Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas

b. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel andal jika, jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode one shot atau diukur sekali saja. Pengukuran yang dimaksud adalah pengukuran yang hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain. Untuk pengukuran reliabilitas, SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha . Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Nunnally,1967.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini, model tersebut harus diuji terlebih dahulu apakah memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan terbebas dari gejala multikolonieritas, gejala heteroskedastisitas, dan gejala autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi antara variabel dependen dengan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Proses uji normalitas data Universitas Sumatera Utara dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Z hitung dengan Z tabel dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika Z hitung Kolmogorov-Smirnov Z tabe l 1,96, atau angka signifikan taraf signifikansi α 0,05 maka distribusi data dikatakan normal, 2 Jika Z hitung Kolmogorov-Smirnov Z tabel 1,96, atau angka signifikan taraf signifikansi α 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Umar 2003:132 “multikolinearitas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel- variabel bebasnya”. Untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas, dapat dilakukan dengan cara: 1 nilai R 2 pada estimasi model regresi, 2 menganalisis matrik korelasi variabel- variabel independen, 3 menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Multikolinieritas terjadi jika VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10. Model regresi linier berganda harus terbebas dari gejala multikolinieritas agar dapat digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali 2006 “uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke peng amatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedasititas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan: 1 titik-titik menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, 2 titik-titik tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, 3 penyebaran titik-titik tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar, 4 penyebaran titik-titik sebaiknya tidak berpola.

d. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 43 85

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN TERHADAP TINGKAT KEAHLIAN AUDITOR DALAM BIDANG AUDITING PADA KAP DI WILAYAH SUMBAGSEL

3 46 105

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM BIDANG AUDITING (Study Survei di KAP wilayah Surakarta).

0 2 7

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM PENUGASAN AUDIT PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM PENUGASAN AUDIT (Survey Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Wilayah Semarang).

0 1 13

PENDAHULUAN PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM PENUGASAN AUDIT (Survey Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Wilayah Semarang).

0 0 7

Pengaruh Pengan, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam Bidang Auditing pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Medan

0 0 9

Pengaruh Pengan, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam Bidang Auditing pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Medan

0 0 2

Pengaruh Pengan, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam Bidang Auditing pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Medan

0 0 7

Pengaruh Pengan, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam Bidang Auditing pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Medan

0 0 10

Pengaruh Pengan, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam Bidang Auditing pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Medan

0 0 3