Film Dokumenter Jenis Film Dokumenter

12 gambar utuh yang di rangkai didalam proses editing film. Dalam karya ilmiah, shot diibaratkan satu kalimat. 2. Adegan Scene Adegan adalah satu segmen pendek dari keseluruhan cerita film. Satu adegan merupakan gabungan dari beberapa shot yang saling berhubungan. Dalam film, adegan berjumlah antara tiga puluh sampai lima puluh buah adegan. Adegan adalah hal yang paling mudah dikenali saat menonton film daripada Shot 3. Sequence Sekuen Sekuen adalah satu segmen besar yang memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang utuh. Satu sekuen terdiri dari beberapa adegan yang saling berhubungan. Jika diibaratkan, dalam karya ilmiah sekuen adalah bab atau sekumpulan bab. Satu sekuen dikelompokkan dalam satu periode waktu, lokasi, atau satu rangkaian aksi panjang. Kumpulan beberapa sekuen yang digabungkan akan membentuk satu alur cerita yang memakan waktu pemutaran film disebut durasi film.

2.5 Film Dokumenter

Kunci utama dari sebuah film dokumenter adalah penyajian sebuah fakta. Film dokumenter berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa, dan lokasi yang nyata. Film dokumenter tidak menciptakan suatu peristiwa atau kejadian, namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi atau otentik. Bill Nichols merumuskan secara sederhana bahwa film dokumenter adalah upaya menceritakan kembali sebuah kejadian atau realitas, menggunakan fakta dan data. Tahap-tahap Pembuatan Film Dokumenter Menurut Chandra Tansil Chandra, 2010: 5, tahap pembuatan film dokumenter dibagi menjadi enam bagian: 1. Membangun gagasan 2. Riset 13 3. Menyusun alur cerita 4. Menyusun desain produksi 5. Syuting 6. Penyuntingan gambar dan suara di meja editing

2.6 Jenis Film Dokumenter

Seiring perkembangan zaman, film dokumenter memiliki bentuk dan gaya yang bervariasi. Gaya tersebut memiliki kriteria dan pendekatan yang berbeda – beda sesuai karakteristik film dokumenter tersebut. Karakteristik tersebut dibedakan berdasarkan sudut penceritaan dokumenter dan tema yang diambil dalam ide cerita dokumenter. Ada banyak tipe, kategori, dan bentuk penuturan dalam film dokumenter. Dalam beberapa hal terlihat adanya kemiripan, yang membedakan adalah spesifikasinya. Beberapa contoh yang berdasar gaya dan bentuk dokumenter antara lain dokumenter mengenai : laporan perjalanan, sejarah, biografi, perbandingan, kontradiksi, ilmu pengetahuan, nostalgia, rekonstruksi, investigasi, buku harian, dokudrama,eksperimen. 1. Laporan perjalanan Jenis ini awalnya adalah dokumentasi antropologi dari para ahli etnolog atau etnografi. Namun dalam perkembangannya bisa membahas banyak hal dari yang paling penting hingga yang remeh-temeh, sesuai dengan pesan dan gaya yang dibuat. Istilah lain yang sering digunakan untuk jenis dokumenter ini adalah travelogue, travel film, travel documentary dan adventures film. 2. Sejarah Dalam film dokumenter, genre sejarah menjadi salah satu yang sangat kental aspek referential meaning-nya makna yang sangat bergantung pada referensi peristiwanya sebab keakuratan data sangat dijaga dan hampir tidak boleh ada yang salah baik pemaparan datanya maupun penafsirannya. Tidak diketahui sejak kapan dokumenter sejarah ini digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler 14 telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang memang lebih banyak bertipe dokumenter Pada masa sekarang, film sejarah sudah banyak diproduksi karena terutama karena kebutuhan masyarakat akan pengetahuan dari masa lalu. Tingkat pekerjaan masyarakat yang tinggi sangat membatasi mereka untuk mendalami pengetahuan tentang sejarah, hal inilah yang ditangkap oleh televisi untuk memproduksi film-film sejarah. 3. Biografi Sesuai dengan namanya, jenis ini lebih berkaitan dengan sosok seseorang. Mereka yang diangkat menjadi tema utama biasanya seseorang yang dikenal luas – di dunia atau masyarakat tertentu – atau seseorang yang biasa namun memiliki kehebatan, keunikan ataupun aspek lain yang menarik. Ada beberapa istilah yang merujuk kepada hal yang sama untuk menggolongkannya. Pertama, potret yaitu film dokumenter yang mengupas aspek human interest dari seseorang. Plot yang diambil biasanya adalah hanya peristiwa – peristiwa yang dianggap penting dan krusial dari orang tersebut. Kedua, biografi yang cenderung mengupas secara kronologis dari yang secara garis penceritaan bisa dari awal tokoh dilahirkan hingga saat tertentu masa sekarang, saat meninggal atau saat kesuksesan sang tokoh yang diinginkan oleh pembuat filmnya. Ketiga, profil. Walaupun banyak persamaannya namun memiliki perbedaan dengan dua di atas terutama karena adanya unsur pariwara iklanpromosi dari tokoh tersebut. Pembagian sequence-nya hampir tidak pernah membahas secara kronologis dan walaupun misalnya diceritakan tentang kelahiran dan tempat ia berkiprah, biasanya tidak pernah mendalam atau terkadang hanya untuk awalan saja. Profil umumnya lebih banyak membahas aspek –aspek positif tokoh seperti keberhasilan ataupun kebaikan yang dilakukan. Film –film seperti ini dibuat oleh banyak orang di Indonesia terutama saat kampanye pemilu legeslatif ataupun pemilukada pemilihan umum kepala daerah. 15 4. Nostalgia Film –film jenis ini sebenarnya dekat dengan jenis sejarah, namun biasanya banyak mengetengahkan kilas balik atau napak tilas dari kejadian –kejadian dari seseorang atau satu kelompok. Pada tahun 2003, Rithy Panh membuat S21: The Khmer Rouge Death Machine di mana ia mendatangkan beberapa orang yang merupakan dua pihak dari kekejaman Khmer Merah, baik dari pihak korban maupun para penyiksa di masa lalu. 5. Rekonstruksi Dokumenter jenis ini mencoba memberi gambaran ulang terhadap peristiwa yang terjadi secara utuh. Biasanya ada kesulitan tersendiri dalam mempresentasikannya kepada penonton sehingga harus dibantu rekonstruksi peristiwanya. Perisitiwa yang memungkinkan direkonstruksi dalam film-film jenis ini adalah peristiwa kriminal pembunuhan atau perampokan, bencana jatuhnya pesawat dan tabrakan kendaraan, dan lain sebagainya. Rekonstruksi yang dilakukan tidak membutuhkan mise en scene pemain, lokasi, kostum, make-up dan lighting yang persis dengan kejadiannya. Yang hendak dicapai dari rekonstruksi di sini adalah sekedar proses terjadinya peristiwanya itu. Dalam membuat rekonstruksi, bisa dilakukan dengan shoot live action atau bisa juga dibantu dengan animasi. 6. Investigasi Jenis dokumenter ini memang kepanjangan dari investigasi jurnalistik, Aspek visualnya tetap ditonjolkan. Peristiwa yang diangkat merupakan peristiwa yang ingin diketahui lebih mendalam, baik diketahui oleh publik ataupun tidak. Terkadang, dokumenter seperti ini membutuhkan rekonstruksi untuk membantu memperjelas proses terjadinya peristiwa. Bahkan di beberapa film aspek rekonstruksinya digunakan untuk menggambarkan dugaan-dugaan para subjek di dalamnya. 16 7. Perbandingan Dokumenter perbandingan dapat dikemas dalam bentuk dan tema yang bervariasi. Dalam bentuk perbandingan umumnya diketengahkan perbedaan situasi dan kondisi. Contohnya adalah perbedaan teknologi industri di negara berkembang dan negara maju. 8. Kontradiksi Dari sisi bentuk maupun isi, tipe kontradiksi memiliki kemiripan dengan jenis perbandingan. Hanya saja jenis kontradiksi cenderung lebih kritis dan radikal dalam mengupas permasalahan. Oleh karena itu, tipe ini banyak menggunakan wawancara untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai opini publik 9. Ilmu pengetahuan Dalam dokumenter ini, berisi tentang penyampaian informasi mengenai suatu teori, sistem, berdasarkan disiplin ilmu tertentu. Dalam disiplin ilmu sosial seperti antropologi dan etnologi. Tipe ini memiliki spesifikasi tersendiri, disebut antropologi visual dan film etnografi yang dibuat untuk menginformasikan sistem budaya suatu kelompok etnis masyarakat. 10. Buku Harian Diary Seperti halnya sebuah buku harian, maka film jenis ini juga mengacu pada catatan perjalanan kehidupan seseorang yang diceritakan kepada orang lain. Tentu saja sudut pandang dari tema –temanya menjadi sangat subjektif sebab sangat berkaitan dengan apa yang dirasakan subjek pada lingkungan tempat dia tinggal, peristiwa yang dialami atau bahkan perlakuan kawan –kawannya terhadap dirinya. Dari segi pendekatan film jenis memiliki beberapa ciri, yang pada akhirnya banyak yang menganggap gayanya konvensional. Struktur ceritanya cenderung linear serta kronologis, narasi menjadi unsur suara lebih banyak digunakan serta seringkali mencantumkan ruang dan waktu kejadian yang cukup detil, misalnya Rumah Dadang, Jakarta. Tanggal 7 Agustus 2011, Pukul 13.19 WIB. Pada beberapa film, jenis diary ini oleh pembuatnya digabungkan dengan jenis lain seperti laporan perjalanan ataupun nostalgia. 17 11. Eksperimen Dokumenter ini sering disebut juga sebagai Association Picture Story. Sejumlah pengamat menyebut ini sebagai film seni karena memadukan antara gambar, musik, suara atmosfer secara artistik menjadi unsur utama. Dokumenter seperti ini tidak menggunakan narasi, komentar maupun kronologi. Sesuai dengan namanya, film ini mengandalkan gambar –gambar yang tidak berhubungan namun ketika disatukan dengan editing, maka makna yang muncul dapat ditangkap penonton melalui asosiasi yang terbentuk di benak mereka. Film yang sangat berpengaruh dalam genre ini adalah A Man With The Movie Camera karya Dziga Vertov. 12. Dokudrama Film jenis ini merupakan bentuk dan gaya bertutur yang bermotivasi komersial, karena itu subjek yang berperan adalah artis film. Dokumenter ini sering disebut sebagai Company Profile. Bentuk penuturan macam ini bertujuan komersial dengan menampilkan profil suatu produk atau profil sebuah perusahaan untuk kepentingan promosi.

2.7 Film Dokumenter Ilmu Pengetahuan