Analisi Data Hasil Penelitian
Gambar 4.2. Rata-rata pertambahan tinggi batang okra hijau pada keempat jenis media tanam.
Dari gambar grafik di atas dapat dilihat bahwa pertambahan tinggi batang yang tertinggi ialah pada perlakuan dengan media tanah
aluvial,yaitu 68 cm. Kemudian diikuti oleh media kontrol, 61,6 cm, media regosol 60 cm, dan pertambahan tinggi batang terendah ialah pada media
tanah mediteran,yaitu 55 cm. Berdasarkan uji ANOVA yang telah dilakukan diketahui bahwa
nilai signifikansi 0,03 0,05 maka HO ditolak dan HI diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada
pertambahan tinggi batang tanaman terhadap setiap perlakuan yang diberikan. Hasil uji ANOVA selanjutnya diteruskan dengan uji Duncan
karena adanya perbedaan yang signifikan pertambahan tinggi tanaman pada setiap perlakuan. Setelah dilakukan uji Duncan, hasil yang diperoleh
20 40
60 80
Kontrol Mediteran
Aluvial Regosol
ti n
g g
i ta
n a
m a
n c
m
Rata-Rata Pertambahan Tinggi Batang Okra Hijau
ialah pada perlakuan tanah regosol dan kontrol tidak berbeda secara nyata. Sedangkan pada perlakuan tanah mediteran dan aluvial berbeda nyata.
tinggibatang
Duncan perlakuan
N Subset for alpha = 0.05
1 2
MED 5
55,0000 REG
5 60,0000
60,0000 K
5 61,6000
61,6000 ALU
5 68,0000
Sig. ,130
,071 Means for groups in homogeneous subsets are
displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.
Gambar 4.3. Tabel hasil uji Duncan tinggi batang
Nilai yang berada pada kedua tabel 1 dan 2 tidak berbeda nyata sedangkan yang berada pada salah satu tabel berbeda nyata.
2. Pertumbuhan Jumlah Daun
Perhitungan jumlah daun tanaman okra dimulai dari awal perpindahan bibit okra ke dalam polybag. Perhitungan jumlah daun
dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka dengan sempurna. Hasil pengamatan jumlah daun dapat dilihat pada grafik
di bawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4. 4. Grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman okra hijau tiap minggu pada keempat media tanam.
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa setiap perlakuan pertumbuhan daun meningkat dengan baik, walaupun peningkatan daun
tersebut tidak jauh berbeda. Pada minggu ketiga hingga minggu kelima pertumbuhan daun tanaman dengan media aluvial lebih meningkat
dibandingkan daun tanaman dengan media tanah lainnya, namun pada minggu berikutnya jumlah daun aluvial hampir sama dengan jumlah daun
tanaman media lainnya. Pertumbuhan daun dari tertinggi hingga terendah ialah daun dengan tanaman media mediteran, yaitu 29,6 helai, diikuti oleh
tanaman dengan media tanah kontrol 28,8 helai, tanaman dengan media aluvial 27,8 helai dan daun dengan tanaman media tanah regosol sebanyak
27,4 helai. Setelah dilakukan perhitungan jumlah daun dilakukan perhitungan
pertambahan jumlah daun. Pertambahan jumlah daun diperoleh dari selisih
5 10
15 20
25 30
35
ju m
la h
d a
u n
h e
la i
Grafik Pertumbuhan Jumlah Daun Tiap Minggu
Kontrol Mediteran
Aluvial Regosol
jumlah daun awal pengambilan data dan jumlah daun data terakhir. Rata- rata pertambahan jumlah daun dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Gambar 4.5 : Grafik rerata pertambahan jumlah daun selama tujuh minggu pada keempat jenis tanah.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan jumlah daun pada tiap jenis media tanam berbeda.
Pertambahan jumlah daun paling banyak dihasilkan oleh tanaman pada jenis tanah mediteran, yaitu 24,6 diikuti dengan tanaman pada jenis tanah
kontrol, yaitu 23,8. Rata-rata pertambahan jumlah daun pada urutan ketiga adalah tanaman pada jenis tanah aluvial, yaitu 22,8 sedangkan
pertumbuhan jumlah daun paling sedikit adalah tanaman pada jenis tanah regosol yaitu 22,4.
Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai signifikansi = 0,492 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan pada pertambahan jumlah daun pada tiap perlakuan. Setiap
5 10
15 20
25
Kontrol Mediteran
Aluvial Regosol
ju m
la h
d a
u n
h e
la i
Rerata Pertambahan Jumlah Daun
perlakuan meningkatkan pertumbuhan daun , namun rata-rata pertambahan jumlah daun antar perlakuan tidak berbeda nyata.
3. Jumlah buah
Okra mulai berbuah ketika tanaman sudah berumur lima minggu. Buah yang diambil berwarna hijau muda dan panjang maksimal 10 cm.
Panen dilakukan sebanyak lima kali. Rata-rata jumlah buah pada masing- masing perlakuan ditampilkan pada grafik di bawah ini :
Gambar4,6. Rata-rata jumlah buah okra hijau tiap panen pada keempat jenis tanah.
Dari gambar 4.6 dapat dilihat bahwa tanaman dengan media tanah aluvial menghasilkan jumlah buah paling tinggi pada panen kelima dengan
rata-rata jumlah buah 2 kemudian diikuti dengan rata-rata jumlah buah pada tanaman regosol, yaitu 1,4 pada minggu kelima. Rerata jumlah buah
pada tanaman dengan media kontrol dan mediteran memiliki rata-rata jumlah buah yang sama untuk produksi puncak buahnya. Rata-Rata jumlah
buah pada masing-masing jenis tanah dapat dilihat pada grafik berikut:
0,5 1
1,5 2
2,5
Panen 1 Panen 2 Panen 3 Panen 4 Panen 5
ju m
la h
b u
a h
b u
a h
Rata-Rata Jumlah Buah Setiap Panen
Kontrol Mediteran
Aluvial Regosol
Gambar 4.7: Grafik rata-rata jumlah buah okra hijau pada tiap perlakuan
Dari gambar grafik di atas diketahui bahwa rata-rata jumlah buah yang dihasilkan oleh tanaman pada perlakuan media tanah aluvial
memiliki rata-rata jumlah buah paling banyak dibandingkan perlakuan lainnya, yaitu 7, diikuti oleh tanaman yang diberi perlakuan regosol, yaitu
dengan rata-rata buah 6,2. Rata-rata jumlah buah yang ketiga ialah 5,4 pada tanaman dengan perlakuan kontrol dan rata-rata jumlah buah paling
sedikit ialah pada tanaman dengan perlakuan media tanah mediteran, yaitu 5,2.
Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai signifikansi = 0,045 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
pada jumlah buah terhadap setiap perlakuan yang diberikan. Perlakuan yang memberikan perbedaan secara signifikan terhadap jumlah buah yang
1 2
3 4
5 6
7 8
Kontrol Mediteran
Aluvial Regosol
ju m
la h
b u
a h
b u
a h
Rata-Rata Jumlah Buah Tiap Perlakuan
dihasilkan dapat dilihat dari hasil uji Duncan, yaitu tanah kontrol dan mediteran berbeda nyata terhadap tanah aluvial.
jumlahbuah
Duncan perlakuan
N Subset for alpha = 0.05
1 2
med 5
1,0400 k
5 1,0800
reg 5
1,2400 1,2400
alu 5
1,4400 Sig.
,194 ,172
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.
Gambar 4.8. Tabel hasil uji Duncan jumlah buah
Nilai yang berada pada kedua tabel 1 dan tabel 2 tidak berbeda nyata sedangkan yang hanya berada pada salah satu tabel berbeda nyata.
4. Berat basah buah
Berat basah buah okra diperoleh dengan cara menimbang buah pada waktu yang sama saat buah dipanen. Hasil rata-rata berat basah buah
okra hijau dapat dilihat pada grafik berikut ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.9. Grafik rata-rata berat basah buah okra hijau pada keempat jenis media tanah.
Dari gambar 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata berat basah buah okra hijau yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan tanah
mediteran lebih besar yaitu 16,33 gram pada panen ketlima.Tanaman yang diberi perlakuan tanah kontrol memiliki rata-rata berat basah 14,21gram
pada panen kelima, diikuti dengan perlakuan tanah regosol, yaitu 12,48 gram pada panen kedua dan rata-rata berat basah yang paling kecil ialah
berat basah buah tanaman pada perlakuan mediteran, yaitu 10,75 gram pada panen kedua. Hasil rata-rata berat basah buah setelah lima kali panen dapat
dilihat pada tabel berikut:
Gambar 4.10 : Tabel rata-rata berat basah buah okra hijau pada tiap perlakuan gram .
Perlakuan Ulangan
Total Rata-
Rata 1
2 3
4 5
Kontrol 66,79 72,07
40,15 56,28
51,13 286,42
57,28 Mediteran 36,17 42,25
50,1 41,94
49,57 220,03
44,06 Aluvial
43,1 39,83
88,25 57,1
48,3 276,58
55,31 Regosol
36,8 61,15
35,14 41,2
73,24 247,53
49,5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa rata-rata berat basah buah setelah lima kali panen yang lebih tinggi dihasilkan oleh tanaman
dengan media tanah kontrol yaitu 57,28 gram, kemudian diikuti oleh tanaman dengan media tanah aluvial, yaitu 55,31 gram, tanaman dengan
media regosol 49,5 gram dan rata-rata berat basah buah yang terendah ialah tanaman dengan media tanah mediteran, yaitu 44,06 gram
Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan, diperoleh bahwa data yang diperoleh normal , yaitu nilai signifikan 0,843
0.05 sedangkan nilai signifikan pada homogenitas 0,001 0,05 sehingga varian data yang diperoleh tidak homogen. Berdasarkan hal ini maka uji
berikutnya dilakukan dengan test Kruskal-Wallis. Hasil uji Kruskal- Wallis mengatakan bahwa nilai signifikan 0,741 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap berat basah buah pada setiap perlakuan yang diberikan.