Analisa Manajemen Kas Pada PT. Narasindo Mitra Perdana Medan

(1)

(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi minor ini. Selanjutnya tak lupa penulis mengucapkan salawat dan salam kepada junjungan nabi muhammad saw yang telah membawa risalahnya kepada seluruh umat manusia.

Skripsi minor itu di susun bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Program Studi Diploma III Keuangan.

Izinkanlah rangkaian kata-kata terima kasih dari hati yang paling dalam dengan setulus hati di persembahkan bagi orang-orang yang berperan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini.

1. Rangkaian ungkapan terima kasih kepada kedua orang tua saya yang terhormat, Ayahanda Aminuddin Dalimunthe dan Ibunda Saleha Lubis yang telah banyak membantu dan memberi dorongan semangat serta dukungannya baik dalam motivasi maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan program pendidikan ini.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, M.Si selaku ketua jurusan dan Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Program


(4)

Diploma III Keungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara dan sebagai Dosen Pembibing.

4. Bapak Abdul Hadi Nasution, Selaku Direktur Utama Pada PT. Narasindo Mitra Perdana Medan.

5. Bapak Iman Sucahyo A.M.d Selaku Accounting dan Staf Karyawan PT. Narasindo Mitra Perdana Medan.

6. Kepada seluruh anggota keluarga Abang, Kakak, dan Adik saya. Muhammad Erwin Dalimunthe, Abdul Azis Tinendung, Nurhabibah Dalimunthe, dan Muhammad Hidayat Dalimunthe, ya walaupun tidak memberikan kontribusi apa-apa kepada saya…buat Alraizha Putra atau Eza yang kami sayangi.

7. Sahabat yang selalu setia dan tidak bosan memberikan dorongan serta dukungannya yaitu Mul, Ryan, Ryo, Darma, Wanda, Yesi Tessytia, Rahma, mega, Nita, dan Mutia.

8. Dan stambuk 2006 khususnys kelas A, Rifai, Hasrul, Andre, Yanti, Eci, Rika, dan teman seperjuangan lainnya.

9. Buat semua teman-teman magang, khususnya yang satu kelompok yaitu kelompok 6 dari jurusan akutansi dan sekretaris: Vika, Murni, Eca, Lulu, dan Rini.

10. Buat atasan dan teman-teman kerja saya yang selalu memberikan semangat kepada saya: Pak Maulud, Pak Komar Jaya,Pak Koran Syah, Buk Ima, Buk Nurmala (etek), Bang Andi, Memed, Mike, Mujib, Bang Saiful, Witri,Fariz, Nurmala, Kak Tanti, Om Ajun, Bang Yajid, Bang


(5)

Butong, Kakek, Wak Makmur, Om Darso,Ayah Alim dan Buat Adik-adik PKL.

11. Buat someone special Amelia Putri yang tidak bosan-bosannya telah memberi dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah swt melimpahkan rahmat serta karunianya kepada kita semua dan membalas seluruh amal baik kita. Akhrinya penulis berharap semoga skripsi minor ini dapat berguna bagi kita semua. Dan penuilis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan karena kesempurnaan hanya milik Allah, kekuran hanya milik kita.

Medan, juni 2009 Penulis

MUHAMMAD FAISAL DALIMUNTHE


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 7

B. Jenis Usaha ... 9

C. Struktur Organisasi Perusahaan ... 12

D. Job Descripsion ... 14

E. Usaha Kinerja Terkini ... 16

F. Rencana Kegiatan ... 19

BAB III ANALISA DAN EVALUASI A. Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan ... 21

B. Sumber Kas Perusahaan ... 23

1. Sumber Kas Yang Berasal Dari Kegiatan Operasional .. 25


(7)

3. Sumber Kasa Yang Berasal Dari Kegiatan Pendanaan .. 25 C. Analisa Aliran Kasn Perusahaan ... 26 D. Analisis Rasio Keuangan ... 28 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 35 B. Saran ... 36 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL


(9)

DAFTAR GAMBAR


(10)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Narasindo Mitra Perdana adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan valuta asing atau yang biasa disebut money changer. PT. Narasindo Mitra Perdana didikan pada akhir tahun 1998 tepatnya tanggal 23 September 1998.

Awal sejarah berdirinya perusahaan didirikan oleh tiga orang pemegang saham, yaitu Tuan Abdul Hadi Nasution, Tuan Batubara dan Tuan Muhammad Zaim Lubis. Namun salah seorang pemegang saham mundur, yaitu Tuan Batubara dan digantikan oleh Tuan Dian Surianto. Berhadapan dengan Notaris H. Syamsuddin Lana SH, sebagai pengganti sementara Ny. Pagit Maria Tarigan. Menurut surat “Penetapan” dari ketua Pengadilan Negeri Medan tertanggal 19 Agustus 1998 nomor 39/Not/1998/PN. Medan. Pendirian perusahaan disyahkan oleh pemerintah dalam SK Menteri Kehakiman RI Nomor C-12145.HT.01-4 TH. 99.

Terbentuknya nama perusahaan “Narasindo” terdiri dari kata “Naras” dan “Indo” yang dilatar belakangi oleh adanya tiga Marga dari ketiga pendiri perusahaan yaitu Nasution, Batubara dan Lubis kata “Indo” berarti singkatan dari Indonesia.

Untuk selanjutnya perusahaan ini bernama PT. Narasindo Mitra Perdana (dalam anggaran dasar disingkat dengan perseroan) yang berkedudukan di Medan,


(11)

berkantor dijalan Ir. Juanda No. 55 E Medan. Maksud dan tujuan utama dari perseroan adalah perdagangan valuta asing dan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut perusahaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

- Menjalankan usaha jual beli Uang Kerta Asing (UKA)/Bank Notes. - Pembelian Travellers Chequa.

Adapun modal dasar dari PT. Narasindo Mitra Perdana Medan pada awal berdirinya adalah berjumlah RP. 25.000, yang terbagi atas 500 lembar saham dan masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp. 50.000. Dari modal tersebut dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pendiri, yaitu :

1. Tn. Abdul Hadi Nasution memiliki 375 lembar saham bernilai nominal seluruhnya Rp. 18.750.000.

2. Tn. Dian Surianto memiliki 75 lembar saham bernilai nominal seluruhnya Rp. 3.750.000.

3. Tn. Muhammad Zaini Lubis memiliki 50 lembar saham bernilai nominal seluruhnya Rp. 2.500.000.

Dan hingga tahun 2007 modal dasar meningkat berjumlah Rp. 800.000.000 yang terbagi atas 800 lembar saham dan masing-masing lembar saham bernilai nominal Rp. 1.000.000. Dimana Tn. Abdul Hadi Nasution tetap memiliki jumlah saham besar, yaitu 580 lembar saham. Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa pemegang saham terbesar adalah Tn. Abdul Hadi Nasution yang memiliki jabatan tertinggi sebagai Direktur Utama.

Selain itu terbentuknya perusahaan ini juga dengna adanya keinginan Tn. Abdul Hadi Nasution untuk mendirikan perusahaan perdagangan valuta asing. Hal


(12)

ini dilatar belakangi oleh, sebelum berdirinya perusahaan ini Tn. Abdul Hadi Nasution adalah seorang karyawan pada perusahaan yang bergerak dibidang Tours and Travel, dimana beliau pada saat itu memiliki jabatan sebagai manager pemasaran yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pengadaan tamu dan pelayanan tamu-tamu asing diantaranya dalam melayani tamu asing untuk melakukan penukaran mata uang asing. Karena tamu yang ada sebagian besarnya adalah berkebangsaan asing sehingga beliau bertugas mengantarkan tourist tersebut ke tempat penukaran mata uang asing sedangkan perusahaan money changerr itu bukan merupakan bagian dari perusahaan tersebut. Daripada itu maka terpikirlah olehnya untuk mendirikan perusahaan menukarkan uang diperusahaan sendiri. Maka beliaupun berencana mendirikan perusahaan ini, namum saat itu modal beliau belum memiliki modal yang cukup, karena untuk mendirikan perusahaan ini tentunya membutuhkan modal yang tidak sedikit. Maka beliaupun melakukan negosiasi dengan temannya untuk mendirikan perusahaan ini. Dan hingga kini PT. Narasindo Mitra Perdana masih melakukan kegiatan usahanya.

B. Jenis Usaha

PT. Narasindo Mitra Perdana adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan valuta asing yang biasa disebut juga money changer. Pada hari-hari tertentu terdapat banyak penunjang/tamu yang berdatangan ke perusahaan, terutama pada tanggal merah atau libur panjang untuk dapat menukarkan mata uang. Tamu-tamu yang datang bukan hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga


(13)

berasal dari luar negeri, tentunya baik dalam rangka tugas kerja ataupun sekalian untuk liburan.

Adapun nama-nama valuta asing sekarang yang dapat dijual dan dibeli pada perusahaan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Daftar Nama Valuta Asing dan Asal Negara No Nama Valuta Asing Nama Negara

1 AUD Australia

2 BND Brunai Darussalam Dollar

3 CAD Canada Dollar

4 CHF Swis Fran

5 EURO Uni Eropa

6 GBP Pounds Terling

7 HKD Hongkong Dollar

8 JPY Japan/Yen

9 MYR Ringgit Malaysia

10 NTS Taiwan

11 NZD New Zealand

12 REAL Saudi Arapia

13 SGD Singapure Dollar

14 THR Thailand Bath

15 USD Amerika Dollar

16 Won Korea Selatan


(14)

Dengan melihat tabel penjualan mata uang asing yang sekarang telah mengalami banyak kemajuan dan peningkatan karena yang sebelumnya perusahaan hanya menjual beberapa valuta asing/mata uang saja kini telah bertambah menjadi 17 negara, ini menunjukkan kalau perusahaan sudah dapat dikatakan berhasil dalam menjalankan penjualan mata uang asingnya kepada para tamu yang datang.

Hal mengembirakan tersebut tidak hanya berhenti sampai disitu saja, karena perusahaan akan terus meningkatkan penjualan mata uang asingnya baik pada tahun sekarang ataupun pada tahun yang berikutnya. Perusahaan akan terus menambah daftar nama mata uang asingnya kepada negara negara yang lainnya. Agar apabila ada tamu dari negara yang belum tercantum pada daftar penjualan mata uang asing dapat juga menukarkan mata uang asing tersebut dan tidak mengecewakan para tamu yang datang ke perusahaan.

Adapun harga-harga pokok penjualan, biaya-biaya operasional dan beban pajak penghasilan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Harga pokok penjualan valuta asing ditentukan dari jumlah persediaan awal valuta asing ditambah pembelian valuta asing pada periode ini dan dikurangi jumlah persediaan akhir valuta asing.

b. Biaya-biaya operasi

Biaya-biaya operasi merupakan biaya-biaya yang timbul dalam pelaksanaan aktiva perusahaan selama periode berjalan.


(15)

Beban pajak penghasilan ditentukan dengan tarif ketetapan pajak yaitu 10%, 15% dan 30% dari laba sebelum pajak. Dengan ketentuan sebagai berikut : Rp. 0 s/d Rp. 50.000,- tarif 10%

Rp. 50.000,- s/d Rp. 100.000,- tarif 15%

Diatas Rp. 100.000,- tarif 30%

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu perusahaan yang ingin sukses dalam mencapai tujuannya akan membutuhkan suatu sistem hubungan kerja yang harmonis diantara anggotanya dengan kesatuan kerja yang menjadi bagian-bagian dalam perusahaan, dengan kata lain sebelum menjalankan suatu aktivitas di dalam perusahaan sangatlah penting untuk membuat tata hubungan dari wewenang dan tanggung jawab atau yang lazim disebut struktur organisasi.

Struktur organisasi adalah pola tata hubungan antara komponen-komponen organisasi. Baik tidaknya struktur organisasi perusahaan akan mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi setiap anggota dalam perusahaan tersebut. Secara keseluruhan di dalam pencapaian suatu tujuan perusahaan dengan adanya struktur organisasi yang tepat agar kegiatan operasi perusahaan dapat dijalankan dengan teratur, sistematis dan terkoordinir. Struktur Organisasi diperlihatkan pada Gambar 2.1. dibawah ini :


(16)

Direktur Utama

Sumber PT. Narasindo Mitra Perdana

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Narasindo Mitra Perdana Direktur

operasional

Sekretaris Direksi

Manager accounting

Manager

Personalia Administrasi Manager

Satpam Transportasi


(17)

D. Job Descripsion

Adapun fungsi dan tanggung jawab struktur organisasi pada PT. Narasindo Mitra Perdana adalah sebagai berikut :

1. Direktur utama bertugas dan bertanggung jawab atas : a. Menetapkan kebjiakan strategis perusahaan

b. Merencanakan, membina dan mengembangkan efektifitas dan efisiensi organisasi sesuai dengan kebutuhan.

c. Memelihara dan mengelola kekayaan perusahaan.

d. Bertindak sebagai pimpinan umum perusahaan, mengkoordinir kegiatan anggota direksi dalam mengendalikan kegiatan operasional perusahaan. e. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk

kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

f. Berhak mewakili perseroan di dalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan perseroan, serta menjalankan segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan.

2. Direktur operasional bertugas dan bertanggung jawab atas : a. Bertanggung jawab kepada direktur utama atas tugasnya.

b. Melakukan kontrol/pengawasan atas laporan yang dibuat oleh bagian pembukuan.

3. Administrasi pembukuan bertugas dan bertanggung jawab atas :


(18)

b. Menghitung transaksi pembelian dan penjualan valuta asing serta pengeluaran-pengeluaran.

c. Mencatat segala transaksi yang terjadi dan mencatatnya dalam jurnal. d. Menyiapkan laporan keuangan.

4. Manager Accounting bertugas dan bertanggung jawab atas : a. Melakukan investasi dan pendanaan

b. Melakukan keputusan investasi perusahaan c. Melakukan keputusan pembelanjaan d. Netto

5. Manager personalia bertugas dan bertanggung jawab atas :

a. Mengatur /Memanajemen sumber daya manusia, yaitu karyawan. b. Menyusun rencana arus kas.

c. Membuat usulan rencana pembinaan bawahan yang menjadi tanggung jawab sesuai dengan arah perkembangan perusahaan.

d. Membuat rencana anggran biaya usaha.

e. Membuat rencana arus kas dan meninjau secara berkala. 6. Kasir bertugas dan bertanggung jawab atas :

a. Bertanggung jawab kepada bagian administrasi pembukuan atas tugasnya. b. Menghitung jumlah valuta asing yang dijual/dibeli dari konsumen dan

menyerahkan dalam mata uang rupiah. 7. Teller bertugas dan bertanggung jawab atas :


(19)

b. Melayani konsumen langsung, maksudnya melayani konsumen yang datang untuk menjual/membeli valuta asing.

8. Marketing bertugas dan bertanggung jawab atas :

a. Bertanggung jawab kepada bagian kasir atas tugasnya. b. Mengambil valuta asing yang ada pada stock.

c. Menjual valuta asing kepada konsumen yang memesan valuta asing tersebut.

E. Usaha Kinerja Terkini

Seperti yang sudah dijelaskan pada sejarah singkat perusahaan, kalau PT. Narasindo Mitra Perdana Medan adalah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan yaitu bergerak dibidang Tours and Travel yaitu seperti menyewakan mobil-mobil rental kepada para tamu yang datang baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Seperti para tamu yang datang dari luar negeri akan lebih baik menggunakan Tours and Travel yang berasal dari perusahaan sendiri, seandainya ada tamu yang datang ke Indonesia atau tepatnya kota Medan maka perusahaan sendiri yang akan membawa para tamu untuk jalan-jalan ke daerah wisata Medan yang sudah dianggap mempunyai nama baik di daerah Medan.

Maka daripada itu Tuan Abdul Hadi Nasution selaku menjabat Direktur utama pada PT. Narasindo Mitra Perdana Medan mempunyai ide/gagasan untuk dapat mendirikan tempat penukaran mata uang asing atau yang biasa disebut sebagai money changer, karena dengan mendirikan tempat penukaran mata uang


(20)

asing akan lebih mempermudah bagi para tamu yang datang dari luar negeri dan juga akan lebih menguntungkan bagi perusahaan sendiri karena tamu yang datang dapat langsung bisa menukarkan mata uang asingnya dengan mata uang rupiah.

Adapun nama-nama mata uang asing di jual pada awalnya diperusahaan hanya mata uang dari beberapa negara saja karena mengingat minimnya modal yang masih terkumpul yaitu seperti :

- AUD untuk Australia Dollar.

- BND untuk Brunai Darussalam Dollar. - MYR untuk Ringgit Malaysia.

- REAL untuk Saudi Arabia. - SGD untuk Singapure Dollar. - USD untuk Amerika Dollar.

Hingga saat ini penjualan mata uang asing sudha dapat memberikan arah yang positif dan memberikan kemajuan bagi perusahaan. Mengingat bawa laporan laba rugi disusun dengan maksud memberikan gambaran mengenai hasil usaha yang diperoleh dan biaya yang berkaitan dengan hasil usaha tersebut serta laba/rugi dari hasil operasi penjualan mata uang asing diperusahaan. Laporan laba rugi merupakan gambaran sumber-sumber penghasilan dan jenis-jenis dari beban pada suatu periode tertentu yang dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan penghasilan atau mengurangi beban sehingga beban laba dapat ditingkatkan untuk periode mendatang. Data ini dapat dijadikan dasar oleh penganalisaan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi pada kemudian hari.


(21)

Melihat laporan laba rugi PT. Narasindo Mitra Perdana Medan disusun dalam bentuk multiple step yaitu bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokkan terhadap pendaptan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan tertentu. Perkiraan terhadap penjualan valuta asing berasal dari hasil penjualan valuta asing yang diperoleh perusahaan selama (satu) periode. Dimana penjualan vlauta asing merupakan kegiatan daripada perusahaan. Penentuan nilai jugal valuta asing berdasarkan kurs valuta asing yang berlaku saat itu juga atua saat terjadinya transaksi, dimana kurs valuta asing setiap harinya dapat saja mengalami perubahan.

Nilai kurs yang digunakan oleh perusahaan untuk menetapkan harga jual saat terjadinya transaksi didasarkan atas nilai kurs yang berlaku dipasaran yang diperoleh dengan pengamatan melalui media, khususnya media alektronik pada setiap harinya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa nilai jual valuta asing disetiap perusahaan yang sama agar tidak terjadi perbedaan nilai jual pada perusahaan lain. Dan bukan berdasarkan pada kurs Bank Indonesia. Namun setiap bulannya disusun laporan untuk menyesuaikan dengan kurs yang berlaku di Bank Indonesia.

Setelah kita melihat pembelian dan penjualan yang dilakukan PT. Narasindo Mitra Perdana pada laporan kegiatan usaha terkini dapat kita lihat dengan jelas bahwasanya kegiatan didalam perusahaan mengalami kenaikan yang cukup baik. Hal tersebut dapat kita lihat dari hasil atau saldo awal UKA/Uang Kertas Asing yaitu berjumlah Rp. 223.162.419 dan pada saldo Akhir UKA / uang Kertas Asing mengalami kenaikan menjadi Rp. 250.811.154. Kenaikan tersebut


(22)

tentu akan membuat perusahaan mengalami profit/keuntungan sebesar Rp. 27.648.735.

Pendapatan yang paling besar dapat kita lihat pada penjualan mata uang asing USD (Amerika Dollar). Hal ini berarti kalau pada tahun tersebut tamu yang berasal dari Amerika lebih banyak yang datang dan menukarkan mata uang asing kepada perusahaan.

F. Rencana Kegiatan

PT.Narasindo Mitra Perdana adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan valuta asing atau yang biasa di sebut dengan money changer pada awal tahun 2009 pimpinan perusahaan baru saja membicarakan dan membahas tentang rencana kegiatan yang akan di lakukan oleh pihak perusahaan di tahun yang akan datang.

Pihak perusahaan rencananya akan membuka cabang yang sama seperti perusahaan yang sama di medan pada tahun 2011, ada pun kota yang di pilih perusahaan untuk di dirikan cabang perusahaan yaitu kota padang. Tentunya perusahaan telah memikirkan dengan baik terhadap kota tersebut dengan melihat berbagai faktor, yaitu seperti:

- Begitu banyaknya peminat tamu yang datang dari luar negeri untuk tujuan kota tersebut

- Keindahan yang dapat atau banyak di tawarkan pada kota tersebut - Agar kalau tamu atau karyawan yang hendak ke kota tersebut kalau


(23)

Oleh karna itu, perusahaan sudah harus memikirkan biaya-biaya yang akan di keluarkan untuk dapat membangun perushaan cabang tersbut. Tentunya perusahaan akan mengeluarkan dana yang lebih besar dari pada dana yang dibangun dikota medan. Kalau perusahaan yang dibangun dikota medan mengeluarkan biaya ± Rp 25.000.000,- mungkin kalau biaya yang dikeluarkan untuk membangun perusahaan dikota cabang tersebut bisa lebih besar dari Rp 25.000.000,- dan diperkirakan perusahaan akan mengeluarkan biaya sebesar ± Rp 35.000.000,- tentunya dengan menyewa bangunan untuk tempat perusahaan, merekrut para karyawan baru untuk ditempatkan pada posisi yang disediakan dan menyediakan mata uang asing yang seperti ada pada perusahaan dikota medan, misalnya seperti:

- AUD AUSTRALIAN DOLLAR

- BND BRUNAI DARUSSALAM DOLLAR - EURO UNI EROPA

- GBP POUNDSTERLING


(24)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya setiap perusahaan dalam mendirikan suatu perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk memperoleh laba dari modal yang ditanamkan, baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang. Laba yang selalu meningkat dari tahun ke tahun merupakan salah satu bukti kemajuan atau keberhasilan manajemen perusahaan.

Istilah kas dan pengertian sehari-hari dapat disamakan dengan uang kontan atau yang tunai, yang dapat dijadikan alat pembayaran yang sah setiap aktifitas pembayaran dalam kegiatan pertukaran barang dan jasa selalu dilakukan dan diukur dengan nilai uang (kas). Demikian juga dalam dunia bisnis keberadaan kas sangat vital bagi setiap perusahaan dalam melakukan kegiatan operasi, investasi dan kegiatan pendanaan untuk mencapai tujuan perusahaan kas merupakan pos (akun) yang paling likuid keberadaannya jika dibandingkan dengan pos-pos yang ada dalam perusahaan.

Dalam arti sebenarnya kas mencakup hal yang lebih luas apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang sah, dapat digunakan setiap saat bila dibutuhkan, penggunaannya bersifat bebas, digunakan sesuai dengan nilai nominal pada waktu digunakan.


(25)

Pada suatu perusahaan, kas merupakan salah satu aktiva yang sangat penting dan sangat berperan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan perusahaan yang dapat dengan segera dicairkan kapanpun kita perlukan yang berguna membayar segala pengeluaran. Maka perlu diadakannya pengawasan dan perencanaan yang tepat didalam pengelolaan Kas baik bersifat rutin atau terus menerus dan ada pula yang bersifat insidentil atau tidak terus menerus antara kas yang masuk dan yang keluar dalam bentuk penerimaan (sumber-sumbernya) maupun dalam bentuk pengeluaran.

Pada umumnya laporan keuangan yang dibuat perusahaan meliputi neraca, perhitungan laba rugi, laporan arus kas, laporan equitas dan laba ditahan serta catatan atas laporan keuangan, karena perkembangan dari segi pendidikan, ilmu pengetahuan, teori dan fungsi, profesi dan prakteknya di lapangan terus berkembang pesat. Laporan keuangan tersebut tidak cukup memberikan rasa puas dan informasi tertentu bagi para pemakainya. Para pemakai laporan keuangan menginginkan suatu laporan yang lebih jelas dan khusus mengenai bagaimana kegiatan dan operasional perusahaan, laporan itu adalah laporan arus kas.

Semakin besar jumlah Kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya, tetapi suatu perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya over invesment dalam kas dan berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas sehingga banyak dana yang menganggur. Sedangkan jumlah kas yang efektif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan


(26)

keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi setiap perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan dalam keadaan illikuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan perusahaan akan kesulitan untuk segera memenuhi kewajibannya.

Menganalisa arus kas tersebut, setiap perusahaan mempunyai sistem yang berbeda-beda sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan tersebut. Biasanya dalam penentuan dan pemakaian sistem analisa laporan arus kas sering terjadi kesalahan-kesalahan sehingga hasil dari laporan arus kasnya tidak sesuai dengan jumlah persediaan kas yang sebenarnya diperusahaan.

Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow dimasa yang akan datang, sedangkan bagi para kreditor atau Bank dengan laporan sumber dan penggunaan kas akan data menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.

Laporan arus kas merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang harus dibuat perusahaan. Laporan ini merupakan revisi dari mana uang kas yang diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Tujuan dari ketiga laporan yang dibuat perusahaan yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas adalah untuk membantu investor dan kreditor dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan perusahaan.


(27)

Manajemen Kas meliputi efisien pengumpulan kas dan pengeluaran kas serta investasi kas temporer pada saat belum dibutuhkan tugas-tugas manajemen tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajemen keuangan perusahaan alat yang penting untuk digunakan disini adalah anggaran kas. Anggaran kas tersebut menyatakan jumlah kas bersih yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk berapa lama, karena merupakan dasar untuk pembayaran dan pengendalian biaya. Secara umum segala transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan berhubunan dengan kas, maka hampir seluruh perusahaan memusatkan pada pengawasan intern sebagai hal yang penting.

(Syahyunan 2004 : 35).

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perulu melakukakan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas, serta kepastian perolehannya.

Dari defenisi di atas dapat disimupulkan bahwa laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan aktivitas bersih perusahaan. Struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.


(28)

Berdasarkan keadaan tersebut di atas yang mendorong penulis untuk membahas dan melakukan penelitian dengan judul “Analisa Manajemen Kas Pada PT. NARASINDO MITRA PERDANA MEDAN” dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang dagang yaitu perdagangan valuta asing atau mata uang asing yang biasa disebut Money Changer. Dan karena begitu rumitnya menganalisa aliran kas dalam perusahaan serta keinginan yang timbul untuk dapat mengetahui lebih jauh mengenai kas.

B. Perumusan Masalah

Masalah kas dalam suatu perusahaan adalah mengatasi kekurangan dan kelebihan kas sehingga seluruh kewajiban perusahaan bersangkutan dapat terpenuhi tepat pada waktunya. Adapun perumusan masalah yang diangkat dalam skripsi minor ini adalah ;

1. Bagaimana pihak manajemen perusahaan mendapatkan sumber modal kerjanya terutama kas dalam kegiatan operasional.

2. Bagaimana operasi perusahaannya, apakah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

3. Bagaimana mengembangkan sistem yang efisien untuk manajemen arus kas masuk dan arus kas keluar.


(29)

C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian :

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen kas PT. NARASINDO MITRA PERDANA atau tempat penelitian dilakukan.

2. Untuk mengetahui tentang metode apa saja yang dipakai perusahaan dalam menyusun manajemen kas.

3. Membandingkan teori pencatatan dan laporan keuangan khususnya laporan arus kas yang dipelajari di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang ada dalam prakteknya pada PT. NARASINDO MITRA PERDANA.

D. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan dapat digunakan sebagai suatu bahan pertimbangan dalam hal menentukan perencanaan dan kebijakan dalam pengambilan keputusan di masa yang akan dating.

2. Bagi penulis, merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan menganalisis laporan arus kas dari laporan keuangan suatu perusahaan terutama dalam hal Analisis Manajemen Kas.

3. Bagi pihak lain, yaitu untuk dapat berguna sebagai suatu bahan tambahan, pengetahuan, khususnya pada perusahaan sejenis yang menghadapi masalah yang ada.


(30)

Perusahaan menyajikan laporan keuangannya setiap akhir tahun dan disajikan dengan format dalam bahasa Indonesia. Laporan keuangan PT. Nasarindo Mitra Perdana terdiri dari :

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan arus kas

Berikut ini akan dibahas masing-masing laporan keuangan tersebut dan perkiraan-perkiraan yang terdapat didalamnya.

1. Neraca

Neraca PT. Nasarindo Mitra Perdana disajikan dalam bentuk perkiraan (eccount form) atau bentuk skontro dapat dilihat pada lampiran II, yaitu dimana semua pos-pos aktiva disajikan disebelah kiri dan semua pos-pos kewajiban dan m odal disajikan disebelah kanan. Pos Aktiva dikelompokkan dalam Aktiva Lancar, Aktiva Tetap dan Aktiva Lainnya. Aktiva Lancar terdiri dari perkiraan Kas, Bank dan Sewa Dibayar Dimuka. Aktiva Tetap terdiri dari Inventaris Kantor dan Kendaraan. Serta Aktiva lainnya berupa perkiraan Pendirian Perusahaan.

Perusahaan masih menggunakan istilah Passiva, yaitu mencakup kewajiban dan modal. Kewajiban perusahaan hanya terdiri dari Hutang dan Lancar. Dimana Hutang Lancar ini terdiri dari perkiraan Hutang Bank, Hutang


(31)

Pajak dan Hutang Jangka Pendek. Dan modal terdiri dari perkiraan Modal Usaha, Laba Ditahan dan Laba Tahun Berjalan.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi disusun dengan maksud memberikan gambaran mengenai hasil usaha yang diperoleh dan biaya yang berkaitan dengan hasil usaha tersebut laba/rugi dari hasil operasi perusahaan. Laporan laba rugi merupakan gambaran sumber-sumber penghasilan dan jenis-jenis dari beban pada suatu periode tertentu. Kegunaan perhitungan laba rugi juga dapat memberikan data operasi yang dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan penghasilan atau mengurangi beban sehingga beban laba dapat ditingkatkan untuk periode mendatang. Data ini dapat dijadikan dasar oleh penganalisaan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi kemudian hari.

Laporan laba rugi PT. Nasarindo Mitra Perdana disusun dalam bentuk multiple step yaitu bentuk laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan tertentu. Berikut ini akan dijelaskan setiap perkiraan yang terdapat dalam laporan laba rugi.


(32)

B. Sumber Kas Perusahaan

Sumber dana yang dimiliki pada tahun 2006-2007 terdiri dari sumber-sumber kas yang berasal dari 3 kegiatan, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi.

1. Sumber Kas Pada Periode 2006-2007

A. Sumber Kas yang berasal dari kegiatan operasional - Laba bersih

Laba bersih merupakan sumber dana bagi perusahaan karena laba bersih ditambah dengan depresiasi merupakan hasil dari kegiatan-kegiatan operasi perusahaan.

LABA 2006 LABA 2007 KENAIKAN

78.860.821 89.989.858 11.129.037

Dapat kita lihat bahwa terjadi kenaikan laba sebesar Rp. 11.129.037 yang mengakibatkan bertambahnya modal sendiri.

- Penyusutan

Penyusutan merupakan kas yang tidak dibayarkan dengan kas, tetapi mengurangi jumla laba atau menambah rugi yang diperoleh penyusutan untuk mengurangi nilai buku dari aktiva tetap sesuai dengan pengurangannya karena aktiva tetap pada waktunya harus diganti tetapi mengakibatkan adanya sesuatu pengeluaran uang karena pengeluaran telah dilakukan sekaligus pada waktu pembelian aktiva tetap, maka penyusutan hanya mengurangi jumlah bersih sebagai dana.


(33)

2006 2007 2008

37.227.000 37.227.000 -

Dapat kita lihat bahwa tidak terjadi apa-apa maksudnya tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan kasus pada tahun 2006-2007 mmepunyai jumlah yang sama.

- Kenaikan Piutang

Piutang usaha merupakan aktiva yang sangat Likuid. Kenaikan piutang usaha menunjukkan bahwa sebagian besar sistem pembayaranpun dengan kredit. Kenaikan piutang usaha merupakan persediaan bahan yang akan dibayarkan pada masa yang akan datang, ini tidak termasuk penggunaan kas.

2006 2007 PERUBAHAN

12.250.000 36.250.000 24.000.000

- Kenaikan Persediaan

2006 2007 PERUBAHAN

96.432.452 194.592.500 98.160.048

- Kenaikan Hutang Dagang

2006 2007 PERUBAHAN


(34)

B. Sumber Kas yang berasal dari kegiatan investasi

Tidak terdapat penerimaan atau pemasukan kas yang terjadi dari kegiatan investasi pada tahun 2006-2007.

C. Sumber Kas yang berasal dari kegiatan pendanaan

2006 2007 PERUBAHAN

18.000.000 18.000.000 -

2. Penggunaan Kas Perusahaan Pada Periode 2006-2007 A. Penggunaan Kas untuk Aktivitas Operasi

2006 2007 PERUBAHAN

14.1291.667 8.740.381 (5.451.286)

Akumulasi penyusutan tahun 2006 sebesar Rp. 14.191.667 dan pada tahun 2007 Rp. 8.740.381 dan mengalami perubahan Rp. 5.451.286.

- Hutang PPH Pasal 25/29

2006 2007 PERUBAHAN


(35)

B. Penggunaan kas untuk aktivitas inventaris - Investasi Bangunan/Kendaraan

Merupakan pengeluaran kas perusahaan untuk aktivitas investasi periode.

2006 2007 PERUBAHAN

7.000.000 8.190.000 1.190.000

C. Analisa Aliran Kas Perusahaan

Dalam melakukan analisis laporan arus kas, penulis membuat komposisi dana berdasarkan laporan arus kas pada PT. Nasarindo Mitra Perdana Medan. Dalam komposisi dana ini, penulis akan membuat perbandingan antara setiap kas dengan jumlah total penggunaan kas.

Laporan sumber dan penggunaan kas pada PT. Nasarindo Mitra Perdana Medan dikelompokkan sebagai berikut :

1. Aktivitas Operasi Pada Tahun 2007

Dari laporan tersebut dan penggunaan kas dapat disimpulkan bahwa : Laba dari kegiatan operasional Rp. 26.279.714,-. Dana tersebut di atas

sebagaian digunakan untuk membayar deviden (penggunaan kas) sebesar Rp. 15.515.000,- sedangkan penggunaan kas bertambah sebesar Rp. 20.579.714,-.

2. Aktivitas Investasi pada tahun 2007

Total penggunaan untuk aktivitas investasi tahun 2007 adalah sebagai berikut :


(36)

- Investasi Pembelian Aktiva Tetap Rp. 5.700.000,-

- Hasil Penjualan Aktiva Tetap -

- Penerimaan Deviden -

- Menambah Kas -

- Mengurangi Kas -

Dalam hal ini perusahaan mampu memelihara Investasi kangtor, hal ini berguna untuk dimasa yang akan datang karena dapat menyebabkan harta perusahaan berkurang.

Jumlah kas pada tahun 2006 = 100% 82,37% 918 . 211 . 617 466 . 529 . 508  x

Jumlah kas pada tahun 2007 = 100% 71,3% 307 . 394 . 805 807 . 551 . 574  x

Jumlah kas rata-rata =

2 % 3 , 71 % 3 , 82  = 2 6 , 153 = 76,8%

Pada tahun 2006 persentase kas sebesar 82,3% sedangkan pada tahun 2007 sebesar 71,3%. Hal ini tersebut berarti perusahaan dilihat dari persentase mengalami penurunan yang tahun 2006 82,3% dan 2007 71,3% hal tersebut bukan berarti membuat perusahaan mengalami penurunan dalam hal pendapatannya. Pada tahun 2006 kas sebesar Rp. 508.529.466 dan pada tahun 2007 kas mengalami kenaikan menjadi Rp. 574.551.807 dan hal tersebut berarti kas mengalami kenaikan sebesar Rp. 66.022.341. Hal ini juga diikuti dengan kenaikan


(37)

AKtiva Lancar yang pada tahun 2006 Rp. 617.211.918 dan pada tahun 2007 Rp. 805.394.307 dan mengalami kenaikan sebesar Rp. 188.182.389.

Maka kas rata-rata dari 2 tahun tersebut adalah sebesar 76,8%, maka berdasarkan teori dalam periode tahun 2006-2007 perusahaan telah menggunakan kas secara efektif dan efisien, Kenaikan kas pada perusahaan dapat menambah modal pada masa yang akan datang/pada tahun berikutnya untuk Akitivitas perusahaan ataupun dapat digunakan sebagai investasi.

D. Analisis Rasio Keuangan

Penganalisaan rasio keuangan ada beberapa cara, diantaranya :

1. Analisis horizontal/trend analysisi, yaitu membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dari tahun-tahun yang lalu dengan tujuan agar dapat dilihat trend dari rasio-rasio perusahaan selama kurang waktu tertentu.

2. Analisis vertical, yaitu membandingkan data rasio keuangan perusahaan dengan rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri untuk waktu yang sama.

3. The du pont chart berupa bagan yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan antara assets turnover dan profit margin.

(Syafrizal Helmi, Ami Dilham : 30). 1. Capital Work

Yaitu selisih antara aktiva lancer dengan hutang lancer. 2. Current Ratio


(38)

3. Cash Ratio

Yaitu kemampuan perusahaan untuk dapat membayar hutang lancarnya yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedian dalam perusahaan dan efek yang segera harus dituangkan.

4. Quick – Assets

Piutang, kas dan investasi jangka pendek dianggap sebagai quick assets, yaitu aktiva yang dapat dituangkan dengan segera..

Quick Assets diperoleh dengan mengurangkan nilai persediaan dari aktiva lancar.

5. Kapasitas Kas

Adalah tersedianya uang kas perusahaan pada suatu waktu atau dengan kata lain. Kapasitas kas adalah kas yang tersedia di dalam perusahaan.

6. Working capital to Assets Ratio

Yakni rasio modal kerja yang memperbandingkan antara modal kerja dengan keseluruhan aktiva.

7. Debt Ratio

Yaitu hutang yang dihitung dengan membagi total seluruh perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan total aktiva.

1. Capital Work

Modal kerja pada tahun 2006 :


(39)

Modal kerja pada tahun 2007 :

Rp. 805.394.307 – Rp. 4.748.680 = Rp. 800.645.627

2. Current Ratio

Curernt Ratio pada tahun 2006 : % 5 , 218 823.900 . 2 Rp. 8 617.211.91 Rp. x

Curernt Ratio pada tahun 2006 : % 6 , 169 748.680 . 4 Rp. 7 805.394.30 Rp. x

3. Quick Assets

Quick Assets pada tahun 2006 :

Rp. 628.579.685 – Rp. 96.432.452 = Rp. 532.147.233 Quick Assets pada tahun 2007 :

Rp. 809.386.009 – Rp. 194.592.500 = Rp. 614.793.909

Quick Assets Ratio pada tahun 2006 : % 8 , 14 5 628.579.68 Rp. 96.432.452 Rp. -2.823.900 Rp.  Quick Assets Ratio pada tahun 2007 :

% 4 , 23 9 809.386.00 Rp. 0 194.592.50 Rp. -4.748.680 Rp. 


(40)

4. Kapasitas Kas

Total kekuatan untuk meminjam tahun 2006

% Hutang = 100% 58,3%

5 631.403.58 Rp. 2.823.900 Rp.  x

% Ekuitasi = 100% 99,5% 5 631.403.58 Rp. 5 628.579.68 Rp.  x

Rp. 628.579.685 x .368.303.473 99,5%

58,3% Rp

Total kekuatan untuk meminjam tahun 2007 :

% Hutang = 100% 58,3%

9 814.134.68 Rp. 4.748.690 Rp.  x

% Ekuitasi = 100% 99,4% 9 814.134.68 Rp. 9 809.386.00 Rp.  x

Rp. 809.386.009 x .474.720.365 99,4%

58,3% Rp

Kapasitas kas :

Kapasitas Kas tahun 2006 :

Kas menurut neraca = Rp. 508.529.466 Kekuatan untuk meminjam = Rp. 368.303.473 +

Rp. 876.823.939

Kapasitas Kas tahun 2007 :

Kas menurut neraca = Rp. 574.551.807 Kekuatan untuk meminjam = Rp. 474.720.365 +


(41)

5. Working Capital to Assets Ratio % 100 Aktiva Total Lancar Hutang -Lancar Aktiva x

Tahun 2006 = 100

585 403. . 631 Rp. 2.823.900 Rp. -8 617.211.91 Rp. x = 97,3%

Tahun 2007 = 100

689 134. 814. Rp. 4.748.680 Rp. -307 394. 805. Rp. x = 98,3%

6. Debt Ratio

% 100 Aktiva Total Hutang Total x

Tahun 2006 = 100% 44,7% 5 631.403.58 Rp. 2.823.900 Rp.  x

Tahun 2007 = 100% 58,3% 9 814.134.68 Rp. 4.748.680 Rp.  x

- Penggunaan Dana Kas terbesar

Dari laporan-laporan yang telah dicantumkan dapat kita lihat bahwa pengeluaran kas yang memakan dana cukup besar periode 2005\6 -2007 adalah sebagai berikut :

KETERANGAN 2007 (Rp)

GAJI KARYAWAN

BEBAN REKENING TELEPON

Rp. 174.659.500 Rp. 24.446.146


(42)

- Laporan Arus Kas PT. Nasarindo Mitra Perdana

Laporan arus kas yang disusun oleh perusahaan untuk menunjukkan perubahan kas dalam suatu periode tertentu dan memberikan alas an mengenai perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk Liquiditas dn Solvabilitas serta kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Dalam perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber kas (arus kas masuk) dan penggunaan kas (Arus kas keluar) sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam memperkirakan kbutuhan kas dimasa yang akan datang.

Bagi pihak manajemen perusahaan, laporan arus kas digunakan untuk mengukur biaya dari berbagai kegiatan perusahaan, menentukan atau mengukur derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan tersebut. Selain itu arus kas juga digunakan untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diberi wewenang dan tanggungjawab untuk menentukan perlu tidaknya digunaan kebijakan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik. Sehingga dengan laporan arus kas ini dapat dijadikan dasar kebijakan pengambilan keputusan yang akan membawa perusahaan kepada tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut penulis menyusun laporan arus kas perusahaan kurang tepat, karena masih terdapat kesalahan dalam mengklasifikasikan


(43)

perkiraan yang ada dalam laporan pada kas dan setara kas pada akhir periode, dimana di dalam aktivitas operasi hutang pajak pada tahun 2006 dibayar pada tahun 2007, tetapi tidak dimasukkan pada tahun 2007, seharusnya hutang pajak dimasukkan kedalam aktivitas operasi karena adanya hutang pajak berarti perusahaan mengeluarkan kas untuk membayar hutang pajak.


(44)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Diakhir penulisan ini, penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan yang diambil berdasarkan uraian yang terdapat pada bab-bab terdahulu yang telah diuraikan sebelumnya. Kesimpulan-kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. PT. Nasarindo Mitra Perdana Medan yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 55 E Medan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan yaitu perdagangan mata uang asing atau biasa yang disebut dengan money changer.

2. Kas merupakan suatu aktiva lancar yang sangat besar pengaruhnya dalam perusahaan. Pada PT. Nasarindo Mitra Persada Medan manajemen kas yang berada di dalam sudah termasuk efektif. Perusahaan mendapatkan sumber kas atau dana perusahaan berasal dari dua aktivitas yaitu aktivitas operasi dan aktivitas investasi, tetapi yang paling berperan dalam penambahan sumber modal kerja adalah dari aktivitas operasi.

3. Laporan arus kas merupakan tingkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode. Ditinjau atau dilihat dari laporan arus kas pada PT. Nasarindo Mitra Perdana Medan dari kedua jenis aktivitas, kas dari tahun 2006 ke tahun 2007 mengalami kenaikan yaitu kas pada tahun 2006 berjumlah Rp. 508.529.466 dan pada tahun 2007 menjadi Rp. 574.551.807. Dapat dilihat jelas kalau kas mengalami kenaikan sebesar Rp. 66.022.341.


(45)

Disini dapat disimpulkan bahwa manajemen kas pada perusahaan telah berjalan dengan efektif dan efisien. Tujuan dari adanya laporan arus kas adalah perusahaan dapat melihat bagaimana komposisi kas perusahaan pada tahun yang bersangkutan dan bagaimana perbandingan dari komposisi kas dalam dua tahun berturut-turut, sehingga dapat diketahui pergerakan atau perubahan dari komposisi tersebut apakah mengalami kenaikan atau penurunan.

4. Keadaan atau posisi keuangan perusahaan ditinjau dari rasio-rasio yang digunakan selama periode 2006-2007 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari indicator modal kerja tahun 2006 = 82,3% dan tahun 2007 = 71,3%. Pada current ratio tahun 2006 = 218% dan tahun 2007 = 169,6%. Pada Quick Ratio tahun 2006 = 14,8% dan tahun 2007 = 23,4%. Pada Working Capital to total asset tahun 2006 = 97,3% an 2007 = 98,3%. Pada Debt Ratio tahun 2006 = 44,7% dan tahun 2007 = 58,3%.

B. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan atas hasil penelitian pada PT. Nasarindo Mitra Perdana Medan untuk kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan adalah :

1. Kinerja Manejmen kas sudah cukup baik namun demikian perusahaan perlu membuat perencanaan dan pengendalian kas secara akurat. Hal ini dapat ditempuh dengan membuat anggaran kas perusahaan.


(46)

2. Apabila perusahaan semakin berkembang maka perusahaan perlu melakukan pengawasan intern yang baik untuk menjamin dan memastikan penggunaan kas yang efektif dan efisien.

3. Perusahaan sebaiknya membuat masa anggara yang jelas, masa anggaran tergantung pada tujuan anggaran, kondisi keuangan perusahaan pendapatan telah dibutuhkan kecermatan dalam taksiran. Ini bertujuan agar rencana administrasi dapat dikelola dengan baik sesuai dengan yang direncanakan dalam batas-batas dana yang telah ditaksir.

4. Pada periode 2006 – 2007 perusahaan mengalami kenaikan laba bersih, Diharapkan agar tahun-tahun berikutnya akan terus bertahan untuk meningkat. Namun juga diperlukan ketelitian agar pengeluaran-pengeluaran yang kurang penting dapat diminimalisirkan.


(47)

(48)

PT. NASARINDO MITRA PERDANA LAPORAN LABA RUGI PERBANDINGAN

31 DESEMBER 2006 & 2007 KETERANGAN 2006 (Rp) 2007 (RP) PERUBAHAN (Rp) PENDAPATAN OPERASIONAL

Penjualan valuta asing

HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan awal valuta asing Pembelian valuta asing Valuta asing tersedia

Persediaan akhir valuta asing Harga pokok pembelian Jumlah pendapatan operasional BIAYA OPERASIONAL Beban gaji pegawai

Uang makan, transport, lembur Tunjangan hari raya

Beban keperluan kantor Beban rekening air Beban rekening listrik Beban rekening telepon Beban rekening Handphone Beban Jamsostek

Beban Iklan & Promosi Beban Transportasi

Beban pemeliharaan peralatan Beban pemelihataan gedung Beban sewa gedung

Penyusutan aktiva tetap Beban pajak atas gaji Pajak kendaraan

Pajak bumi dan bangunan Beban serba-serbi

Jumlah biaya operasional Laba (Rugi) bersih komersial Pajak Penghasilan

Laba (Rugi) bersih

38.843.245.664 - 38.569.597.519 38.569.597.519 96.432.452 38.473.165.067 370.080.597 151.800.000 7.000.000 20.308.000 10.304.550 746.080 7.216.710 29.954.842 6.938.437 5.031.960 1.150.000 1.721.000 738.200 563.300 18.000.000 10.961.083 2.873.875 502.000 670.588 3.247.151 279.727.776 90.352.821 11.492.000 78.860.821 50.916.991.801 130.882.356 50.580.694.865 50.711.577.221 194.592.500 50.516.984.721 400.007.080 174.659.500 8.190.000 21.359.500 5.602.000 2.727.830 13.682.232 24.446.146 2.043.690 10.146.187 240.000 2.662.000 651.000 335.000 18.000.000 5.592.986 1.724.400 258.000 381.750 1.800.000 294.502.221 105.504.858 15.515.000 89.989.858 12.073.746.137 130.882.356 12.011.097.346 12.141.976.701 98.160.048 12.043.819.653 29.926.483 22.859.500 1.190.000 1.051.500 (4.702.550) 1.981.750 6.465.522 (5.508.696) (4.894.747) 5.114.227 (910.000) 941.000 (87.200) (228.300) - (5.368.097) (1.149.475) (244.000) (288.8380) (1.447.151) 14.774.485 15.152.037 4.023.000 11.129.037


(49)

PT. NASARINDO MITRA PERDANA NERACA

31 DESEMBER 2006 & 2007

URAIAN 2006

(Rp) 2007 (RP) PERBANDINGAN (Rp) Aktiva Kas

Sewa dibayar dimuka Persediaan valuta asing Jumlah Kas dan Bank AKTIVA TETAP Inventaris Kantor Akumulasi Penyusutan Kendaraan

Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva Tetap AKTIVA LAIN-LAIN Pendirian Perusahaan Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva Lainnya Jumlah Aktiva

PASSIVA Kewajiban lancar Hutang PPH Pasal 25/29 Jumlah hutang lancar Ekuitas/Modal Modal Disetor Lab/Ragi ditahan

Laba/Rugi tahun berjalan Jumlah Ekuitas

Jumlah Kewajiban dan Ekvitas

508.529.466 12.250.000 96.432.452 617.211.918 81.027.745 66.836.078 14.191.667 16.500.000 16.500.000 - 14.181.667 37.227.000 37.227.000 - 631.403.585 2.823.900 2.823.900 310.000.000 236.791.264 81.788.421 628.579.685 631.403.585 574.551.807 36.250.000 194.592.500 805.394.307 87.452.745 78.712.363 8.740.381 16.500.000 16.500.000 - 8.740.381 37.227.000 37.227.000 - 814.134.689 4.748.680 4.748.680 310.000.000 404.849.906 94.536.103 809.386.009 814.134.689 66.022.341 24.000.000 98.160.048 188.182.389 6.425.000 11.876.285 ( 5.451.286)

- - - ( 5.451.286)

- - - 182.731.104 1.924.780 1.924.780 - 168.058.642 12.747.682 180.806.324 182.731.104


(50)

PT. NASARINDO MITRA PERDANA LAPORAN ARUS KAS

Per Tanggal 31 DESEMBER 2006 & 2007 (Dalam Rupiah)

KETERANGAN 2006

(Rp)

2007 (RP)

PERBANDINGAN (Rp)

Arus Kas dari Aktivitas Operasional Penjualan UKA

Pembelian UKA (-/-0 Beban Operasional (-/-) Pendapatan/Bunga Net

- Pendapatan Bunga - Beban Bunga (-/-) Pelunasan Pajak

Pendapatan/Beban Lain-lain - Pendapatan lain-lain - Beban lain-lain Beban Pajak Penghasilan

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional Arus Kas Bersih dan Aktivitas Investasi Pembelian Aktiva Tetap

Hasil penjualan Aktiva Tetap Penerimaan Deviden

Lain-lain

- Menambah Kas - Mengurangi Kas

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Arus kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penambahan Modal disetor Penerimaan Pinjaman

Pembayaran Pinjaman Pembayaran Deviden Lain-lain

- Menambah Kas - Mengurangi Kas

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih kas dan Setara Kas

Penyesuaian Atas Selisih Kurs dari Saldo Kas dan Setara Kas

- Laba Selisih Kurs - Rugi Selisih Kurs

Kas dan Setara kas pada awal tahun Kas dan Setara Kas pada Akhir tahun

38.843.245.664 38.569.597.519 247.839.093 - - 3.926.724 - - 8.668.100 13.214.228 11.650.000 - - - - 11.650.000 - - - - - - - 1.564.228 - - 506.965.238 508.529.466 50.916.991.801 50.580.694.865 294.502.221 15.515.000 26.279.714 5.700.000 5.700.000 - 20.579.714 - - 553.972.093 574.551.807 12.073.746.137 12.011.097.346 46.663.128 (3.926.724) (6.864.900) 13.065.486 (5.950.000) (5.950.000) - 19.015.486 47.006.855 66.022.341


(51)

(52)

(1)

(2)

PT. NASARINDO MITRA PERDANA

LAPORAN LABA RUGI PERBANDINGAN

31 DESEMBER 2006 & 2007

KETERANGAN 2006

(Rp)

2007

(RP)

PERUBAHAN

(Rp)

PENDAPATAN OPERASIONAL

Penjualan valuta asing

HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan awal valuta asing Pembelian valuta asing Valuta asing tersedia

Persediaan akhir valuta asing Harga pokok pembelian Jumlah pendapatan operasional BIAYA OPERASIONAL Beban gaji pegawai

Uang makan, transport, lembur Tunjangan hari raya

Beban keperluan kantor Beban rekening air Beban rekening listrik Beban rekening telepon Beban rekening Handphone Beban Jamsostek

Beban Iklan & Promosi Beban Transportasi

Beban pemeliharaan peralatan Beban pemelihataan gedung Beban sewa gedung

Penyusutan aktiva tetap Beban pajak atas gaji Pajak kendaraan

Pajak bumi dan bangunan Beban serba-serbi

Jumlah biaya operasional Laba (Rugi) bersih komersial Pajak Penghasilan

Laba (Rugi) bersih

38.843.245.664 - 38.569.597.519 38.569.597.519 96.432.452 38.473.165.067 370.080.597 151.800.000 7.000.000 20.308.000 10.304.550 746.080 7.216.710 29.954.842 6.938.437 5.031.960 1.150.000 1.721.000 738.200 563.300 18.000.000 10.961.083 2.873.875 502.000 670.588 3.247.151 279.727.776 90.352.821 11.492.000 78.860.821 50.916.991.801 130.882.356 50.580.694.865 50.711.577.221 194.592.500 50.516.984.721 400.007.080 174.659.500 8.190.000 21.359.500 5.602.000 2.727.830 13.682.232 24.446.146 2.043.690 10.146.187 240.000 2.662.000 651.000 335.000 18.000.000 5.592.986 1.724.400 258.000 381.750 1.800.000 294.502.221 105.504.858 15.515.000 89.989.858 12.073.746.137 130.882.356 12.011.097.346 12.141.976.701 98.160.048 12.043.819.653 29.926.483 22.859.500 1.190.000 1.051.500 (4.702.550) 1.981.750 6.465.522 (5.508.696) (4.894.747) 5.114.227 (910.000) 941.000 (87.200) (228.300) - (5.368.097) (1.149.475) (244.000) (288.8380) (1.447.151) 14.774.485 15.152.037 4.023.000 11.129.037


(3)

PT. NASARINDO MITRA PERDANA

NERACA

31 DESEMBER 2006 & 2007

URAIAN

2006

(Rp)

2007

(RP)

PERBANDINGAN

(Rp)

Aktiva Kas

Sewa dibayar dimuka Persediaan valuta asing Jumlah Kas dan Bank AKTIVA TETAP Inventaris Kantor Akumulasi Penyusutan Kendaraan

Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva Tetap AKTIVA LAIN-LAIN Pendirian Perusahaan Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva Lainnya Jumlah Aktiva

PASSIVA Kewajiban lancar Hutang PPH Pasal 25/29 Jumlah hutang lancar Ekuitas/Modal Modal Disetor Lab/Ragi ditahan

Laba/Rugi tahun berjalan Jumlah Ekuitas

Jumlah Kewajiban dan Ekvitas

508.529.466 12.250.000 96.432.452 617.211.918 81.027.745 66.836.078 14.191.667 16.500.000 16.500.000 - 14.181.667 37.227.000 37.227.000 - 631.403.585 2.823.900 2.823.900 310.000.000 236.791.264 81.788.421 628.579.685 631.403.585 574.551.807 36.250.000 194.592.500 805.394.307 87.452.745 78.712.363 8.740.381 16.500.000 16.500.000 - 8.740.381 37.227.000 37.227.000 - 814.134.689 4.748.680 4.748.680 310.000.000 404.849.906 94.536.103 809.386.009 814.134.689 66.022.341 24.000.000 98.160.048 188.182.389 6.425.000 11.876.285 ( 5.451.286)

- - - ( 5.451.286)

- - - 182.731.104 1.924.780 1.924.780 - 168.058.642 12.747.682 180.806.324 182.731.104


(4)

PT. NASARINDO MITRA PERDANA

LAPORAN ARUS KAS

Per Tanggal 31 DESEMBER 2006 & 2007

(Dalam Rupiah)

KETERANGAN

2006

(Rp)

2007

(RP)

PERBANDINGAN

(Rp)

Arus Kas dari Aktivitas Operasional Penjualan UKA

Pembelian UKA (-/-0 Beban Operasional (-/-) Pendapatan/Bunga Net

- Pendapatan Bunga

- Beban Bunga (-/-)

Pelunasan Pajak

Pendapatan/Beban Lain-lain

- Pendapatan lain-lain

- Beban lain-lain

Beban Pajak Penghasilan

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional Arus Kas Bersih dan Aktivitas Investasi Pembelian Aktiva Tetap

Hasil penjualan Aktiva Tetap Penerimaan Deviden

Lain-lain

- Menambah Kas

- Mengurangi Kas

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Arus kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penambahan Modal disetor Penerimaan Pinjaman

Pembayaran Pinjaman Pembayaran Deviden Lain-lain

- Menambah Kas

- Mengurangi Kas

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih kas dan Setara Kas

Penyesuaian Atas Selisih Kurs dari Saldo Kas dan Setara Kas

- Laba Selisih Kurs

- Rugi Selisih Kurs

Kas dan Setara kas pada awal tahun Kas dan Setara Kas pada Akhir tahun

38.843.245.664 38.569.597.519 247.839.093 - - 3.926.724 - - 8.668.100 13.214.228 11.650.000 - - - - 11.650.000 - - - - - - - 1.564.228 - - 506.965.238 508.529.466 50.916.991.801 50.580.694.865 294.502.221 15.515.000 26.279.714 5.700.000 5.700.000 - 20.579.714 - - 553.972.093 574.551.807 12.073.746.137 12.011.097.346 46.663.128 (3.926.724) (6.864.900) 13.065.486 (5.950.000) (5.950.000) - 19.015.486 47.006.855 66.022.341


(5)

(6)