4 Side lying bridging Posisi awal tidur miring dengan sling diletakkan pada lutut bagian
lateral kemudian angkat panggul dan pertahankan posisi tersebut selama 6 hitungan dengan istirahat 30 detik dan pegulangan gerak 4x
setiap set latihan, setelah itu untuk meningkatkan beban latihan sling digeser ke pergelangan kaki lateral kemudian angkat panggul dan
pertahankan posisi selama 6 detik dengan istirahat 30 detik dan gerakan di ulang sebanyak 6x dalam tiap set. Latihan dilakkukan
selama 10-20 menit
Gambar. 2.26: Side lying Bridging Sumber: Redcord medical active sport,2013
2.2.5. Mekanisme latihan Neurac terhadap ketepatan tendangan pada
olahraga sepak bola.
Neurac adalah metode latihanpenanganan yang bertujuan untuk mencapai atau mendapatkan kembali fungsi pola gerak normal dari pasien dengan masalah
musculoskeletal dengan menggunakan stimulasi neuromuscular pada tingkat atau level yang tinggi dengan aktifasi otot-otot core trunk.
Fisiologi otot-otot core menghasilkan beberapa efek biomekanik lokal yang efisien dan fungsional pada
bagian distal gerakan atau eksekusi gerak terjadi, aktivasi otot
menghasilkan penyesuaian antisipasi posturalanticipatory postural
adjustments APAs, yang memberikan posisi tubuh bertahan dari gangguan untuk membuat
keseimbangan baik berupa menendang, melangkah atau berlari. Otot-otot core menghasilkan stabilisasi yang fungsi utamanya bekerja untuk
menghasilkan APAs. APAs menciptakan stabilisasi proksimal untuk mobilisasi pada distal., sehingga saat eksekusi gerak menendang proses
menjadi tidak terganggu oleh faktor eksternal lain. Menendang bola melibatkan banyak komponen. Pada tendangan
yang dilakukan dengan kaki kanan maka kaki kanan yang melakukan tendangan akan menjadi bagian mobilitas, sementara kaki kiri menjadi
bagian stabilitas. Stabilitas tungkai kiri bisa terjaga jika didukung oleh stabilitas postur yang adekuat karena faktor perubahan letak center of gravity
COG saat menendang akan mempengaruhi stabilitas tungkai kiri. Hal ini dapat diminimalisir dengan aktivasi dari core stability. Dengan kata lain
akurasi menendang dapat dicapai jika eksekusi gerak menendang tidak dipengaruhi oleh instabilitas postur.
Adanya perpindahan saat menendang merupakan bagian dari aktivasi otot-otot core yang saling bersinergis. Aktivasi otot-otot core digunakan
untuk menghasilkan rotasi spine. Aktivasi otot sebuah pola gerak dalam tendangan akan saling cross-sectional dari bagian mobilitas. Hal ini
memberikan pengaruh alignment dari kepala sampai pelvis dalam membentuk alignment postur. Saat dilakukan gerak ayunan tungkai, akan
terjadi pelvic tilt dimana otot-otot core sisi kontra lateral berkontraksi sebagai stabilisasi terhadap mobilitas distal.
Di sisi lain dibutuhkan banyak dan lebih kecil di dalam pheriperal segment, pergerakan dari inersia dalam area distal tersebut berkurang,
mengakibatkan penyajian dalam kecepatan tinggi. Pengaruh aktivasi otot- otot postural akan membentuk suatu pola midline dimana adanya suatu
antisipasi postural akan mempengaruhi persiapan anggota gerak bagian distal dalam membentuk midline sebagai perkembangan potensial dari linear
akselerasi dalam persiapan untuk bergerak.
2.3. Core Stability