BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. ISPA
2.1.1. Pengertian ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut ISPA merupakan penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas pada anak. Yang dimaksud infeksi saluran pernapasan
adalah mulai dari infeksi saluran atas dan adneksanya hingga parenkim paru. Pengertian akut adalah infeksi yang berlangsung hingga 14 hari Wantania et al,
2010.
2.1.2. Epidemiologi
Infeksi saluran pernapasan akut disebabkan oleh virus atau bakteri. Penyakit ini diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala: tenggorokan sakit atau
nyeri telan, pilek, batuk kering atau berdahak. Period prevalence ISPA dihitung dalam kurun waktu 1 bulan terakhir. Lima provinsi dengan ISPA tertinggi adalah
Nusa Tenggara Timur 41,7, Papua 31,1, Aceh 30,0, Nusa Tenggara Barat 28,3. Pada Riskesdas 2007, Nusa Tenggara Timur juga merupakan
provinsi tertinggi dengan ISPA. Karakteristik penduduk dengan ISPA yang tertinggi terjadi pada
kelompok umur 1-4 tahun 25,8. Meurut jenis kelamin, tidak berbeda antara laki-laki dan perempuan. Penyakit ini lebih banyak dialami pada kelompok
penduduk dengan kuintil indeks kepemilikan terbawah dan menengah bawah Riskesdas, 2013.
2.1.3. Klasifikasi
Klasifikasi infeksi saluran pernapasan akut dibagi menjadi 2, yaitu Wantania et al, 2010:
Universitas Sumatera Utara
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas Infeksi saluran atas adalah infeksi primer saluran di atas laring. Infeksi
saluran pernapasan atas terdiri dari rinitis, faringitis, tonsilitis, rinosinusitis, dan otitis media.
2. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah Infeksi laring ke bawah disebut infeksi saluran bawah. infeksi saluran
bawah terdiri
atas terdiri
atas epligotitis,
croup laringotrakeobrinkitis, bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia.
Sebagian besar ISPA biasanya pada ISPA atas saja, tapi sekitar 5- nya melibatkan laring dan saluran bawah berikutnya, sehingga
berpotensi menjadi serius.
2.1.4. Etiologi