1. Memperpanjang usia kegunaan asset yaitu setiap bagian dari suatu
tempat kerja, bangunan dan isinya. Hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian.
Di negara-negara maju kadang lebih menguntungkan untuk mengganti daripada memelihara.
2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi atau jasa dan mendapatkan laba investasi return of investment
maksimum yang mungkin. 3.
Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit
pemadaman kebakaran dan penyelamat. 4.
Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
3.2. Total Productive Maintenance
TPM 3.2.1. Pendahuluan
Manajemen pemeliharaan mesinperalatan sudah berkembang dimulai dari Preventif
maintanance PM diperkenalkan di tahun 1950, dilanjutkan dengan produktif ma inta na nce
dikembangkan selama tahun 1960. Dan kemudian TPM dikembangkan pada tahun 1970. TPM kini diterima dengan baik oleh sektor
industri Jepang dan menarik perhatian negara-negara industri barat, Cina dan berbagai negara Asia Selatan dan Timur.
TPM merupakan pengembangan ide dari productive maintenance atau profita ble
PM. TPM berkembang dari kegiatan sistem maintenance tradisional
Universitas Sumatera Utara
yang melibatkan semua departemen dan semua orang untuk ikut berpartisipasi dan mengemban tanggung jawab dalam menajemen mesinperalatan. Aspek yang
membedakan TPM dengan PM adalah pemeliharaan mandiri autonomous ma intena nce
. Kegiatan autonomous maintenance ini dilaksanakan oleh operator pada bagian produksi untuk membantu mereka dapat menangani dan merawat
mesinperalatan mereka sendiri. Pada sistem maintenance Amerika, departemen maintenance adalah
bagian yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan PM. Hal ini mencerminkan ciri dari konsep pembagian divisi tenaga kerja yang diatur oleh serikat buruh
Amerika. Sedangkan Japanese style PM, atau yang lebih dikenal dengan TPM malah sebaliknya tidak bergantung pada departemen maintenance saja tetapi
mengandalkan partisipasi dari semua level yang lebih umum disebut pemeliharaan mandiri autonomous maintenance by operators
3.2.2. Defenisi TPM Total Productive Maintenance
TPM sering didefinisikan sebagai pemeliharaan produktif melibatkan partisipasi keseluruhan. Sering manajemen salah menaggapi ini dan menganggap
bahwa kegiatan PM harus dilakukan secara mandiri di lantai produksi hanya bagi pekerja saja. Untuk menjadi efektif, bagaimana pun, TPM harus dilaksanakan oleh
seluruh perusahaan. Defenisi lengkap TPM Naka jima 1998 meliputi lima elemen berikut:
1. TPM bertujuan untuk memaksimalkan efektivitas peralatan keefektifan.
Universitas Sumatera Utara
2. TPM ditetapkan sebagai sistem preventive maintenance untuk memperpanjang umur seluruh peralatan.
3. TPM dilaksanakan oleh berbagai departemen teknik, produksi, pemeliharaan 4. TPM melibatkan setiap karyawan, dari manajemen puncak kepada
pekerjaoperator di lantai produksi. 5. TPM didasarkan pada pengembangan dari sistem maintenance berdasarkan
preventive ma intena nce melalui manajemen motivasi: autonomous small group
a ctivities .
3.3. Overall Equipment Effectiveness