B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat membuat rumusan masalah
yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana proses politik mengenai rencana pembentukan Provinsi Kotawaringin Raya?
2. Apa saja yang melatarbelakangi rencana pembentukan Provinsi Kotawaringin Raya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan unsur yang diharapkan sebagai faktor penentu dari penelitian, agar kemudian orang lain bisa mengetahui apa yang menjadi keinginan
dari peneliti, sehingga kemudian nantinya hasil dari penelitian tersebut dapat bermanfaat. Adapun hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui proses politik mengenai rencana pembentukan Provinsi Kotawaringin Timur.
2. Untuk mengetahui apa saja yang melatarbelakangi rencana pembentukan Provinsi Kotawaringin Timur.
D. Manfaat Penelitian
Setelah mengetahui rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah di jabarkan diatas, maka penulis sangat mengharapkan ada banyak manfaat dari
hasil penelitian yang telah dilakukan baik secara akademis maupun secara praktis. 1. Manfaat Akademis
Sebagai bahan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam menyusun karya-karya tulis ilmiah dan akan dijadikan bahan referensi
dalam tulisan-tulisan yang akan datang, serta akan mampu memberikan sumbangsih pemikiran dalam proses politik pembentukan Provinsi
Kotawaringin. 2. Manfaat Praktis
Dalam penelitian ini diharapkan agar masyarakat umum dapat mengetahuai dan memahami secara lebih luas tentang tujuan dari
pembentukan daerah baru sebagai hasil dari pemekaran daerah, khususnya proses politik pembentukan Provinsi Kotawaringin.
E. Definisi Konseptual
Dalam definisi konseptual ini, agar dapat memperjelas beberapa istilah- istilah atau konsep yang berhubungan dalam penelitian yang akan dilakukan.
Sehingga kemudian konsep yang telah dibuat dalam penelitian ini agar tetap berfokus dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitiannya,
yaitu: 1. Proses Politik
Proses adalah suatu kegiatan, aktivitas-aktivitas atau runtutan peristiwa yang dilalui untuk mencapai tujuan. Jadi proses merupakan tahapan-tahapan yang
dilakukan dalam sebuah kegiatan atau pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu hasil yang di inginkan. Sedangkan politik merupakan ilmu yang mengkaji
interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama untuk
masyarakat umum
10
. Jadi proses politik merupakan suatu proses tahapan-tahapan
10
Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Gramedia. PT. Grasindo. Jakarta. Hlm. 20
yang dilakukan dalam sebuah kegiatan atau pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu hasil yang di inginkan dan demi terciptanya kebaikan bersama untuk
masyarakat umum. Dalam penelitian ini proses politik yang dimaksud adalah peran stakeholder dalam pembentukan Provinsi Kotawaringin.
2. Pembentukan Provinsi Pembentukan wilayah provinsi merupakan pemekaran, penghapusan dan
penggabungan suatu wilayah menjadi beberapa bagian-bagian yang berdasarkan ketentuan hukum yang ada. Sejalan dengan itu kemudian Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2000 Tentang Persyaratan Pembentukan Dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah Presiden
Republik Indonesia, tertulis bahwa adapun tujuan dari pemekaran wilayah adalah dalam
rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, percepatan
pertumbuhan kehidupan demokrasi, percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah, percepatan pengelolaan potensi daerah, peningkatan
keamanan dan ketertiban, serta peningkatan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah
11
. Sejalan dengan persyaratan dan tujuan dari pembentukan wilayah tersebut,
maka wacana pembentukan wilayah merupakan isu yang akan selalu muncul dalam konteks otonomi daerah dan desentarlisasi sekarang ini, sebab Undang-
undang yang telah memformulasikan adanya ruang bagi setiap daerah untuk mengajukan pemekaran daerah serta adanya ruang bagi DPRD untuk
memperjuangkan pemebentukan daerah dengan mengunakan hak-hak politiknya
11
Peraturan Presiden pasal 2 no 129 tahun 2000, tentang Penghapusan dan Penggabungan Daerah, pdf, dikases pada 7 mei 2011.
atau dengan kata lain inisiatif dari DPRD dalam memperjuangkan pembentukan daerah akan mampu mepengaruhi Kebijakan Pemerintahan Pusat. Pertanyaan
yang kemudian muncul, mengapa wacana pembentukan Provinsi Kotawaringin ini begitu lama bergulir? Sehingga tidak ada respon dari Pemerintah Pusat untuk di
lakukan pemekaran daerah baru sebagai daerah otonom. Sehubungan dengan apa yang di samapaikan tersebut di atas, bahwa
pembentukan daerah baru bukan wacana yang baru lagi dalam konstalasi negara ini, sebab sejak reformasi bergulir dan sentralistik dianggap racun yang
mematikan atau memasung kreativitas bangsa. sehingga kemudian, reformasi dan otonomi daerah sudah dianggap obat mujarab segala penyakit pemerintahan di
Indonesia. Sejalan dengan itu,
12
bahwa, otonomi daerah yang diyakininya hampir dimitoskan sebagai dewa kemajuan pemerintahan dengan tujuan agar kemudian
terciptanya sebuah bangsa yang lebih demokratis dan responsif. Lebih jauh di jelaskan dalam ketetapan MPR No IVMPR1966 tentang
garis-garis besar haluan negara, telah di gariskan prinsip-prinsip pokok tentang pelaksanaan otonomi daerah, yaitu sebagai berikut:
“Dalam rangka melancarkan pelaksanaan Pembangguanan yang tersebar di seluruh pelosok Negara, dan dalam membian kestabilan politik serta
Kesatuan bangsa, maka hubungan yang serasi antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah atas dasar keutuhan negara kesatuan yang kemudian
diarahkan pada pelaksanaan otonomi daerah
yang nyata dan bertanggungjawab serta dapat menjamin perkembangan dan pembangunan
daerah”.
12
Said mas’ud, 2008, Arah Baru Otonomi Daerah di Indonesia, hal 2
F. Definisi Operasional