1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk dalam kategori negara berkembang. Maka dari itu, Indonesia memang sepantasnya
melakukan perubahan dan pembangunan di bidang ekonomi. Proses perubahan dilakukan dengan peningkatan sarana dan prasarana di bidang
ekonomi melalui proses transformasi. Proses transformasi struktural di Indonesia berlangsung dengan sangat cepat. Perubahan seperti ini banyak
terjadi di semua negara berkembang termasuk Indonesia. Daerah - daerah di Indonesia mulai mengembangkan sektor industri sehingga memperkecil
kesenjangan dengan sektor pertanian. Proses industrialisasi dan pembangunan industri merupakan salah satu jalur untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih baik Arsyad, 2010:353.
Perjalanan bisnis yang dilalui oleh industri kecil selama ini tidak terlepas dari hasil kebijakan dan program pemerintah. Pemerintah telah
mengambil langkah untuk memberikan program bantuan dalam bentuk fasilitas produksi, bantuan dibidang manajemen, financial serta kemitraan
yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja. Berbagai kebijakan pemerintah untuk mengembangkan industri kecil mempunyai tujuan agar
pembangunan industri mengarah pada industri yang efisien dengan kualitas
2
produk yang semakin baik dan dapat bersaing di pasar dalam negeri maupun luar negeri dengan nilai tambah yang semakin tinggi untuk memperkuat
perekonomian Indonesia Sujianto, 2005. Sebagai salah satu Provinsi di Indonesia, Provinsi Bali lebih
mengutamakan pertumbuhan industri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Bali yang lebih dikenal dengan Pulau Dewata ini memiliki
potensi alam dan sumber daya manusia yang memadai dalam pengembangan industri dengan didukung kreativitas dan keahlian khusus
yang dimiliki oleh sumber daya manusianya. Pembangunan di Bali dilaksanakan di segala bidang pembangunan ekonomi, politik maupun
dalam bidang sosial budaya serta pengembangan industri yang semakin pesat. Sebagai daerah tujuan wisata dunia, pembangunan di bidang sosial
budaya lebih diutamakan sehingga dapat mendukung sektor usaha pariwisata Bali dengan kekayaan alamnya. Semakin berkembangnya sektor
pariwisata di Bali memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan sektor industri lain sebagai pendukung pariwisata.
Pembangunan pada bidang – bidang yang mendukung sektor usaha
pariwisata tersebut antara lain pengembangan industri kecil dan kerajinan. Salah satu industri kerajinan yang dikembangkan di Bali adalah industri
kerajinan ukiran kayu. Industri kerajinan ukiran kayu yang berupa cindera mata diminati oleh wisatawan baik domestik ataupun mancanegara.
Pertumbuhan perkembangan industri kerajinan ukiran kayu ini mendukung perkembangan perekonomian di Bali. Salah satu Kabupaten di Bali yang
3
mayoritas industri kerajinan ukiran kayu adalah Kabupaten Gianyar yang terkenal pula dengan basis cenderamata yang mendukung pariwisata Bali.
Tabel 1.1 menyajikan mengenai indikator yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah dengan melihat laju pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Data PDRB menunjukkan perkembangan ekonomi setiap tahunnya yang dilihat dari nilai yang selalu
meningkat terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Gianyar. Industri pengolahan di Kabupaten Gianyar dapat dipandang sebagai upaya yang
sangat strategis dan rasional mengingat usaha ini amat beranekaragam sehingga dapat disesuaikan dengan potensi, kondisi sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang tersedia.
Tabel 1.1 PDRB Kabupaten Gianyar Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 - 2013 Juta
Rupiah
Lapangan Usaha 2011
2012 2013
1 2
3 4
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
1.311.256 1.400.869
1.571.332 2. Pertambangan dan Penggalian
48.187 54.222
62.696 3. Industri Pengolahan
1 507.235 1.695.202
1.912.298 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
89.508 107.978
130.455 5. Bangunan
446.853 556.224
649.193 6. Perdagangan, Hotel, dan
Restoran 2.372.595
2.641.089 3.078.872
7. Pengangkutan dan Komunikasi 352.142
391.786 455.859
8. Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan
430.210 498.626
576.409 9. Jasa-jasa
1.560.681 1.779.976
2.122.147
Produk Domestik Regional Bruto 8.118.672
9.125.976 10.562.264
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar 2014
4
Ket : : Data sementara di tahun 2012
: Data sementara di tahun 2013
Perkembangan pertumbuhan ekonomi yang ada di Bali khususnya di Kabupaten Gianyar memberikan peluang bagi dunia industri untuk
mengembangkan usahanya
sehingga mendorong
industri tersebut
mempertahankan kontinuitas dengan memanfaatkan sumber – sumber
ekonomi yang ada di lingkungannya secara efektif dan efisien. Sumber –
sumber ekonomi tersebut meliputi sumber daya alam sebagai bahan industri, sumber daya manusia sebagai penggerak industri tersebut, sumber daya
modal yang menunjang jalannya serta kelancaran usaha industri tersebut serta skill atau keahlian yang dimiliki oleh sumber daya manusia tersebut
dalam usahanya meningkatkan produktivitas usahanya. Faktor kunci dalam pembangunan ekonomi adalah sumber daya
manusia Susilo Martoyo, 2007:8. Dalam melaksanakan kegiatan usaha industri, peranan sumber daya manusia merupakan faktor penting yang
mendukung perkembangan usaha industri tersebut. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah tenaga kerja. Tenaga kerja adalah asset utama dalam
perkembangan industri yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas usaha. Tenaga kerja mempunyai pikiran, perasaan, keinginan,
status, latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang heterogen yang di bawa ke dalam usaha industri. Tenaga kerja bukan mesin, uang dan
material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan industri. Kualitas dan kuantitas tenaga
5
kerja harus sesuai dengan kebutuhan usaha sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan usaha Susilo Martoyo, 2007:27.
Kualitas dan kuantitas tenaga kerja ini akan terlihat dari produktvitasnya. Menurut L. Greenberg dalam Sinungan 2008:12
mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode
tersebut. Samuelson 1993:133 menyatakan bahwa produktivitas merupakan suatu konsep pengukuran rasio output total terhadap rata-rata
input tertimbang. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara jumlah output
yang dihasilkan dengan jumlah input yang digunakan. Produktivitas juga dapat diartikan sebagai rasio antara output
terhadap input sumber daya yang dipakai. Jika dalam rasio tersebut sumber daya dimasukkan seluruhnya untuk menghasilkan output, disebut dengan
produktivitas total, namun jika yang dihitung sebagai masukan hanya faktor sumber daya tertentu saja maka disebut sebagai produktivitas parsial.
Produktivitas yang tinggi akan menguntungkan bagi industri dan tenaga kerja terutama meningkatkan kesejahteraannya. Produktivitas
mencerminkan etos kerja dari tenaga kerja yang tercemin dalam sikap mental yang baik. Adapun faktor
– faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah pengalaman kerja, teknologi, keamanan dan
perlindungan, suasana kerja yang baik, promosi dan pengembangan diri keorganisasian. Dalam penelitian ini lebih fokus pada faktor pengalaman
6
kerja dan teknologi karena faktor lain tidak terjadi pada usaha industri yaitu industri kerajinan ukiran kayu.
Penelitian ini tentang tenaga kerja pada industri kerajinan ukiran kayu yang ada di Kabupaten Gianyar. Dalam perkembangannya, industri
tersebut melibatkan berbagai aspek yang meliputi bahan baku, permodalaninvestasi, mesinalat produksi, tenaga kerja, manajemen,
promosi dan penawaran. Perkembangan industri kerajinan yang ada di Kabupaten Gianyar mengalami pasang surut karena dipengaruhi oleh faktor
internal seperi modal, tenaga kerja serta bahan atau material yang digunakan untuk produksi ukiran kayu dan faktor eksternal seperti teknologi dan
komunikasi, promosi serta keamanan dan perlindungan. Hal ini dapat dilihat dari adanya fluktuasi jumlah perusahaan industri besar dan kecil maupun
jumlah tenaga kerja yang mampu diserap. Perbandingan industri besar dan kecil dalam penggunaan tenaga kerja pada tahun 2011 dan 2012 dapat
disajikan di tabel 1.2
Tabel 1.2 Perbandingan Industri Besar dan Kecil di Kabupaten Gianyar Tahun 2011 dan 2012
Uraian 2011
2012 Pertumbuhan
Industri Besar Unit usaha unit
226 730 223,01
Tenaga Kerja orang 1515
4844 219,74
Industri Kecil
Kerajinan Rumah Tangga unit 4153
2924 29,59 Tenaga Kerja orang
5882 8792 49,47
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar 2014
7
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa perkembangan industri di Kabupaten Gianyar pada tahun 2011 dan 2012 terdiri dari industri besar
dan kecil. Pertumbuhan industri besar untuk unit usaha di tahun 2012 adalah mengalami peningkatan sebesar 504 unit atau 223.01 sedangkan
jumlah tenaga kerja tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 3.329 orang atau 219,74. Sedangkan pertumbuhan industri kecil pada tahun
2012 mengalami penurunan sebesar 1.229 unit atau 29,59 sedangkan jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 2.910 orang atau
49.47. Tabel 1.3 menunjukkan industri kayu menduduki peringkat
pertama dari jumlah usaha industri yang ada di Kabupaten Gianyar yaitu sebesar 26 perusahaan dengan 1.187 orang, sehingga industri ini
memiliki peluang yang besar untuk terus berkembang karena Industri Kecil Menengah merupakan prioritas pemerintah Kabupaten Gianyar.
Tabel 1.3 Banyaknya Perusahaan Industri Besar dan Sedang, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Tenaga Kerja Menurut
Golongan Pokok Industri di Gianyar Tahun 2013
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar 2014
Klasifikasi Industri Pengolahan Jumlah
Perusahaan Jumlah
Tenaga Kerja
1 2
3 10 Makanan
1 130
13 Tekstil 11
528 16
Kayu, Barang dari Kayu, Gabus
26 1 187
25 Barang Logam, Bukan Mesin
Peralatannya 11
776 32 Pengolahan Lainnya
18 883
2013
67 3 504
8
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa industri pengolahan kayu, barang dari kayu dan gabus menunjukkan jumlah tertinggi untuk jumlah perusahaan
dan penyerapan tenaga kerja di Tahun 2013. Berdasarkan data yang diuraikan pada tabel 1.3 menunjukkan
bahwa industri kayu lebih berkembang di Kabupaten Gianyar. Hal ini tidak terlepas dari potensi tenaga kerja yang mendukung kelancaran usaha
industri kerajinan ukiran kayu tersebut. Dengan didorong oleh faktor pengalaman kerja dan perkembangan teknologi mempengaruhi produktivitas
tenaga kerja yang akan menunjang pendapatan. Menurut Mankiw 2000:46 menguraikan bahwa semakin banyak output atau produk yang dihasilkan
akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan tenaga kerja. Pengalaman kerja merupakan keahlian yang dimiliki oleh tenaga
kerja tersebut dalam melaksanakan operasional yang mendukung kegiatan usaha industri tersebut. Serta perkembangan teknologi menjadi inspirasi
dalam meningkatkan kreativitas dalam menciptakan keanekaragaman kerajinan.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini peneliti akan membahas mengenai pengaruh pengalaman kerja dan teknologi terhadap
produktivitas pengrajin untuk menunjang pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.
9
1.2 Rumusan Masalah