ELABORASI TEMA Peace International School Sekolah Bertaraf Internasional (Green Architecture)

-Sekolah Bertaraf Internasional- 70 .: Ivana 060406033 :.

BAB IV ELABORASI TEMA

4.1 Interpretasi Green Architecture Pendekatan tema untuk proyek sekolah ini adalah Green Architecture, dimana kata ini mempunyai banyak istilah lain, misalnya seperti Eco-architecture, Sustainable architecture, maupun environmental architecture. Apapun istilahnya, tiga objek utama yang pasti dan harus dititikberatkan adalah makhluk hidup, planet, dan keuntungan 3P= People; Planet; Profit. Arti kata Green menurut kamus Cambridge Advanced Learner adalah “of a colour between blue and yellow; of the colour of grass”, yang artinya warna di antara warna biru dan kuning; warna rumput. Sedangkan arti kata architecture menurut kamus Cambridge Advanced Learner adalah “the art and science of designing and making buildings; the style in which buildings are made”, yang berarti seni dan ilmu dalam merancang dan membuat bangunan; sebuah gaya dalam bangunan. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai pengertian Green Building, Eco- architecture, dan Sustainable Building dari beberapa sumber, yaitu:  Menurut Wikipedia, green building yang dikenal juga dengan istilah green construction atau sustainable building, adalah sebuah penerapan dimana menciptakan struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan menggunakan sumber daya secara efisien melalui siklus kehidupan bangunan mulai dari rancangan, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan de- konstruksi. Praktisi ini memperpanjang dan mempertimbangkan juga aspek ekonomi, utilitas, dan kenyamanan.  Menurut kamus Cambridge Advanced Learner kata ecology adalah “the relationships between the air, land, water, animals, plants, etc.”, artinya hubungan antara udara, tanah, air, hewan, tanaman, dan lainnya, sedangkan ecological adalah “relating to ecology or the environment” yang artinya berhubungan dengan ekologi dan lingkungan. Sim Van der Ryn dan Stuart Cowan menyebutkan ecological design sebagai “setiap bentuk rancangan yang meminimalkan dampak lingkungan dengan mengintegrasikan bangunan itu sendiri dengan proses kehidupan. Rancangan yang ekologis ini menginspirasi berbagai bidang, misalnya bidang arsitektur Ecological Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 71 .: Ivana 060406033 :. Architecture, pertanian Sustainable Agriculture, teknik Ecological Engineering, dan bidang lainnya.  Sustainable menurut kamus Cambridge Advanced Learner adalah “able to continue over a period of time; causing little or no damage to the environment and therefore able to continue for a long time” artinya, dapat dipertahankan dalam jangka waktu tertentu; menimbulkan atau memberi kerusakan yang sedikit kepada lingkungan dan oleh karena itu dapat berlanjut untuk jangka waktu tertentu. Sustainable architecture arsitektur berkelanjutan adalah rancangan terhadap sebuah bangunan yang berkelanjutan. Sustainable architecture berusaha untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan pada proses pembuatan komponen bangunan, proses konstruksi, dan selama siklus kehidupan bangunan itu sendiri pemanasan, penggunaan energi, pembersihan karpet, dan lainnya. Penerapan rancangan yang dilakukan ditekankan pada efisiensi sistem pemanasan dan pendinginan, alternatif sumber energi pemanasan air dengan menggunakan panas matahari, orientasi bangunan yang benar, penggunaan kembali dan daur ulang material bangunan,penampungan air hujan untuk keperluan tanaman dan mencuci, pengaturan pembuangan. 4.2 Latar Belakang Pemilihan Tema Hampir seluruh negara di dunia ini menghadapi masalah lingkungan hidup yang telah tercemar. Hal ini dapat disimpulkan melalui isu-isu pemanasan global global warming yang beredar. Isu ini akan menjadi masalah yang sangat besar jika tidak ditanggulangi dengan penyelesaian yang cermat. Faktor-faktor yang merusak lingkungan hidup sangat banyak dan umumnya faktor-faktor tersebut adalah akibat kelalaian manusia di bumi ini. Kelalaian tersebut berakibat fatal terhadap bumi ini sendiri maupun manusia di dalamnya. Salah satu faktornya adalah bentuk fisik dari sebuah kawasan lingkungan, apakah di dalamnya telah tersedia lahan terbuka hijau sebagai produsen oksigen utama dalam skala yang benar ataupun apakah bangunan di dalam kawasan tersebut merusak lingkungan? Dengan penerapan Green Architecture, maka beberapa isu lingkungan global tentang kerusakan lingkungan yang sedang terjadi dapat terjawab. 4.3 Tujuan Pemilihan Tema Dengan menerapkan tema ini pada rancangan, berarti mengadakan cara yang spesifik untuk mengurangi penggunaan energi dan material, mengurangi polusi, menjaga habitat, Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 72 .: Ivana 060406033 :. menjaga ekosistem, lingkungan, dan mendidik masyarakat, kesehatan dan keindahan. Rancangan yang ekologis mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, dan mengurangi dampak terhadap lingkungna dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia. Rancangan ekologis adalah rancangan yang teliti dan penuh pertimbangan yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan manusia. Mengingat fungsi bangunan adalah sekolah, tempat dimana kita belajar, maka penerapan tema Green Architecture adalah tepat, karena tema ini akan mendidik siswa- siswa untuk:  menjaga dan melestarikan lingkungan,  menghemat penggunaan energi, dengan mencari atau memikirkan sumber energi lain. Hal ini juga melatih daya kreatifitas dan meningkatkan daya pikir siswa,  termotivasi untuk turut menjaga alam, dan  Meningkatkan semangat belajar-mengajar dan bekerja melalui lingkungan yang sehat dan alami. Secara tidak langsung, hal ini juga meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. 4.4 Kriteria Green Architecture Beberapa kriteria umum dalam Green Design menurut majalah ids adalah:  Material yang berdampak seminimal mungkin terhadap lingkungan: pemilihan material yang tidak beracun, material yang dapat didaur ulang, dimana membutuhkan proses energi yang sedikit,  Efisiensi energi: pemilihan produk yang membutuhkan energy paling sedikit dalam proses pembuatannya,  Berkualitas dan tahan lama: pemilihan produk yang tahan lama dan berkualitas tinggi,  Rancangan yang diarahkan pada penggunaan kembali dan daur ulang: produk, proses,dan sistem hendaknya dapat didaur ulang maupun dapat digunakan kembali  Bangunan yang sehat: rancangan sustainable bertujuan ke arah menciptakan bangunan yang tidak berbahaya dan sehat bagi pengguna di dalamnya. Hal ini ditekankan dalam rancangan ruang dalamnya, terutama udara ruangan dalam. Ada 5 kriteria besar untuk mendukung sebuah sekolah yang berhasil memenuhi tema GREEN Architecture menurut LEED, yaitu: 1. Lokasi site yang sustainable A. Proses konstruksi dan pencegahan polusi dipertimbangkan, Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 73 .: Ivana 060406033 :. B. Penilaian potensi lingkungan site, pastikan lokasi site tidak terkontaminasi, C. Pemilihan lokasi, menghindari pengembangan lokasi site yang tidak tepat dan memberi dampak pada lingkungan, D. Pengembangan site pada tingkat kepadatan dan konektivitas pada komunitas E. Pengembangan site pada kawasan yang sebelumnya adalah kawasan untuk kawasan industri, F. Mempertimbangkan transportasi alternatif untuk mengurangi polusi dan mengurangi dampak penggunaan kendaraan pribadi, G. Pengembangan site melindungi habitat, H. Pengembangan site memaksimalkan ruang terbuka, I. Perencanaan dan pengaturan aliran hujan J. Mempertimbangkan suhu lingkungan sekitar K. Light Pollution Reduction, L. Sekolah dapat digunakan sebagai fasilitas bersama, 2. Efisiensi Air A. Mengurangi penggunaan air sampai 50 untuk lanskap dengan cara menampung air hujan, menggunakan air yang telah didaur ulang, dan efisiensi energi. B. Tidak banyak menggunakan sumber air bersih, C. Menggunakan teknologi inovatif untuk mendaur ulang air D. Mengurangi penggunaan air sebanyak 20 3. Energi dan Atmosfer A. Membentuk komite yang khusus mengatur penggunaan energi bangunan B. Menggunakan energi seminimal mungkin C. Fundamental Refrigerant Management D. Mengoptimalkan penggunaan energi E. On-Site Renewable Energy 4. Material dan sumber daya alam A. Menyediakan area yang mudah diakses yang melayani seluruh bangunan dan yang diperuntukkan untuk pengumpulan dan penyimpanan material tidak bersifat racun untuk didaur ulang, B. Pengaturan pembuangan konstruksi, mengurangi dan mendaur ulang pembuangan sisa konstruksi, Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 74 .: Ivana 060406033 :. C. Penggunaan kembali material, D. Penggunaan material lokal E. Penggunaan material dari tanaman F. Menggunakan kayu yang telah disertifikasi 5. Kualitas ruang dalam A. Kualitas pengudaraan ruang dalam yang baik, B. Melarang perokok untuk merokok di dalam bangunan dan sediakan area merokok dengan jarak paling sedikit 7,5 meter dari pintu masuk ataupun jendela, C. Memperhatikan aspek akustik D. Pengaturan pengudaraan ruang luar E. Memperbanyak ventilasi F. Pengaturan pencahayaan 6. Inovasi dan proses desain Inovasi dan desain pada bangunan sekolag dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk siswa. Misi dengan menciptakan lingkungan sekolah yang ramah lingkungan juga dapat menambah nilai poin. 4.5 Penerapan Tema dalam Rancangan Penerapan tema Green Architecture pada bangunan yang dirancang dapat dilakukan melalui berbagai cara sebagai berikut :  Mewujudkan suatu kawasan dengan perbandingan antara luas lahan hijau dengan lahan terbangun Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.06PRTM2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan dijelaskan bahwa perbandingan antara lahan hijau dengan lahan terbangun adalah 40 : 60 . Hal tersebut tercantum dalam KDH Koefisien Daerah Hijau yaiitu angka persentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung diperuntukkan bagi pertamananpenghijauan dan luas tanah perpetakandaerah perencanaan yang dikuasai. Dengan perencanaan sedemikian, diharapkan kualitas udara dan lingkungan yang tercipta akan asri dan sehat bagi pengguna bangunan. Selain itu, jumlah air yang kembali ke tanah akan lebih banyak. Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 75 .: Ivana 060406033 :.  Mengembangkan tata vegetasi yang baik Tata vegetasi suatu kawasan juga sangat mempengaruhi kondisi lingkungan bangunan yang terdapat pada kawasan tersebut. Dengan adanya tata vegetasi yang baik diharapkan dapat memperbaiki iklim mikro dan mengurangi polusi udara terutama pada bangunan tempat manusia beraktivitas. Dengan adanya tata vegetasi yang baik dapat mengurangi emisi gas karbondioksida yang akan mengurangi dampak pemanasan global.  Mengembangkan bangunan hijau green building Dalam konsep Green Building terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:  Terintegrasi dengan alam,  Memperhatikan ekosistem lokal dengan perencanaan jangka panjang  Produk dari tindakan manusia dengan mempertimbangkan kualitas lingkungan baik fisik maupun sosial  Memenuhi kriteria LEED Leadership in Energy and Environtmental Design  Menyelamatkan energi sekaligus memenuhi kebutuhan.  Melakukan Proses Recycle dan Reuse untuk air dan limbah Untuk mewujudkan konsep green architecture perlu dilakukan proses pendaurulangan dan pemanfaatan kembali air dan limbah. Air yang di pakai pada bangunan akan di daur ulang kembali melalui proses water treatment dan di pakai kembali sehingga kita tidak perlu menggunakan air bersih dalam jumlah yang banyak. Begitu juga dengan limbah. Air limbah hasil buangan bangunan dapat ditreatment kembali dan dipakai untuk keperluan taman. Selain itu juga bisa dilakukan sistem penampungan air hujan yang kemudian akan digunakan untuk keperluan lanskap. Strategi dalam menerapkan konsep green building pada desain bangunan yaitu sebagai berikut:  Pemanfaatan material yang berkelanjutan,  Keterkaitan dengan ekologi lokal,  Keterkaitan antara transit dengan tempat tinggal, bekerja dan rekreasi,  Efisiensi penggunaan air,  Mengedepankan kondisi lokal, baik secara fisik maupun sosial,  Pendidikan sustainability melalui desain,  Memperkuat keterkaitan dengan alam, dan  Pemakaian kembalirenovasi bangunan Ketahanan bangunan melalui layout yang fleksibel. Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 76 .: Ivana 060406033 :. Dalam mewujudkan konsep green building pada bangunan dapat dilakukan berbagai cara sebagai berikut :  Membuat atap hijau roof – garden atau green roof Green roof adalah atap bangunan yang ditanami oleh vegetasi atau media tanaman, dapat berupa taman, tempat rekreasi, ataupun kegiatan lainnya. Green roof membantu mengoptimalkan suhu udara sekitar bangunan dan mengurangi nilai suhu yang akan masuk ke dalam bangunan. Selain itu green roof juga menjadi media untuk mengembalikan air ke dalam tanah terbangun. Gambar 4.1 Green Roof di gedung Chicago City Hall Gambar 4.2 Green Roof di bangunan ACROS Fukouka, Jepang Gambar 4.3 Lapisan Green Roof Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 77 .: Ivana 060406033 :.  Pencahayaan alami dengan menyediakan skylight, bukaan besar pada dinding.  Pengudaraan alami Gambar 4.7 Ventilasi satu sisi dengan dua bagian bukaan Gambar 4.4 Skylight Gambar 4.5 Bukaan yang besar pada dinding Ventilasi satu sisi: Ruangan dengan jendela hanya di satu sisi. Udara dingin akan masuk, dan udara panas akan keluar dari jendela yang sama. Jenis ventilasi ini adalah jenis yang normal dan sering diterapkan, tetapi ini hanya berguna untuk kedalaman ruangan tertentu. Ventilasi satu sisi dengan dua bagian bukaan: Ventilasi ini lebih efisien dibandingkan dengan ventilasi satu sisi. Ventilasi silang: Untuk ventilasi silang, jendela terbuka di dua sisi yang saling berhadapan. Perbedaan tekanan digunakan dengan bangunan menghadap kea rah angin, Gambar 4.6 Ventilasi satu sisi Gambar 4.8 Cross Ventilation Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 78 .: Ivana 060406033 :. Balok lantai dapat menyerap panas selama siang hari. Pada malam hari, suhu di luar bangunan berubah, pada saat inilah balok lantai mengeluarkan panas yang telah diserap, jadi pada siang hari, bangunan terasa sejuk. Ini yang dinamakan passive cooling.  Menggunakan teknologi photovoltaic, dan water filtration, PHOTOVOLTAIC Gambar 4.9 Stack Ventilation Gambar 4.10 Passive Cooling Gambar 4.11 Photovoltaic Gambar 4.12 Bangunan yang menggunakan photovoltaic di bagian fasad Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 79 .: Ivana 060406033 :. Cara Kerja Photovoltaic Gambar 4.13 Diagram 1 Kerja Photovoltaic Gambar 4.14 Diagram Kerja di dalam panel Photovoltaic Gambar 4.15 Diagram 2 Kerja Photovoltaic Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 80 .: Ivana 060406033 :. Penyaringan air Water Filtration Sumber air berasal dari air hujan. Air hujan sebelumnya akan ditampung kemudian disaring dan akan digunakan untuk keperluan penyiraman tanaman, mencuci, penyiraman pada kamar mandi, kolam hias, dan lainnya.  Menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan Material yang akan digunakan untuk pembangunan sekolah ini adalah material yang ramah lingkungan dan memiliki dampak paling minimal terhadap lingkungan, seperti bambu, cat yang tidak mengandung zat beracun, dan lainnya. Material yang termasuk material ramah lingkungan adalah material yang tahan lama dan dapat didaur-ulang, material juga dapat berupa material yang member efek positif terhadap lingkungannya, seperti pada udara, tanah, dan air. Berikut beberapa contoh bahan dan material yang termasuk material green: Gambar 4.16 Diagram sistem penyaringan air Gambar 4.17 Material lantai Gambar 4.18 Material perkerasan Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 81 .: Ivana 060406033 :.  Melakukan penanganan limbah bangunan secara efektif Mengalihkan atau menggunakan kembali air limbah sebelum memasuki saluran limbah sentral akan meminimalisir beban dari utilitas pengolahan limbah sentral. Sebagai fungsi tambahan, limbah padat yang dihasilkan dapat digunakan langsung pada site sebagai sumber irigasi yang mengandung nutrisi yang berharga bagi tumbuhan atau sebagai bagian dari fitur desain di dalam tapak yang menarik. Air yang dialihkan dari saluran limbah, baik graywater maupun blackwater, yang memerlukan penanganan langsung yang berbeda. Graywater adalah air limbah yang dihasilkan dari penggunaan indoor seperti air cucian, shower, dan sink, dan dapat digunakan kembali dalam penyiraman toilet atau irigasi untuk membantu meminimalkan beban sistem pengolahan limbah dan untuk mengurangi total konsumsi air. Untuk memanfaatkan graywater, sistem pemipaan ganda harus diinstal untuk memisahkannya dengan blackwater, yang merupakan air limbah yang dihasilkan dari penyiraman toilet. Blackwater dapat diolah di tempat melalui sistem konvensional ataupun alternatif.  Menggunakan perabot dalam bangunan yang hemat energi dan hemat pemakaian air Seiring teknologi yang berkembang, pada saat ini banyak perabot bangunan yang menggunakan konsep eco-friendly, dimana konsep ini adalah meminimalkan penggunaan, bahan dan material perabot terhadap lingkungan. Hal ini berarti bahwa perabot eco-friendly cocok digunakan untuk bangunan dengan tema Green Architecture. Gambar 4.19 Cat ramah lingkungan Gambar 4.20 Bambu Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 82 .: Ivana 060406033 :. Berikut adalah beberapa contoh perabot green baik dari segi material, bahan, proses pembuatan, dan lainnya. Sebuah ilustrasi yang menggambarkan dan mengajak pengguna toilet untuk mengurangi penggunaan kertas tisu, disarankan toilet mempunyai fasilitas pembersih lainnya selain kertas tisu. Toilet ini mempunyai dua buah tombol yang mengatur volume air yang akan dikeluarkan. Penggunaan toilet seperti ini sangat bermanfaat karena penggunaan sesuai kebutuhan dan mengurangi air limbah Gambar 4.21 Perabot dengan konsep green Gambar 4.22 Toilet dengan konsep eco-friendly Gambar 4.23 Ilustrasi Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 83 .: Ivana 060406033 :. HAZELWOOD SCHOOL 4.6 Studi Banding Judul dan Tema Sejenis 4.6.1 Hazelwood School Arsitek Gordon Murray dan Alan Dunlop berusaha mengikuti projek Hazelwood ini dengan komitmen yang berdasarkan pada pengetahuan, prinsip, dan kapasitas bangunan yang nantinya akan menampung anak-anak yang cacat dengan tingkat yang berbeda. Umumnya murid di sini terbatas dalam kemampuan mendengar dan melihat. Untuk menghadapi masalah ini, desain harus dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kebebasan bergerak anak-anak tersebut. Sekolah ini berlantai 1 ini terdiri dari 11 ruangan kelas, menyediakan kelas tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah. Biasanya murid-murid ke sekolah dengan taxi atau mini bus, untuk mengakomodasi kegiatan ini, maka bagian entrance sekolah ini mempunyai sebuah lengkungan untuk area drop off anak-anak. Ruang belajar berada pada bagian utara site untuk menghindari sinar matahari dan kebisingan secara langsung. Ruang belajar yang besar dilengkapi dengan area penyimpanan built-in yang luas, dan area ini dapat digabungkan denga kelas lain. Ruangan kelas yang rapid an dinding yang bersih memberikan suasana yang tenang dimana anak-anak dapat tumbuh dan berkembang tanpa disuguhi informasi visual yang terlalu banyak. Gambar 4.24 Bangunan Hazelwood School Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 84 .: Ivana 060406033 :. Lingkungan luar adalah bagian dari lingkungan belajar, ruang belajar yang luas disediakan di sekitar lahan bangunan sekolah. Pohon existing dipertahankan sesuai dengan permintaan pemilik. Fitur desain universal  Mempunyai dinding sensor yang dapat membantu anak-anak yang kurang mampu melihat berlatih kemampuan mereka bergerak dan berorientasi, di samping itu, ini juga meningkatkan kepercayaann diri mereka,  Dinding sensor ini dibentuk agar anak-anak tahu mereka sedang berada di bagian yang mana,  Signage dalam bentuk huruf Braille dan gambar-gambar,  Area penyimpanan yang besar dan dapat digabung dengan ruang kelas lainnya,  Menggunakan warna yang kontras untuk membedakan ruang penyimpanan dan ruang kelas, dan  Orientasi utara yang mengambil sinar matahari secara tidak langsung. Fitur Sustainable  Bangunan ini didesan dalam memaksimalkan penggunaan material yang alami dan tahan lama,  Ventilasi alami,  Material atap bagian selatan bangunan adalah sumber panas,  Lingkungan luar dipertimbangkan sebagai ruangan kelas eksternal. Area ini dibiarkan kosong dan tidak ditanami oleh tumbuhan untuk kegiatan belajar dan nantinya akan dibuat taman yang mempunyai sensor untuk tahap selanjutnya. Gambar 4.25 Suasana luar bangunan pada siang hari dan malam hari Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 85 .: Ivana 060406033 :. Gambar 4.27 Beberapa perspektif bangunan SIEEB 4.6.2 SINO Italian Ecological and Energy Efficient Building SIEEB Bangunan SIEEB berlokasi di kampus Tsinghua University dan dirancang oleh arsitek Mario Cucinella Architect MCA, China Architecy Design CAG dan beberapa kumpulan peneliti. Bangunan ini berfungsi sebagai sekolah, tempat pelatihan, dan pusat penelitian untuk perlindungan lingkungan dan konservasi energi, kantor dan auditorium dengan kapasitas 200 orang. Luas lantai bangunan ini adalah 20.000 m 2 dengan tinggi 40 meter. SIEEB merupakan bangunan pintar dan ramah lingkungan. Sistem teknologi yang canggih, ramah lingkungan, dan efisiensi energi. Proyek ini merupakan proses kolaborasi arsitek, konsultan, dan peneliti dengan satu konsep yaitu bangunan green. Desain bangunan ini menggunakan strategi aktif maupun pasif, melalui bentuk bangunan dan dengan mengontrol lingkungan luar dengan mengoptimalkan kenyamanan dan kondisi lingkungan internal. Gambar 4.26 Suasana interior bangunan dengan dinding yang mempunyai sensor Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 86 .: Ivana 060406033 :. Sistem energi inti bangunan merupakan kombinasi sistem pemanas dan energi CHP. Sistem ini terdiri dari motor gas dikombinasikan dengan generator listrik utama. Tidak hanya itu, sistem CHP ini juga digunakan untuk menghasilkan air panas sepanjang tahun. Desain arsitektur hijau diaplikasikan pada bentuk dan gubahan massa, sistem pencahayaan alami, sistem pengudaraan alami, sistem bangunan hemat energi, sistem drainase, dan sistem struktural dan material. Aluminium yang dipakai adalah material yang sangat efisien untuk pengaturan cahaya. Aluminium yang mengumpulkan panas ini dapat dipasang untuk mengurangi konsumsi energi untuk pencahayaan buatan dan pemanasan pada saat musim dingin, di samping itu alat peneduh aluminium dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan AC pada saat musim panas. Fitur bangunan:  Meminimalkan penggunaan sumber daya alam, termasuk material konstruksi dan air,  Meminimalkan dampak lingkungan dalam hal konstruksi dan tahap penggunaan, Gambar 4.28 Bangunan yang berusaha berintegrasi dengan lingkungan luarnya Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 87 .: Ivana 060406033 :. Gambar 4.29 Perspektif bangunan Trafacon Office Building  Menggunakan sistem intelligent control selama bangunan beroperasi dan perawatan,  Meningkatkan kualitas udara,  Material yang tahan lama, dan  Penggunaan kembali air. 4.6.3 Trafacon Office Building Bangunan Kantor Trafacon berada di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bangunan ini adalah kantor pusat untuk perusahaan Trafacon yang bergerak di bidang konstruksi dan berdiri pada tahun 2001 di Jakarta. Bangunan Kantor Trafacon mencoba untuk “bertempur” dengan masalah banjir yang sering terjadi di Jakarta, dan bertujuan untuk membuktikan bahwa arsitektur kontemporer masih dapat diaplikasikan tanpa mengabaikan prinsip dasar arsitektur tropis. Konsep utama dari bangunan ini adalah menyatukan antara bangunan dan lingkungan sekitarnya. Rumput hijau menutupi permukaan bangunan dari tanah sampai atap. Si perancang menggunakan teknik “kertas lipat” untuk menciptakan ruang. Yang menjadi perhatian di sini adalah bagaimana menyatukan lanskap dengan bangunan dan membuat sistem pengaturan air, di samping membuat area kantor yang sesuai dengan fungsi dan tujuan. Rancangan ini menggabungkan arsitektur lanskap dan arsitektur “kertas lipat” menjadi sebuah bangunan yang menyatu dengan lingkungan. Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 88 .: Ivana 060406033 :. Gambar 4.31 Site plan dan ground plan bangunan Gambar 4.32 Interior kantor Energi Fungsi-fungsi yang sama disatukan untuk meningkatkan efisiensi. Melalui perancangan zoning yang teliti, aktivitas manusia diminimalkan sehingga suhu panas yang terjadi di dalam ruangan tidak tinggi. Selain dari zona kerja, zona lainnya tergantung pada ventilasi alami. Walaupun ruang kerja menggunakan AC, sistem ini telah dirancang untuk bekerja pada tingkat optimal untuk menghindari pembuangan energi. Dinding dengan kaca besar membantu mengurangi keperluan pencahayaan buatan. Air Metode konvensional dan canggih digunakan untuk mengolah air. Atap hijauGreen Roof digunakan untuk mengumpulkan dan menyaring air hujan, dimana air ini nantinya dialirkan ke tangki bawah tanah untuk keperluan penyiraman di kamar mandi dan tanaman. Sistem penyaringan diadopsi dan dimodifikasi dari cara tradisional yang digunakan di rumah Indonesia. Selain dari ruang penyaringan berisikan agregat besar, kecil dan serat kelapa, tanah dan rumput digunakan sebagai lapisan filter tambahan. digabungkan dengan penggunaan teknologi air setempat, yang menghilangkan kontaminasi oleh zat besi, mangan, organik dan senyawa amonium, senyawa yang tidak terurai, kekeruhan dan bau, air hujan yang dikumpulkan juga dapat berubah menjadi air minum. Gambar 4.30 Konsep teknik kertas lipat Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 89 .: Ivana 060406033 :. Material Material dengan energi rendah seperti beton, kaca, dan rangka anodised aluminum digunakan; material dengan bahan kimia seperti cat beremulsi dihindari, meminimalkan dampak negative pada lingkungan. Kesehatan dan Kenyamanan Kaca transparan yang berorientasi sepanjang utara-selatan bertujuan menghindari sinar matahri secara langsung. Ini meminimalkan penambahan radiasi dan panas, menurunkan suhu di ruangan. Atap besar berkantilever dibuat untuk tujuan pembayangan, dan atap hijaugreen roof menjadi lapisan yang mendinginkan. Pada courtyard terdapat air mancur dan pohon yang membantu untuk mengontrol suhu dan kelembapan sekitarnya. Semua faktor di atas membantu untuk mewujudkan lingkungan kerja yang nyaman. Adanya lanskap hijau yang luas dan berlapis-lapis ini dapat dijadikan sebagai ruang bersosialisasi, tempat berinteraksi di luar ruangan daripada di dalam ruangan, pantry, dan lainnya. Ruang terbuka hijau menciptakan lingkungan yang nyaman, tenang dan ini menghasilkan efek positif bagi psikologis orang yang bekerja di dalam bangunan. Gambar 4.33 Sistem pengaturan air Universitas Sumatera Utara -Sekolah Bertaraf Internasional- 90 .: Ivana 060406033 :.

BAB V ANALISIS