2.5.2 Model Persediaan Probabilistik
Model persediaan probabilistik ditandai oleh perilaku permintaan dan lead time yang tidak dapat diketahui secara pasti sebelumnya sehingga perlu didekati dengan
distribusi probabilitas. Kondisi persediaan dengan ketidakpastian menyebabkan perlunya cadangan pengaman untuk meredam fluktuasi selama waktu tertentu.
Dengan adanya persediaan pengaman, maka akan timbul biaya tambahan dalam penyimpanan persediaan tambahan tersebut. Model ini menggunakan rumus dasar
EOQ, namun ditambah dengan perhitungan persediaan pengaman yang optimal dengan mempertimbangkan variasi permintaan sepanjang lead time sehingga
dikeluarkan biaya yang paling minimum.
2.6 Konsep Jumlah Pemesanan Ekonomis
Konsep perhitungan jumlah pemesanan ekonomis atau Economic Order Quantity EOQ cukup logis dan sederhana. Semakin sering pengisian kembali persediaan
dilakukan, persediaan rata-ratanya akan semakin kecil, dan mengakibatkan biaya penyimpanan barang akan semakin kecil juga. Tetapi akan meningkatkan biaya
pemesanan. Karena itu, dicari suatu keseimbangan yang paling optimal dari dua hal yang sangat bertentangan itu. Untuk mencari titik keseimbangan tersebut, dapat dilihat
pada gambar berikut Siagian, 1987:
Biaya Rp Total Cost
Total Biaya Holding Cost
Minimum
Ordering cost Pesanan Optimum
Tingkat Persediaan Q
Gambar 2.1 Hubungan antara Biaya dan Tingkat Persediaan
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa jika tingkat persediaan semakin besar maka pemesanan akan jarang dilakukan sehingga mengakibatkan biaya pesan akan
semakin kecil. Sebaliknya jika tingkat persediaan sedikit, maka pemesanan akan semakin sering dilakukan dan biaya pesan akan semakin meningkat. Berbeda dengan
biaya simpan. Biaya simpan secara langsung tergantung pada tingkat persediaan rata- rata. Semakin banyak tingkat persediaannya, maka biaya simpan akan semain tinggi.
Begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, biaya simpan dan biaya pesan berbanding terbalik. Solusi yang optimal akan diperoleh jika total biaya minimum.
2.7 Model Persediaan Pembeli dan Pemasok
Tingkat persediaan pembeli dan pemasok dapat dilihat pada gambar berikut Wakhid, et al, 2009:
−
+
Gambar 2.2 Model Persediaan Pemasok Vendor
Gambar 2.3 Model Persediaan Pembeli Buyer
Universitas Sumatera Utara
Pada gambar 2.2, garis menunjukkan laju produksi pemasok. Laju
produksi ini tetap sebesar . Laju produksi lebih besar dari tingkat pemintaan
. Pemasok akan memproduksi produk dengan ukuran batch produksi .
Pembeli memesan produk ke pemasok sejumlah yang akan dikirim sebanyak
kali sesuai keinginan pembeli dengan ukuran pengiriman . Pemasok akan
mengirimkan produk ke pembeli apabila pemasok telah memiliki persediaan minimal sejumlah . Tidak perlu menunggu seluruh batch selesai diproduksi.
Pada gambar 2.3, kedatangan permintaan pada pembeli diasumsikan berdistribusi normal dengan rata-rata dan standar deviasi . Jika jumlah persediaan
lebih besar dari permintaan, maka persediaan pembeli akan dikurangi dengan jumlah permintaan. Tetapi jika jumlah persediaan lebih kecil dari permintaan, maka akan
terjadi backorder. Permintaan ini akan dipenuhi pembeli pada saat pembeli mendapat kiriman sejumlah dari pemasok. Notasi-notasi dalam penelitian ini adalah:
= permintaan tahunan = standar deviasi permintaan
= kecepatan produksi tahunan = biaya set up produksi
= biaya pemesanan pembeli = biaya pengiriman
= faktor pengaman = safety stock pada pembeli
= ekspektasi jumlah backorder ℎ
= biaya penyimpanan produk pada pembeli ℎ
= biaya penyimpanan produk pada pemasok = biaya backorder
= frekuensi pengiriman = probability density function dari distribusi normal standar
= cumulative distribution function dari distribusi normal standar = total ekspektasi biaya pembeli
= total ekspektasi biaya pemasok = total ekspektasi biaya gabungan
Universitas Sumatera Utara
2.8 Distribusi Normal Standar