TUJUAN PEMBELAJARAN DASAR TEORI Respirasi anaerob

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LKPD PERTEMUAN IV Mata Pelajaran : Biologi Nama : KelasSemester : XII Ganjil Kelas : Topik : Enzim dan Metabolisme Sub Topik : Katabolisme Respirasi anaerob Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menguraikan proses metabolisme melalui kajian literatur dengan teliti. 2. Peserta didik dapat menyajikan data tentang proses metabolisme katabolisme dan anabolisme berdasarkan studi literatur dengan penuh tanggung jawab, jujur terhadap data dan fakta. 3. Membedakan proses pembentukan energi pada mahluk hidup melalui studi litertur

B. DASAR TEORI Respirasi anaerob

Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob juga menggunakan glukosa sebagai substrat. Meskipun energi yang dihasilkannya jauh lebih kecil daripada respirasi aerob, jumlah ini cukup bagi mikroorganisme dan energi awal bagi hewan. Selain menghasilkan ATP, glikolisis juga menghasilkan NADH dan NAD + . Tanpa suplai NAD + yang memadai, proses glikolisis pada respirasi anaerob dapat terhenti. Oleh karena itu, organisme yang melakukan respirasi anaerob harus mampu mengoksidasi NADH menjadi NAD + kembali. Setelah berolahraga atau mengerjakan pekerjaan berat, napas kita menjadi terengah- engah karena suplai oksigen yang masuk tubuh menjadi berkurang. Tubuh mengatasi keadaan ini dengan memperpendek jalur pembentukan energi melalui proses respirasi anaerob. Respirasi anaerob terjadi bila tidak tersedia oksigen. Dalam respirasi aerob oksigen berperan sebagai penerima electron terakhir. Bila peran oksigen digantikan oleh zat lain, terjadilah respirasi anaerob. Organela-organela dan reaksi-reaksi yang terlibat dalam proses respirasi aerob sama dengan respirasi anaerob. Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran oksigen diantaranya NO 3 dan SO 4 . Sejauh ini baru diketahui yang dapat menggunakan zat pengganti oksigen merupakan golongan mikroorganisme. Hampir sama dengan respirasi aerob, selama respirasi anaerob berlangsung, pada mikroorganisme substrat dioksidasi menjadi CO 2 melalui pemindahan H + secara berantai. Hasil akhir yang diperoleh merupakan campuran dari produk yang lebih teroksidasi ataupun yang lebih tereduksi dibandingkan substrat awalnya. Tergantung pada jenis mikroorganismenya, produk akhir tersebut berupa asam, alkohol, keton, dan gas-gas Fahruddin, 2010. Dengan demikian organisme tingkat tinggi tidak dapat melakukan respirasi anaerob. Apabila tidak tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi akan mengubah energi potensial kimia menjadi energi kinetik melalui proses fermentasi. Respirasi pada tumbuhan, tidak bisa diamati seperti pada manusia. Tumbuhan melakukan respirasi pada bagian daunnya yang dikenal dengan stomata atau mulut daun. Melalui stomata, tumbuhan menyerap oksigen. Tumbuhan bisa melakukan respirasi aerob dan anaerob. Pada respirasi aerob, terjadi proses pembakaran atau oksidasi glukosa secara sempurna dan akan menghasilkan energi dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP. Respirasi anaerob terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, hanya terjadi jika persediaan oksigen bebas di bawah minimum. Contoh: kecambah jagung yang tidak dapat mempertahankan hidupnya di dalam suatu tempat yang tidak ada oksigen sama sekali. Misalnya tergenang air agak lama, sehingga akan mengancam kehidupannya. Hal ini karena respirasi aerob terhenti sama sekali, sedangkan respirasi anaerob tak mungkin mencukupi energi yang dibutuhkan. Pada biji-bijian yang tampak kering jagung, padi, biji bunga matahari, buah-buahan yang berdaging seperti buah apel dan peer dapat bertahan berbulan-bulan dalam penyimpanan, dimana hanya terdapat H dan N saja, buah terus menghasilkan CO 2 sebagai tanda bahwa masih terjadi respirasi terus. Hasil dari respirasi tersebut adalah asam sitrat, asam malat, asam oksalat, dan asam laktat.

C. ALAT DAN BAHAN