Pembatasan masalah Tujuan Manfaat Sejarah Kelapa Sawit

Kelapa sawit yang diolah disuatu industri menghasilkan minyak sawit, inti sawit, cangkang, serat, dan tandan kosong. Dalam proses pengolahan pemisahan antara brondolan dengan tandan kosong sering terjadi tingginya kehilangan minyak pada tandan koosong kelapa sawitNaibaho,P.1996. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menambil judul : Penentuan Persentase Kehilangan Minyak Losses CPO Yang Terdapat Pada Tandan Kosong DI PTP.Nusantara IV Persero Unit Kebun Pabatu, Tebing Tinggi.

1.2 Permasalahan

Pada Stasiun Penebah pembanting ini, tandan buah segar di proses sedemikian rupa hingga mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun perlakuan yang terdapat pada stasiun ini yaitu berupa proses pemisahan antara brondolan buah sawit dengan tandan kosong untuk pengepresan minyak sawit. Dari uraian diatas timbul permasalahan berapa besar jumlah persentase kehilangan minyak Loses CPO yang terdapat pada tandan kosong di PTP.Nusantara IV Persero Unit Kebun Pabatu, Tebing Tinggi.

1.3 Pembatasan masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dibatasi pada penentuan kehilangan minyak pada tandan kosong melalui proses ekstraksi sokletasi. Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan

Adapun tujuan tugs akhir ini untuk mengetahui besarnya persentase kehilangan minyak yang diproleh dari hasil ekstraksi tandan kosong.

1.5 Manfaat

Memberikan petunjuk agar dapat mengetahui perbandingan persentase losis minyak pada tandan kosong sehingga tidak melebihi norma kehilangan minyak untuk menghasilkan Rendemen hasil olah pabrik minyak CPO sesuai dengan standart mutu. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Kelapa Sawit

Menurut hunger 1924 pada tahun 1869 pemerintahan kolonial belanda mengembangkan tanaman kelapa sawit di Muara Enim dan pada tahun 1970 di musi Hulu. Bapak kelahiran industri kelapa sawit di Indonesia adalah seorang yang berkebangsaan dari Negara Belgia bernama Adrien Hallet. Beliau pada tahun 1911 membudidayakan kelapa sawit secara komersial dalam bentuk perkebunan di Sungai Liput Aceh dan Pulo Raja Asahan. Pada masa penjajahan Belanda pertumbuhan perkebunan besar kelapa sawit telah berjalan dengan sangat cepat sehingga sangat menguntungkan perekonomian pemerintahan Belanda. Pada masa penduduk Jepang 1942, pemerintah pendudukan meneruskan perkebunan kelapa sawit ini dan hasilnya di kirim ke Jepang sebagai bahan mentah industri perang, kemudian semua terhenti karna terjadi serangan sekutu pada tahun 1943. Pada tahun 1947 pemerintahan Belanda merebut kembali dua per tiga dari perkebunan yang pernah dikuasai kelaskaran Stoler,1985. Kemudian menjelang akhir tahun 1948 maskapai maskapai dari perkebunan asing hampir memproleh perkebunan mereka masing - masing dan menjadi milik mereka kembali. Universitas Sumatera Utara Pada akhir tahun 1957 seluruh perusahaan milik maskapai Belanda di ambil oleh Pemerintahan Indonesia. Namun milik perusahaan Inggris , Prancis, Belgia dan Amerika di kembalikan lagi kepada pemiliknya pada akhir Desember 1967. Pada masa pemerintahan Orde Lama relatif perkebunan sawit sangat terlantar karena tidak ada peremajaan dan rehabilitasi pabrik. Akibatnya produksi sangat menurun drastis dan kedudukan Indonesia di pasaran Internasional sebagai pemasokan minyak sawit nomor satu terbesar sejak tahun 1966 telah digeser oleh Malaysia hingga sekarang ini. Pada masa pemerintahan Orde Baru telah mulai membangun kembali perkebunan kelapa sawit secara besar - besaran dengan mengadakan peremajaan dan penanaman baru.Selanjutnya pemerintahan telah bertekad pula membangun perkebunan kelapa sawit dengan mengembangkan melalui berbagai pola. Sejak tahun 1975 muncul berbagi pola pengembangan kelapa sawit seperti pola Unit Pelaksanaan Proyek UPY dan Proyek Pengembangan Perkebunan Rakyat Sumatera UtaraP3RSU.Kemudian Proyek NESPIRBUN sejak 19771978, antara lain PIR lokal, PIR Khusus, PIR berbantuan. Selanjutnya sejak tahun1986 muncul lagi PIR TRANS. Dan sejak 1984 berdasarkan surat keputusan menteri pertanian No. 8531984, pengembangan perkebunan besar kelapa sawit dilakukan dengan pola PIR.Kemudian sejak 1986 INPRES nomor 1 tahun 1986 telah ditetapkan bahwa pengembangan perkebunan dengan pola PIR harus dikaitkan dengan program transmigrasi Risza,S.1994. Universitas Sumatera Utara Areal kelapa sawit Indonesia meningkat pesat, khususnya pada saat ini. Kalau dulu perkebunan kelapa sawit hanya terbatas di Sumatera, sekarang terdapat perkebunan-perkebunan yang luas di Kalimantan, Sulawesi,dan Irian Jaya. Kebun kelapa sawit harus diremajakan setiap 25 tahun.Dengan demikian dikebun-kebun lama dewasa ini terdapat tanaman generasi ke-2 atau ke-3. Tampak bahwa dari generasi kegenerasi intensitas penyakit akar makin meningkatSemangun,H.2008.

2.2. Varietas dari Kelapa Sawit

Dokumen yang terkait

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak (Losis) CPO yang Terdapat pada Ampas (Fieber) di PTP. Nusantara IV (Persero)Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

2 76 38

Pengaruh Persentase Kehilangan Minyak Di Sludge Separator Terhadap Efisiensi Pengutipan Minyak Di PTP.Nusantara IV Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

50 225 46

Upaya Memperkecil Kehilangan Minyak (Losses) Dengan Pengaturan Tekanan Screw Press Pada Ampas Press Pada Stasiun Pressing Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Kebun Rambutan Tebing Tinggi

47 187 40

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 12

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 2

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 6 3

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 1 24

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 1

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Kelapa Sawit - Penentuan Persentase Kehilangan Minyak (Losis) CPO yang Terdapat pada Ampas (Fieber) di PTP. Nusantara IV (Persero)Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 14