9
2.3.1 Polimer Berdasarkan Sifat Termalnya
Apabila gaya antara molekul rantai polimer besar, maka polimer menjadi kuat dan sukar meleleh. Rantai polimer yang bercabang banyak daya regangnya rendah dan
lebih mudah untuk meleleh. Ikatan silang antar rantai menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras.
Polimer yang memiliki ikatan silang bersifat termoset, artinya hanya dapat dipanaskan satu kali pada saat pembuatannya, selanjutnya apabila pecah, tidak
dapat disatukan lagi dengan pemanasan, karena susunan molekulnya pada ikatan silang antar rantai akan rusak apabila dipanaskan kembali. Sebaliknya polimer
yang tidak mempunyai ikatan silang bersifat termoplastik, artinya dapat dipanaskan berulang – ulang. Ketika dipanaskan, polimer yang bersifat
termoplastik meleleh dan kembali mengeras ketika didinginkan. Jadi apabila pecah, polimer ini dapat disambungkan kembali dengan cara dipanaskan atau
dengan kata lain dicetak ulang dengan cara pemanasan. Bahantermoplastikadalah bahanyangkeras dankakupada suhu normal, tapimenjadi lunak apabila dipanaskan.
2.4 Perekat
Dahulu perekat terbuat dari satu macam bahan saja. Dewasa ini kebanyakan dari perekat terdiri dari campuran berbagai bahan kompleks, baik organik ataupun
anorganik ataupun gabungan keduanya. Komponen dasarnya adalah perekatnya, yang menghasilkan kekuatan adhesif dan kohesif pada ikatannya. Ini biasanya
merupakan resin organik atau dapat pula karet, senyawa anorganik atau bahan alam lainnya.
Perekat adalah suatu substansi yang dapat menyatukan dua buah benda atau lebih melalui ikatan permukaan. Dilihat dari reaksi perekat terhadap panas,
maka perekat dapat dibedakan atas perekat termoplastik, perekat termoset dan perekat blend resin-karet.
1. Perekat Termoplastik Ini meliputi perekat resin termoplastik dan perekat karet termoplastik.
Perekat ini dapat dilebur, dilarutkan, melunak bila dipanaskan serta mengalami creep jalaran bila dikenai beban stress. Perekat termoplastik ini tidak
mengalami perubahan kimia saat terbentuknya ikatan. Perekat termoplastikadalah
Ubiversitas Sumatera Utara
10 perekat yang dapat melunak jika terkena panas dan mengeras kembali apabila
suhunya telah rendah. Ini hanya berguna bila dipakai untuk beban ringan dalam merekatkan logam, plastik, gelas, keramik, dan bahan berpori kertas, kayu, kulit,
kain sedangkan kondisi kerjanya tidak ekstrim. Untuk penggunaan bungkus dan laminasi cukup memadai. Contoh perekat yang termasuk jenis ini adalah polyvynil
adhesive, cellulose adhesive, dan acrylic resin adhesive Pizzi, 1983. Dasar perekat resin termoplastik adalah bahan – bahan sintetik poliamida,
polimer vinil akrilik, turunan sellulosa atau bahan alam resin oleo, lilin mineral dan lainnya. Ada pula perekat lelehan panas yang diproses dari polietilen,
polimer vinil, polistiren, polikarbonat, poliamida dan sebagainya. 2. Perekat Termoset
Perekat ini terbentuk ikatan dengan bantuan panas, katalis ataupun gabungan keduanya. Sifatnya bagus, tahan creep, memadai selaku perekat
struktural berbeban berat, serta tahan kondisi ekstrim panas, dingin, radiasi, lembaban, bahan kimia. Perekat termoset dapat berasal dari alam hewan,
tanaman dan juga sintetik epoksi, fenolik, poliester, poliaromat dan lainnya.Perekat termoset merupakan perekat yang dapat mengeras bila terkena
panas atau reaksi kimia dengan bantuan katalisator atau hardener dan bersifat irreversible. Perekat jenis ini jika sudah mengeras tidak dapat lagi menjadi lunak.
Perekat termoset biasanya terdapat dalam bentuk cairan, pasta, dan padatan. Yang cair dapat atau tanpa dengan pelarut. Zat curingnya dapat berupa
bubuk atau cairan juga. Yang berbentuk pasta, karena bersifat tiksotropik, dapat digunakan untuk sambungan – sambungan vertical, tanpa mengalami pelelehan.
Penggunaannya harus memperhatikan suhu kerja. Contoh perekat yang termasuk jenis ini adalah fenol formaldehida, urea formaldehida, melamine formaldehida,
isocyanate, resorsinol formaldehida Pizzi, 1983. 3. Perekat Blend Resin – Karet
Perekat ini sangat lazim dipakai dan sifatnya merupakan gabungan sifat komponennya. Resin termoset blend – karet sangat baik untuk perekat struktural,
pada logam atau benda kaku lainnya. Contohnya perekat fenolik-nitril dan fenolik-neopren. Apabila resin saja, sifatnya cenderung getas. Apabila karet saja,
Ubiversitas Sumatera Utara
11 sifat lekat, kohesi dan adesinya kurang baik. Bila digabungkan, penggunaannya
meluas, untuk tekstil, kayu, logam, karpet, dan lain – lain keperluan industri. Adapula perekat resin struktural yang berbentuk film, ada juga yang
dengan pelarut. Tentu saja terkadang perlu perlakuan pasca-curing untuk menghilangkan pelarut dan sebagainya.
Perekat resin – karet non – struktural biasa terdapat sebagai larutan campuran organik dan dipakai dengan bantuan kuas, roller, spatula atau dialirkan.
Bila pelarutnya atsiri, untuk merekatkannya hanya perlu 15 menit. Akan tetapi terkadang dapat sampai beberapa jam bahkan berhari – hari sesuai dengan
formulasi dan tujuannya Hartomo, 1992.
2.5 Poliester 2.5.1 Klasifikasi Poliester