Perumusan Masalah Pembatasan Masalah
12
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan dan
Perbedaan Penelitian 3
Kartikasari 2006
1 komunikasi 2 kepercayaan
3 komitmen 4
kualitas strategi
aliansi 5 kinerja bisnis.
1 komunikasi berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kualitas strategi aliansi,
2 kepercayaan
berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kualitas
strategi aliansi,
3 komitmen
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kualitas strategi aliansi dan 4 kualitas
strategi aliansi berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja bisnis. 1.
Persamaan : a sama-sama meneiti
mengenai aliansi
pemasaran. 2.
Perbedaan : a macam dan jumlah
variabel bebas
berbeda, b
populasi dan sampel berbeda,
c alat
analisis yang
digunakan yaitu
SEM 4
Efriginha 2013
1 Kepercayaan 2 Komitmen
Alians pemasaran
1 Kepercayaan
berpengaruh terhadap
Aliansi pemasaran,
2 Komitmen
berpengaruh terhadap Aliansi pemasaran,
3 Kepercayaan
berpengaruh terhadap
komitmen.
Sumber : Diadopasi dari Berbagai Sumber
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pemasaran Relasional
Relationship Marketing
Satu hal yang sangat penting bagi perusahaan adalah membina hubungan yang baik dengan para pelanggan, pegawai, pemasok, distributor, dan partner-
partner distribusinya karena hubungan baik akan menentukan nilai masa depan perusahaan yang bersangkutan. Hubungan yang hangat bisa mencairkan
kebekuan. Hubungan itu harus didasarkan oleh prinsip-prinsip ketulusan dan saling mendukung, bukan sekedar hubungan transaksional yang semu dan semata-
mata karena perintah kerja atau hanya untuk mencarai keuntungan semata. Bila
13
pemasar berdiri dipihak pelanggan dan memandang masalah yang dihadapi pelanggan juga sebagai masalahnya lalu berusaha memecahkan secara bersama-
sama, maka hubungan jangka panjang ini akan dirasakan oleh kedua belah pihak. Sekarang semakin banyak perusahaan yang mengalihkan penekanan
mereka dan pemasaran transaksi ke pemasaran hubungan relationship marketing. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu
menghadirkan kemudahan dan kecepatan akses informasi berkontribusi pada semakin cerdas dan canggihnya konsumen di era millennium baru ini. Konsumen
masa kini semakin sulit untuk dipuaskan. Mereka menuntut customized products, speed, flexibility, quality, superior services, dan cost effective solutions.
Konsekuensinya, perusahaan tidak bisa survive tanpa kemampuan memahami setiap pelanggan dan menawarkan produk dan jasa yang lebih ter-customized
kepada mereka Butler, 2000:117. Pemanfaatan teknologi yang canggih wajib dibarengi dengan kepiawaian
dalam mengelola “soft factors”, terutama sumber daya manusia. Soft factors ini merupakan elemen yang sangat krusial dalam sektor jasa yang bercirikan interaksi
intensif antara penyedia jasa dan pelanggan. Implikasi strategi dari berbagai perkembangan ini bahwa organisasi perlu menyelaraskan kompetensi, teknologi,
dan sumber daya yang dimiliki dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan yang dinamis. Salah satu strategi yang bias memfasilitasi hal tersebut adalah
Relationship Marketing RM, yang dalam beberapa tahun terakhir diikuti pula dengan perkembangan Customer Relationship Management CRM. Kedua