35
31 Desember 2013 sebesar Rp 12.093,48 milyar berada dibawah Rp 1.076,91 milyar atau 8,90 dan dibanding pe 31 Desember 2012 sebesar
Rp 10.208,93 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp 807,64 milyar atau 7,91.
2. Jumlah penerimaan penjualan termasuk anak perusahaan dalam tahun
2013 mencapai Rp 5.732.518 juta dan laba PT Perkebunan Nusantara III dan entitas anak konsolidasi sebelum PPh sebesar Rp 601.188 juta dan
laba setelah PPh sebesar Rp 367.304 juta. 3.
Pencapaian laba komoditi karet dan kelapa sawit tahun 2013 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6,45 dan 93,55 terhadap total laba
rugi konsolidasi sebelum PPh. 4.
Penerimaan devisa dari penjualan produksi tahun 2013 sebesar USD 71.318.020,81 atau setara Rp 735.873.128.093.
5. Penerimaan negara dari pasal 29 kini atas laba operasional tahun 2013
sebesar Rp 55.924 juta dari dividen atas pembagian laba tahun 2012 sesuai keputusan RUPS dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:S-
756MBU2013 tanggal 20 Desember 2013 sebesar Rp 311.818 juta. 6.
Disamping perusahaan memperoleh keuntungan, juga memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta
meningkatkan taraf hidup karyawan dan petani.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan tertuang dalam strategi usaha tahun 2013 dan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan RJPP. Strategi usaha 2013, yaitu:
36
1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan
mitrastrategik untuk mewujudkan peluang bisnis. 2.
Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, mencermati pesaing.
3. Mematuhi aturan SHE-Safety, Health dan Environment-keselamatan,
kesehatan, dan lingkungan. 4.
Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi cost effective.
5. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai
dan paradigma baru. Rencana Jangka Panjang RJP PT Perkebunan Nusantara III Persero
tahun 2010-2014 sebelum RUPS disusun selain untuk memenuhi permintaan pemegang saham, sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara No:KEP-102MBU2002 tanggal 4 Juni 2002, juga merupakan rencana strategis perusahaan, misalnya pada laporan posisi keuangan.
37
BAB III SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III PERSERO MEDAN
A. Pengertian Sistem Akuntansi dan Persediaan Bahan Baku
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan Mulyadi, 2001:3.
Sistem Akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data
mengenai suatu usaha kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan
oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-
lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi Baridwan, 1998:4. Dari uraian diatas maka sistem akuntansi adalah formulir-formulir,
catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data dengan tujuan untuk menghasilkan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk menilai hasil operasi
pengelolaan perusahaan.
37