Nilai Rukun Hubungan Nilai Budaya Jawa Rukun dan Nrimo dengan Subjective Well- Being Suku Jawa

8

a. Nilai Rukun

Nilai rukun merupakan suatu cara bertindak dan didasarkan pada upaya untuk menjaga interaksi secara damai satu sama lain yang bertujuan untuk menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan konflik Großmann, 2006. Menurut Geertz dalam Karina, 2014 menjelaskan bahwa nilai rukun adalah nilai dalam suatu budaya yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi sosial yang harmonis, selaras, tenteram dan tenang tanpa adanya perselisihan. Terdapat pandangan pula jika masyarakat Jawa secara individual tidak terlalu diakui, karena masyarakat Jawa memiliki harapan menjadi masyarakat yang harmonis tanpa perselisihan. Sehingga orang Jawa harus rela mengorbankan dirinya untuk kepentingan umum agar menjaga keselerasan dalam hubungan sosialnya. Selain itu, nilai rukun juga dimaknai sebagai suatu keharmonisan yang mengutamakan hubungan baik dengan lingkungan sosial dan tata cara yang pantas dalam pergaulan sehari-hari Kurniawan Hasanat, 2010. Pada hakikatnya juga nilai rukun ini berarti mengabaikan kepentingan pribadi karena mengedepankan sebuah keharmonisan sosial, hal ini juga terkadang dianggap membebani keuntungan pribadi seseorang untuk bertindak secara individual dan menjadi inisiatif Großmann, 2006. Prinsip kerukunan pada dasarnya menghendaki setiap individu untuk bersikap demikian sehingga tidak menimbulkan konflik Utami, Fadhalah, Nuzulia, 2013. Nilai rukun pada masyarakat Jawa juga mengajarkan kepada masyarakatnya untuk selalu bersikap low profil, tidak saling menjatuhkan dan bersaing, tidak saling menonjolkan diri, saling berbagi, patuh, dan kooperatif serta tidak mengutamakan kepentingan pribadinya hanya karena ambisi yang dimiliki Karina, 2014. Prinsip nilai rukun dalam budaya Jawa terlihat dalam beberapa ungkapan seperti berikut crah gawe bubrah rukun agawe santosa yang berarti pertengkaran akan menyebabkan suatu kerusakan, dan rukun membuat persatuan semakin erat. Endraswara, 2003. Selain itu, dalam kamus bahasa jawa, nilai rukun diartikan sebagai keakuran tidak berselisih bersahabat Wiktionary.org Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai rukun merupakan suatu perilaku individu dalam menjaga suatu visi atau nilai-nilai bersama dengan menyingkirkan segala perselisihan dan pertikaian yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi masyarakat yang harmonis, selaras, tenteram dan tenang tanpa adanya perselisihan serta lebih mengutamakan adanya hubungan baik dengan orang lain dengan tata cara yang pantas ataupun sesuai dengan nilai tata krama Jawa meskipun harus menahan diri untuk berkonflik.

b. Nilai Nrimo