Max Weber George Simmel

P a g e | 4 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar dihasilkan ditanamkan kembali menjadi modal. Dan dari sinilah kapitalisme di Eropa berkembang pesat. Pengertian Sosiologi Setelah mengetahui perkembangan awal sosiologi, dapat diketahui bahwa sosiologi adalah salah satu ilmu sosial yang berumur paling muda diantara ilmu sosial lainnya yang dikenalkan oleh Auguste Comte. Satu pertanyaan yang menarik adalah apa yang sebenarnya menjadi pokok pembahasan dalam sosiologi? Sebelumnya telah melihat bahwa ilmu sosiologi muncul ketika terjadinya kekacauan-kekacauan dalam masyarakat dunia sehingga melahirkan tokoh-tokoh sosiologi. Oleh karena itu, pada bagian ini akan dijelaskan tentang pengertian sosiologi dari sudut pandang tokoh sosiologi klasik mulai Auguste Comte sampai tokoh sosiologi modern George Simmel. 1. Auguste Comte Sosiologi adalah studi tentang statika sosial social statics dan dinamika sosial social dynamics. Dalam hal ini statika sosial mewakili stabilitas sedangkan dinamika mewakili perubahan. Dengan memakai analogi biologi, Comte menyatakan hubungan antara statika sosial dengan dinamika sosial dapat disamakan dengan hubungan antara anatomi dan fisiologi dan menganggap masyarakat seperti organisme hidup artinya masyarakat dapat dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain. Akan tetapi pada akhirnya Comte tidak benar- benar mengembangkan pemikiran ini.

2. Emile Durkheim

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan mampu melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu. Adapun ciri fakta sosial adalah: a. Bersifat eksternal terhadap individu artinya fakta social berada di luar individu. b. Bersifat memaksa individu. c. Bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam satu masyarakat. Fakta sosial dibagi menjadi 2 yaitu fakta sosial yang bersifat material dan non material. Adapun ciri-ciri fakta sosial yang bersifat material adalah: a. Berusaha menjelaskan ciri-ciri dasar kehidupan kaitannya dengan kondisi praktis material dari eksistensi manusia. Kondisi tersebut meliputi lingkungan fisik, tingkat teknologi, dan sistem organisasi ekonomi b. Sifat-sifat tersebut sebagai pembentuk prasyarat dasar eksistensi manusia c. Jenis teknologi dan sistem ekonomi yang berbeda akan melahirkan jenis pola-pola sosial yang berbeda d. Menganggap gagasan dan nilai-nilai berasal dari pola-pola yang diciptakan sebelumnya e. Gagasan dan nilai-nilai bukanlah sesuatu yang lahir sebagai respon terhadap berbagai kondisi material dan sosial yang telah mapan f. Contoh fakta sosial yang bersifat material adalah bentuk-bentuk arsistektur sebuah bangunan masjid, gereja, rumah adat,dll, komponen morfologi masyarakat distribusi penduduk, tata ruang daerah,dll. Sedangkan ciri-ciri fakta sosial non material adalah: a. Berusaha memahami verstehen, makna, kepercayaan dan nilai-nilai dasar yang membentuk pola-pola perilaku tindakan masyarakat, tentang realitas sosial b. Setiap masyarakat merupakan jalinan makna, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut bersama, kepercayaan dan nilai-nilai suatu masyarakat yang dapat membentuk struktur dan cara-cara dasar masyarakat dalam mengorganisir kehidupan sosial c. Contoh fakta sosial yang bersifat non materiil adalah adat istiadat, nilai-nilainorma yang disepakati bersama dalam masyarakat, kesadaran sosial, maupun situasi sosial yang sedang terjadi

3. Max Weber

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang tindakan sosial. Masyarakat adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai, motif, dan kalkulasi rasional. Lebih lanjut, Weber menjelaskan sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dengan cara melakukan interprestasi atas tindakan sosial. Bertitik tolak dari konsep dasar tentang PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 5 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar tindakan sosial, Weber menyebutkan ada lima ciri pokok yang menjadi sasaran penelitian ilmu sosiologi: a. Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna yang subyektif. b. Tindakan nyata dan yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif. c. Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam. d. Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu. e. Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain itu.

4. George Simmel

Sosiologi bagi Simmel bertujuan untuk mempelajari dan menguraikan bentuk-bentuk dari interaksi sosial. Masyarakat terdiri dari orang yang mempersatukan diri melalui relasi-relasi timbal balik. Dalam memberikan penjelasannya, lebih lanjut Simmel memberikan pengertian dasar tentang hal ini, yaitu: a. Masyarakat terdiri dari dari jariangan relasi-relasi antara orang yang menjadikan mereka bersatu. Masyarakat merupakan sekumpulan pola perilau yang disepakati dan ditunjang bersama. Interaksi anggota yang bertumpu pada konsepsi-konsepsi dan pola-pola perilaku yang ditunjang bersama, itulah satu-satunya titik tolak agar kita mencapai suatu pengertian akan masyarakat yang sebenarnya. b. Relasi-relasi aktif antara yang berkelompok atau bermasyarakat tidak semua sama sifatnya. Di zaman sekarang ini, terdapat kecenderungan dalam masyarakat untuk menggantikan pola relasi yang bersifat personal dan afektif dengan pola yang bersifat fungsional dan rasional. c. Kesatuan-kesatuan sosial tidak hanya terbentuk dari relasi-relasi integratif dan harmonis. Untuk mencapai strukturisasi sosial yang sehat maka kritik, oposisi, persaingan, konflik sama-sama diperlukan seperti kerjasama, persahabatan, kesesuaian paham, partisipasi,dll. d. Tidak semua kesatuan sosial mempunyai lama waktu dan intensitas yang sama. Ada kelompok yang mempunyai frekuensi interaksi dan integrasi yang rendah tetapi ada juga kelompok yang mempunyai frekuensi interaksi dan integrasi yang tinggi. Semakin pentinglah hal yang mempertemukan orang dalam relasi-relasi timbal balik, semakin cepatlah juga relasi-relasi itu dilembagakan menjadi pranata.

5. C Wright Mills