3. Metoda Pebedaan tekanan
Ada beberapa jenis meter aliran yang termasuk dalam kategori pengukuran perbedaan tekanan, alat ukur yang demikian sering disebut Head
Flowmeter head meter, alat ini digunakan sebagai petunjuk tentang laju aliran untuk pengukuran pada sisi sebelum dan sesudah piranti penghalang.
Untuk mengukur aliran fluida dalam pipa dengan head flowmeter, maka pada fluida itu di pasang suatu piranti penghalang dengan diameter lubang yang
lebih kecil dari diameter pipa sehingga baik tekanan maupun kecepatannya berubah, dengan mengukur beda tekanan antara sebelum dan sesudah piranti
penghalang tersebut dapat di tentukan besarnya aliran. Untuk mengukur perbedaan tekanan dapat di pakai pengukur – pengukur beda tekanan. Beberapa
flowmeter di bawah ini merupakan pengukuran aliran jenis head flowmeter yaitu :
1. Plat Orifice.
2. Flow Nozzle.
3. Tabung Venturi.
II.3. JENIS DAN KARAKTERISTIK ALIRAN
Hal yang berhubungan dengan jenis dan karesteristik aliran fluida yang di maksud di sini adalah profil dalam wadah tertutup pipa umumnya. Profil aliran
dari fluida yang melalui pipa akan dipengaruhi oleh gaya momentum fluida yang membuat fluida bergerak di dalam pipa, gaya gesek yang menahan aliran pada
dinding pipa dan fluidanya sendiri dan juga dipengaruhi oleh belokan pipa, katub, dan sebagainya. Jenis aliran fluida terbagi atas 3 bagian yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Aliran Laminer.
2. Aliran Turbulen.
3. Aliran Transisi.
Seperti yang terlihat pada gambar 2.6 di bawah ini akan di perlihatkan profil aliran fluida.
Gambar 2.6. Jenis Aliran Fluida Laminer berasal dari bahasa latin “Thin Plate“ yang berarti aliran yang
sangat halus. Pada aliran laminer, gesekan relatif besar mempengaruhi kecepatannya. Secara teori, aliran ini berbentuk parabola dengan bagian tengah
mempunyai kecepatan yang besar karena bagian yang paling pinggir mempunyai kecepatan yang paling rendah akibat adanya gesekan.
Aliran turbulen merupakan kebalikan dari aliran laminer. Aliran turbulen ini kasar dan tidak menentu, ini yang membuat arus menjadi lambat,
bergelombang pada semua arah dan sering terbentuk pusaran yang kecil. Pada aliran turbulen gaya momentum aliran lebih besar dibandingkan dengan gaya
gesekan dan pengaruh dinding pipa kecil. Karenanya aliran turbulen memberikan kecepatan yang lebih seragam di bandingkan aliran laminer, walaupun pada
lapisan fluida dekat dinding pipa tetap laminer, pada beberapa tempat aliran turbulen dibutuhkan untuk pencampuran zat. Sedangkan gabungan antara laminer
dengan aliran turbulen disebut dengan aliran transisi.
Universitas Sumatera Utara
Secara empiris bahwa ada 4 faktor yang menentukan apakah aliran fluida tersebut bersifat laminer atau turbulen, ke empat faktor tersebut dikenal sebagai
bilangan Reynold R
D
. R
eD
= vD µ
Dimana : R
eD
: Bilangan Reynold D
: Diameter Pipa m v
: Kecepatan rata – rata Aliran m s µ
: Kekentalan Fluida Poise Besarnya
bilangan Reynold yang terjadi pada suatu aliran dalam pipa
dapat menunjukkan apakah jenis aliran itu turbulen atau aliran laminer. Biasanya angka R
eD
2000 maka aliran itu jenis aliran laminer, dan bila angka R
eD
2000 maka aliran itu jenis turbulen. Antara ke dua nilai tersebut aliran tidak stabil dan dapat berubah dari turbulen menjadi laminer dan sebaliknya. Dalam
pengukuran aliran dengan menggunakan metode head flowmeter aliran yang diharapkan dalam keadaan turbulen.
II.4. UAP AIR