Peramalan Permintaan Tahun 2010 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Peramalan Permintaan Tahun 2010

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan kebutuhan dimasa datang dalam periode waktu dengan melihat tingkat permintaan konsumen atas suatu produk. Peramalan dilakukan untuk masa mendatang melalui pengujian keadaan masa di masa lalu yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan barang ataupun jasa.

4.5.1. Membuat Plot Diagram Permintaan

Dari data permintaan produk genteng keramik Type Natural pada tabel 4.3. dapat digambarkan dalam suatu plot diagram dengan adanya permintaan sebagai berikut : Gambar 4.2. Plot Diagram Permintaan PT. KIA KERAMIK MAS 4.5.2. Penetapan Metode Peramalan. Dilihat dari plot diagram permintaan produk pada gambar 4.2. Yang berpola musiman Seasonal. Sehingga untuk pengolahan data permintaan Juni 2010 sd Desember 2010, menggunakan 3 metode peramalan, yaitu : metode single exponential smoothing SES, double exponential smoothing DES dan simple average SA.

4.5.3. Menghitung Masing – masing Kesalahan Peramalan

Peramalan ditujukan untuk memprediksi permintaan yang akan datang. Dari hasil perhitungan peramalan dengan menggunakan program Win QSB dapat dilihat pada lampiran IV, maka dihasilkan nilai kesalahan peramalan yang diperoleh dari permintaan tahun lalu, seperti pada tabel 4.15. dibawah ini : Tabel 4.15. Nilai Kesalahan Peramalan Dari Berbagai Metode Peramalan No. Metode MAD MSE MAPE 1 Simple Average SA 45564.64 3.34683E+09 4.835787 2 Single Exponential Smoothing SES 46387.95 3.501812E+09 4.941459 3 Double Exponential Smoothing DES 44402.22 3.419244E+09 4.732673

4.5.4. Memilih Metode Dengan Nilai Kesalahan Peramalan Terkecil

Dari tabel 4.15. diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode yang memiliki kesalahan peramalan terkecil adalah metode Double Exponential Smoothing nilai Alfha 0.5 dengan nilai kesalahan MAD = 44402.22, MSE =3.419244E+09, MAPE = 4.732673

4.5.5. Uji Verivikasi Data Dengan MRC Moving Range Chart

Setelah didapat fungsi peramalan dengan kesalahan peramalan tekecil, kemudian perlu diadakan verifikasi apakah fungsi tersebut dapat diterapkan atau tidak, maka alat yang dipakai adalah MRC Moving Range Chart. Cara membuat MRC adalah sebagai berikut : MR = ŷ t - y t – ŷ t-1t – y t-1 Dimana : MR = Moving Range ŷ t y = Data hasil Peramalan hasil tertentu t ŷ = Data peramalan periode tertentu t-1 y = Data hasil peramalan 1 periode sebelumnya t-1 Adapun rata-rata moving range didefinisikan sebagai : = Data permintaan 1 periode tertentu Dimana : MR = Rata-rata moving range n = jumlah periode Garis tengah peta moving range adalah pada titik. batas kontrol atas dan bawah Pada peta moving range adalah : UCL = +2,66.MR LCL = -2,66.MR Sementara itu, variable yang akan diplot ke dalam peta moving range : ∆y t = ŷ t Untuk uji yang paling tepat bagi kondisi diluar kendali adalah dengan cara – y Membagi peta kendali ke dalam 6 bagian dengan selang yang sama. Yaitu daerah A adalah daerah diluar ± 23 2,66 . MR = ± 1,77 . MR diatas +1,77 MR dan dibawah –1,77 MR. Daerah B adalah daerah diluar ± 0,89 . MR diatas +0.89 MR dan dibawah – 0,89 MR. Dibawah ini adalah tabel perhitungan MRC. Tabel 4.16. Perhitungan Moving Range Bulan Periode t Peramalan Permintaan Error Moving Range MR Januari 2009 Pebruari 2009 Maret 2009 April 2009 Mei 2009 Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Pebruari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 - 850000 887750 896500 908313 912688 899360 901188 898598 910801 929902 938702 959226 940801 944745 930794 929608 850000 1001000 885000 935000 914000 855000 920000 889000 950000 975000 946000 1012000 865000 975000 885000 940000 910000 - -151000 2750 -38500 -5687 57688 -20640 12188 -51402 -64199 -16098 -73298 94226 -34199 59745 -9206 19608 - 151000 153750 41250 32813 63375 78328 32828 63590 12797 48101 57200 167524 128425 93944 68951 28814 ∑ MR 1222690 Perhitungan : 1 − = ∑ n MR MR 16 1222690 = = 76418.12 MR BKA . 66 . 2 = MR BKB . 66 . 2 − = = 2.66 . 76418.12 = –2.66 . 76418.12 = 203272 = –203272 Daerah A = ± 1.77 . MR Daerah B = ± 0.89 . MR = ± 1.77 . 76418.12 = ± 0.89 . 76418.12 = ± 135260 = ± 68012 Gambar 4.3. Peta Kendali Moving Range Dari gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa perhitungan moving range untuk menggunakan metode Double Eksponential Smoothing dengan alfa 0.5 layak dipakai untuk peramalan karena, data error berada pada batas kontrol atas dan batas kontrol bawah.

4.5.6. Hasil Peramalan Dengan Metode Yang Dipilih

Hasil peramalan metode Double Exponential Smoothing dengan menggunakan program Win QSB, seperti pada tabel 4.17. sebagai berikut : Tabel 4.17. Data Hasil Peramalan Permintaan Produk Periode Tahun Bulan Permintaan Unit 1 2010 Juni 924410 2 2010 Juli 924410 3 2010 Agustus 924410 4 2010 September 924410 5 2010 Oktober 924410 6 2010 November 924410 7 2010 Desember 924410 Total 6470870 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran IV

4.6. Jadwal Induk Produksi JIP