06. PPT.BINDO SMP PROF KK I

Profesional:
Aliran-aliran linguistik

Brainstorming
1. Masihkah Bapak/Ibu ingat apa yang dimaksud
dengan aliran linguistik? Coba Bapak/Ibu
sebutkan!
2. Perlukah guru bahasa Indonesia mengetahui
aliran-aliran linguistik? Mengapa?
3. Bagaimanakan pengembangan materi
pembelajaran bahasa berdasarkan aliranaliran linguistik?

Tujuan
Bapak/Ibu diharapkan dapat
memahami dan mengembangkan
materi pembelajaran bahasa
berdasarkan aliran struktural,
deskriptif, dan fungsional dengan
mengintegrasikan nilai-nilai
penguatan pendidikan karakter.


Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan konsep, teori, dan materi aliran struktural yang
terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa.
2. Menjelaskan konsep, teori, dan materi aliran deskriptif yang
terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa.
3. Menjelaskan konsep, teori, dan materi aliran fungsional yang
terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa.
4. Mengembangkan materi pembelajaran bahasa berdasarkan
aliran struktural.
5. Mengembangkan materi pembelajaran bahasa berdasarkan
aliran deskriptif.
6. Mengembangkan materi pembelajaran bahasa berdasarkan
aliran fungsional.

Aliran struktural

Aliran deskriptif
MATERI
Aliran fungsional
Pengembangan Materi Berdasarkan Aliran

Linguistik Struktural, Deskriptif, dan Fungsional
dalam Pembelajaran Bahasa

Aliran Struktural

KONSEP

1. Aliran linguistik struktural mempunyai asumsi
dan hipotesis tentang bahasa berdasarkan pada
hasil pemakaian yang otonom.
2. Asumsi dan hipotesis tentang bahasa diuji atau
diverifikasi dengan data bahasa baik lisan
maupun tertulis.

Tokoh
Ferdinad de Saussure dengan karyanya ”Course de
linguistique Generale”.
Tokoh lain
Bally, Sachahaye, E. Nida, L. Bloomfield, Hockett, Gleason,
Bloch, G.L. Trager, Lado, Hausen, Harris, Fries, Sapir,

Trubetzkoy, Mackey, jacobson, Joos, Wells dan Nelson.

Ciri-ciri
1. Bahasa berupa ujaran
2. Bahasa merupakan sistem tanda (signifie
dan signifiant)
3. Bahasa merupakan kebiasaan (habit)
4. Kegramatikalan berdasarkan keumuman.

Lanjutan.
5. Level-level gramatikal ditegakkan secara rapi
mulai dari yang morfem sampai menjadi kalimat.
6. Analisis dimulai dari bidang morfologi.
7. Bahasa merupakan deret sintakmatik dan
paradigmatik
8. Analisis bahasa secara deskriptif.
9. Analisis struktur bahasa berdasarkan unsur
langsung.

Dikotomi bahasa

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sinkronik-Diakronik
Bentuk-Substansi
Signifie-Signifiant
Individu-Sosial
Langue-Parole
Sintakmatik-Paradigmatik

Keunggulan
1. Aliran ini sukses membedakan konsep grafem
dan fonem.
2. Metode drill and practice membentuk
keterampilan berbahasa berdasarkan kebiasaan
3. Kriteria kegramatikalan berdasarkan keumuman

sehingga mudah diterima masyarakat awam
4. Level kegramatikalan mulai rapi mulai dari
morfem, kata, frase, klausa, dan kalimat.
5. Berpijak pada fakta, tidak mereka-reka data

Kelemahan
1. Bidang morfologi dan sintaksis dipisahkan secara tegas.
2. Metode drill and practice sangat memerlukan ketekunan,
kesabaran, dan sangat menjemukan.
3. Proses berbahasa merupakan proses rangsang-tanggap
berlangsung secara fisis dan mekanis padahal manusia
bukan mesin.
4. Kegramatikalan berdasarkan kriteria keumumam, suatu
kaidah yang salah pun bisa benar jika dianggap umum.
5. Faktor historis sama sekali tidak diperhitungkan dalam
analisis bahasa.
6. Objek kajian terbatas sampai level kalimat, tidak
menyentuh aspek komunikatif.

Aliran Deskriptif


Konsep
1. Aliran deskriptif adalah aliran yang
memberikan deskripsi (pemerian) dan
analisis bahasa.
2. Mendeskripsikan bahasa apa adanya
dengan objek kajiannya yaitu fonologi,
morfologi, sintaksis, dan semantik

Tokoh

Franz Boas dan Leonard Bloomfield

Keunggulan
1.
2.
3.
4.
5.


Aliran ini sudah memerikan bahasa Indian dengan cara yang
baru secara sinkronis.
Menolak mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang
berkembang pada masa itu yaitu behaviorisme.
Aliran ini sudah mengelompokkan kategori gramatikal, verbal
dan pronomina kata ganti.
Terjadinya hubungan yang baik antar sesama linguis.
Mimiliki cara kerja yang sangat menekankan pentingnya data
yang objektif untuk memerikan suatu bahasa.

Kelemahan
Aliran deskriptif memiliki kekurangan hanya
memperhatikan akan makna dan arti karena
aliran ini lebih cenderung menganalisis faktafakta secara objektif dan nyata.

Aliran Fungsional

Konsep
Fungsional merupakan gerakan dalam
linguistik yang berusaha menjelaskan

fenomena bahasa dengan segala
manifestasinya dan beranggapan bahwa
mekanisme bahasa dijelaskan dengan
konseuensi-konsekuensi yang ada kemudian
dari mekanisme itu sendiri.

Tokoh
Roman Jakobson dan Andre Martinet

Keunggulan
1. Pada khasanah kebahasaan, linguistik Fungsional sangat
mempengaruhi tata bahasa dalam khasanah perkembangan
linguistik sebelumnya, sekaligus membuka cakrawala baru
agar aspek fungsional menjadi pertimbangan penelitian
bahasa.
2. Sementara dalam dunia sastra, gagasan Jakobson tentang
enam fungsi bahasa menjadi pijakan dalam menelaah karya
sastra. Idenya tersebut melahirkan istilah model komunikasi
sastra, yang memusatkan pada pesan yang terkandung
dalam karya sastra


Kelemahan
1. Gagasan fungsional tidak menyentuh secara mendalam
komponen fungsional untuk menentukan makna dalam
penelitian bahasa.
2. Sementara dalam dunia sastra, fungsi bahasa yang
dinyatakan oleh Jakobson, ketika diterapkan dalam
menganalisis karya sastra memiliki kekurangan. Model
komunikasi sastra Jakobson tidak memperhatikan potensi
kebahasaan yang lain seperti mengabaikan relevansi sosial
budaya.

Pengembangan Materi Berdasarkan Aliran Linguistik Struktural
dalam Pembelajaran Bahasa

Berikut ini diuraikan pengembangan materi bahasa
Indonesia berdasarkan aliran linguistik struktural.

1. Signifiant dan Signifie
Hubungan antara signifiant dan signifie sangat erat, karena

keduanya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Contoh: m/, /e/, /j/, /a/
(signifiant)
Meja (tanda linguistik)
sejenis perabot rumah tangga/kantor
                 
(signifie)

2. Hubungan sintagmatik dan paradigmatik
Contoh hubungan sintagmatik dalam tataran fonologi
Hubungan sintagmatik dalam tataran fonologi tampak pada
urutan fonerm-fonem dalam sebuah kata yang tidak dapat diubah
tanpa merusak makna kata itu.
Contoh : /k, i, t, a/ ; /a/t/i/k ; /t/i/k/a/ ; /k/a/t/I; /i/t/a/k/
Apabila urutannya diubah maka maknanya akan berubah, atau
tidak bermakna sama sekali.

Contoh hubungan sintagmatik tataran morfologi
Hubungan sintagmatik pada tataran morfologi tampak pada
urutan morfem-morfem pada suatu kata. Ada kemungkinan

maknanya berubah tetapi ada kemungkinan pula tak bermakna
sama sekali.
Contoh :
segitiga ≠ tigasegi;
barangkali ≠ kalibarang;
tertua ≠tuater.

Contoh hubungan sintakmatik pada tataran sintaksis
Hubungan sintakmatik pada tataran sintaksis tampak pada
urutan kata yang mungkin dapat diubah tetapi mungkin juga
tidak dapat diubah tanpa mengubah makna kalimat tersebut atau
menyebabkan tak bermakna sama sekali.
Contohnya:
Evi membeli tas baru
Evi baru membeli tas
Membeli Evi tas baru
Baru Evi membeli tas

Contoh hubungan paradigmatik pada tataran
fonologi
Contoh : antar bunyi /r/, /k/, /b/, /m/, dan /d/ yang terdapat
pada kata rata, kata, bata, mata, dan data.

Hubungan paradigmatik pada tataran morfologi
Contoh : prefiks me-di-, pe-,dan  te- yang terdapat pada katakata merawat, dirawat, perawat, dan terawat.

Contoh hubungan paradigmatik pada tataran sintaksis
Hubungan paradigmatik pada tataran sindapat dilihat pada
contoh antara kata-kata yang menduduki fungsi subjek,
predikat, dan objek.
Contoh :
Ani menulis surat
Ani makan bakso
Dia memakai sepatu

Pengembangan Materi Berdasarkan Aliran
Linguistik Deskriptif dalam Pembelajaran Bahasa

Berikut ini diuraikan pengembangan materi bahasa Indonesia
berdasarkan aliran linguistik deskriptif
Contoh
Pelaksanaan diklat PKB Guru bahasa Indonesia jenjang SMP berjalan lancar.

Analisis
Kalimat di atas menggambarkan pelaksanaan diklat PKB guru bahasa Indonesia
jenjang SMP berjalan lancar.

Simpulan
Linguistik deskriptif, artinya mendeskripsikan bahasa apa adanya. Objek kajian
linguistik deskriptif adalah fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.

Pengembangan Materi Berdasarkan Aliran
Linguistik Fungsional dalam Pembelajaran Bahasa

Berikut ini diuraikan pengembangan materi bahasa
Indonesia berdasarkan aliran linguistik fungsional.
Fonologi

Analisis

/b/, /a/,
/k/, /u/
/p/, /a/,
/k/, /u/

Jika dilihat dari contoh fonologi, penggunaan
fonem /b/ pada kata dan /p/ pada
tidak mempunyai makna. Namun
karena diposisikan bersama sebagai pasangan
minimal (minimal pairs), dimana keduanya
memiliki daerah artikulasi yang sama yakni
bilabial, maka penggunaan fonem /b/ dan /p/
menjadi memiliki fungsi pembeda makna.

Bidang morfologi
Morfologi

Analisis

Me + tulis
Pe + tulis

Dari aspek morfologi dapat dilihat contoh penggunaan
awalan me- dan pe-. Awalan me-tulis dan pe-tulis
memiliki fungsi pembeda. Me-tulis menjadi ‘menulis’
sebagai kata kerja dan pe-tulis menjadi ‘penulis’.
Penggunaan morfem bebas atau kata dasar yang sama
namun didahului oleh morfem terikat yang berbeda
maka fungsinya pun menjadi berbeda.

Sintaksis
Sintaksis

Analisis

Letusan
Gunung
Merapi itu
telah
menewask
an 200
orang.

Selanjutnya dari tataran sintaksis, kalimat tersebut
memiliki struktur yang benar. Jika disegmentasikan
kalimat itu menjadi/letusan gunung Merapi/,
/menewaskan/, dan /200 orang/. Pemenggalan struktur
kalimat dilakukan berdasarkan fungsi masing-masing
unsur.  

Aktivitas Pembelajaran
Setelah Bapak/Ibu mengkaji materi aliran-aliran
linguistik yang terdapat dalam modul silakan kerjakan
LK 1.1, LK 1.2, LK 1.3, LK 1.4, LK 1.5, LK 1.6, dan LK.
1.7 pada halaman 45.

Daftar lembar kerja
No

Kode LK

Nama LK

1.  

LK 1.1

Aliran Struktural

2. 

LK 1.2

Aliran Deskriptif

3.  

LK 1.3

Aliran Fungsional

4. 

LK 1.4

5. 

LK 1.5

6. 

LK 1.6

7. 

LK 1.7

Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa
Berdasarkan Aliran Struktural
Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa
Berdasarkan Aliran Deskriptif
Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa
Berdasarkan Aliran Fungsional
Mengembangkan Soal HOTS (Higher Order of
Thinking Skill)

Latihan

Setelah Bapak/Ibu mengerjakan LK silakan kerjakan
evaluasi untuk memperdalam pemahaman tentang
aliran-aliran linguistik yang terdapat pada halaman 64.

Penguatan
1. Aliran linguistik struktural mempunyai asumsi dan
hipotesis tentang bahasa berdasarkan pada hasil
pemakaian yang otonom.
2. Aliran deskriptif adalah aliran yang memberikan
deskripsi (pemerian) dan analisis bahasa.
3. Aliran fungsional merupakan gerakan dalam linguistik
yang berusaha menjelaskan fenomena bahasa dengan
segala manifestasinya dan beranggapan bahwa
mekanisme bahasa dijelaskan dengan konseuensikonsekuensi yang ada kemudian dari mekanisme itu
sendiri.

Fasilitator memberikan penguatan
terhadap berbagai permasalahan
yang terdapat dalam aktivitas
pembelajaran

TERIMA KASIH