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi karyawan yang terluka.


(57)

Resident Manager Executive Asst. Manager

Food and Beverage Manager

Asst. Food and Beverage Manager

Supervisor Chief Cook Bar and Restaurant Coffee Shop Restaurant

Supervisor Supervisor

ADM/ Banquet CRW

Typist Waiter/ess Billiard

Bar and Restaurant

Captain Coffee Shop Room Service

Captain Captain Chief Steward

Bar Restaurant Waiter/ess Waiter/ess

Coffee Shop Pool Order Room Service Diswasher Waiter/ess Waiter/ess Taker Waiter/ess


(58)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab yang terdahulu, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kebersihan adalah faktor yang sangat penting bagi manusia maupun lingkungan.

2. Dapur merupakan tempat yang paling mudah mengalami pencemaran bakteri karena

makanan sebagai media yang efektif bagi perkembangan dan penyebaran kuman dan bibit penyakit.

3. Penerapan hygiene dan sanitasi pada karyawan dapur, peralatan dapur, serta

lingkungannya sangat penting dengan maksud agar setiap makanan bersih, sehat dan berkualitas.

4. Teknis penerapan hygiene dan sanitasi area kitchen tentang kebersihan dan kesehatan dapur serta kesehatan peralatan dapur.

5. Peralatan dapur yang bersih dan sehat dapat menunjang kualitas suatu makanan yang

dihasilkan.

6. Peranan hygiene dan sanitasi bagian dapur menyangkut kepada semua yang ada di

dapur, yaitu mengenai karyawan dapur, peralatan, dan area dapur.

7. Masih banyaknya kendala yang di hadapi oleh bagian dapur khusunya dalam

operasinal area kitchen.

8. Penerapan hygiene dan sanitasi di Hotel Garuda Plaza Medan belum mencapai hasil


(59)

5.2 Saran

1. Management hotel harus dapat menerapkan Hygiene dan Sanitasi kerja dan lingkungan di masing-masing department.

2. Masing-masing Department harus meningkatkan kerja sama antar setiap departmentnya.

3. Setiap manager department harus tegas dalam mengambil sikap terhadap karyawan yang tidak mematuhi peraturan.

4. Diharapkan kepada seluruh karyawan dapat meningkatkan kinerja dalam operasional hotel,


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Bartono,PH,SE.2005.Anlisis Food Product:Andi Yogyakarta.Yogyakarta

Na’imuddin,Drs.2003.Tata Hidang Food And Beverage Service Operation 2 :Diktat.Medan

Na’imuddin,Dp.2004.Hygiene Dan Sanitasi Hotel(Diktat).Medan Marsum,WA.1993.Akomodasi Restaurant Dan Perhotelan.Bandung

T.Djohan Monel, HE.1998.Kesehatan Diri Dan Kesehatan Makanan.Medan

Widyati,Retno.2002.Hygiene Dan Sanitasi Umum Dan Perhotelan: PT.Gramedia. jakarta


(61)

(62)

Gambar : Garuda Plaza Hotel Medan


(63)

Gambar : Executive-Superior Room


(64)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Identitas Diri

Nama : Idham Syafutra

Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 23 Agustus 1987

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sisingamangaraja Gg. Keluarga No. 31B

Tinggi/ Berat Badan : 176 cm/ 61 Kg

Status : Belum Menikah

Pendidikan

1994 – 2000 : SD Negeri 11 Langsa NAD

2000 – 2003 : SLTP Negeri 1 Langsa NAD

2003 – 2006 : SMA Swasta Al-Ulum Medan

2007 – 2010 : Universitas Sumatera Utara Fakultas Sastra Program Studi

D-3 Pariwisata Bidang Studi Perhotelan

Keterangan Lain

Juni – Agustus 2008 : Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Madani Hotel Medan

Juni – Agustus 2009 : Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Garuda Plaza Hotel

Medan

November – April 2009 : Casual di J.W Marriott Hotel Medan


(1)

5.2 Saran

1. Management hotel harus dapat menerapkan Hygiene dan Sanitasi kerja dan lingkungan di masing-masing department.

2. Masing-masing Department harus meningkatkan kerja sama antar setiap departmentnya.

3. Setiap manager department harus tegas dalam mengambil sikap terhadap karyawan yang tidak mematuhi peraturan.

4. Diharapkan kepada seluruh karyawan dapat meningkatkan kinerja dalam operasional hotel,


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Bartono,PH,SE.2005.Anlisis Food Product:Andi Yogyakarta.Yogyakarta

Na’imuddin,Drs.2003.Tata Hidang Food And Beverage Service Operation 2 :Diktat.Medan

Na’imuddin,Dp.2004.Hygiene Dan Sanitasi Hotel(Diktat).Medan Marsum,WA.1993.Akomodasi Restaurant Dan Perhotelan.Bandung

T.Djohan Monel, HE.1998.Kesehatan Diri Dan Kesehatan Makanan.Medan

Widyati,Retno.2002.Hygiene Dan Sanitasi Umum Dan Perhotelan: PT.Gramedia. jakarta


(3)

(4)

(5)

Gambar : Executive-Superior Room


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Identitas Diri

Nama : Idham Syafutra

Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 23 Agustus 1987 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sisingamangaraja Gg. Keluarga No. 31B Tinggi/ Berat Badan : 176 cm/ 61 Kg

Status : Belum Menikah

Pendidikan

1994 – 2000 : SD Negeri 11 Langsa NAD 2000 – 2003 : SLTP Negeri 1 Langsa NAD 2003 – 2006 : SMA Swasta Al-Ulum Medan

2007 – 2010 : Universitas Sumatera Utara Fakultas Sastra Program Studi D-3 Pariwisata Bidang Studi Perhotelan

Keterangan Lain

Juni – Agustus 2008 : Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Madani Hotel Medan Juni – Agustus 2009 : Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Garuda Plaza Hotel

Medan

November – April 2009 : Casual di J.W Marriott Hotel Medan Agustus – Oktober 2009 : Part Timer di Ball’s Coffee


Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Pengaruh Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Personal Hygiene dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Keluhan Kesehatan pada Pemulung di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

19 80 151

Hubungan Personal Hygiene dan Pemakaian Alat Pelindung Diri Pada Petani Dengan Infeksi Cacing di Desa Paribun Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2004

2 46 76

Perilaku Penjamah Makanan Terhadap Hygiene Dan Sanitasi Pengolahan Makanan Di Pondok Pesantren Darularafah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara Tahun 2002

1 38 98

Pelaksanaan Higiene Dan Sanitasi Makanan Ditinjau Dari Aspek Penjamah Makanan (Food Handler) Di Restoran Kota Tebing Tinggi Tahun 2003

7 40 89

Gambaran Perilaku Penghuni Tentang Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Perumahan Sehat Serta Keluhan Kesehatan Kulit Di Asrama Putra USU Medan.

6 63 130

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Hygiene dan Sanitasi

20 350 15

PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KEBERSIHAN KITCHEN DI LOJI HOTEL SURAKARTA

0 0 16

PENTINGNYA MENJAGA HYJIENE DAN SANITASI PADA MAKANAN DAN AREA DAPUR DI D’MAX HOTEL & CONVENTION LOMBOK PENTINGNYA MENJAGA HYJIENE DAN SANITASI PADA MAKANAN DAN AREA DAPUR DI D’MAX HOTEL & CONVENTION LOMBOK PENTINGNYA MENJAGA HYJIENE DAN SANITASI PADA MAKA

0 2 79