Hasrin : Desain Dan Pabrikasi Helmet Industri Yang Ergonomik, 2008 USU Repository © 2008
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pendahuluan
Pada penelitian ini, model helm komposit yang diberi beban impak adalah
mengikuti bentuk helm standard Australia EN 397. ASNZS 1801.SS 98 yang digunakan sebagai acuan bentuk cetakan helm komposit. Struktur helm komposit
dibuat dari bahan komposit Glass Fiber Reinforced Plastics GFRP. Pemilihan bahan komposit polimer GFRP ini, ditinjau dari proses pembuatannya lebih mudah
dibentuk sesuai dengan bentuk cetakannya, helm di cetak menggunakan metoda hand lay up, dan sifat-sifat bahan komposit GFRP yang mudah dibentuk tidak
memerlukan temperatur panas, dan tekanan pada proses pencetakannya. Penelitian ini untuk memberikan informasi tentang hasil desain model dan
pabrikasi helm komposit dengan metode hand lay up, pengujian statik, respon tegangan pada input bar, tegangan insiden, dan respon tagangan pada helm di lokasi
terdekat dengan titik pengimpakan pada jarak tertentu. Pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui kekuatan helm komposit hasil desain dengan model saluran angin
DSA, dan tanpa saluran angin TSA, yang di bentuk pada keempat sisi dindingnya. Dari kedua model helm komposit tersebut, tentu memiliki kontur helm
yang berbeda. Dari beberapa pengujian yang dilakukan, maka dapat diketahui pula perbedaan data hasil pengukuran yang diperoleh seperti: temperatur, dan berat helm
itu sendiri, sehingga dapat diklasifikasikan untuk model helm yang ergonomik.
62
Hasrin : Desain Dan Pabrikasi Helmet Industri Yang Ergonomik, 2008 USU Repository © 2008
Pengujian impak dilakukan untuk mendapatkan respon tegangan pada batang input dengan metoda dua gage, selanjutnya dilakukan pengujian langsung pada helm
dengan strain gage terpasang pada arah: x dan y. Dari hasil pengujian helm langsung ini, akan menampilkan karakteristik gelombang tegangan melalui grafik hasil
pengukuran data uji yang menggunakan excel, hal ini untuk mengetahui seberapa besar respon tegangan impak dan tegangan insiden pada helm dengan variasi jarak
impak yaitu: 40 mm s.d 120 mm dan 40 s.d 100 mm. Pada pengujian ergonomik dilakukan dengan mengenakan helm langsung selama 60 menit.di lapangan terbuka
pada siang hari, dan kondisi cuaca cerah. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui data hasil pengukuran temperatur udara yang bersirkulasi pada bagian dalam dinding
helm dengan model saluran angin DSA maupun tanpa saluran angin TSA terhadap udara di sekitarnya dengan menggunakan alat termokopel.
4.2. Desain dan Pabrikasi Helm Komposit