Pemahaman Pelaksana dalam Kajian implementasi kapitasi berbasis komitmen pelayanan jaminan kesehatan nasional di kota Surakarta Jurnal

commit to user manusia, kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan dan komitmen pelayanan Permenkes 12 Tahun 2016. Untuk pelaksanaan awal disebut dengan norma kapitasi pra dan selanjutnya menjadi kapitasi berbasis komitmen pelayanan pasca. Pelaksanaannya digambarkan sebagai berikut untuk evaluasi kapitasi awal menggunakan besaran kapitasi sesuai norma kapitasi hasil kredensialingrekredensialing pada bulan pertama, selanjutnya menggunakan evaluasi kinerja untuk bulan kedua dan ketiga. Pada bulan keempat dilakukan evaluasi bulan ketiga dan dilakukan penyesuaian kapitasi berdasarkan komitmen bulan ketiga, konsekuensi pengurangan pembayaran kapitasi dilaksanakan mulai bulan keempat sejak FKTP menerapkan sistem kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan dan akan disesuaikan kembali setiap 3 tiga bulan BPJSK 2016. Perlu dukungan dan komitmen yang tinggi dari seluruh FKTP untuk menjadikan pelayanan primer berkualitas, sehingga menjadi fasilitas kesehatan yang dipercaya dan memberikan pelayanan terbaik bagi peserta BPJS Kesehatan BPJSK 2016. Konsep Primary Health Care PHC dalam penguatan fasilitas pelayanan kesehatan primer dapat mendorong efisiensi dalam pelayanan kesehatan. Penguatan peran petugas upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan di layanan primer menjamin keberlangsungan program JKN. Kendali mutu dan kendali biaya pelayanan primer untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau perlu ditunjang oleh sumber daya kesehatan yang bekerja di pelayanan primer, kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan dan komitmen pelayanan. Berdasarkan pemikiran tersebut penelitian tentang Kajian Implementasi Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan JKN di Kota Surakarta perlu dilakukan METODE PENELITIAN Jenis penelitian kualitatif dengan bentuk penelitian evaluatif dan sifat penelitian diskriptif.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan kajian dokumen. Informan penelitian ini 6 Pegawai Puskesmas, 2 masyarakat, Ketua Tim JKN Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan Kepala Unit MPKP BPJS Cabang Surakarta. Analisa data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pemahaman Pelaksana dalam

Implementasi KBKP Sebagian besar informan sudah paham penerapan KPKP Program JKN namun informan tersebut mempunyai pemahaman yang berbeda-beda mengenai implementasi KBKP Program JKN. Diperlukan pemahaman yang sama dalam menjalankan pelayanan kesehatan Program JKN di fasilitas kesehatan, karena agar program dapat berjalan lancar, kebijakan harus dapat dipahami oleh setiap pelaksana di lapangan sesuai peran masing-masing. Hal ini sejalan dengan Permenkes RI No. 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional ditetapkan dalam upaya memberikan pemahaman program Jaminan Kesehatan Nasional kepada seluruh stakeholder terkait sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Manfaat jaminan yang diberikan kepada peserta dalam bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh kompreensif berdasarkan kebutuhan medis yang diperlukan. Dengan mengetahui manfaat dan peran pelaksana baik di FKTP Dinas Kesehatan dan BPJS diharapkan dapat menjadi tolok ukur untuk mengetahui tingkat pemahaman pelaksana dalam implementasi KBKP. Dengan diterbitkannya Peraturan Bersama Sekjen Kementerian Kesehatan RI Dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Nomor HK.02.05IIISK0892016 Nomor 3 Tahun 2016 tentang Juknis Pelaksanaan Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dapat commit to user digunakan sebagai acuan bagi BPJS, FKTP yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Dan Dinas Kesehatan KabupatenKota, Asosiasi fasilitas kesehatan. Tim kendali mutu kendali biaya, serta pemangku kepentingan terkait dalam penerapan pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan komitmen palayanan pada FKTP secara efektif dan efisien. Upaya pelayanan yang komprehensif terutama meningkatkan upaya promotif dan prefentif serta kendali rujukan diharapkan dalam pelaksanaan KBKP pada FKTP dapat menjadi bagian dari pengembangan sistem kendali mutu pelayanan yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Sistem rujukan yang dimaksud adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizintal Permenkes RI No. 75 2014. Penelitian ini sejalan dengan apa yang disampaikan Situmorang Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional DJSN mengatakan bahwa dalam menjalankan pelayanan kesehatan program JKN di fasilitas pemerintah tenaga kesehatan di puskesmas masih belum tercipta pemahaman yang sama dalam menjalankan pelayanan kesehatan Program JKN. Disamping itu juga sejalan dengan penelitian dari Khariza 2015 dengan hasil sebagai berikut Aparat pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Menur sudah memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang program Jaminan Kesehatan Nasional, sehingga menumbuhkan penerimaan dan dukungan yang positif terhadap program tersebut. Para pelaksana juga dapat menyelesaikan tanggungjawab sesuai dengan tugas dan peranannya. Dan sesuai dengan penelitian dari Amalina 2015 bahwa pengetahuan responden tentang JKN yang termasuk dalam kategori baik dapat mempengaruhi tindakan responden sebagai peserta JKN dalam menggunakan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur pelayanan JKN dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang termasuk ke dalam program JKN.

2. Proses Pelayanan dalam Implementasi