SCOR memiliki tiga hirarki proses. Tiga hirarki tersebut menunjukkan bahwa SCOR melakukan dekomposisi proses dari yang umum ke detail seperti
hal nya model Chan dan Li. Tiga level tersebut adalah: 1. Level 1 adalah level tertinggi yang memberikan definisi umum dari lima proses
diatas. 2. Level 2 dikatakan sebagai konfigurasi level dimana supply chain perusahaan
bisa dikonfigurasi sekitar 30 proses inti. 3. Level 3 dinamakan process element level, mengandung definisi elemen proses,
input, output, metrik dan masing-masing elemen proses serta refrensi benchmark dan best practice.
3.3. Pengukuran Kinerja
Evaluasi kinerja dilakukan dengan menilai parameter-parameter kinerja, seperti manajemen aset, profitabilitas, tingkat pelayanan, dan waktu pengiriman.
Model SCOR adalah salah satu indikator standar untuk membantu perusahaan membangun kinerja rantai pasok yang ada saat ini akan dievaluasi dan
dibandingkan dengan perusahaan lain di industri yang sama. Bagian kinerja SCOR terdiri dari dua tipe elemen: atribut kinerja dan metrik.
3.3.1. Atribut Kinerja
2
Atribut kinerja adalah pengelompokan metrik yang digunakan untuk menyatakan strategi. Atribut itu sendiri tidak dapat diukur melainkan digunakan
2
John Paul. Panduan PenggunaanTransformasi Rantai Suplai Dengan Model SCOR. Cetakan Pertama. Penerbit: PPM. 2014. h 122-113
Universitas Sumatera Utara
untuk menentukan arah strategi. Metrik mengukur kemampuan dalam mencapai arah-arah strategi tersebut. Lima atribut kinerja dalam SCOR adalah:
1. Keandalan Reliability Keandalan reliability adalah atribut yang berfokus pada konsumen. Suatu
rantai suplai sebaiknya bersifat konsumen-sentris, dan perusahaan di dalam rantai perlu memenuhi kebutuhan konsumen. Keandalan menyatakan
kemampuan menjalankan tugas-tugas yang diharapkan. Keandalan berfokus kepada kemampuan memprediksi hasil dari sebuah proses. Metrik keandalan
mencakup: tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas. Sedangkan indikator kinerja utama metrik level 1 adalah Perfect Order Fullfilment pemenuhan
pesanan sempurna. POF adalah presentase pesanan yang memenuhi kinerja pengiriman dengan dokumentasi yang utuh dan akurat dan tanpa kerusakan
pengiriman. Rumus untuk melakukan perhitungan terhadap POF adalah: [Jumlah Pesanan yang Sempurna] x 100 [Jumlah Pesanan Total]
2. Kecepatan dalam merespon Responsiveness Atribut Responsiveness, atau kecepatan dalam merespon menyatakan
seberapa cepat suatu tugas dijalankan. Hal ini menunjukkan kecepatan yang konsisten
dalam menjalankan
bisnis. Metrik
pengukuran dalam
responsiveness adalah OFCT Order Fulfillment Cycle Time. Perhitungan OFCT dapat dilakukan dengan rumus:
[Jumlah Waktu Siklus Aktual untuk Semua Pesanan yang dikirim] [Jumlah total pesanan yang dikirim].
Universitas Sumatera Utara
3. Ketangkasan Agility Ketangkasan menyatakan kemampuan merespon perubahan eksternal.
Pengaruh eksternal mencakup peningkatan atau penurunan permintaan yang tidak terduga, penyuplai atau rekanan yang berhenti beroperasi, bencana
alam, tindak terorisme, atau masalah-masalah tenaga kerja. Untuk mengukur agility menggunakan upside sc flexibility didefinisikan sebagai jumlah hari
yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan tak terencana secara berkelanjutan sebanyak 20. Perhitungan berdasarkan waktu terlama yang
dibutuhkan untuk mencapai peningkatan tak terencana yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan komponen source, make dan deliver.
4. Biaya Cost Biaya adalah atribut yang fokusnya internal. Atribut biaya menyatakan biaya
yang digunakan menjalankan proses. Biaya pada umumnya mencakup biaya tenaga kerja, bahan baku, transportasi. Salah satu perhitungannya
menggunakan total cost to serve: Biaya Perencanaan + Biaya Pengadaan + Biaya Bahan Baku + Biaya Produksi + Biaya Manajemen Pesanan + Biaya
PemenuhanPengiriman + Biaya Pengembalian + Cost of Good Sold. 5. Manajemen Aset Asset Management
Manajemen aset menyatakan kemampuan memanfaatkan aset secara efisien. Strategi manajemen aset dalam rantai suplai mencakup penurunan inventori
serta penentuan produksi sendiri atau subkontrak. Salah satu perhitungannya menggunakan rumus: [Penghasilan Rantai Suplai
– COGS – Biaya Manajemen Rantai Suplai] Aset Tetap Rantai Suplai.
Universitas Sumatera Utara
3.4. AHP