15
Oleh : Moh. Isnaeni, SJAS 2010
Skripsi  ini  membahas  tentang  persepsi  tokoh  masyarakat  yang  di kecamatan Cibereum kota suka bumi terhadap pernikahan di bawah umur.
c. Judul skripsi
:Perspektif  Hukum  Islam  tentang  Pernikahan  Dini sebagai  Alternatif  menghindari  seks  bebas  Studi  Pada  Kecamatan  Putri
Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara Propinsi Bengkulu Oleh
: Yunihar Skripsi  ini  membahas  tentang  Perspetif  hukum  Islam  tentang  pernikahan
dini  sebagai  Alternatif  menghindari  seks  bebas.  Yang  Penulis  melakukan langsung  study  di  kecamatan  Putri  Hijau,  Kabupaten  Bengkulu  Utara
Provinsi Bengkulu. Dari  ketiga  skripsi  di  atas  pada  dasarnya  adalah  membahas  tentang
pernikahan  yang  di  lakukan  pada  usia  dini,  tetapi  terbedaan  nya  adalah  kita melakukan spenelitian di tempat yang berbeda.Sedangkan Isi dari skripsi saya
membahas  tentang  latar  belakang  dan  dampak  yang  terjadi  dari  pernikahan Usia Dibawah Umur di kecamatan limo kota Depok.
7. Sistematika Penulisan
Skripsi  ini  disusun  berdasarkan  buku  “Pedoman  Penulisan  Skripsi” Fakultas  Syariah    Hukum  Universitas  Islam  Negeri  UIN  Syarif
Hidayatullah  Jakarta.  Adapun  sistematika  Penulisan  Skripsi  ini  terdiri  dari Lima Bab, antara lain sebagai berikut :
16
Pertama  Merupakan  pendahuluan  yang  berisikan  latarbelakang
masalah,  serta  tujuan  dan  kegunaan  penelitian,  metode  penelitian  serta
sistematika penulisan atau isi dari ringkasan bab dalam penulisan skripsi ini. Kedua  Membahas  tentang  masalah  pengertian  perkawinan  dalam
hukum  Islam,  yaitu  mulai  dari  pengertian,  dasar  hukum  perkawinan,  rukun dan syarat perkawinan, mahar, dan larangan-larangan perkawinan, Pernikahan
Dini Menurut Fiqh dan Undang-undang.
Ketiga Membahas  tentang Gambaran Lapangan Tempat Penelitian. Keempat  Latar  belakang  dan  Dampak  pernikahan  Dini  di  kecamatan
Limo, kecamatan Limo Kota Depok,
Kelima  Merupakan  Penutup  yang  berisi  Tentang  kesimpulan  dan
Saran.  Kesimpulan  tersebut  di  peroleh  setelah  menganalisis  data  yang  di peroleh  dan  merupakan  jawaban  pada  rumusan  masalah,  sdangkan  saran
adalah harapan penulis terhadap jalan keluar pada pokok permasalahan ini.
17
BAB II PERNIKAHAN DALAM ISLAM
A. Pengertian  dan  Dasar  Hukum  Pernikahan,  Rukun    Syarat  Pernikahan,
Hukum dan Tujuan Mahar, Larangan-larangan Pernikahan
Nikah  berasal  dari  kata  nakaha,  yankihu,  nikahan  yang  berarti Mengumpulkan.  Menurut  bahasa,  nikah  berarti  suatu  ikatan  akad  perkawinan
dengan  ketentuan  hukum  dan  ajaran  agama.
1
Nikah  juga  berarti  penggabungan dan  percampuran.  dan    bisa  juga  berarti  kebersamaan,  berkumpul,  dan  menjalin
ikatan  antara  suami  istri.
2
Sedangkan  menurut  istilah  syariat,  nikah  berarti  akad antara  pihak  laki-laki  dan  wali  perempuan  yang  karenanya  hubunganya  menjadi
halal.
3
Definisi  nikah  menurut  syara’  yang  dikemukakan  oleh  Mohammad Asmawi  adalah,    melakukan  aqad  perjanjian  antara  calon  suami  dan  istri  agar
dihalalkan  melakukan  “Pergaulan”  sebagaimana  suami  istri  mengikuti  Norma, nilai-nilai  sosial  dan  etika  agama.  Aqad  dalam  sebuah  pernikahan  merupakan
pengucapan ijab dari pihak wali perempuan atau wakilnya dan pengucapan qabul dari pihak calon suami bisa diwakilkan.
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka,  2000,  hal. 179
2
Syaikh  Abdul  Aziz  bin  Abdurrahman  Al-Musna  Khalid  bin  Ali  Al-Anbari.Penerjemah: Musifin As’ad dan H.Salim Basyarahil,  Perkawinan dan Masalahnya. Jakarta : Pustaka Al-kautsar,
hal.17
3
Syaikh Hasan  Ayyub, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar,  Fikih Keluarga,   Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,  2005, cet ke 5,  hal.3