ujung buret dan sebuah tabung pengering. Zat yang diperiksa dimasukkan ke dalam melalui pipa pengalir nitrogen atau melalui pipa samping yang dapat disumbat.
Pengadukan dilakukan dengan mengalirkan gas nitrogen yang telah dikeringkan atau dengan mengaduk magnit. Petunjuk titik akhir terdiri dari betere kering 1,5 volt atau
2 volt yang diihubungkan dengan tahanan variabel lebih kurang 2.000 ohm. Tahanan diatur sedemikian rupa sehingga arus utama yang cocok yang melalui elektroda
platina berhubungan secara seri dengan mikrometer. Setelah setiap kali penembahan pereaksi Karl fischer, penunjuk mikrometer
menyimpang akan tetapi segera kembali kedudukkan semula. Pada titik akhir, penyimpangan akan tetap selama waktu yang lebih lama.
Untuk zat-zat yang melepaskan air secara perlahan-lahan, maka pada umumnya dilakukan titrasi tidak langsung. Kecuali dinyatakan lain dalam monografi
maka penetapan kadar air dilakukan dengan titrasi langsung MMI, 1989.
2.2 Obat Tradisional
Obat Tradisional adalah obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau campuran bahan-bahan tersebut yang
secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat Tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-
temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut
penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan
Universitas Sumatera Utara
kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional saat ini banyak digunakan karena
menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bias dicerna oleh tubuh.
Obat Tradisional yang diperlukan oleh masyarakat obat tradisional yang mengandung bahan atau ramuan bahan yang dapat memelihara kesehatan, mengobati
gangguan kesehatan, serta dapat memulihkan kesehatan. Obat Tradisional dibuat atau diramu dari bahan tumbuh-tumbuhan, bahan
hewan, sediaan sarian galenik, atau campuran bahan-bahan tersebut. Obat tradisional secara turun-temurun telah digunakan untuk kesehatan berdasarkan
pengalaman. Obat tradisional telah digunakan oleh berbagai aspek masyarakat mulai dari tingkat ekonomi atas sampai tingkat bawah, karena obat tradisional mudah
didapat, harganya yang cukup terjangkau dan berkhasiat untuk pengobatan, perawatan dan pencegahan penyakit.
Keamanan dan mutu obat tradisional tergantung dari bahan baku, bangunan, prosedur, dan pelaksanaan pembuatan, peralatan yang digunakan, pengemasan
termasuk bahan serta personalia yang terlibat dalam pembuatan obat tradisional. Untuk meningkatkan mutu suatu obat tradisional, maka pembuatan obat
tradisional haruslah dilakukan dengan sebaik-baiknya mengikutkan pengawasan menyeluruh yang bertujuan untuk menyediakan obat tradisional yang senantiasa
memenuhu persyaratan yang berlaku Dirjen POM, 1994.
Universitas Sumatera Utara
Bahan-bahan ramuan obat tradisional seperti bahan tumbuh-tumbuhan,
bahan hewan, sediaan sarian atau galenik yang memiliki fungsi, pengaruh serta khasiat sebagai obat, dalam pengertian umum kefarmasian bahan yang digunakan
sebagai obat disebut simplisia. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan
lain berupa bahan yang telah dikeringkan MMI, 1995. Menurut Materia Medika Indonesia 1995, simplisia dapat digolongkan
dalam tiga kategori, yaitu: 1.
Simplisia hewan Simplisia hewan adalah simplisia yang berupa hewan atau zat-zat berguna
yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. 2.
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan
keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
3. Simplisia pelikan mineral
Simplisia pelikan adalah simplisia yang berupa bahan-bahan pelikan mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa
zat kimia murni. Zat kimia berkhasiat obat tidak diperbolehkan digunakan dalam
campuran obat tradisional karena obat tradisional diperjualbelikan secara bebas. Dengan sendirinya apabila zat berkhasiat obat ini dicampurkan
Universitas Sumatera Utara
dengan ramuan obat tradisional dapat berakibat buruk bagi kesehatan Dirjen POM, 1986.
2.3 Tanaman Obat Menurut para ahli tanaman obat didefenisikan sebagai jenis tanaman